Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwa pegawai ASN teridiri dari atas PNS dan
PPPK. PNS sebagaimana dimaksud adalah pegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki
nomor induk secara nasional. Dalam undang-undang tersebut juga
dijabarkan bahwa PNS memiliki fungsi, yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Sebagai
pelayan publik, PNS diwajibkan memberikan pelayanan yang profesional dan
berkualitas.
Sebelum mencapai tahap PNS, seseorang yang telah lolos seleksi
masih menjalani masa percobaan dengan predikat calon PNS. Masa
percobaan sebagaimana yang dimaksud dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul, dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme kompetensi bidang. Calon PNS Daerah Kota Blitar
merupakan bagian penting dari pemerintah untuk memberikan pelayanan
publik yang berkualitas dan profesional. Untuk mewujudkan hal tersebut,
maka CPNS Daerah Kota Blitar mengikuti pelatihan dasar dengan pola baru
yang mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang dikenal dengan ANEKA.
Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan, perawat
adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Salah satu tugas perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan perorangan adalah
berwenang untuk melakukan penyuluhan kesehatan. Selanjutnya dalam 33
uraian kegiatan perawat terampil yang telah dirinci di dalam Permenpan No.
25 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya

1
salah satunya adalah memantau perkembangan pasien sesuai dengan
kondisinya dalam rangka melakukan upaya preventif.
Berdasarkan pengamatan penulis selama bekerja di ruang Melati
RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, terdapat beberapa isu yang teridentifikasi
Pertama, kurangnya pelaksanaan oral hygiene keluarga kepada pasien
rawat inap. Cara mengatasinya dengan melaksanakan edukasi kepada
keluarga pasien tentang pentingnnya oral hygiene. Kondisi yang diharapkan
keluarga pasien mampu melaksanakan oral hygiene kepada pasien rawat
inap.. Kedua, kurangnya kepatuhan pasien dalam melakukan 6 langkah cuci
tangan. Cara mengatasinya dengan melakukan sosialisasi/edukasi tentang
pentingnya pelaksanaan 6 langkah cuci tangan. Kondisi yang diharapkan
pasien mampu melaksanakan 6 langkah cuci tangan dengan baik dan benar.
Ketiga, kurangnya pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dalam mencegah
terjadinya luka kaki diabetik. Cara mengatasinya dengan melaksanakan
senam kaki diabetik. Kondisi yang diharapkan pasien Diabetes Mellitus
mampu melaksanakan senam kaki diabetik. Hal ini dimaksudkan agar pasien
bisa melakukan pencegahannya agar tidak menimbulkan komplikasi lebih
lanjut. Upaya preventif harus dilakukan perawat dalam mencegah kejadian
tesebut. Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan dengan senam
kaki diabetik.
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena
pancreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat
secara efektif menggunakan insulin yang menghasilkannya. Salah satu
komplikasi diabetes mellitus yang sering dijumpai adalah terjadinya ulkus
pada kaki atau sering disebut juga luka kaki diabetik. Kejadian luka kaki
diabetik mencapai sekitar 15% dari seluruh penderita diabetes mellitus
(Pract, 2010). Pengetahuan pasien diabetes mellitus untuk mengontrol
komplikasai luka kaki diabetik sangat berkontribusi untuk mencegah
terjadinya ulkus diabetik. Jika pasien memiliki pengetahuan yang memadai
meraka akan dapat berlatih untuk mencegah luka kaki diabetik (Begum at
al., 2010).

2
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan
aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Pasien Diabetes
Mellitus dengan Pelaksanaan Senam Kaki Diabetik di RSUD Mardi Waluyo”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

1.2.1. Tujuan
Tujuan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini adalah untuk
memberikan implementasi hasil kegiatan secara praktikan dengan
penerapan nilai-nilai dasar PNS. Selain itu, bertujuan untuk untuk
memberikan suatu pemahaman keterkaitan nilai-nilai dasar PNS dengan
kegiatan tugas dan kewajiban PNS, sehingga tujuan dari rancangan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS ini mempunyai capaian
sebagai berikut:
a. Terlaksananya penerapan nilai-nilai dasar PNS (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) pada
setiap menjalankan tugas sebagai PNS.
b. Terwujudnya PNS yang profesional, yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh nilai-nilai dasar PNS dan menjaga integritas PNS,
sehingga mampu melaksanakan dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat.
c. Terlaksananya tugas pokok dan fungsi perawat terampil dalam
melakakun upaya preventif dalam mencegah terjadinya luka kaki
diabetik.
d. Terwujudnya peningkatan pengetahuan pasien Diabetes Mellitus
dalam pelaksanaan senam kaki diabetik.

3
1.2.2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Menciptakan PNS sesuai dengan nilai-nilai dasar ANEKA.
b. Membentuk PNS yang profesional dan memiliki kemampuan kelas
dunia .
c. Meningkatkan tugas pokok dan fungsi perawat terampil dalam
melakakun upaya preventif.
d. Meningkatkan pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dengan
pelaksanaan senam kaki diabetik.

4
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi ini ada beberapa hal yang akan
penulis batasi sebagai ruang lingkup aktualisasi, diantaranya adalah
pelaksanaan rancangan aktualisasi hanya dilakukan di Ruang Melati
RSUD Mardi Waluyo dengan kegiatan untuk pemecahan isu sebagai
berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Kepala Ruang Melati RSUD
Mardi Waluyo Kota Blitar.
2. Melakukan konsultasi dengan coach atau pembimbing mengenai
rancangan aktualisasi.
3. Membuat media edukasi (leaflet) tentang pelaksanaan senam kaki
diabetik dan perawatan kaki diabetik.
4. Mensosialisasikan serta membagikan leaflet tentang pelaksanaan
senam kaki diabetik dan perawatan kaki diabetik.
5. Melatih dan mengajari senam kaki diabetik kepada pasien.
6. Melakukan evaluasi terkait pelaksanaan senam kaki diabetik dengan
melakukan wawancara.
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.

5
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA/INSTITUSI

2.1 Deskripsi Organisasi

RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar merupakan rumah sakit umum milik
Pemerintah Daerah Kota Blitar. Rumah sakit ini bertipe B Pendidikan
berdasarkan Kepmenkes RI No. 735/MENKES/SK/VI/2007.

2.1.1 Profil
1. Nama dan alamat rumah sakit
Nama : RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar
Jalan : Kalimantan No. 113
Kelurahan : Sananwetan
Kecamatan : Sananwetan
Kota : Kota Blitar
No. Telp : (0342) 801118
Fax : (0342) 809740
2. Standar kepemilikan : Milik Pemerintah Daerah Kota Blitar
3. Nama direktur : dr. Ramiadji, Sp.B
4. Kelas rumah sakit : B Pendidikan
5. Nomor registrasi : 3572010
6. Ijin operasional : No. HK.07.06/III.2/113/2007
Tanggal 29 Juni 2007
7. Luas lahan : 46.841 m2
8. Luas bangunan : 35.640 m2
9. Akreditasi : Tipe B Pendidikan
10. Penetapan BLUD :SK Walikota No. 188/HK/422.010.2.2009
Tanggal 18 Maret 2009 dengan status BLUD penuh.
2.1.2 Filosofi
Manusiawi, Inovatif, Terampil, Responsif, Akurat
2.1.3 Motto
Kesehatan dan kepuasan anda adalah kebahagiaan kami.

6
2.1.4 Visi
Menuju Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo sebagai rumah sakit
pilihan utama yang terpercaya melayani semua masyarakat pada tahun
2021.

2.1.5 Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, berkualitas,
dengan mengutamakan keselamatan pasien, serta membangun
citra pelayanan kesehatan yang partisipatif, serta
menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian.
2. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel,
dan transparan.
2.1.6 Maklumat pelayanan
Profesional dalam pelayanan, menempatkan pengguna layanan
sebagai pusat perhatian dan memberikan pelayanan yang berkualitas,
terjangkau, dan paripurna sesuai standar prosedur pelayanan, guna
mewujudkan pelayanan kesehatan untuk semua.

2.1.7 Deskripsi ruang melati


Sesuai dengan Peraturan Walikota Blitar No. 32 Tahun 2008 tentang
Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Mardi
Waluyo Kota Blitar, ruang melati merupakan instalasi rawat inap yang
menyediakan pelayanan keperawatan. Ruang melati berfokus pada ruang
perawatan pasien dengan penyakit dalam.

7
2.1.8 Fasilitas tempat tidur ruang melati
Tabel 2.1 Jumlah tempat tidur ruang melati
No Kelas Jumlah Jumlah Keterangan
Kamar Tempat Tidur
1 3A 3 8 1kmr = 8 tt: 8 pasien
3B 6 1kmr = 6 tt: 6 pasien
3C 8 1kmr = 8 tt: 8 pasien
2 2A 2 4 1kmr = 4 tt: 4 pasien
2B 4 1kmr = 4 tt: 4 pasien
3 1 3 6 1kmr = 2 tt: 2 pasien
Jumlah 36

2.1.9 Tenaga keperawatan ruang melati


Tabel 2.2 Tenaga keperawatan ruang melati
No Jenis Status Jumlah Keterangan
ketenagaan ketenagaan
1 Perawat PNS 15 Kepala ruang : 1 orang
Wakil kepala ruang : 1 orang
Ketua tim : 8 orang
Perawat pelaksana : 5 orang
2 Perawat Non PNS 4 Perawat pelaksana : 6 orang
(BLUD)

8
2.2 Kedudukan Tugas dan Fungsi Unit Kerja

Rumah Sakit Umum Daerah “Mardi Waluyo” Kota Blitar adalah unsur
pendukung tugas Walikota di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.
Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit
Umum Daerah Mardi Waluyo mempunyai fungsi :
1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
2. Penyelenggaraan pelayanan medis;
3. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis;
4. Penyelenggaraan Pelayanan Asuhan Keperawatan;
5. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan;
6. Penyelenggaraan pelayanan Medico Legal;
7. Penyelenggaraan pelayanan konsultasi khusus;
8. Penyelenggaraan pemulasaraan jenazah;
9. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan;
10. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
11. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi umum dan
keuangan.

RSUD Mardi Waluyo memiliki struktur organisasi seperti yang telah


ditetapkan dalam Peraturan Daerah no 4 tahun 2013 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Blitar.

9
2.3 Struktur Organisasi

2.3.1 Struktur organisasi bidang keperawatan RSUD Mardi Waluyo

2.4.1
DIREKTUR
DIREKTUR

WADIR
WADIRPELAYANAN
PELAYANANDAN
DAN
PENUNJANG
PENUNJANGMEDIK
MEDIK

INSTALASI
KEPALA
KEPALABIDANG
BIDANG INSTALASI––
PELAYANAN INSTALASI
PELAYANAN INSTALASI
KEPERAWATAN TERKAIT
KEPERAWATAN TERKAIT

KEPALA
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
2.5.1 KEPALASEKSI
SEKSI
PERENCANAAN DAN
PERENCANAAN DAN MONITORING
PENGEMBANGAN MONITORINGDAN
DAN
PENGEMBANGAN
2.6.1 EVALUASI PELAYANAN
PELAYANAN EVALUASI PELAYANAN
PELAYANAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
2.7.1

2.8.1
Perawat
Perawat Kepala
Kepala Kepala
Kepala Kepala
Kepala
Kepala
Kepala Kepala
Kepala
Klinik Ruang Ruang ruang Ruang Ruang
Klinik Ruang Ruang ruang Ruang Ruang
Irna IPI IGD IBS IHD
Irna IPI IGD IBS IHD

Garis RSD Komando


Garis Koordinasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bidang Keperawatan


RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar

10
2.3.2 Struktur organisasi ruang melati

KEPALA RUANG
Eko Sugiono, S.Kep, Ns

WAKIL KEPALA RUANG


Sri Anah P.L, S.Kep, Ns.

SRIANAH, AMd,Kep.

ADMINISTRASI KATIM RUMAHA TANGGA


1. Ika Zulaikah 1. Siti Asiyah, S.Kep., Ns. 1. Sariyono
2. Wisma Wiji S. 2. Widya Dwi P, S,Kep,. Ns. 2. Siswanto
3. Diyah Aji W, S.Kep,. Ns.
4. Mahfud E, S.Kep,. Ns.
5. Anita Fitriani, S.Kep,. Ns.
6. Devy A, Amd. Kep.
7. Yayuk Dwi K, Amd. Kep.
8. Fitri Yuliani, Amd. Kep.

PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
1. Susanto, S.Kep.,Ns
2. Suparti S,1.Amd.
DEVIKep.
AMBARWATI, S.Kep,Ns
3. Handra S,2.Amd.
LIDYA WAHYU, S.Kep,Ns
Kep.
3. EMY NUR H, AMd. Kep.
4. Sari Wuni, Amd. Kep.
4. PRILIA T, AMd. Kep.
5. Ulfa Farida, Amd. Kep.
5. DINA FATIKA, AMd. Kep.
6. Yuyun P, Amd. Kep.
6. AWALIN INTANI, AMd. Kep.
7. Reni Eko P, Amd. Kep.
7. FATKHUL H, AMd. Kep.
8. Riezta A.H, Amd. Kep.
8. GALANG R, AMd. Kep.
9. Anggit A.K, Amd. Kep.
9. DWI PRIYONO, AMd. Kep.
10. Kartika A.S, A.Md.NOVIANA,
10.WINDA Kep. AMd. Kep.
11. Novan Eka R, A.Md.Kep.
11. Fransnedo Dhiky, A.Md, Kep

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang


PERAWAT Melati
PELAKSANA
RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar
12.DEVI AMBARWATI, S.Kep,Ns
13.LIDYA WAHYU, S.Kep,Ns
14.EMY NUR H, AMd. Kep.
15.PRILIA T, AMd. Kep.
16.DINA FATIKA, AMd. Kep.
17.AWALIN INTANI, AMd. Kep.
18.FATKHUL H, AMd. Kep.
19.GALANG R, AMd. Kep. 11
20.DWI PRIYONO, AMd. Kep.
21.WINDA NOVIANA, AMd. Kep.
22. Fransnedo Dhiky, A.Md, Kep
2.4 Uraian Tugas Jabatan (Peserta)

Permenpan No. 25 Tahun 2014, tentang Jabatan Fungsional Perawat


dan Angka Kreditnya dapat menjelaskan uraian tugas perawat terampil yang
dijabat oleh penulis, sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.


2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif.
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif.
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada indiviu
dalam rangka upaya preventif.
5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam upaya preventif.
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif.
7. Memberikan oksigenasi sederhana.
8. Memberikan bantuan hidup dasar.
9. Melakukan pengukuran antopometri.
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien.
12. Melakukan mobilisasi posisi pasien.
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien.
14. Melakukan fiksasi fisik.
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat.
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien.
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan
pasien.
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien.
19. Memandikan pasien.

12
20. Membersihkan mulut pasien.
21. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin.
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warning
blanket).
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam memberikan asuhan
keperawatan.
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying
care).
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal.
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka, dan
kematian.
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.
28. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan.
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat.
30. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan.
31. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan.
32. Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu.
33. Melakukan supervisi lapangan.

13
2.5 Nilai Nilai Dasar PNS
Selain yang telah dijabarkan di atas, guru sebagai PNS mempunyai
beberapa nilai dasar yang harus diaktualisasikan pada setiap kegiatan-
kegiatan yang dirancang sebagai upaya untuk menyelesaian masalah yang
terjadi di tempat kerja (isu yang diangkat). Adapun nilai – nilai dasar tersebut
adalah sebagaimana di gambarkan dalam Tabel 2.3 sebagai berikut :

Tabel 2.3 Nilai Nilai Dasar PNS


Nilai Dasar PNS Keterangan
Akuntabilitas Tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral,
mendahulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten, partsipatif.
Nasionalisme Ketuhanan: Religius, toleran, etos kerja,
transparan, amanah
Kemanusiaan: Humanis, tenggang rasa,
persamaan derajat, saling menghormati, tidak
diskriminatif.
Persatuan: Cinta tanah air, rela berkorban,
menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, gotong royong.
Kerakyatan: Musyawarah mufakat,
kekeluargaan, menghargai pendapat,
bijaksana.
Keadilan: Bersikap adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana
Etika Publik Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada
peraturan, taat perintah, menjaga rahasia,
Komitmen Mutu Efektivitas, efisiensi, inovasi, berorientasi
mutu.
Anti Korupsi Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.
Pelayanan Publik Service excellent, 10 Prinsip Pelayanan Publik.
Whole Of Government Koordinasi, kolaborasi, integritas, komunikasi

14
15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu


3.1.1 Unit kerja
Ruang melati RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar
3.1.2 Jabatan
Perawat terampil
3.1.3 Identifikasi isu
Berdasarkan pengalaman bekerja, dirasakan hal yang bisa diperbaiki,
disempurnakan atau ditingkatkan dalam pelaksanaan tugas jabatan, sebagai
berikut:

1. Kurangnya pelaksanaan oral hygine keluarga kepada pasien


rawat inap.
2. Kurangnya pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dalam
mencegah terjadinya luka kaki diabetik.
3. Kurangnya kepatuhan pasien dalam melakukan 6 langkah cuci
tangan.
4. Kurangnya media yang digunakan di ruangan untuk edukasi
pasien tentang resiko jatuh.
5. Kurangnya pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dalam
melakukan suntik insulin.

Dari beberapa isu diatas, kemudian dianalisis menggunakan metode


A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk
mengetahui isu yang dominan. Analisis seleksi isu menggunakan metode
AKPL tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut :

16
Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No. Isu A K P L Jumlah Peringkat
Kurangnya pelaksanaan
oral hygiene keluarga
1. 3 3 3 4 13 3
kepada pasien rawat
inap
Kurangnya
pengetahuan pasien
2. Diabetes Mellitus dalam 4 4 3 4 15 1
mencegah terjadinya
luka kaki diabetik
Kurangnya kepatuhan
3. pasien dalam melakukan 4 3 3 4 14 2
6 langkah cuci tangan
Kurangnya media yang
digunakan di ruangan
4. 3 3 3 3 12 5
untuk edukasi pasien
tentang resiko jatuh
Kurangnya pengetahuan
pasien Diabetes Mellitus
5. 3 2 3 3 11 6
dalam melakukan suntik
insulin
Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:

Aktual

1 = Pernah benar-benar terjadi


2 = Benar-benar sering terjadi
3 = Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 = Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 = Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan

17
1 = Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 = Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 = Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 = Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 = Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematika
1 = Masalah sederhana
2 = Masalah kurang komplek
3 = Masalah cukup komplek namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 = Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 = Masalah komplek

Kelayakan
1 = Masuk akal
2 = Realistis
3 = Cukup masuk akal dan realistis
4 = Masuk akal dan realistis
5 = Masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL,


dapat diidentifikasi kembali dengan menggunakan teknik USG. Metode ini
menilai skor dari tiga kriteria yaitu Urgency (U); seberapa mendesak suatu
isu harus dibahas, Seriousness (S); seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan, dan Growth (G); seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Analisis seleksi isu menggunakan Metode USG tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.2 sebagai berikut

18
Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
No. Isu U S G Jumlah Peringkat
Kurangnya
pelaksanaan oral

1. hygiene keluarga 3 3 2 8 3
kepada pasien rawat
inap

Kurangnya
pengetahuan pasien
2. dalam mencegah 4 4 4 12 1
terjadinya luka kaki
diabetik
Kurangnya kepatuhan
pasien dalam
3. melakukan 6 langkah 4 4 3 11 2

cuci tangan

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:

Urgency :
1 = Tidak penting
2 = Kurang penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat penting

Seriousness :
1 = Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 = Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 = Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 = Akibat yang ditimbulkan serius
5 = Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth :

19
1 = Tidak berkembang
2 = Kurang berkembang
3 = Cukup berkembang
4 = Berkembang
5 = Sangat berkembang

Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka


kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu “Kurangnya pengetahuan
pasien Diabetes Mellitus dalam mencegah terjadinya luka kaki diabetik”.

3.1.4 Penetapan isu

Berdasarkan pemilihan isu melalui kriteria USG disimpulkan bahwa isu


“Kurangnya pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dalam mencegah
terjadinya luka kaki diabetik” mendapatkan peringkat tertinggi sehingga
menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya melalui
peningkatan pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dengan pelaksanaan
senam kaki diabetik.

Dilihat dari Urgency nya, isu nomor 2 penting hal ini dikarenakan sering
terdapat pasien Diabetes Mellitus yang telah mengalami luka kaki diabetik
dan belum mengerti tentang pencegahan terkait penyakit tersebut. Isu
tersebut juga berdampak Seriousness karena jika tidak diberikan
pengetahuan terkait pencegahan luka kaki diabetik maka akan menimbulkan
komplikasi Diabetes Mellitus yang lebih lanjut. Dari tingkat Growth, jika isu
tidak segera ditangani dengan upaya preventif maka akan menyebabkan
menurunnya derajad kesehatan pasien Diabetes Mellitus. Salah satu upaya
preventif yang dapat dilakukan perawat adalah mengajari pasien untuk
melakukan senam kaki diabetik.

20
3.1.5 Gagasan pemecahan isu

Setelah menetapkan isu prioritas, serta mengetahui dampaknya, maka


disusunlah gagasan pemecahan isu dengan p yang bertujuan untuk
memecahkan isu tersebut yaitu peningkatan pengetahuan pasien Diabetes
Mellitus dengan pelaksanaan senam kaki diabetik, dengan tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Kepala Ruang Melati RSUD
Mardi Waluyo Kota Blitar.
2. Melakukan konsultasi dengan coach atau pembimbing mengenai
rancangan aktualisasi.
3. Membuat media edukasi (leaflet) tentang pelaksanaan senam kaki
diabetik dan perawatan kaki diabetik.
4. Mensosialisasikan serta membagikan leaflet tentang perawatan kaki
diabetik.
5. Melatih dan mengajari senam kaki diabetik kepada pasien.
6. Melakukan evaluasi terkait pelaksanaan senam kaki diabetik dengan
melakukan wawancara.
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.

21
3.2 DiagramMelakukan
Alur Pemecahan Isudengan mentor dan Kepala
konsultasi
Ruang Melati RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar

Melakukan konsultasi dengan coach atau pembimbing


mengenai rancangan aktualisasi

Membuat media edukasi (leaflet) tentang pelaksanaan


senam kaki diabetik dan perawatan kaki diabetik

Mensosialisasikan serta membagikan leaflet tentang


pelaksanaan senam kaki diabetik dan perawatan kaki
diabetik

Melatih dan mengajari senam kaki diabetik kepada pasien

Melakukan evaluasi terkait pelaksanaan senam kaki diabetik


dengan melakukan wawancara

Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

Gambar 3.1 Diagram Alur Pemecahan Isu

22
3.3 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.2 Rancangan kegiatan aktualisasi


Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan 1. Menghubungi kepala Terlaksananya Akuntabilitas Dengan melakukan Manusiawi


konsultasi dengan ruang dan mentor. kegiatan Transparan, tanggung koordinasi dan
mentor dan 2. Memaparkan isu dan konsultasi dan jawab. konsultasi dengan Inovatif
Kepala Ruang rancangan dari diperoleh Nasionalisme kepala ruang dan
Melati RSUD aktualisasi. persetujuan Saling menghargai, mentor, maka Terampil
Mardi Waluyo 3. Meminta saran, masukan, rancangan musyawarah berkontribusi
Kota Blitar dan persetujuan dari aktualisasi oleh Etika Publik terhadap visi RSUD Responsif
tentang mentor dan Kepala mentor. Menghormati, Mardi Waluyo Kota
rancangan Ruang Melati. komunikatif, konsultasi Blitar sebagai Akurat
aktualisasi. 4. Meminta persetujuan dan kerja sama, sopan rumah sakit yang
rancangan aktualisasi santun terpercaya melayani

23
dari mentor. Komitmen mutu semua masyarakat
5. Mengisi lembar konsultasi Menerima saran untuk pada tahun 2021.
dan meminta paraf perbaikan rancangan Serta berkontribusi
kepada mentor dan aktualisasi terhadap misi
kepala ruang Melati. Anti korupsi mewujudkan tata
6. Melakukan revisi atas Berani, jujur kelola rumah sakit
saran dari mentor tentang Whole of yang profesional,
rancangan aktualisasi Government akuntabel, dan
yang telah diajukan. Koordinasi, komunikasi transparan.
2. Melakukan 1. Memaparkan rancangan Terlaksananya Akuntabilitas Dengan melakukan Manusiawi
konsultasi dengan aktualisasi kepada kegiatan Transparan, tanggung koordinasi dan
coach atau coach. konsultasi dan jawab. konsultasi dengan Inovatif
pembimbing 2. Meminta saran, masukan, persetujuan Nasionalisme kepala ruang dan
mengenai rancangan aktualisasi dari rancangan Saling menghargai, mentor, maka Terampil
rancangan coach. aktualisasi oleh musyawarah berkontribusi
aktualisasi. 3. Meminta persetujuan coach. Etika Publik terhadap visi RSUD Responsif
rancangan aktualisasi dari Menghormati, Mardi Waluyo Kota
coach. komunikatif, konsultasi Blitar sebagai Akurat
4. Mengisi lembar konsultasi dan kerja sama, sopan rumah sakit yang

24
dan meminta paraf santun terpercaya melayani
kepada mentor dan Komitmen mutu semua masyarakat
kepala ruang. Menerima saran untuk pada tahun 2021.
5. Melakukan revisi atas perbaikan rancangan Serta berkontribusi
saran dari coach tentang aktualisasi terhadap misi
rancangan aktualisasi Anti korupsi mewujudkan tata
yang telah diajukan. Berani, jujur kelola rumah sakit
Whole of yang profesional,
Government akuntabel, dan
Koordinasi, komunikasi transparan.
3. Membuat media 1. Membuat desain leaflet Terbuatnya leaflet Akuntabilitas Kegiatan ini mampu Manusiawi
edukasi (leaflet) sebagai media edukasi tentang Tanggung jawab berkontribusi
tentang tentang pelaksanaan pelaksanaan Nasionalisme terhadap visi RSUD Inovatif
pelaksanaan senam kaki diabetik dan senam kaki Serius, teliti dan Mardi Waluyo Kota
senam kaki perawatan kaki diabetik. diabetik dan bersungguh-sungguh Blitar sebagai Terampil
diabetik dan 2. Menyusun leaflet perawatan kaki Etika publik rumah sakit yang
perawatan kaki dengan tepat dan teliti diabetik Memberikan informasi terpecaya melayani Responsif
diabetik. sehingga dapat yang benar semua masyarakat
dipertanggungjawabkan. Komitmen mutu pada tahun 2021. Akurat

25
3. Mengkonsultasikan hasil Mengedepankan Serta berkontribusi
leaflet kepada mentor komitmen terhadap misi
atau atasan langsung. Anti korupsi mewujudkan tata
4. Mengisi lembar Tanggung jawab kelola rumah sakit
konsultasi dan meminta yang profesional,
paraf kepada mentor. akuntabel, dan
transparan.
4. Mensosialisasikan 1. Menyiapkan sarana dan Terciptanya Akuntabilitas Kegiatan ini mampu Manusiawi
serta prasarana. pengetahuan Jujur, tanggung jawab, memberikan
membagikan 2. Menyiapkan media pasien Diabetes adil kontribusi pada visi Inovatif
leaflet tentang leaflet tentang Mellitus tentang Nasionalisme RSUD Mardi
pelaksanaan pelaksanaan senam kaki pelaksanaan Tidak diskriminatif, Waluyo Kota Blitar Terampil
senam kaki diabetik dan perawatan senam kaki tidak memaksakan yaitu sebagai
diabetik dan kaki diabetik. diabetik dan kehendak rumah sakit pilihan Responsif
perawatan kaki 3. Memperkenalkan diri, perawatan kaki Etika publik utama yang
diabetik. menjelaskan maksud diabetik Ramah, sopan santun terpercaya melayani Akurat
dan tujuan. Komitmern mutu semua masyarakat
4. Melaksanakan proses Efektif, patuh sesuai pada tahun 2021.
edukasi kepada pasien. prosedur Serta berkontribusi

26
5. Membuat daftar hadir Anti korupsi terhadap misi
untuk peserta. Jujur memberikan
penyuluhan pelayanan
kesehatan yang
paripurna,
berkualitas, dengan
mengutamakan
keselamatan
pasien, serta
membangun citra
pelayanan
kesehatan yang
partisipatif, serta
menyelenggarakan
pendidikan,
pelatihan, dan
penelitian.

5. Melatih dan 1. Melakukan kontrak waktu Terlaksananya Akuntabilitas Kegiatan ini mampu Manusiawi

27
mengajari senam kepada pasien. kegiatan senam Tanggungjawab, jujur, memberikan
kaki diabetik 2. Mencari referensi SOP kaki diabetik transparan kontribusi pada visi Inovatif
kepada pasien. senam kaki diabetik. untuk mencegah Nasionalisme RSUD Mardi
3. Menyiapkan alat dan luka kaki diabetik Tidak diskriminatif, Waluyo Kota Blitar Terampil
bahan dalam kepada pasien tidak memaksakan yaitu sebagai
melaksanakan senam Diabetes kehendak, adil, rumah sakit pilihan Responsif
kaki diabetik. Mellitus. persamaan derajat utama yang
4. Membuat daftar hadir Etika Publik terpercaya melayani Akurat
untuk peserta Sopan Santun, jujur, semua masyarakat
pelaksanaan senam kaki tanggungjawab, pada tahun 2021.
diabetik. menjaga rahasia, Serta berkontribusi
5. Membuat video cermat terhadap misi
pelaksanaan senam kaki Komitmern mutu memberikan
diabetik. Efektif, patuh sesuai pelayanan
prosedur kesehatan yang
Anti Korupsi paripurna,
Disiplin, jujur berkualitas, dengan
mengutamakan
keselamatan

28
pasien, serta
membangun citra
pelayanan
kesehatan yang
partisipatif, serta
menyelenggarakan
pendidikan,
pelatihan, dan
penelitian.
6. Melakukan 1. Membuat chek list Terevaluasi Akuntabilitas Kegiatan ini mampu Manusiawi
evaluasi terkait wawancara kepada penerapan Tanggung jawab, adil memberikan
pelaksanaan pasien tentang senam kaki Nasionalisme kontribusi pada visi Inovatif
senam kaki pelaksanaan senam kaki diabetik dan Tidak diskriminatif, RSUD Mardi
diabetik dengan diabetik dan perawatan perawatan kaki tidak memaksakan Waluyo Kota Blitar Terampil
melakukan kaki diabetik. diabetik. kehendak, adil, yaitu sebagai
wawancara. 2. Melakukan wawancara Etika Publik rumah sakit pilihan Responsif
kepada pasien. Menghormati, sopan utama yang
santun, komunikatif terpercaya melayani Akurat
Komitmen Mutu semua masyarakat

29
Berorientasi pada pada tahun 2021.
mutu Serta berkontribusi
Anti Korupsi terhadap misi
Disiplin, berani mewujudkan tata
kelola rumah sakit
yang profesional,
akuntabel, dan
transparan.
7. Menyusun 1. Mencatat hasil dari Terbentuknya Akuntabilitas Kegiatan ini mampu Manusiawi
laporan kegiatan aktualisasi. laporan Transparan memberikan
aktualisasi. 2. Mendokumentasi kan aktualisasi yang Nasionalisme kontribusi pada visi Inovatif
hasil secara detail dan dapat Saling menghargai, RSUD Mardi
lengkap. dipertanggungjaw musyawarah Waluyo Kota Blitar Terampil
3. Melakukan konsultasi abkan Etika Publik yaitu sebagai
dan konfirmasi ulang Tanggung jawab rumah sakit pilihan Responsif
kepada mentor dan Komitmen mutu utama yang
coach untuk perbaikan Melakukan perbaikan terpercaya melayani Akurat
laporan. berkelanjutan semua masyarakat
4. Membuat laporan Anti korupsi pada tahun 2021.

30
kepada mentor dan Jujur Serta berkontribusi
coach tentang hasil terhadap misi
yang dicapai. mewujudkan tata
kelola rumah sakit
yang profesional,
akuntabel, dan
transparan.

31
3.4 Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan


jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.3 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi

Oktober November
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
III IV I II
Melakukan konsultasi
dengan mentor dan
1. Kepala Ruang Melati
RSUD Mardi Waluyo
Kota Blitar
Melakukan konsultasi
dengan coach atau
2.
pembimbing mengenai
rancangan aktualisasi
Membuat media edukasi
(leaflet) tentang
3. pelaksanaan senam kaki
diabetik dan perawatan
kaki diabetik
Mensosialisasikan serta
membagikan leaflet
4. tentang pelaksanaan
senam kaki diabetik dan
perawatan kaki diabetik
Melatih dan mengajari
5. senam kaki diabetik
kepada pasien
Melakukan evaluasi
terkait pelaksanaan
6. senam kaki diabetik
dengan melakukan
wawancara
Menyusun laporan
7.
kegiatan aktualisasi

32

Anda mungkin juga menyukai