Kepada Yth.
Sahabat Nur Sayyid Santoso Kristeva
Di-
Tempat
Demikian surat permohonan ini kami buat, atas perhatian dan kerja samanya kami
ucapkan banyak terimakasih.
A. Dasar Pemikiran
Dewasa ini, manusia dihadapkan dengan persoalan yang kompleks. Berbangsa dan
bernegara merupakan hal yang tidak bisa dihindari dari kehidupan ini, apalagi manusia yang
mempunyai karakter sebagai makhluk sosial, tentu secara otomatis akan terlibat langsung kedalam
problematika kehidupan berbangsa dan bernegara. Akhir-akhir ini, public menjadi korban
ketegangan konstestasi Pemilihan Umum, secara tidak langsung mempengaruhi factor psikologis
massa. Tidak hanya itu, arus informasi yang kian deras dan kemungkinan sulit terbendung juga
turut serta memporak-porandakan ketentraman dan ketenangan bangsa dan Negara. Perbedaan
secara ideologis maupun politik ditengarahi sebagai pemicu munculnya gerakan yang di sinyalir
mengancam ideology negara. Tidak berhenti pada ketegangan public saja, ada bebarapa aspek
yang juga menjadi perhatian semua orang yaitu pendidikan, hukum, sosial, budaya, ekonomi,
politik dan agama. Aspek tersebut juga sebagai indicator kestabilan bangsa ini, tentu masyarakat
juga tidak mungkin hanya berlarut-larut pada persoalan perbedaan pandangan saja, tapi juga
dituntut untuk bijaksana dalam menyikapi dan mencari solusi atas persoalan yang ada.
Persoalan yang muncul dalam sebuah negara merupakan suatu keniscyacahan dan harus
dilalui dengan tahapan yang terorganisir dan dapat menyelesaikannya, minimal tidak terjadi
kegaduhan setelahnya. Dalam konteks ini, mahasiswa yang merupakan cikal bakal pemimpin
bangsa ini juga punya tuntutan yang sama untuk menyelesaikan persoalan yang ada, dalam
indicator terendah, sebagai seorang mahasiswa mempunyai pandangan yang bijaksana dan
visioner dan tidak terjebak pada persoalan-persoalan yang dapat menambah ketegangan public.
Mahasiswa dengan segala kecanggihannya, mulai dari intelektual, spiritual sampai tekhnologi
dikuasai dan dilahap habis di bangku perkuliahan, jadi tidak heran jika mahasiswa menyandang
predikat sebagai “Agent Of Change, Agent Of Control and Agent Of Balance”, Karena
kekuatannya yang begitu mengerikan dan dapat memberi perubahan terhadap bangsa dan Negara.
Cerita yang sering digaungkan yaitu peristiwa “Tragedi 1998”, ketika itu mahasiswa sebagai
tonggak sejarah berhasil menumbangkan sebuah rezim yang sudah berkuasa dan bercokol
berpuluh tahun. suatu yang menakjubkan dan bukan dari sebuah kebetulan belaka, ada tangis dan
darah yang menjadi saksi sejarah. Lantas apa kabar mahsiswa sekarang ini? sudah mampu berbuat
apa kepada Negara?
Persoalan yang terjadi sekarang dan dulu memang nampak jauh berbeda, namun secara
esensi sebenarnya nyaris sama. Namun perbedaan gaya saja yang membedakan, miskin tetap
miskin, isu agama juga berkembang pesat, ekonomi naik turun, pergeseran budaya yang semakin
ekstrim, namun juga di imbangi oleh perkembangan yang juga baik di berbagai sector, khususnya
di IT, walaupun masih kalah kelas dengan Negara lain. Tapi setidaknya Negara kita tercinta ini
masih bisa berdiri dikaki sendiri walau hanya dimiliki oleh segelintir elite.
Sebagai mahasiswa yang bergelut didalam organisasi, yang juga menyandang gelar aktifis
terkadang mempunyai tuntutan yang lebih, khususnya dalam pengawalan ranah sosial
kemsyarakatan. Seorang akademis dan organisatoris mempunyai ciri khas sendiri dalam
praktiknya, mereka bergulat dengan teori-teori yang konstruktif didalam kelas serta dapat melihat
langsung realitas sosial yang terjadi dimasyarakat. Tentu hal semacam itu tidak mudah untuk
dilakukan dan dijalankan secara beriringan, butuh daya jelajah tinggi serta komitmen yang kuat
untuk mengarungi perjalanan seperti tersebut.
Melihat kondisi yang semacam itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang
didalamnya berisi para akademis maupun aktivis tidak mungkin kesulitan dalam mempraktikan
dan mengimplementasikan ilmunya minimal dengan menjaga kesatuan, keamanan dan keadilan di
Negara ini. Pun juga turut serta memberi terobosan kritis dan memunculkan ide kreatif dan inofatif
bagi perkembangan bangsa dan Negara, dalam pelaksanaannya tentu harus mempunyai bekal dan
kecakapan yang layak. Bekal tersebut sering kali kita peroleh dari pertemuan di kelas maupun di
pengkaderan formal dan informal di PMII, berupa ilmu pengetahuan dan motivasi dari para kolega
intelektual yang sudah mumpuni dibidangnya,
Dorongan realitas sosial semacam itu, memunculkan rekomendasi pembelajaran yang akan
ditempuh oleh calon kader PMII. Oleh karenanya PK PMII Sunan Ampel Kediri akan mengadakan
Pelatihan Kader Dasar 2019 ( PKD 2019) . Yang juga merupakan kegiatan kaderisasi Formal di
dalam PMII. Dengan mengusung tema “Rethinking Pergerakan Demi Eksistensi Gerakan
Melawan Realitas Sosial”, berupaya mengulas kembali makna gerakan PMII, serta sudahkah
PMII melakukan seperti apa tujuan PMII yang tertuang dalam AD/ART PMII Pasal 4 yang
berbunyi “Terbenuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada ALLAH SWT, berbudi
luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab mengamalkan ilmunya serta komitmen
memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia” Sudahkah sahabat ?
B. Landasan Kegiatan
C. Bentuk Kegiatan
Pelatihan Kader Dasar (PKD) merupakan pendidikan formal tingkat kedua yang harus
diikuti oleh anggota PMII yang telah dinyatakan lulus MAPABA. Sebagai upaya mencapai tujuan
organisasi demi terbentuknya pribadi Muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT.
Berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya. Serta
berkomitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Menumbuhkan jiwa kader yang
kritis dan konstruktif, sehingga akan terbangun cara berfikir dan arah gerakan yang relevan.
D. Tujuan Kegiatan
F. Metode
1. Ceramah dialogis
2. Sharing
Adapun perlengkapan yang disediakan panitia adalah
1. Mic
2. LCD
3. Laptop
4. Sound system
G. Peserta
H. Susunan Panitia
Susunan panitia sebagaimana terlampir
I. Manual Acara
Manual acara sesuai sebagaimana terlampir
J. Kisi-Kisi Materi
Kisi-kisi materi sebagaimana terlampir
K. Penutup
Demikian Term Of Reference (TOR) Pelatihan Kader Dasar (PKD) ini kami buat. Semoga
kegiatan ini terselenggara tanpa adanya halangan sesuatu apapun.
Mengetahui,
Lampiran I
SUSUNAN KEPANITIAAN
PELATIHAN KADER DASAR (PKD)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
KOMISARIAT SUNAN AMPEL KEDIRI
2019
Pelindung : ALLAH SWT
Penanggung Jawab : Ketua PMII Komisariat Sunan Ampel Kediri
Shinfani R
Organizing Commitee
Devisi-devisi
Hanif Zulfa
Labib Erlinda
Asauqy Nihaya
Fahmi
Zafi
Sufi Dani
Era Wida
Lampiran II
MANUAL ACARA
PELATIHAN KADER DASAR (PKD)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
KOMISARIAT SUNAN AMPEL KEDIRI
2019
Hari
Waktu Agenda Keterangan
Tanggal
10.30-11.30 SGD SC
18.30-19.30 SGD SC
21.00-22.30 Refleksi SC
11.00-12.00 SGD SC
13.30-16.30 Junlap SC
22.00-23.00 Refleksi SC
09.30-11.00 SGD SC
13.00-14.00 RTL SC
Lampiran III
KISI-KISI MATERI
PELATIHAN KADER DASAR (PKD)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
KOMISARIAT SUNAN AMPEL KEDIRI
2019