Nama Kelompok 1 :
Puji syukur kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya ,
sehingga kami telah selesai mengerjakan tugas pembuatan makalah ini tepat pada
waktunya.Shalawat beserta salam kita kirimkan untuk pemimpin umat yakni Nabi Muhammad
Saw, sebagai uswatun hasanah untuk kita semua.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah Menejemen
Keperawatan, sehubungan dengan telah tersusunnya makalah ini kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Nia Agustiningsih M. Kep selaku dosen pembimbing kami dalam mata kuliah
Menejemen Keperawatan. Mudah-mudahan apa yang telah diberikan kepada kami dicatat
sebagai amal ibadahnya. Amin.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan,
oleh karena itu kami akan menerima kritik dan sarannya dengan senang hati, demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya (Muninjaya, 2004). Manajemen keperawatan adalah suatu proses
bekerja dengan melibatkan anggota staf keperawatan untuk memberikan perawatan,
pengobatan dan bantuan terhadap para pasien (Gillies,2000).
3. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan
adalah pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu.
rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana
caramencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan, bagaimana indicator/tolak
ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa yang harus dilakukanselanjutnya atau
berkelanjutan. (Asmuji, 2014).
Fungsi Perencanaan :
1) Gambaran apa yang akan dicapai
2) Persiapan pencapaian tujuan
3) Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4) Persiapan tindakan-tindakan
5) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
6) Tiap-tiap organisasi perlu perencanaan
4. Tujuan perencanaan
(Swanburg, 2000) menyusun hal berikut sebagai alasan untuk perencanaan:
1) Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan b)
2) Hal tersebut bermakna pada pekerjaan)
3) Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitasyang
tersedia)
4) Hal tersebut membantu dalam koping dengan situasi krisis)
5) Hal tersebut efektif dalam hal biaya)
6) Hal tersebut berdasarkan berdasarkan masa lalu dan akan datang,
sehinggamembantu menurunkan elemen perubahang)
7) Hal tersebut dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.h)
8) Hal tersebut diperlukan untuk kontrol efektif.
5. Manfaat perencanaan
Manfaat perencanaan Adapun manfaat perencanaan antara lain:
1) Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri
dengan perubahanperubahan lingkungan.
2) Memungkinkan manajer mamahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
3) Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
4) Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksana
5) Memudahkan koordinasi.
6) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipaham
7) Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
8) Menghemat waktu dan dana.
6. Syarat perencanaan
Peryaratan perenecanaan menurut Simamora (2012) yaitu:
1) Factual atau realistis
Perencanaan yang baik perlu persyaratan factual atau realistis. Hal
ini berarti perencanaan harus sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapaidalam
kondisi tertentu yang dihadapi keperawatan.
2) Logis atau rasional
Perencanaan juga harus memenuhi syarat logis atau rasional. Hal
ini berarti perencanaan keperawatan harus bisa masuk akal sehingga dapatdijala
nkan.
3) Fleksibel
Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang
fleksibel.Perencanaan yang baik justru perencanaan yang dapat disesuaikan
dengankondisi dimasa datang, sekalipun tidak berarti perencanaan dapat
diubahseenaknya.d)
4) Komitmen
Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruhanggota
dalam organisasi untuk berupaya mencapai tujuan organisasi.
5) Komprehensif
Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif,
artinyamenyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek secara langsung
maupuntidak langsung dalam organisasi.
7. Perencanaan kegiatan keperawatan di Ruang Rawat Inap
2. Teori Pengorganisasian
Ada beberapa teori pengorganisasian menurut para ahli, sebagai berikut :
1) Huber (2000) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah memobilisasi sumber
daya manusia dan material dari lembaga untuk mencapai tujuan organisasi, dapat
juga untuk mengidentifikasi antara hubungan yang satu dengan yang lain.
Pengorganisasian dapat dilihat secara statis dan dinamis.
2) (Suarli & Bahtiar, 2009) menyatakan Secara statis merupakan wadah kegiatan
sekelompok orang untuk mencapai tujuan, sedangkan secara dinamis merupakan
suatu aktivitas dari tata hubungan kerja yang teratur dan sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu
3. Fungsi Pengorganisasian
Dalam pelaksanaan fungsi manajemen pengorganisasian, kepala ruangan
bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan asuhan keperawatan di unit
kerjanya.Fungsi manajemen keperawatan dalam organisasi adalah mengembangkan
seseorang dan merancang organisasi yang paling sederhana untuk menyelesaikan
pekerjaan Pengorganisasian meliputi proses memutuskan tingkat organisasi yang
diperlukan untuk mencapai objektif divisi keperawatan, departemen atau pelayanan,
dan unit (Swansburg, 2000).
Fungsi pengorganisasian :
2. Teori Controling
Merupakan penegndalian semua kegiatan dari proses perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan. Apakah kegiatan semua tersebut memberikan
penghasilan yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.
Proses yang dilakukan untuk memastikan menyusun semua rangkaian kegiatan
yang telah direncanakan, diorganisasikan serta diimplementasikan dapat berjalan
sesuai target yang di harapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang di hadapi.
3. Fungsi Controling
1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapapaian tujuan dan targbet bisnis sesuai
dengan indikator yang telah di tetapkan.
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koneksi atas penyimpanan yang mungkin di
temukan
3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.
2.6 Konsep Dasar Evaluating
1. Pengertian Evaluating
Tahap akhir dari proses manajerial adalah melakaukan adalah evaluasi seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini manajemen akan memberikan nilai
seberapa jauh staff mampu melaksanakan tugasnya dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.
1) Evaluasi kegiatan
Kegiatan yang telah dilaksanakan perlu di evaluasi untuk menilai apakah
pelaksanaan kegiatan sesuai rencana. Kepala ruang berkewajiban untuk memberi
arahan yang jelas tentang kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itu diperlukan
uraian tugas dengan jelas untuk masing-masing staf dan standar penampilan kerja.
2. Fungsi Evaluating
4. Machine (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin
akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri.
6. Mutu
Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara
efisien dan aktif sesuai dengan standar profesi, pelayanan yang dilaksanakan
secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien memanfaatkan teknologi
tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan
keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
Unsur-unsur manajemen menjadi hal mutlak yang dala, manajemen karena
sebagai penentu arah perusahaan dala melakuakan kegiatan perusahaan.
BAB III
Discharge planning merupakan suatu bentuk perilaku perawat dalam pelayanan keperawatan.
Sering dijumpai pelaksanaan discharge planning hanya diberikan pada saat pasien akan pulang dari rumah
sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model discharge planning terintegrasi.
Penelitian dilakukan melalui 2 tahapan, tahap pertama adalah penelitian deskriptif observasional dengan
pendekatan survei yang bertujuan untuk tersusunnya pengembangan model discharge planning
terintegrasi melalui berfikir deduktif induktif, yaitu dengan kajian literature terkait, kajian Standar
Operasional Prosedur, dan survei pelaksanaan discharge planning. Penelitian tahap kedua,
mengujicobakan pengembangan model discharge planning terintegrasi. Pengambilan sampel pada
penelitian tahap pertama menggunakan proporsional random sampling sedangkan pada penelitian tahap
kedua menggunakan simple random sampling.
Data pada penelitian tahap pertama dianalisis secara deskriptif. Data pada penelitian tahap kedua
dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil penelitian
pada tahap pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan discharge planning dilaksanakan pada tahapan yang
penting saja. Hasil penelitian tahap kedua dengan uji statistik Wilcoon Signed Rank Test membuktikan
bahwa model discharge planning terintegrasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
perawat dalam pelaksanaan discharge planning (p=0,004; α ≤ 0,05). Adanya pengembangan model
discharge planning terintegrasi menyebabkan penerapan discharge planning dapat terlaksananya
sebagaimana mestinya terutama pada tahapan yang sering diabaikan oleh perawat. Pengembangan model
discharge planning dapat dilakukan penelitian lanjutan tentang discharge planning berkelanjutan pada
rujukan pelayanan kesehatan yang lain maupun home care
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses manajemen adalah daur gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara
integral. Yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian,
dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesunggguhnya keempat proses
itu merupakan hasil ikhtisar dari berbagai pendapat prakttisi dan ahli mengenal
manajemen.
4.2 Saran
Dalam kehidupan manajemen hars dapat di implementasikan dalam kegiatan dan
aktifitas, manager harus mampu melakukan fungus manajemn secara efektif dan efisien
agar tujuan dapat tercapai, dalam proses manajemen harus bisa melakukan komunikasi
secara berkelanjutan.
Daftar Pustaka
EGC. Jakarta
Yogyakarta