Anda di halaman 1dari 13

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER
Jl. Letjen Soeprapto Samping RSUD Raden Mattaher Telanaipura Jambi telp/fax (0741) 60246

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ghazy Raihan

Umur : 16 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Simpang IV sipin

Pekerjaan : Pelajar

Status Pernikahan : Belum Menikah

Suku Bangsa : Jawa

Hobi : Bermain sepak bola

I. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama :
Luka kemerahan disertai nyeri pada ibu jari kaki kanan dan kiri
sejak 2 minggu yang lalu

B. Keluhan Tambahan :
-

C. Riwayat Perjalanan Penyakit :


Pasien datang diantar oleh keluarga ke poliklinik kulit dan
kelamin RSUD Raden Mattaher dengan keluhan luka kemerahan
pada ibu jari kaki kanan dan kiri disertai nyeri sejak 2 minggu yang
lalu. Awalnya pasien memotong kuku dan mencongkel pinggiran
kuku kaki kanan sehingga kulit tepi kuku terkelupas. Kemudian
dirasakan luka dan bengkak. Bengkak awalnya sebesar jarum
pentul dan lama-kelamaan pecah. Kemudian meluas ke tepi ujung
jari dan ke ibu jari kiri. Pada ujung jempol kuku terdapat perubahan
warna menjadi kekuningan. Tidak ditemukan kuku yang hancur dan
keputihan di permukaan kuku. Keluhan ini hanya ditemukan pada
kaki dan tidak dijumpai pada bagian tubuh lainnya. Keluhan tidak
disertai dengan luka yang bersisik dan kuku yang terlepas.
Setelah itu, 1 minggu kemudian ibu jari pasien merah, bengkak
dan terasa nyeri jika dipegang. kuku tampak menguning. Pasien
menggaruk luka sampai keluar air. Tidak ada keluhan bengkak
kemerahan seperti ini pada tempat lain. Pasien mengaku kakinya
sering basah karena berkeringat dan tidak mengeringkannya. Pasien
juga sering menggunakan sepatu yang basah. Pasien jarang mencuci
tangan dengan sabun sebelum dan setelah aktivitas. Riwayat demam,
penurunan BB, penurunan nafsu makan, dan stres disangkal.
Riwayat menggunakan sepatu sempit (+) saat bermain sepak bola,
riwayat jari kaki terkena benturan tidak ada, sebelumnya paien sudah
berobat ke bidan dan pasien diberi obat salep daktarin tetapi keluhan
tidak membaik.

D. Riwayat Penyakit Dahulu :


 Pasien pernah memiliki keluhan bengkak kemerahan yang
nyeri dan berair pada kulit sebelumnya di daerah telapak kaki
bagian dalam 1 tahun yang lalu
 Riwayat sesak nafas dengan bunyi menciut tidak ada, riwayat
mata gatal tidak ada.
E. Riwayat Penyakit Keluarga :
 Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan
bengkak kemerahan yang nyeri dan bernanah pada kulit
sebelumnya
 Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi

F. Riwayat Sosial Ekonomi :


 Pasien tinggal bersama keluarga, hobi bermain sepak bola dan
sering menggunakan sepatu dan kaos kaki basaah karena
berkeringat.
 Riwayat memelihara binatangpeliharaan tidak ada.

II. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Tanda Vital :
Kesadaran : compos mentis RR : 18x/menit
TD : 100/70 mmHg Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,7`C
3. Kepala :
a. Bentuk : normocephal
b. Mata : konjungtiva anemis (-/-)
sclera ikterik (-/-)
pupil isokor
reflek cahaya (+/+)
c. THT : Secret (-/-) tonsil T1/T1
d. Leher : Pembesaran KGB (-)
4. Thoraks :
a. Jantung : BJ I/II regular, murmur (-) gallop (-)
b. Paru : vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing (-/-)
5. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Ekstremitas
a. Superior : Akral hangat, CRT < 2 detik
b. Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik

B. Status Dermatologi
1. Inspeksi

No Gambar Efloresensi
1 Regio Falang Distal Digiti 1 Pedis dekstra Inspeksi : .
Ulkus eritematosa, ± 2x1 cm, tidak teratur, soliter , tepi
meninggi, sirkumskrip, diskret, permukaan dilapisi
krusta, sekitar tidak terdapat keluhan.
Lempeng kuku tampak tebal, kusam, kuning, dan
permukaan tidak rata
Palpasi : Konsistensi lunak, teraba basah, nyeri tekan
2 Regio falang Distal Digiti 1 Pedis sinistra Inspeksi : .
Ulkus eritematosa, ± 2 x ½ cm, tidak teratur, soliter ,
tepi meninggi, sirkumskrip, diskret, permukaan dilapisi
krusta, sekitar tidak terdapat keluhan.
Lempeng kuku tampak tebal, kusam, kuning, dan
permukaan tidak rata
Palpasi : Konsistensi lunak, teraba basah, nyeri tekan
2. Palpasi : Nyeri tekan (+), permukaan tidak rata, basah.

3. Auskultasi : (-)
C. Status Venerelogi
1. Inspeksi :
o Inspekulo : tidak dilakukan pemeriksaan
2. Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Gram
Sebelum dilakukan pengecatan Gram, tentu harus disiapkan bahan
(spesimen) yang akan diperiksa. Bahan yang akan diperiksa, dapat berasal
dari : langsung dari penderita dapat berupa sputum (dahak), pus (nanah),
discharge telinga, discharge hidung, urin dan cairan serebrospinal.
Spesimen yang akan dicat, sebelumnya dibuat sediaan atau preparat
(smear) terlebih dulu. Pengertian preparat adalah sampel spesimen yang
diletakkan atau dioleskan pada permukaan gelas obyek (object glass) atau
slides, dengan atau tanpa pewarnaan, yang selanjutnya dapat diamati di
bawah mikroskop.
a. Pembuatan preparat
Alat dan bahan yang diperlukan adalah :
Alat :
 Ose atau kapas lidi steril
 Gelas obyek
 Lampu spiritus
Bahan :
 Bahan yang akan diperiksa.

Gambar 1. Cara Pembuatan Sedimen


Gambar 2. Proses Pewarnaan Gram

Hasil Pengamatan
Staphylococcus aureus

Keterangan:
1. Bentuk sel : coccus
2. Susunan sel : bergerombol seperti buah anggur
3. Sifat Gram : positif
4. Pembesaran : 40x

Pewarnaan Gram memilahkan bakteri menjadi bakteri gram positif dan


bakteri gram negatif. Pengamatan dengan pembesaran 40x menampilkan sel
bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus berwarna ungu. Hal ini
menunjukan bahwa kedua bakteri adalah bakteri gram positif. Bentuk sel
dari bakteri Staphylococcus aureus adalah bulat dengan penataan
bergerombol seperti buah anggur.

E. DIAGNOSIS BANDING
Paronikia
Onikomikosis
Psoriasis Kuku

F. DIAGNOSIS KERJA
Paronikia

G. TERAPI
Umum :

 Memberikan edukasi kepada orangtua pasien tentang paronikia,


perjalanan penyakit serta berbagai faktor yang mempengaruhi
penyakit
 Jangan mencongkel-congkel kuku jari tangan.
 Menjaga kebersihan kaki, setelah berkontak dengan air kotor, dan
tanah segera dicuci, serta menjaga agar kaki tetap kering.
 Gunakan kaos kaki atau sepatu yang nyaman dan tidak menekan
jari kaki.
 Jagalah selalu kebersihan kaki dan gunakan pelembap
 Meminum obat antibiotik sampai habis dan kontrol kembali setelah
5 hari kemudian.
 Hindarilah air dan substansi yang dapat mengiritasi, termasuk skin
irritants.
 Menghindari berbagai faktor pencetus, seperti lingkungan yang
basah, lembab, berair.
 Hindari tindakan yang berkaitan dengan kuku, misalnya
menggunting kuku, menggigit kuku, menghisap kuku, manicuring,
berusaha mengeluarkan nanah dari kuku, dsb. Sebab tindakan ini
berpotensi untuk memicu dan memacu timbulnya infeksi bakteri
sekunder.
Sistemik:

 Amoxycillin 500 mg 3 x 1 tab (Sebagai antibiotik dan terapi lini


pertama dari paronikia, obat diminum selama 5 hari)
 Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab (Sebagai obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAIDs). Obat ini berfungsi meredakan rasa sakit,
serta mengurangi peradangan digunakan selama 5 hari)
Topikal :

 Kompres dengan NaCl. Tujuan untuk mengeringkan lesi yang basah


dan infeksi bakteri. Cara pengobatan kompres basah adalah dengan
menggunakan kasa steril 3-5 lapis yang dimasukkan ke dalam cairan
kompres NaCl 0,9%, lalu diperas setengah basah dan diletakkan
pada lesi. Bila kasa hampir mengering dapat ditetesi cairan kompres
beberapa kali selama 10-15 menit. Kompres dilakukan 2-3 kali/hari
sampai lesi mengering dan bersih.
 Asam fucidat 2 %, dipakai 3 x sehari selama 7 hari (Sebagai
antibiotik ntuk mengobati infeksi kulit karena bakteri. Mekanisme
kerja obat ini adalah dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Oleskan krim tipis pada area yang terinfeksi dan gosok dengan
lembut, mencuci tangan dengan benar setelah selesai
menggunakannya.

H. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
I. PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Kultur Bakteri
Media yang digunakan adalah nutrient Agar (NA, untuk bakteri)
merupakan media yang umum digunakan pada prosedur bakteriologi untuk :
 Uji biasa dari air dan produk pangan
 Media transpor untukstok kultur
 Untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri
 Untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni

TEKNIK INOKULASI (PENANAMAN)


1. Metode gores
Penggoresan yang menghasilkan koloni terpisah. Inokulum
digoreskan di permukan media agar nutrien dalam cawaan petridish
dengan jarum (lup inokulasi).
2. Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien
dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang
bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang
yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua
untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik .
3. Metode Tuang
Isolasi menggunakan media dalam cair dengan cara pengenceran.
Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah
mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel
di tabung.
4. Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan
ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum,kemudian
dimasukan kedalam media.
Cara Penanaman (streak method)
 Ose dibakar sampai berpijar
 Didinginkan.
 Dengan ose yang sudah steril diambil sample atau bakteri culture,
dipulaskan di salah satu sisi/tepi media, jangan menyentuh dinding
petri dish.
 Pulaskan itu digoreskan sejajar sampai memenuhi permukaan media.
 Bakar kembali ose untuk membunuh bakteri bekas inokulasi.

Penilaian Koloni
 Pertumbuhan bakteri pada media padat disebut koloni yaitu
kelompokan-kelompokan bakteri yang tumbuh pada media tersebut.
 Koloni pada media padat dengan tujuan isolasi dapat dibedakan
berdasarkan kriteria sbb :
1. Ukuran : Diukur berapa diameternya dengan satuan mm.
2. Warna : Putih,kuning,hitam,hijau,merah,dsb.
3. Bentuk : Bulat,serabut,bergelombang,rizhoid dsb.
4. Permukaan : Datar,cembung,cekung,kasar,halus.
5. Sifatnya : Keruh, jernih, kering, berlendir, melekat pada
pembenihan, menjalar, haemolytis, anhaemolytis

Anda mungkin juga menyukai

  • PENGOBATAN PENDARAHAN PASCAPERSALINAN
    PENGOBATAN PENDARAHAN PASCAPERSALINAN
    Dokumen52 halaman
    PENGOBATAN PENDARAHAN PASCAPERSALINAN
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Jelaskan Mengenai Triase
    Jelaskan Mengenai Triase
    Dokumen4 halaman
    Jelaskan Mengenai Triase
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Soal Hida-Bang Yudi
    Soal Hida-Bang Yudi
    Dokumen4 halaman
    Soal Hida-Bang Yudi
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab I CRS Hida
    Bab I CRS Hida
    Dokumen3 halaman
    Bab I CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab III Crs Hida
    Bab III Crs Hida
    Dokumen39 halaman
    Bab III Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab III Crs Hida
    Bab III Crs Hida
    Dokumen39 halaman
    Bab III Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab V CRS Hida
    Bab V CRS Hida
    Dokumen1 halaman
    Bab V CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Crs Hida
    Cover Crs Hida
    Dokumen4 halaman
    Cover Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv CRS Hida
    Bab Iv CRS Hida
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Referat Iugr
    Referat Iugr
    Dokumen22 halaman
    Referat Iugr
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Tutor
    Tutor
    Dokumen4 halaman
    Tutor
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Ref IUGR
    Ref IUGR
    Dokumen30 halaman
    Ref IUGR
    nur izzati adli
    Belum ada peringkat
  • PENGOBATAN PENDARAHAN PASCAPERSALINAN
    PENGOBATAN PENDARAHAN PASCAPERSALINAN
    Dokumen52 halaman
    PENGOBATAN PENDARAHAN PASCAPERSALINAN
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus IUGR
    Laporan Kasus IUGR
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus IUGR
    Kresna Hardikha
    Belum ada peringkat
  • Cover BST
    Cover BST
    Dokumen3 halaman
    Cover BST
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Presbo
    Presbo
    Dokumen25 halaman
    Presbo
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • PPROM2
    PPROM2
    Dokumen30 halaman
    PPROM2
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan
    Kumpulan
    Dokumen18 halaman
    Kumpulan
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Bahasa Indonesia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • BST PARONIKIA Fix
    BST PARONIKIA Fix
    Dokumen13 halaman
    BST PARONIKIA Fix
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Crs Hida
    Cover Crs Hida
    Dokumen4 halaman
    Cover Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Bahasa Indonesia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Alur Penelitian
    Alur Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Alur Penelitian
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Kumpulan
    Cover Kumpulan
    Dokumen1 halaman
    Cover Kumpulan
    Oktovia Kaka
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen4 halaman
    Status Pasien
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Nama Anggot1
    Nama Anggot1
    Dokumen7 halaman
    Nama Anggot1
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat