Anda di halaman 1dari 19

Disusun :

Yulia Rahmah, S.Pd


SMAN 47 JAKARTA
Manusia purba tidak hanya ada di Indonesia
tetapi juga ada di negara-negara lain

Manusia purba Indonesia termasuk manusia


purba yang ada di Asia. Selain di Asia,
manusia purba juga tersebar di Afrika dan
Eropa

Penelitian fosil manusia purba dan


peninggalan masa praaksara masih terus
dilakukan sampai saat ini
1. Meganthropus Paleojavanicus (Manusia Raksasa dari Jawa)

2. Pithecanthropus (Manusia Kera)


a. Pithecanthropus Erectus
b. Pithecanthropus Mojokertensis
c. Pithecanthropus Soloensis

3. Homo Sapiens (Manusia Cerdas/Bijaksana)


a. Homo Soloensis
b. Homo Wajakensis
c. Homo Floresiensis
d. Homo Erectus
 Ditemukan oleh Von  Ciri-ciri
Koenigswald di 1. Berbadan tegap
Sangiran, Jawa 2. Bertulang pipi tebal
Tengah 1936‑1941.
Fosil yang ditemukan 3. Tidak berdagu
berupa rahang 4. Rahang besar dan
bawah dan atas, kuat
serta gigi lepas.
Diperkirakan berumur 5. Makanannya
satu sampai dua juta adalah tumbuh-
tahun tumbuhan
 Ciri-ciri :  Ciri-ciri :
5. Volume otak 900 cc
1. Tinggi tubuh 165 –
6. Hidung lebar &
180 cm tidak berdagu
2. Badan tegap 7. Makanannya
namun tidak adalah tumbuhan
setegap dan daging hewan
Meganthropus buruan
3. Tonjolan kening
tebal dan melintang # Diperkirakan berumur tiga
puluh ribu sampai dua juta
4. Otot kunyah tidak tahun
sekuat Meganthropus
 Manusia Kera Berjalan Tegak
 Ditemukan oleh Eugene Dubois di
desa Trinil, lembah Sungai
Bengawan Solo pada tahun 1890
 Fosil yang ditemukan berupa
tulang rahang bagian atas,
tengkorak, geraham dan tulang
kaki
 Bahkan penemuan fosil ini sering
dihubungkan dengan teori Charles
Darwin
 Ciri-ciri :
1. Tinggi tubuh 160 – 180 cm
2. Berat badan 80-100 kg
3. Tulang kening menonjol ke depan
4. Volume otak 750-975 cc
 Ditemukan oleh Von Koenigswald di di
Mojokerto, Jawa Timur 1936-1941, Fosil
yang ditemukan berupa tengkorak anak
kecil umur 5 tahun. Fosil tersebut disebut
juga Pithecanthropus Robustus (manusia
kera berahang besar) ditemukan di
Sangiran 1939 oleh Weidenrich.
 Isi tengkorak fosil Pithecanthropus
Mojokertensis atau Pihecanthropus
Robustus diperkirakan mencapai 1000 cc
setelah dewasa.
 Ciri-ciri :
• Memiliki badan yang tegap
•   Memiliki tinggi badan sekitar 165 sampai 180 cm
•  Memiliki tulang rahang dan gigi geraham yang kuat
•  Memiliki bagian kening yang menonjol
•  Tidak memiliki dagu, sama halnya dengan meganthropus
• Volume otak masih belum sempurna seperti halnya pada
jenis homo, yaitu sekitar 750 sampai 1. 300 cc volume otak
• Memiliki tulang atap tengkorak yang tebal dan berbentuk
melonjong
•  Memiliki alat pengunyah dan telah memakan segalanya
• Otot tengkuk sudah kecil
◙ Fosil manusia purba ini di
temukan oleh Von Koenigswald,
Oppenoorth dan Ter Haar di
Ngandong dan Sangiran, di tepi
Bengawan Solo antara tahun
1931-1933.
◙ Fosil yang ditemukan berupa
tengkorak dan tulang kering
◙ Pithecantropus
soloensis mempunyai bentuk
tenggorokan tebal dan
memanjang.
 Ciri-ciri :
• Makanannya hewan buruan dan tumbuhan
• Memiliki gigi geraham yang besar dan
rahang yang kuat
• Bentuk hidung lebar dan tidak berdagu
• Bentuk tonjolan  pada kening tebal dan
melintang di sepanjang pelipis
• Isi volume otak sekitar 750-1350 cc
• Berbadan tegap
• Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
 Diteliti oleh Eugene Dubois 1890
 Ditemukan di Ngandong, desa di tepian Bengawan
Solo, Kab. Blora Jawa Tengah
 Tengkorak berukuran besar dan volume otak
rata-rata 1.000 cc
 Umur 300.000-100.000 tahun
 Homo Sapiens ( Manusia Cerdas/Bijaksana)
 Umur antara 25.000-40.000 tahun
 kapasitas otak 1.400 cc
 Ciri-ciri :
1. Tinggi tubuh 130 – 210 cm
2. Otak lebih berkembang dibandingkan
Meganthropus Paleojavanicus dan Pithecanthropus
3. Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu
4. Otot kunyah, gigi dan rahang sudah menyusut
5. Ras Mongoloid dan Austro Melanesoid
 Ditemukan oleh Von Koenigswald dan
Weidenreich pada tahun 1931-1934 di lembah
Sungai Bengawan Solo
 Fosil yang ditemukan berupa tengkorak,
 Volume tengkoraknya diperkirakan sekitar
1.300 cc
 Ciri-ciri :
Tengkorak berukaran lebih besar
Tinggi badan 130-210 cm
Muka tidak menonjol ke depan
Sudah berdiri tegak serta berjalan lebih
sempurna
• Fosil ini ditemukan oleh B.D
van Riestchoten pada tahun
1889 di desa Wajak,
Tulungagung.
• Manusia jenis ini sudah dapat
membuat alat-alat dari batu
maupun tulang. Mereka juga
telah mengenal cara
memasak makanan
• Homo Wajakensis
mempunyai tengkorak yang
cukup besar dengan ukuran
sekitar 130-210 cm dan berat
badan berkisar antara 30-150
kg
HOMO FLORESIENSIS
• Pada tahun 2004, peneliti dari Australia
Peter Brown dan Michael Morwood
menemukan fosil manusia purba di Liang
Bua, Manggarai, Flores
• Fosil yang diperkirakan merupakan
spesies baru, hal tersebut didasarkan
pada bentuk tulang pergelangan tangan
yang sama sekali berbeda dengan tulang
pergelangan tangan Homo Sapiens
• Memiliki tinggi 106 cm
• Volume otak 380 cc
• Tubuh pendek (hobbit)
Masa Jenis

Holosen Homo Sapiens

Plestosen Atas Homo Wajakensis


(Lapisan dan Fauna Ngandong) Homo Soloensis

Plestosen Tengah
Pithecanthropus Erectus
(Lapisan dan Fauna Trinil)

Pithecanthropus Robustus
Plestosen Bawah
Pithecanthropus Mojokertensis
(Lapisan dan Fauna Jetis)
Meganthropus Paleojavanicus

Anda mungkin juga menyukai