Sinopsis 8 Hots
Sinopsis 8 Hots
1. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat dengan variabel x adalah suatu persamaan berbentuk 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c
bilangan real dan 𝑎 ≠ 0.
Keterangan : x adalah variabel atau peubah
a adalah koefiien 𝑥 2
b adalah koefiien x
c adalah konstanta persamaan
A. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat
1) Cara pemfaktoran
Contoh : tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat berikut ini 2𝑥 2 + 5𝑥 + 2 = 0
Penyelesaian :
2𝑥 2 + 5𝑥 + 2 = 0
(2𝑥 + 1)(𝑥 + 2) = 0
2𝑥 + 1 = 0 𝑥+2=0
2𝑥 = −1 𝑥 = −2
1
𝑥=−
2
1
Sehingga akar-akar dari persamaan kuadrat diatasa adalah 𝑥 = − dan 𝑥 = −2. Akar-akar ini juga sekaligus
2
merupakan himpunan penyelesaian dari persamaa kudrat tersebut. Jadi dapat ditulis himpunan penyelesaian
1
kuadrat 2𝑥 2 + 5𝑥 + 2 = 0 adalah {− , −2 }.
2
2) Cara melengkapkan kuadrat sempurna
Misal kita memiliki persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0.
Untuk 𝑎 = 1, maka peneraapan kuadrat sempurna adalah sebagai berikut
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
2
𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 − 𝑐 = 0 − 𝑐
1 2 1 2
𝑥 2 + 𝑏𝑥 + ( 𝑏) = ( 𝑏) − 𝑐
2 2
1 2 1 2
(𝑥 + 𝑏) = ( 𝑏) − 𝑐
2 2
1 1 2 1 1 2 1 2
(𝑥 + 𝑏) = √( 𝑏) − 𝑐 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑥 + 𝑏) = −√( 𝑏) − 𝑐 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 ( 𝑏) − 𝑐 ≥ 0
2 2 2 2 2
1 1 2 1 1 2 1 2
√ √
𝑥 = − 𝑏 + ( 𝑏) − 𝑐 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = − 𝑏 − ( 𝑏) − 𝑐 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 ( 𝑏) − 𝑐 ≥ 0
2 2 2 2 2
3) Menggnakan rumus ABC
Misal kita memiliki persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0. Maka
penerapan rumus ABC adalah sebagai berikut
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
𝑏 𝑐
𝑥2 + 𝑥 + = 0
𝑎 𝑎
2
𝑏 𝑐
𝑥 + 𝑥 =0−
𝑎 𝑎
2
2
𝑏 𝑏 𝑐 𝑏 2
𝑥 + 𝑥+( ) =− +( )
𝑎 2𝑎 𝑎 2𝑎
dengan cara seperti melengkapkan kuadrat sempurna , maka akan diperoleh
−𝑏 + √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −𝑏 − √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥1 = 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 =
2𝑎 2𝑎
Sifat 1
Akar-akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0 adalah
−𝑏 + √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −𝑏 − √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥1 = 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 =
2𝑎 2𝑎
B. Menemukan rumus untuk menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
Misal kita memiliki persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0. Berdasarrkan
rumus ABC kita dapat memperoleh
a) Jumlah akar-akar persamaan kuadrat
−𝑏 + √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −𝑏 − √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥1 + 𝑥2 = +
2𝑎 2𝑎
𝑏
𝑥1 + 𝑥2 = −
𝑎
b) Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
−𝑏 + √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −𝑏 − √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥1 . 𝑥2 = ( )( )
2𝑎 2𝑎
𝑏 2 − (𝑏 2 − 4𝑎𝑐)
𝑥1 . 𝑥2 =
4𝑎2
𝑐
𝑥1 . 𝑥2 =
𝑎
Sifat 2
Jika persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, memiliki akar-akar
𝑏 𝑐
𝑥1 dan 𝑥2 , maka 𝑥1 + 𝑥2 = − dan 𝑥1 . 𝑥2 = .
𝑎 𝑎
C. Persamaan kuadrat dengan akar-akar 𝑥1 dan 𝑥2
Misal kita memiliki persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0.
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
𝑏 𝑐
𝑥2 + 𝑥 + = 0
𝑎 𝑎
𝑥 2 − (𝑥1 + 𝑥2 )𝑥 + 𝑥1 . 𝑥2 = 0
(𝑥 − 𝑥1 )𝑥 − 𝑥2 (𝑥 − 𝑥1 ) = 0
(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 ) = 0
Sifat 3
Persamaan kuadrat dengan akar-akar 𝑥1 dan 𝑥2 adalah (𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 ) = 0
2. Fungsi kuadrat
A. Konsep fungsi kuadrat
Definisi 1
Fungsi kuadrat dalam x adalah suatu fungsi yang ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan a, b, c
bilangan real dan 𝑎 ≠ 0.
Misalkan A, B ⊂ R, didefiisikan fungsi
f: A → B, dengan 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 , a, b, c ∈ 𝑅 dan 𝑎 ≠ 0
Dengan : x adalah variabel atau peubah
a adalah koefiien dari 𝑥 2
b adalah koefiien dari x
c adalah konstanta persamaan
f(x) adalah nilai fungsi yang bergantung pada nilai variabel x.
B. Grafik fungsi kuadrat
Langkah-langkah pembuatan sketsa grafik
1) Menentukan titik potong dengan sumbu x, diperoleh jika y = 0.
2) Menentukan titik potong dengan sumbu y, diperoleh jika x = 0.
𝑏
3) Menentukan persamaan sumbu simetri –
2𝑎
𝐷
4) Menentukan nilai ekstrim grafik 𝑦 =
−4𝑎
−𝑏 −𝐷
5) Koordinat titik balik sebuah grafi fungsi kuadrat adalah ( , )
2𝑎 4𝑎
Sifat 4
Grafik fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, memiliki
𝑏
a. Persamaan sumbu simetri −
2𝑎
−𝑏 −𝐷
b. Titik puncak 𝑃 ( , )
2𝑎 4𝑎
Sifat 5
Jika a > 0, maka grafik persamaan fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan a, b, c bilangan real dan
−𝑏 −𝐷
𝑎 ≠ 0 terbuka ke atas dan memiliki titik balik minimum 𝑃 ( , ).
2𝑎 4𝑎
Sifat 6
Jika a < 0, maka grafik persamaan fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan a, b, c bilangan real dan
−𝑏 −𝐷
𝑎 ≠ 0 terbuka ke atas dan memiliki titik puncak maksimum 𝑃 ( , ).
2𝑎 4𝑎
Sifat 7
Diberikan fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan a, b, c bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, misalkan
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 (D adalah diskriminan).
a. jika D > 0 maka grafik y = f(x) memotong Sumbu-x pada dua titik berbeda
b. Jika D = 0, maka grafi y = f(x) menyinggung sumbu-x di satu titik
c. Jika D < 0, maka grafi y = f(x) tidak memotong sumbu-x
Pada gambar berikut diperlihatkan berbagai kemungkinan letak parabola terhadap sumbu-x
Kita cermati konsep persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat sebagai berikut.
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan aljabar yang dinyatakan dalam bentuk
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan a, b, c adalah bilangan real dan a ≠ 0.
Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi yang dinyatakan dalam bentuk 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐,
dengan a, b, c adalah bilangan real dan a ≠ 0.
Sifat 8
Untuk setiap nilai sebuah fungsi kuadrat diperoleh sebuah persamaan kuadrat.
Trigonometri
A. Ukuran sudut (derajat dan radian)
Definisi 1
̂
𝐴𝐵
∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑟𝑎𝑑
𝑟
Definisi 2
360° = 2𝜋 𝑟𝑎𝑑 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 𝑟𝑎𝑑 ≈ 57,3°
Jika sudut yang dihasilkan sebesar α (sudut standar), maka sudut β disebut sebagai
sudut koterminal, sehingga 𝛼 + 𝛽 − 360°, seperti gambar berikut.
Definisi 3
Sudut-sudut koterminal adalah dua sudut standar, memiliki sisi-sisi akhir (terminalside) yang berimpit.
Maka didapatkan:
a) sinus suatu sudut didefiisikan sebagai perbandingan panjang sisi di depan sudut dengan sisi miring, ditulis
𝐴𝐵
sin 𝐶 =
𝐴𝐶
b) cosinus suatu sudut didefiisikan sebagai perbandingan panjang sisi disamping sudut dengan sisi miring, ditulis
𝐵𝐶
cos 𝐶 =
𝐴𝐶
c) tangen suatu sudut didefiisikan sebagai perbandingan panjang sisi di depan sudut dengan sisi di samping
sudut, ditulis
𝐴𝐵
tan 𝐶 =
𝐵𝐶
d) cosecan suatu sudut didefiisikan sebagai panjang sisi miring dengan sisi di depan sudut, ditulis
𝐴𝐶
csc 𝐶 =
𝐴𝐵
e) secan suatu sudut didefiisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring dengan sisi di samping sudut, ditulis
𝐴𝐶
sec 𝐶 =
𝐵𝐶
c) cotangen suatu sudut didefiisikan sebagai perbandingan sisi di samping sudut dengan sisi di depan sudut,
ditulis
𝐵𝐶
cot 𝐶 =
𝐴𝐵
D. Nilai perbandingan trigonometri diberbagai kuadran
Misalkan kita memiliki segitiga siku-siku pada kuadran I seperti pada gambar berikut ini
Sifat 9
𝜋
a) (Kuadran I) jika 0 < 𝛼 < , maka nilai sinus, cosinus, dan tangen bertanda positif.
2
𝜋
b) (Kuadran II) jika < 𝛼 < 𝜋 ,maka nilai sinus bertanda positif dan nilai cosinus dan
2
tangen bertanda negatif.
3𝜋
c) (kuadran III) jika 𝜋 < 𝛼 < , maka nilai tangen bertanda positif dan nilai sinus dan
2
cosinus bertanda negatif.
3𝜋
d) (Kuadran IV) jika < 𝛼 < 2𝜋 , maka nilai cosinus bertanda positif dan nilai sinus dan
2
tangen bertanda negatif.
Geometri
A. Menemukan konsep jarak titik, garis dan bidang
a) Kedudukan titik
Definisi 1
1) Jika suatu titik dilalui garis, maka dikatakan titik terletak pada garis tersebut.
2) Jika suatu titik tidak dilalui garis, maka dikatakan titik tersebut berada di luar garis.
3) Jika suatu titik dilewati suatu bidang, maka dikatakan titik itu terletak pada bidang.
4) Jika titik tidak dilewati suatu bidang, maka titik itu berada di luar bidang.
Jarak antara X dan PQ adalah panjang ruas garis XX'. Dengan menggunakan segitiga siku-siku XX'Q, kita akan
menentukan panjang XX'.
1 1
𝑋 ′ 𝑄 = 𝑃𝑄 = 2, sementara 𝑋𝑄 = 𝑄𝑊 = 2√3 sehingga
2 2
𝑋𝑋 ′ = √(𝑋𝑄)2 + (𝑋 ′ 𝑄)2
2
= √(2√3) + (2)2
= 2√2
d) Jarak titik ke bidang
Definisi 2
Mari kita misalkan tiang bendera dan tali tersebut adalah sebuah garis. Gambar di atas dapat kita sketsa
kembali dengan lebih sederhana. Perhatikan Gambar 9.31. TB adalah tiang bendera dengan TC dan TA adalah
tali pandu. Dari Gambar 9.31,
jelas kita lihat bahwa sudut yang dibentuk oleh TB dan
TA adalah α dan sudut yang dibentuk oleh TB dan TC
adalah β.
Mari kita misalkan anak panah tersebut adalah sebuah garis dan papan target anak panah adalah sebuah bidang
(sebut bidang A dan B serta garis h dan k) sehingga kita ilustrasikan kembali posisi anak panah tersebut seperti
gambar berikut.
Dengan demikian, anak panah yang menancap pada bidang adalah sebuah ilustrasi bahwa sebuah garis dapat
memotong sebuah bidang di satu titik. Perhatikan Gambar 9.35 (a), garis h selalu tegak lurus terhadap semua
garis yang ada pada bidang, sehingga garis h disebut tegak lurus terhadap bidang. Garis yang tegak lurus pada
bidang, kita sebut membentuk sudut 90° terhadap bidang. Perhatikan Gambar 9.35 (b). Garis k tidak tegak
lurus terhadap bidang atau garis k tidak membentuk sudut 90° terhadap bidang tetapi membentuk sudut yang
lain dengan bidang.
Berdasarkan gambar di atas, kedua sampul buku berpotongan di tulang buku atau bidang α dan bidang β
berpotongan di garis k. Perhatikan bahwa garis PQ tegak lurus dengan garis k dan garis RQ tegak lurus juga
dengan garis k. Dengan demikian, sudut yang dibentuk oleh bidang α dan bidang β adalah sudut yang dibentuk
oleh garis PQ dan RQ.
SOAL HOTS
1 1 1 1
1) Dalam segitiga ABC, buktikan bahwa sin 2 𝐴 × sin 2 𝐵 × sin 2 𝐶 ≤ 8…
3) Pada bangun D.ABC diketahui bahwa bidang ABC sama sisi , DC ⊥ ABC , panjang DC = 1 dan sudut
DBC = 30° . Bila Ѳ menyatakan sudut antara bidang DAB dan CAB , maka tan Ѳ adalah...
4) Jumlah akar-akar persamaan 𝑥 2 − 3𝑥 + 𝑛 = 0 sama dengan jumlah pangkat tiga akar-akar persamaan
𝑥 2 − 𝑥 + 𝑛 = 0, maka nilai n adalah…
5) Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 𝑥, buktikan persamaan 4𝑓(𝑎) = 𝑓(𝑏) tidak punya solusi dalam bilangan asli.
Penyelesaian
1) 1
2)
3)
4)