Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH

DIABETES MELLITUS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANANWETAN

DISUSUN OLEH

NAMA MAHASISWA : NIKY ANISA AGUSTIN RAHAYU

NIM : 1601300045

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI D3 KEPERAWATAN BLITAR
Jl. Dr. Sutomo No. 56 Blitar
KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas klien / keluarga


Nama : Ny. S
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Alamat : Jln. Pamenang Gg. 01
No. Telp :-
B. Riwayat Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan Klg saat ini
Tahap VIII (Keluarga dengan Usia Tua)
Tahap Perkembangan Keluarga:
√ Dapat dijalankan  Tidak dapat dijalankan  Bila tidak dijalankan,

sebutkan:
Daftar Anggota Keluarga :

No Nama Umur Gender Hubungan dg Pendidikan Pekerjaan


(L/P) KK
1. Tn. S 72 L Suami Tamat SD Pensiunan

2. Ny. S 65 P Istri Tamat SD Wiraswasta


Genogram Keluarga

Keterangan :
= Laki- laki = Tinggal dalam stu rumah
= Perempuan = Garis pernikahan
= Pasien = Sudah meninggal dunia
C. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi : √ Baik  Disfungsional
Peran dalam Keluarga : √ Tidak Ada Masalah  Ada Konflik
Nilai / Norma dalam Keluarga : √ Tidak Ada Konflik Nilai  Ada Konflik
D. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif : √ Berfungsi  Tidak Berfungsi
Fungsi Sosial : √ Berfungsi  Tidak Berfungsi
Fungsi Ekonomi : √ Baik  Kurang Baik
Fungsi Perawatan Kesehatan :
- Pengetahuan tentang masalah kesehatan :  Baik √ Kurang Baik
- Pencegahan penyakit : √ Baik  Kurang Baik
- Perawatan penyakit : √ Baik  Kurang Baik
- Pemanfaatan layanan kesehatan : √ Baik  Kurang Baik
E. Pola Koping Keluarga
√ Efektif  Tidak Efektif
Stressor yang dihadapi keluarga : Keluarga tidak ada masalah
Tipe Keluarga :
√ Keluarga Inti
 Keluarga Besar
 Keluarga Campuran
F. Pola Aktifitas sehari-hari :

Pola Makan √ baik  kurang baik


Pola Minum √ baik  kurang baik
Istirahat √ baik  kurang baik
Pola BAK √ baik  kurang baik
Pola BAB √ baik  kurang baik
Pola Kebersihan Diri √ baik  kurang baik
Olahraga √ baik  kurang baik
Tingkat Kemandirian √ baik  kurang baik
G. Perilaku Tidak Sehat :

Merokok  ya √ tidak
Minum kopi  ya √ tidak
Mengonsumsi garam  ya √ tidak

berlebih
Mengonsumsi gula berlebih  ya √ tidak
Minuman beralkohol/obat  ya √ tidak

dan zat adiktif


Sarana kesehatan yang digunakan : Puskesmas Sananwetan (setiap satu bulan sekali

cek kesehatan)
Keluhan utama yang dirasakan : Pasien mengatakan kadang kadang pusing dan

kakinya kesemutan dan pasien mengatakan sering merasa ngantuk di pagi hari

dan pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya seperti tanda dan gejala dari

diabetes mellitus.
Riwayat Keluarga : Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat keluarga yang

menderita diabetes mellitus


Riwayat Penyakit : Pasien mengatakan menderita penyakit diabetes mellitus

sudah 1 tahun yang lalu.


H. Spiritual

Taat beribadah √ ya  tidak


Kepercayaan yang  ya  √ tidak

berlawanan dengan kesehatan


Distress spiritual  ya  √ tidak
I. Psikososial
Keadaan emosi saat ini

 Marah  ya √ tidak
 Sedih  ya √ tidak
 Ketakutan  ya √ tidak
 Putus asa  ya √ tidak
 Stress  ya √ tidak
Kurang interaksi dengan orang lain  ya √ tidak
Menarik diri dengan lingkungan  ya √ tidak
Konflik dengan keluarga  ya √ tidak
Penurunan harga diri  ya √ tidak
Gangguan gambaran diri  ya √ tidak
J. Faktor Risiko Masalah Kesehatan

Tidak pernah / jarang periksa  ya √ tidak

kesehatan
Sosial ekonomi kurang  ya √ tidak
Rumah / lingkungan tidak sehat  ya √ tidak
Hubungan keluarga tidak harmonis  ya √ tidak
Obesitas  ya √ tidak
Status gizi kurang  ya √ tidak
K. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital :
TD : 120/70 mmHg Nadi : 80x/menit
RR : 20 x/menit Suhu : 36,6 oC
BB : 44 kg TB : 144 cm
Status mental : baik

 bingung  cemas  disorientasi


 depresi  menarik
diri
Sistem kardiovaskular : Tidak ada

 Aritmia  Nyeri dada


 Distensi vena jugularis  Jantung berdebar Nyeri

spesifik :  Lokasi_______________________
 Tipe ______________________
 Durasi ____________________
 Intensitas__________________

Sistem Pernafasan : Vesikuler

 Stridor  Ronchi  Wheezing

 Akumulasi Sputum

Sistem Integumen : Ada jaringan parut pada kaki sebelah kiri


 Sianosis √ Akral dingin
 Jaundice  Luka
Kapiler refill time  Diaphoresis
 Lebih dari 2 dtk  Mukosa mulut
 Kurang dari 2 dtk

Sistem Muskuloskeletal : Tidak ada masalah

 Tonus otot berkurang  Paralisis


 Hemiparesis  ROM kurang
 Gangguan Keseimbangan
Sistem Persyarafan : Pasien mengatakan kadang kadang kakinya terasa
kesemutan
 Nyeri kepala  Pusing  Tremor
 Reflek pupil anisokor  Paralisis : lengan kiri /  Anestesi daerah
lengan kanan / kaki perifer
kiri / kaki kanan
Sistem Perkemihan : Pasien mengatakan bahwa dirinya sering BAK ketika kadar

gula darahnya tinggi

 Disuria  Hematuria  Frekuensi


 Retensi  Inkontinensia
Sistem Pencernaan : Baik

 Intake cairan kurang  Mual/muntah  Nyeri perut


 Muntah darah  Flatus  Distensi abdomen
 Colostomy  Diare  Konstipasi
 Bising usus  Terpasang sonde
Riwayat Pengobatan

 Alergi obat, sebutkan tidak ada alergi obat

Jenis obat yang dikonsumsi Amlodipin dan glimepiride

Tingkat Kemandirian dalam Kehidupan sehari-hari, dengan memberikan tanda (√)

pada kolom yang sesuai

No Jenis kegiatan sehari-hari Mandiri Dengan bantuan


1. Makan dan minum √
2. Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan √
sebaliknya
3. Kebersihan diri; cuci muka, menyisir, √
mencukur, dan aktifitas di kamar mandi
4. Berjalan di jalan yang datar √
5. Naik turun tangga √
6. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu √
7. Mengontrol buang air besar √
8. Mengontrol buang air kecil √
9. Olahraga/latihan fisik √
10. Pemanfaatan waktu luang/rekreasi √

L. Pengkajian Lingkungan
1. Ventilasi : (1) < 10% luas lantai (2) 10% luas lantai
2. Pencahayaan : (1) Baik (2) kurang
3. Lantai : (1) semen (2) tegel (3) keramik (4) tanah
(5) lainnya: ___________________
4. Kebersihan rumah : (1) baik (2) kurang
5. Jenis bangunan : (1) permanen (2) semi permanen (3) non permanen
Blitar, 11 Februari 2019

( Niky Anisa Agustin Rahayu )


ANALISA DATA / PENGKAJIAN FOKUS

No Data Fokus Penyebab Masalah

1. DS : Pasien mengatakan Kurang terpaparnya Kesiapan Peningkatan

belum mengerti tentang informasi tentang Pengetahuan

penyakitnya dan tanda penyakitnya

gejalanya.

DO :

- Perilaku sesuai dengan

pengetahuan

- Pasien setiap 1 bulan

sekali selalu cek

- Pasien tidak mampu

mejelaskan tentang

penyakitnya

- Pasien mampu

memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang tepat

- Pasien mampu

memutuskan tindakan

yang tepat sesuai dengan

penyakitnya
2. DS : Pasien mengatakan Proses Penyakit Risiko Perfusi Perifer

kadang kadang sering Tidak Efektif

kesemutan pada kaki dan

pusing

DO :
- Akral teraba dingin

- Turgor kulit menurun

- TD : 120/70 mmHg

- N : 80x/menit

- BB : 44 kg

- TB : 144 cm

PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA (berdasarkan SDKI atau NANDA) Lengkapi Kode

Diagnosis Keperawatan

No Diagnosis Keperawatan Keluarga (PES)

1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi tentang

penyakitnya
2. Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
SKORING PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Keperawatan Keluarga:

Kesiapan Peningkatan Pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi tentang

penyakitnya

KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah (bobot 1) (3÷3)x1 Bila keadaan tersebut tidak segera diatas
Skala :
3 = aktual =1 akan membahayakan pasien karena
2 = risiko
kurang pengetahuan tentang penyakitnya
1 = sejahtera

2. Kemungkinan masalah (2÷2)x1 Penyedia sarana yang murah dan mudah


dapat diubah (bobot 2)
Skala : =1 ( misal, diberikan pemahaman, leafleat)
2 = mudah
1 = sebagian
0 = tidak dapat

3. Potensi masalah untuk (2÷3)x1 Keluarga cukup mengetahui bagaimana


dicegah (bobot 1)
Skala : = 2/3 merawat pasien dengan penyakit diabetes
3 = tinggi
mellitus dengan selalu cek di puskesmas
2 = cukup
1 = rendah sananwetan dan teratur minum obat

4. Menonjolnya masalah (1÷2)x1 Keluarga merasakan keadaan tersebut


(bobot 1)
Skala : =½ telah berlangsung lama dan ada kejadian
2 = berat, segera ditangani
yang mengakibatkan pasien sering
1 = tidak perlu segera
ditangani kesemutan pada daerah ekstremitas
0 = tidak segera dirasakan

TOTAL SKOR 19/6


SKORING PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Keperawatan Keluarga:

Resiko perfusi perifer tidak efektif b.d proses penyakitnya

KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah (bobot 1) (2÷3)x1 Bila keadaan tersebut tidak segera diatasi

Skala : = 2/3 akan menyebabkan kekakuan otot pada


3 = aktual
daerah ekstremitas dan kehilangan sensasi
2 = risiko
1 = sejahtera rasa pada daerah ekstremitas

2. Kemungkinan masalah (2÷2)x1 Penyedia sarana yang murah dan mudah


dapat diubah (bobot 2)
=1 didapat oleh keluarga ( misal, olahraga,
Skala :
senam kaki diabetik)
2 = mudah
1 = sebagian
0 = tidak dapat

3. Potensi masalah untuk (2÷3)x1 Keluarga cukup mengetahui bagaimana


dicegah (bobot 1)
= 2/3 merawat pasien dengan penyakit diabetes
Skala :
mellitus dengan selalu cek di puskesmas
3 = tinggi
2 = cukup sananwetan dan teratur minum obat
1 = rendah

4. Menonjolnya masalah (1÷2)x1 Keluarga merasakan keadaan tersebut telah


(bobot 1)
Skala : =½ berlangsung lama dan ada kejadian yang
2 = berat, segera ditangani
mengakibatkan pasien sering kesemutan
1 = tidak perlu segera
ditangani pada daerah ekstremitas
0 = tidak segera dirasakan

TOTAL SKOR 17/6


PERENCANAAN

Prioritas Diagnosis Keperawatan Keluarga

Prioritas Diagnosis Keperawatan Keluarga Skor

1. Kesiapan peningkatan pengetahuan b.d kurang terpaparnya 19/6

informasi tentang penyakitnya

2. Risiko perfusi perifer tidak efektif b.d proses penyakit 17/6


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Keluarga : Ny. S

Puskesmas : Sananwetan

No / Tujuan Umum Dan Rencana Tindakan


Kode Khusus
Diagnosis
1. Setelah dilakukan 1. Lakukan Bina Hubungan Saling
Percaya
tindakan keperawatan
2. Kaji Pengetahuan keluarga tentang
selama 1x24 jam
diabetes mellitus
pengetahuan pasien 3. Diskusikan bersama keluarga tentang
masalah kesehatan yang perlu untuk
meningkat dengan
segera diatasi
kriteria hasil :
4. Diskusikan bersama keluarga untuk
- Keluarga mampu a. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat gula darah
mengenal
b. Anjurkan klien untuk menggunakan
masalah rebusan daun pletekan
5. Beri pendidikan kesehatan tentang :
kesehatan seperti, a. Pengertian Diabetes Mellitus
b. Tanda-tanda Hipoglikemi dan
diit, dan
Hiperglikemi beserta pengobatannya
c. Komplikasi dari Diabetes Mellitus
kompilkasi
d. Diet Diabetes Mellitus
e. Gaya Hidup Sehat Penderita Diabetes
diabetes mellitus
Mellitus
- Keluarga mampu 6. Lakukan Implementasi
7. Lakukan Evaluasi Klien
mengenal tanda-

tanda

hipoglikemi dan

hiperglikemi
No / Kode Tujuan Umum Dan Rencana Tindakan
Diagnosis Khusus
2 Setelah tindakan 1. Lakukan Bina Hubungan Saling

keperawatan selama 1x 24 Percaya

jam risiko perifer tidak 2. Kaji persepsi pasien tentang

efektif dapat teratasi dengan masalah kesehatan yang dialami

kriteria hasil : 3. Diskusikan bersama keluarga


tentang masalah kesehatan yang
- Akral hangat
perlu untuk segera diatasi
- Turgor kulit baik
4. Kaji tanda-tanda vital
- Pasien tidak merasakan 5. Diskusikan bersama keluarga
dan pasien untuk
kesemutan
a. Kolaborasi dengan tim
- Hasil TTV dalam batas
medis dalam pemberian
normal obat gula darah
b. Anjurkan klien untuk
menggunakan rebusan
daun pletekan
6. Ajarkan keluarga dan pasien

untuk melakukan senam kaki

diabetik

7. Anjurkan pasien untuk

melakukan aktivitas fisik setiap

pagi

8. Lakukan Implementasi sesuai

rencana

9. Lakukan evaluasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Keluarga : Ny. S

Puskesmas : Sananwetan

No Tanggal / jam Kegiatan / tindakan Tanda Tangan


Diagnosis
No Tanggal / jam Kegiatan / tindakan Tanda Tangan
Diagnosis
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama Keluarga : Ny. S

Puskesmas : Sananwetan

No Tanggal / jam Perkembangan (SOAP) Tanda Tangan


Diagnosis
No Tanggal / jam Kegiatan / tindakan Tanda Tangan
Diagnosis

Anda mungkin juga menyukai