Anda di halaman 1dari 4

KONSEP PARITAS / PARTUS

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP PARITAS / PARTUS

Pengertian paritas

 Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN,
2006). Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan menjadi primipara,
multipara dan grandemultipara.

 Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar
rahim (28 minggu) (JHPIEGO, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008), paritas
adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm.

Klasifikasi Paritas
1. Primipara

 Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk
hidup di dunia luar (Varney, 2006).

2. Multipara

 Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali
(Prawirohardjo, 2009).
 Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali
(Manuaba, 2008).
 Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006).

3. Grandemultipara

 Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan
biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).
 Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau
mati (Rustam, 2005).
 Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney,
2006).

Faktor yang Mempengaruhi Paritas


1. Pendidikan
 Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan
orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga
kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi
akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang.

2. Pekerjaan

 Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk


memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan
tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. Banyak anggapan bahwa status pekerjaan
seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak banyak karena mampu dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.

3. Keadaan Ekonomi

 Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai anak lebih
karena keluarga merasa mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup.

4. Latar Belakang Budaya

 Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam
semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara
pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian-penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan
telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.
 Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah
yang memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok
masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang
dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.
 Latar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain adanya anggapan bahwa
semakin banyak jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.

5. Pengetahuan

 Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan


seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu
dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan apa
yang ia ketahui (Friedman, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

1. BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN


2. Bobak, 2000. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
3. Depkes RI, 2004. Penilaian K I dan K IV. Jakarta : Depkes RI
4. Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.com.id diakses pada
tanggal 15 Maret 2010
5. Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI
6. Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. JAKARTA : EGC
7. Farrer, 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
8. Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press
9. Friedman, 2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
10. Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com.id
diakses pada tanggal 15 Maret 2010
11. Hiudayat. 2009. Metode Persalinan Normal dan Komplikasi Bayi Baru Lahir. Jakarta :
JNPK-KR
12. Mandriwati. 2007. Setiap Jam Dua Ibu Hamil Meninggal. http://www.
Indoskripsi.com.id, diakses pada tanggal 15 Maret 2010-07-22
13. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
14. Monika. 2009. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku.
http://www.infowikipedia.cm.id diakses pada tanggal 15 Maret 2010
15. Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
16. Putriazka. 2007. Angka Kematian Ibu Dan Bayi Tertinggi Di ASEAN. Hidayat. 2006.
Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
17. Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
18. Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :
Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo
19. Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 25 April
2010
20. Sofyan, 2006. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Madika
21. Suririnah. 2008. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I. http://www.kes-pro.coom.id
diakses tanggal 15 Maret 2010
22. Verney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC. Hal : 36-39
23. WHO. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Media Aesclapius Press

 Paritas (jumlah anak) merupakan keadaan wanita yang berkaitan dengan jumlah anak
yang dilahirkan. Paritas juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi
ibu hamil. Paritas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi.
Perlu diwaspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih, maka
kemungkinan banyak akan ditemui keadaan :

1. Kesehatan terganggu : anemia, kurang gizi.


2. Kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim.

 Paritas adalah klasifikasi wanita berdasarkan banyaknya mereka melahirkan bayi yang
usia gestasinya > 24 minggu.Para adalah wanita yang telah melahirkan satu bayi atau
lebih dengan usia gestasi > 24 minggu,jumlah bayi ditunjukkan dengan menambah
awalan, misalnya : primipara,nulipara (Poerwadarminta,2006).
 Paritas (jumlah anak) merupakan keadaan wanita yang berkaitan dengan jumlah anak
yang dilahirkan. Paritas juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi
ibu hamil. Paritas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi.
Perlu diwaspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih, maka
kemungkinan banyak akan ditemui keadaan :

3. Kesehatan terganggu : anemia, kurang gizi.


4. Kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim.

 Paritas adalah klasifikasi wanita berdasarkan banyaknya mereka melahirkan bayi yang
usia gestasinya > 24 minggu.Para adalah wanita yang telah melahirkan satu bayi atau
lebih dengan usia gestasi > 24 minggu,jumlah bayi ditunjukkan dengan menambah
awalan, misalnya : primipara,nulipara (Poerwadarminta,2006).

Anda mungkin juga menyukai