Anda di halaman 1dari 6

A.

PENGERTIAN AGAMA ISLAM


Islam berasal dari bahasa Arab , yaitu dari kata salima yang memiliki arti selamat
,sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti
berserah diri masuk dalam kedamai. (1) Pengertian kata Islam dekat dengan arti kata
agama yang berarti menguasai ,menundukkan, patuh ,hutang, balasan dan kebiasan.
(2) Islam memiliki karakteristik yang khas dengan agama-agama sebelumnya. Dalam
memahami Islam dan ajarannya, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam perlu dikaji
secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman yang komprehensi. Hal ini penting
dilakukan karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang dapat mempengaruhi pola pikir,
sikap dan perilaku dalam menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
Islam
Islam adalah agama universal, komprehensif, lengkap dengan dimensi edoterik dan
eksoteriknya. Sebagai agama universal, Islam mengenal sistem perpaduan antara apa yang
disebut konstan-nonadaptabel disatu sisi watak Islam tidak mengenal perubahan apapun
karena berkaitan dengan persoalan-persoalan ritus agama yang transenden, nash yang
berkaitan dengan watak (konstan-nonadaptabel) ini dalam Al-Quran maupun hadits sekitar
10%, yang berupa ajaran agama yang bersifat kulli dan qoth’i yang konstan dan immutable.
Segmen ini meski diterima apa adanya tanpa harus adaptasi dengan perubahan-perubahan di
sekitarnya, segmen ini terkait dengan persoalan dasar menyangkut sendi-sendi ajaran agama
yang mempunyai nilai strategis, seperti persoalan keimanan, sholat, zakat, puasa elastis-
adaptabel di sisi lain. Segmen ini lebih banyak, sekitar 90%, teks agama yang berupa aturan-
aturan global yang bersifat juz’i dan zhanni .
B. PENGERTIAN ISLAM SEBAGAI AGAMA RAHMATAN LIL’ALAMIN
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yng artinya Islam merupakan agama yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan,
tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Pernyataan bahwa Islam adalah agamanya
yang rahmatan lil ‘alamin sebenarnya terdapat dalam firman Allah swt:

﴾١٠٧﴿ َ‫َاك إِ اَّل َر ْح َمةً ِلِّ ْلعَالَ ِمين‬


َ ‫س ْلن‬
َ ‫َو َما أَ ْر‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam”.(QS.Al-Alnbiyah:
Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, sebagaimana sabda
Rasulullah yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim, yang artinya “Siapa yang
dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya,
maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. Dengan hewan saja tidak boleh
sewenang-wenang, apalagi dengan manusia. Jika manusia memahami dan mengamalkan
ajaran-ajaran islam, maka akan sungguh indah dan damainya dunia ini. Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam diutus dengan membawa ajaran Islam, maka Islam
adalah rahmatan lil’alamin yakni Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia
dan rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba. Atau dengan kata
lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang.

Penafsiran Para Ahli Tafsir


1. Muhammad bin Jarir Ath Thabari dalam Tafsir Ath Thabari:
Para ahli tafsir berpendapat tentang makna ayat ini, tentang apakah seluruh manusia yang
dimaksud dalam ayat ini adalah seluruh manusia baik mu’min dan kafir? Ataukah hanya
manusia mu’min saja? Sebagian ahli tafsir berpendapat, yang dimaksud adalah seluruh
manusia baik mu’min maupun kafir. Mereka mendasarinya dengan riwayat dari Ibnu
Abbas radhiallahu’anhu dalam menafsirkan arti ayat yang berbunyi:
“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, ditetapkan baginya rahmat di dunia
dan akhirat. Namun siapa saja yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bentuk
rahmat bagi mereka adalah dengan tidak ditimpa musibah yang menimpa umat terdahulu,
seperti mereka semua di tenggelamkan atau di terpa gelombang besar”
dan dalam riwayat yang lain:

‫ ومن لم يؤمن به عوفي مما أصاب‬, ‫تمت الرحمة لمن آمن به في الدنيا واآلخرة‬
‫األمم قبل‬
“Rahmat yang sempurna di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman kepada
Rasulullah. Sedangkan bagi orang-orang yang enggan beriman, bentuk rahmat bagi mereka
adalah dengan tidak ditimpa musibah yang menimpa umat terdahulu”
Pendapat ahli tafsir yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah orang-orang beriman
saja. Mereka membawakan riwayat dari Ibnu Zaid dalam menafsirkan ayat ini:

. ‫ وقد جاء األمر مجمال رحمة للعالمين‬, ‫فهو لهؤالء فتنة ولهؤالء رحمة‬
‫ من آمن به وصدقه وأطاعه‬: ‫والعالمون هاهنا‬
“Dengan diutusnya Rasulullah, ada manusia yang mendapat bencana, ada yang mendapat
rahmah, walaupun bentuk penyebutan dalam ayat ini sifatnya umum, yaitu sebagai rahmat
bagi seluruh manusia. Seluruh manusia yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang
beriman kepada Rasulullah, membenarkannya dan menaatinya”
Pendapat yang benar dari dua pendapat ini adalah pendapat yang pertama, sebagaimana
riwayat Ibnu Abbas. Yaitu Allah mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa
sallam sebagai rahmat bagi seluruh manusia, baik mu’min maupun kafir. Rahmat bagi orang
mu’min yaitu Allah memberinya petunjuk dengan sebab diutusnya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wa sallam. BeliauShallallahu ‘alaihi Wa sallam memasukkan orang-orang beriman
ke dalam surga dengan iman dan amal mereka terhadap ajaran Allah. Sedangkan rahmat bagi
orang kafir, berupa tidak disegerakannya bencana yang menimpa umat-umat terdahulu yang
mengingkari ajaran Allah” (diterjemahkan secara ringkas).

2. Muhammad bin Ahmad Al Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi


“Said bin Jubair berkata: dari Ibnu Abbas, beliau berkata:

‫كان محمد صلى هللا عليه وسلم رحمة لجميع الناس فمن آمن به وصدق به سعد‬
, ‫ومن لم يؤمن به سلم مما لحق األمم من الخسف والغرق‬
“Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah rahmat bagi seluruh manusia. Bagi yang
beriman dan membenarkan ajaran beliau, akan mendapat kebahagiaan. Bagi yang tidak
beriman kepada beliau, diselamatkan dari bencana yang menimpa umat terdahulu berupa
ditenggelamkan ke dalam bumi atau ditenggelamkan dengan air”
Ibnu Zaid berkata:

‫أراد بالعالمين المؤمنين خاص‬


“Yang dimaksud ‘seluruh manusia’ dalam ayat ini adalah hanya orang-orang yang beriman”

3. Ash Shabuni dalam Shafwatut Tafasir
“Maksud ayat ini adalah ‘Tidaklah Kami mengutusmu, wahai Muhammad, melainkan
sebagai rahmat bagi seluruh makhluk’. Sebagaimana dalam sebuah hadits:

‫إنما أنا رحمة مهداة‬


“Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah)”
Orang yang menerima rahmat ini dan bersyukur atas nikmat ini, ia akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala tidak mengatakan ‘rahmatan lilmu’minin‘, namun mengatakan ‘rahmatan lil
‘alamin‘ karena Allah Ta’ala ingin memberikan rahmat bagi seluruh makhluknya dengan
diutusnya pemimpin para Nabi, Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. Beliau diutus
dengan membawa kebahagiaan yang besar. Beliau juga menyelamatkan manusia dari
kesengsaraan yang besar. Beliau menjadi sebab tercapainya berbagai kebaikan di dunia dan
akhirat. Beliau memberikan pencerahan kepada manusia yang sebelumnya berada dalam
kejahilan. Beliau memberikan hidayah kepada menusia yang sebelumnya berada dalam
kesesatan. Inilah yang dimaksud rahmat Allah bagi seluruh manusia.
Bahkan orang-orang kafir mendapat manfaat dari rahmat ini, yaitu ditundanya hukuman bagi
mereka. Selain itu mereka pun tidak lagi ditimpa azab berupa diubah menjadi binatang, atau
dibenamkan ke bumi, atau ditenggelamkan dengan air.
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa Islam Rahmatan Lil Alamin adalah
agama yang memberikan rahmat bagi seluruh alam.
Dengan diturunkannya QS. Al-Anfal :33,

﴾٣٣﴿ َ‫َّللاُ ُم َع ِذِّ َب ُه ْم َوهُ ْم َي ْست َ ْغ ِف ُرون‬ َ َ ‫َّللاُ ِليُ َع ِذِّ َب ُه ْم َوأ‬
‫نت فِي ِه ْم ۚ َو َما َكانَ ا‬ ‫َو َما َكانَ ا‬
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara
mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta
ampun”.

Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya Allah tidak akan memberikan azab di dunia bagi
umat nabi Muhammad, melainkan ditunggu hingga datangnya hari kiamat. Dan hal tersebut
merupakan bentuk rahmat di dunia bagi umat nabi Muhammad. Berbeda halnya dengan
umat-umat Nabi terdahulu, bila ada yang kafir atau maksiat, maka atas perintah Allah
langsung diturunkan azab. Seperti hujan batu, banjir, atau angin topan dana lain-lain.
Jadi telah jelaslah dari pembahasan diatas bahwa Islam merupakan agama yang rahmatan lil
alamin dan tidak ada pembedaan antara muslim dan non muslim atas rahmat dunia. Karena
rahmat dalam konteks rahman adalah bersifat ammah kulla syai’ meliputi segala hal,
sehingga orang-orang non-muslim pun mendapatkan ke-rahman-an di dunia. Islam
merupakan agama yang pluralis, karena Islam
mengakui keberadaan semua bangsa, mengakui seluruh lapisan masyarakat, dan Islam juga
mengakui semua agama. Dengan adanya kesadaran untuk menghargai pluralisme merupakan
bukti bahwa Islam membawa rahmat bagi seluruh alam.
C.Prilaku Manusia Sebelum adanya Islam
Islam merupakan agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yaitu pada
saat Rasulullah SAW berumur 14 tahun. Keadaan bumi sebelum masuknya Islam merupakan
keadaan yang amat buruk dan menggenaskan dimana sebagian dari manusia ada menyembah
pohon, batu, patung (berhala), matahari, bulan dan bintang, bahkan ada yang menyembah
sesama manusia yang mana kesemuanya itu adalah ciptaan Allah SWT. Manusia yang hidup
dimasa itu tidak lagi mempunyai rasa kemanusiaan dan keadilan. Yang kuat akan semakin
berdiri tegak dan ditakuti, sedangkan yang lemah akan semakin tertindas.
Kebiasaan-kebiasaan manusia pada saat itu tidak lagi mencerminkan manusia yang
mempunyai akal seperti yang telah diberikan Allah SWT untuk berfikir dan merenungkan
karunia dan ni’mat Allah SWT melainkan akal mereka telah ditundukkan oleh hawa nafsu.
Kezaliman terjadi dimana-mana. Bahkan mereka tega untuk mengubus hidup-hidup anak
perempuan yang baru saja dilahirkan oleh ibunya. Karena mereka menganggap anak
perempuan itu adalah aib bagi mereka.

D. Sejarah Perkembangan Islam.


Hadirnya Islam di dunia membuat perubahan besar dalam kehidupan manusia , terutama
dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Beberapa tahun penyebaran agama Islam di Arab,
menjadikan peradapan dan universitas berkembang dengan pesat sehingga timbulnya
pemikiran yang baru dengan yang lama menghasilkan kemajuan dalam bidang medis,
matematika, fisika , astronomi, geografi , sastra dan lain-lain. Banyak sistem yang krusial
seperti ilmu pengetahuan tentang: Aljabar ,angka Arab dan konsep angka nol
(bilangan yang sangat dipedulikan dalam ilmu eksakta) yang disebarkan ke Eropa pada abad
pertengahan yang berasal dari dunia Islam Peralatan-peralatan yang canggih memungkinkan
Orang-orang di Eropa melakukan perjalanan untuk penemuan seperti astrolabe,
kuadran, kompas navigasi yang juga dikembangkan oleh umat Islam. Itulah sebabnya Islam
disebut agama yang rahmat dan al'amin karena Islam hadir ke dunia membawa karunia yang
amat berarti bagi manusia bukan saja umat bagiuma Muslim tapi seluruh ciptaan Allah SWT
di jagad raya termasuk non muslim. Baik muslim maupun non muslim kalau mereka
melakukan hal-hal yang diperlukan kerahmatan, maka mereka akan mendapatkan hasilnya.
Kendati mereka muslim tetapi mereka tidak melakukan ikhtiar kerahmatan, maka mereka
tidak akan mendapatkan hasilnya. Dengan kata lain, karunia rahmatan itu berlaku hukum
kompetitif. Misalnya orang islam tidak melakukan kegiatan belajar maka tidak bisa dan tidak
akan menjadi pintar.

Anda mungkin juga menyukai