Anda di halaman 1dari 4

Jelaskan mengenai triase ?

Tujuan :

Tujuan utama adalah untuk mengidentifikas kondisi yang mengancam nyawa. Tujuan kedua
adalah untuk memprioritaskan pasien menurut ke akutannya, untuk menetapkan tingkat atau
derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan. Dengan triase tenaga kesehatan
akan mampu

a. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien
b. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan lanjut
c. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses penanggulangan/
pengobatan gawat daruratan.3

Prinsip :

a. Triase harus cepat dan tepat


Kemampuan untuk merespon secara cepat, terhadap keadaan yang menganca nyawa
merupakan suatu yang sangan penting pada bagian kegawatdaruratan
b. Pemeriksaan harus adekuat dan akurat
Akurasi keyakinan dan ketangkasan merupakan suatu element penting pada proses
pengkajian
c. Keputusan yang diambil berdasarkan pemeriksaan
Keamanan dan keefektifan perawatan pasien hanya dapat direncanakan jika ada informasi
yang adekuat dan data yang akurat
d. Memberikan intervensi berdasarkan keakutan kondisi
Tanggungjawab utama adalah untuk mengkaji dan memeriksa secara akurat pasien, dan
memberikan perawatan yang sesuai pada pasien, termasuk intervensi terapiutik, prosedur
diagnostic, dan pemeriksaan pada tempat yang tepat untuk perawatan.3
e. Kepuasan pasien tercapai
- triase harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip diatas untuk mencapai kepuasan
pasien
- hindari penundaan penatalaksanaan yang mungkin akan membahayakan kesehatan
pasien atau pasien yang sedang kritis
- sampaikan support kepada pasien, keluarga pasien, atau teman.3

metode triase di IGD

1. Single Triase

Metode triase yang digunakan untuk korban atau pasien individu. Disini proses triase bisa
diartikan menentukan prioritas penanganan beberapa problem yang ada pada seorang
individu, sehingga dapat ditentukan problem mana yang akan ditangani terlebih dahulu.
Metode ini untuk pasieeen yang datang satu persatu. Kategori pasien pada single triase:

a. Immediate
Contoh: AMI, Perdarahan dalam
b. Urgent
Contoh : Stroke, Apendisitis
c. Non Urgent
Contoh : Luka, Dislokasi, Fraktur.7

2. Simple Triase and Rapid Treatment (START)

Metode triase yang digunakan dalam situasi dimana terdapat jumlah korban yang cukup banyak
tetapi jumlah penolong maish mencukupi walaupun untuk itu harus ada kerja ekstra. Pada
metode triase ini korban dibagi menjadi beberapa kelompok:

Klasifikasi berdasarkan Tingkat Prioritas (Labeling).

KLASIFIKASI KETERANGAN
Prioritas I Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi
dan tindakan bedah segera, mempunyai kesempatan
hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan
bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi. Contohnya sumbatan jalan
nafas, tension pneumothorak, syok hemoragik, luka
terpotong pada tangan dan kaki, combutio (luka
bakar tingkat II dan III >25 %
Prioritas II Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila
tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat.
Penanganan dan pemindahan bersifat jangan
terlambat. Contoh : patah tulang besar, combutio
(luka bakar) tingkat II dan III <25 %, trauma thorak /
abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.
Prioritas III Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu
segera. Penanganan dan pemindahan bersifat
terakhir. Contoh luka superficial, luka-luka ringan.
Prioritas 0 Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat
parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti
jantung kritis, trauma kepala kritis.

Jenis-jenis triase :

Ada beberapa Tipe triage, yaitu :


a. Daily triage
Daily triage adalah triage yang selalu dilakukan sebagai dasar pada system kegawat
daruratan. Triage yang terdapat pada setiap rumah bsakit berbeda-beda, tapi secara
umum ditujukan untuk mengenal, mengelompokan pasien menurut yang memiliki
tingkat keakutan dengan tujuan untuk memberikan evaluasi dini dan perawatan yang
tepat. Perawatan yang paling intensif dberikan pada pasien dengan sakit yang serius
meskipun bila pasien itu berprognosis buruk.2,8
b. Mass Casualty incident
Merupakan triage yang terdapat ketika sestem kegawatdaruratan di suatu tempat
bencana menangani banyak pasien tapi belum mencapai tingat ke kelebihan kapasitas.
Perawatan yang lebih intensif diberikan pada korban bencana yang kritis. Kasus
minimal bisa di tunda terlebih dahulu.
c. Disaster Triage
Ada ketika system emergensi local tidak dapat memberikan perawatan intensif
sesegera mungkin ketika korban bencana sangat membutuhkan. Filosofi perawatan
berubah dari memberikan perawatan intensif pada korban yang sakit menjadi
memberikan perawatan terbaik untuk jumlah yang terbesar. Fokusnya pada
identifikasi korban yang terluka yang memiliki kesempatan untuk bertahan hidup
lebih besar dengan intervensi medis yang cepat. Pada disaster triage dilakukan
identifikasi korban yang mengalami luka ringan dan ditunda terlebih dahulun tanpa
muncul resko dan yang mengalami luka berat dan tidak dapat bertahan. Prioritasnya
ditekankan pada transportasi korban dan perawatan berdasarkan level luka.
d. Military Triage
Sama dengan tiage lainnya tapi berorientasi pada tujuan misi disbanding dengan
aturan medis biasanya. Prinsip triage ini tetap mengutamakan pendekatan yang paling
baik karena jika gagal untuk mencapai tujuan misi akan mengakibatkan efek buruk
pada kesehatan dan kesejahteraan populasi yang lebih besar.
e. Special Condition triage
Digunakan ketika terdapat faktor lain pada populasi atau korban. Contohnya kejadian
yang berhubungan dengan senjara pemusnah masal dengan radiasi, kontaminasi
biologis dan kimia. Dekontaminasi dan perlengkapan pelindung sangat dibutuhkan
oleh tenaga medis.

Sumber: Oman Kathleen S,DKK, Panduan Belajar Keperawatan Emergensi : Jakarta, Penerbit
buku Kedokteran, EGC.2005.

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Obs
    Soal Obs
    Dokumen52 halaman
    Soal Obs
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Soal Obs
    Soal Obs
    Dokumen52 halaman
    Soal Obs
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab V CRS Hida
    Bab V CRS Hida
    Dokumen1 halaman
    Bab V CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab I CRS Hida
    Bab I CRS Hida
    Dokumen3 halaman
    Bab I CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Crs Hida
    Cover Crs Hida
    Dokumen4 halaman
    Cover Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Soal Hida-Bang Yudi
    Soal Hida-Bang Yudi
    Dokumen4 halaman
    Soal Hida-Bang Yudi
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab III Crs Hida
    Bab III Crs Hida
    Dokumen39 halaman
    Bab III Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab III Crs Hida
    Bab III Crs Hida
    Dokumen39 halaman
    Bab III Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Referat Iugr
    Referat Iugr
    Dokumen22 halaman
    Referat Iugr
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • PPROM2
    PPROM2
    Dokumen30 halaman
    PPROM2
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv CRS Hida
    Bab Iv CRS Hida
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus IUGR
    Laporan Kasus IUGR
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus IUGR
    Kresna Hardikha
    Belum ada peringkat
  • Ref IUGR
    Ref IUGR
    Dokumen30 halaman
    Ref IUGR
    nur izzati adli
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover BST
    Cover BST
    Dokumen3 halaman
    Cover BST
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • BST Paronikia
    BST Paronikia
    Dokumen13 halaman
    BST Paronikia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Nama Anggot1
    Nama Anggot1
    Dokumen7 halaman
    Nama Anggot1
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Presbo
    Presbo
    Dokumen25 halaman
    Presbo
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Crs Hida
    Cover Crs Hida
    Dokumen4 halaman
    Cover Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • BST PARONIKIA Fix
    BST PARONIKIA Fix
    Dokumen13 halaman
    BST PARONIKIA Fix
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Tutor
    Tutor
    Dokumen4 halaman
    Tutor
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan
    Kumpulan
    Dokumen18 halaman
    Kumpulan
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen4 halaman
    Status Pasien
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Alur Penelitian
    Alur Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Alur Penelitian
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Bahasa Indonesia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Bahasa Indonesia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Kumpulan
    Cover Kumpulan
    Dokumen1 halaman
    Cover Kumpulan
    Oktovia Kaka
    Belum ada peringkat