Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Jenis-Jenis Kata dalam Bahasa
Indonesia serta Contoh Jenis-Jenis Kata” ini dengan baik tanpa ada halangan.
Dalam hal perluasan kosa kata, seiring berjalannya waktu sehingga kita
tumbuh sebagai orang yang telah dewasa dan sanggup mengutarakan pikiran dan
perasaan melalui rangkaian kata-kata dalam konstruksi yang tidak terbilang
banyaknya. Dengan sendirinya tanpa kita sadari hal ini adalah suatu karya besar
dalam kehidupan individual tiap orang, tetapi tidak pernah terlintas dalam pikiran kita
untuk mengaguminya sebagai suatu karya besar.
Akan lebih masuk di akal, jika seorang putri cantik bernama Ani warga
negara Indonesia asli yang dilahirkan dan dibesarkan di Indonesia dalam lingkungan
sebuah keluarga desa, dapat menguasai dan berbicara dengan fasih sebuah bahasa
asing, bahasa Arab misalnya. Masuk “di akal”, karna kita mengetahui bahwa ia
mempelajari bahasa itu disebuah SMA anu, dari seorang guru yang baik, dan
kemudian meneruskan studinya ke Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sastra
Arab, dan selanjutnya meneruskan studinya ke Mesir. Di samping itu, mungkin ia
akan dikagumi karna dalam waktu yang singkat ia sudah menyesuaikan dirinya
sebagai warga negara asing, sedangkan kawan-kawannya belum mencapai keadaan
itu.
Dengan mudah kita bisa memahami bahwa pengetahuannya itu diperoleh
dengan belajar; belajar dengan giat dan tekun. Seseorang yang tidak berpendidikan
pun dapat memahami hal itu. Tetapi menguasai bahasa secara alamiah tidak perlu
dipikirkan dan dikagumi, karena semua orang dapat berbuat demikian. Semua orang
mulai belajar berbicara dengan mempelajari kata-kata secara individual.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………. i
Kata Pengantar ……………………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………………………………….. iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………….3
1.4 Manfaat Penulisan …………………………………………………..4
1.5 Metode Penulisan…………………………………………………….5
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Kata ………………………….,……………...…………. 6
2.2 Jenis-Jenis Kata ……………………………………………………...7
2.3 Pengertian Dan Contoh Jenis-Jenis Kata …………………………...8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...9
3.2 Saran………………………………………………………………....10
DaftarPustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam realita yang ada, telah kita ketahui bersama bahwa perbedaan ada warna
dari sebuah kehidupan, maka dari itu sudah barang tentu dan lazim dalam realita
kehidupan secara efektifitas manusia saling berhubungan satu antara lainnya. Dari
perbedaan daerah di dunia Indonesia khususnya, sudah barang tentu beda daerah
maka beda bahasa atau cara berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Seperti kata
pepatah “lain lalang lain belalang”. Untuk mengatasi perbedaan agar menjadi sebuah
vareasi hidup yang ideal Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau atau daerah
menetapkan bahasa pemersatu aragraph yang di gunakan dan sudah di sepakati adalah
bahasa ―melayu”.Seperti yang telah tertuang dalam sumpah pemuda. Akan tetapi
Indonesia tidak semua/minoritas masyakatnya tidak bisa mengklasifikasikan kata
yang sering di ucapkan dalam berbahasa aragraph, maka dari itu kami mencoba
mengurai tentang ―kelas kata /kategori kata dalam Bahasa Indonesia.
b. Kata kerja turunan adalah kata kerja yang telah mengalami afiksasi,
reduplikasi, atau pemajemukan.
Contoh:
kehilangan, berpelukan, menari, tolong-menolong, makan-makan, seyum-
senyum, cuci mata, campur tangan, makan hati
2. Ditinjau dari hubungan dengan unsur lain dalam kalimat, kata kerja dibedakan
menjadi.
a. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan kehadiran objek.
Berdasarkan jumlah objek yang mendampinginya, kata kerja transitif terbagi
menjadi:
3. Kata kerja semitransitif, adalah kata kerja yang objeknya boleh ada, boleh juga
tidak ada.
Contoh:
Paman sedang makan.
S P
Paman sedang makan rujak.
S P O
4. Denominalisasi
Contoh:
berbusa, berbisa, berbahaya, berhati-hati, bersahabat, bermanfaat, budiman,
dernawan, kesatria, lebar, luas, malam, membudaya, menggunung, meradang,
menyimpang, pagi, panjang, pemalas, pemarah, penyayang, rahasia, serasi, siang,
sukses, tinggi
5. Deadverbialisasi
Contoh:
berkurang, bertambah, menyengat, melebih, bersungguh-sungguh, mungkin
7. Denumeralisasi
Contoh:
mendua, menyeluruh
8. Deinterjeksi
Contoh:
aduhai, sip, wah
10. Koordinatif
Contoh:
aman sentosa, besar kecil, gagah berani, lemah gemulai, letih lesu, porak poranda,
sopan santun, suka duka, tua muda, riang gembira
1). Deverbalisasi
Contoh:
pengembangan, pendidikan, ketertarikan, keterbukaan
2). Deadjektivalisasi
Contoh:
petinggi, keseriusan, kematangan, perusakan
3) . Denumeralisasi
Contoh:
keseluruhan, kesatuan, persatuan
4) . Deadverbialisasi
Contoh:
kekurangan, kelebihan, keterlaluan
2. Kata sandang yang mendampingi kata benda yang dibentuk dari kata dasar (nomina
deverbal).
Contoh;si terdakwa, si tertuduh, si pengamen, si perampok
1. Bernada positif
Contoh:
aduhai, amboi, asyik
2. Bernada aragrap
Contoh:
cih, cis, bah, ih, idih, brengsek, sialan
3. Bernada keheranan
Contoh:
Ai, lo, astagfirullah
3. Kata ulang berubah bunyi (salin suara) adalah bentuk perulangan yang disertai
dengan perubahan bunyi.
Contoh:
sayur-mayur, lauk-pauk, mondar-mandir, teka-teki, warna-warni
4. Kata ulang sebagian (dwipurwa) adalah bentuk perulangan yang terjadi hanya
terjadi pada sebagian bentuk dasar.
Contoh:
pepohonan, tali-temali, dedaunan, tetamu, melihat-lihat, bermain-main, tolak-
menolak
5. Kata ulang semu adalah kata ulang yang bentuknya menyerupai imbuhan, tetapi
bukan kata ulang.
Contoh:
Laba-laba, kunang-kunang, ubur-ubur
Kata ulang memiliki beberapa makna berikut.
1. Banyak tidak tertentu
Contoh:
rumah-rumah, pejabat-pejabat, batu-batu
5. Intensitas kualitatif
Contoh:
pelan-pelan, sebaik-baiknya, seburuk-buruknya, kuat-kuat
6. Intensitas kuantitatif
Contoh:
berlari-lari, mengangguk-angguk, bolak-balik, mondar-mandir, berputar-putar,
tertawa-tawa
7. Makna kolektif
Contoh:
satu-satu, lima-lima, ketiga-tiganya
8. Kesalingan
Contoh:
berpeluk-pelukan, bersalam-salaman, pukul-pukulan, tolong-menolong, pandang-
memandang
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam realita yang ada, telah kita ketahui bersama bahwa perbedaan ada warna dari
sebuah kehidupan, maka dari itu sudah barang tentu dan lazim dalam realita
kehidupan secara efektifitas manusia saling berhubungan satu antara lainnya. Kata
adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri atau kata adalah kumpulan
dari beberapa huruf yang mengandung arti tersendiri. Berdasarkan ciri dan
karakteristiknya kata dikelompokan menjadi kata kerja, kata benda, kata sifat, kata
bilangan, kata keterangan, kata depan, kata ganti, kata sandang, kata ulang, kata
sambung dan kata seru.
4.2 Saran
1. Bagi Pembaca
Agar dengan adanya makalah ini lebih menyadari bahwa pentingnya kata dan
pengertianya dalam bahasa Indonesia. Pembaca diharapkan untuk lebih meningkatkan
pengetahuan tentang jenis-jenis kata dan penggunaan kata dalam bahasa Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat di harapkan untuk mengurangi sedikit demi sedikit penggunaan kata
dalam bahasa gaul ataupun bahasa daerah , ini agar fungsi dari jenis-jenis kata dalam
bahasa Indonesia lebih digunakan sebagai kata pemersatu.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka