Anda di halaman 1dari 10

Proposal Manajemen Proyek Security (IT)

pada Perbankan

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Proyek dengan dosen
Pengampu Muhamad Toha, M.kom

Disusun oleh :
Iman Nur Fakhri NIM 130215006
Fiona Ramadhani Senduk NIM 1302154135
Asma Hasifa Nurcahyono NIM 1302154150
Siti Nur Lathifah NIM 1302150096

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTASI


FAKULTAS INFORMATIKA
TELKOM UNIVERITY
BANDUNG
2018
RINGKASAN

Manajemen Proyek adalah kegiatan dimana sangat membutuhkan sistem perencanaan,


pengorganisasian, dan proses pengarahan terhadap suatu objek agar dapat mencapai tujuan
tertentu. Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut
kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan yang berkelanjutan. Di
zaman yang sudah ‘wah’ ini teknologi makin hari semakin canggih, dan dari hari ke hari pun
begitu tindak kriminalnya semakin tidak masuk diakal, apapun cara bisa dilakukan sebagai
tindak kejahatan. Proses pengiriman dan transaksi uang sudah bisa menembus ruang dan
waktu akan tetapi hal ini tidak lepas dari tindak kriminal. Sebagai contoh nasabah bank tidak
memanfaatkan fasilitas E-Banking karena banyak tindak kriminal seperti pencurian account
data sehingga uang nasabah hilang secara tiba-tiba. Dengan adanya “Sistem Keamanan Pada
Fasilitas IT” sehingga dapat memberikan solusi pada perusahaan khususnya perusahaan bank
untuk memperketat keamanan sistem yang berbasis IT.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kepercayaan terhadap perbankan tidak hanya terkait dengan keamanan simpanan nasabah di
bank tersebut, tetapi juga terhadap keamanan sistem dan prosedur, pemanfaatan teknologi
serta sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.

Salah satu risiko yang hingga kini belum banyak di atasi adalah kegagalan transaksi
perbankan melalui teknologi informasi yang berisiko perbankan masuk ke dalam kategori
sebagai risiko operasional. Secara umum, risiko operasional, didefinisikan sebagai kerugian
akibat terjadinya kegagalan akibat faktor manusia, proses, dan teknologi yang menyebabkan
terjadinya ketidakpastian pendapatan bank.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, proses operasional sebagian besar bank saat ini
dilakukan selama 24 jam tanpa mengenal batasan jarak, khususnya bagi bank-bank yang telah
dapat melakukan aktivitas operasionalnya melalui delivery channels, misalnya ATM, internet
banking, phone banking, dan jenis transaksi media elektronik banking lainnya.

Dengan demikian, pengendalian dan pengawasan operasional harus dilakukan pula secara 24
jam dan harus bersifat menyeluruh. Pengawasan dan pengendalian operasional tidak dapat
lagi dilakukan dengan metode sample semata untuk memastikan bahwa operasional bank
telah berjalan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Kegiatan perbankan cukup pesat akhir-akhir ini. Hal ini ditandai oleh jasa perbankan yang
terus bertambah. Beberapa diantaranya yang cukup mengalami perkembangan adalah bisnis
internet banking. Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi kebijakan dalam
perekonomian dan tak terkecuali pada bisnis jasa perbankan. Transaksi berbasis elektronik
termasuk internet adalah salah satu produk baru bagi perbankan.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan bank terhadap nasabahnya masing – masing maka
setiap bank tersebut terus memberikan kemudahan kapada nasabahnya agar dapat lebih
mudah dalam melakukan setiap transaksinya yaitu salah satunya dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi seperti internet banking direct banking dll. Adapun
permasalahan yang telah di uraikan sebelumnya yang menjadi permasalahan. Proyek ini
tentunya bertujuan untuk membantu pihak bank dalam menjaga keamanan dan mencegah
akan terjadi kejahatan – kejahatan seperti craking atau hacking terhadap data dan tabungan
nasabah.

Pengendalian Pengamanan, hal ini dikarenakan risiko pengamanan yang meningkat akibat
dari aktivitas internet banking. Oleh karena itu, perbankan perlu melakukan pengujian
identitas nasabah, pengujian keaslian transaksi, penerapan prinsip pemisahan tugas,
pengendalian terhadap penggunaan hak akses terhadap sistem, dan perlindungan terhadap
integritas data maupun kerahasiaan informasi penting pada internet banking.

• Tujuan
1. Memecahkan masalah untuk mengantisipasi praktik cyber crime.
2. Memberikan solusi pada perusahaan khususnya perusahaan bank untuk memperketat
keamanan sistem yang berbasis IT, seperti transaksi ATM, E-Banking, proteksi
account bank, dll.
3. Mencegah terjadinya kerusakan sistem database, pencurian dan perusakkan data
(Cracker).

• Manfaat
1. Terjaminnya keamanan sistem database suatu bank dari berbagai tindak kejahatan
seperti pencurian data, perusakkan sistem dan penggandaan data.
2. Mereduksi tindak kejahatan pada perusahaan perbankan, terutama memperkuat
keamanan fasilitas E-Banking dan ATM.

1.3 Hasil Akhir Proyek


Dengan adanya proyek ini maka hasil yang diharapkan adalah :
1. Nasabah tidak lagi merasa takut untuk menggunakan pemanfaatan teknologi yang
diberikan dalam melakukan kegiatan transaksinya seperti fasilitas internet banking, mobile
banking dll.
2. Untuk mengurangi tindak kriminal seperti pembobolan dana atau pencurian saldo
tabungan.
3. Dengan jaminan tingkat keamanan yang diberikan diharapkan dapat menarik ketertarikan
nasabah agar mau menyimpan uangnya ke bank.
4. Dengan dilakukannya upgrade sistem maka diharapkan sistem keamanan yang dimiliki
oleh setiap bank dapat memberikan jaminan keamanan yang memadai, sehingga jika
kedepannya masih di temukan kesalahan dapat ditutupi sehingga sistem keamanan tersebut
tidak terdapat lagi kesalahan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prospek Usaha


Dengan berdirinya perusahaan yang bergerak di bidang IT ini dan semakin berkembangnya
peran teknologi dalam kehidupan masyarakat, maka perusahaan ini diprediksikan akan terus
bertahahan dan maju untuk membantu perusahaan-perusahaan yang berbasis IT khusunya
perbankan untuk membantu pengamanan fasilitas IT atau E-Banking pada perbankan
sehingga mereduksi terjadinya tindak kriminal.
2.2 Sasaran
Produk software ini bertujuan untuk memberikan sistem keamanan pada fasilitas IT.
Sehingga perusahaan-perusahaan yang memiliki fasilitas IT dan sistem database seperti E-
Banking pada perbankan menjadi partner yang tepat untuk dijadikan mitra kerja sama dalam
pengembangan software ini.

2.3 Risiko
2.3.1 Evaluasi tentang Usaha (Analisis SWOT)
 Strength (Kekuatan)
Dengan produk IT yang berkualitas, perusahaan ini dapat memenuhi kebutuhan client
(Perusahaan berbasis IT) yang membutuhkan pengamanan sistem IT perusahaan yang
membutuhkan seperti perusahaan perbankan.
 Weaknes (Kelemahan)
Persaingan pasar dengan perusahaan luar yang memiliki sumber daya manusia lebih handal
dan juga fasilitas teknologi yang lebih memadaii.
 Oportunity (Peluang)
Peluang sangat terbuka karena banyak perusahaan yang membutuhkan pengamanan untuk
fasilitas IT perusahaan mereka
1. Threaty (Ancaman)
Munculnya Perusahaan – perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi perusahaan
kami sehingga menimbulkan persaingan.

2.4. Ruang Lingkup


1. Membangun sistem keamanan berlapis yaitu dengan menggunakan sistem

pengamanan dengan menerapkan penggunaan pasword berlapis sehingga jika seorang


hacker yang berniat membobol data maka orang tersebut harus bisa menembus
beberapa lapis keamanan yang tentunya hal ini bukan merupakan sesuatu yang mudah
dilakukan.
2. Melakukan update sistem secara rutin dan berkala, maksudnya adalah
administrator akan melakukan evaluasi sistem secara rutin dan berkala untuk
mengevaluasi jika masih ada kesalahan yang terdapat pada sistem sehingga
diharapkan nantinya sistem tidak lagi memiliki celah yang dapat dijadikan jalan oleh
para hacker untuk membobol sistem dari bank itu sendiri.
3. Memasang alat anti skimming di setiap atm sehingga orang – orang yang berniat
memesang alat skimmer pada atm tidak dapat digunakan karena fungsi dari alat anti
skimmer ini untuk mencegah pemasangan skimmer tersebut.
4. Melakukan pemeriksaan rutin di setiap atm – atm, hal ini bertujuan agar anti
skimmer yang di pasangkan tidak dirusak oleh oknum – oknum yang bertujuan jahat.
Pemeriksaan rutin ini juga bertujuan untuk memeriksa apakah atm tersebut tidak
terdapat skimmer yang telah dipasangkan sebelumnya

2.3 Manajemen Perubahan


Manajemen perubahan difokuskan pada usaha untuk membangun komitmen dari seluruh
pihak yang berkepentingan terhadap aplikasi agar proyek ini dapat berjalan sesuai jadwal dan
biaya serta dapat memenuhi kebutuhan semua pihak.

2.4 Prosedur Resolusi Masalah kritis


Agar tim proyek dapat tetap berfokus pada tujuan dan dapat menyelesaikan aplikasi sesuai
jadwal, maka semua masalah masalah kritis harus diselesiakan secepat dan sejelas mungkin.
Prosedur Resolusi masalah kritis adalah sebagai berikut :
1. Klarifikasi masalah.
2. Menetapkan prioritas.
3. Menganalisa masalah, mengidentifikasi alternatif dan rekomendasi solusi
4. Menyelesaikan masalah dan mendokumentasikan keputusan akhir.
5. Menguji modifikasi aplikasi akibat masalah tersebut sesuai prosedur perubahan yang
telah ditetapkan.

2.5 Risk Management Procedures


Resiko dalam pembuatan perangkat lunak yaitu :
a. Jika anggota yang bersangkutan mengalami sakit atau mengalami kendala untuk bisa
menyelesaikan tugasnya,maka anggota lain yang sudah selesai atau belum memiliki tugas
akan mengambil alih sampai batas waktu yang tidak ditentukan
b. Jika waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tidak cukup dengan waktu yang
ditentukan maka project manager akan segera melakukan rapat darurat dengan stakeholder
untuk membicarakan masalahnya
c. Jika biaya yang di tentuka melebihi batas yang telah di tentukan maka project manager
akan merincikan dana sedetail mungkin sehingga bisa di berikan untuk bukti mengenai biaya
yang berlebihan
BAB III

Work Breakdown Structure

SECURITY IT
PADA PERBANKAN

Planning Analysis Design Immplementation Maintenance

Analisa dan
Manajemen Proyek Pembuatan anggaran
Perencanaan

Pemasangan Penginstallan
Penyediaan Hardware Pembuatan Program
Hardware Software

Penginputan Data Pengujian Aplikasi

Membuat Skenario Presentasi Hasil


Pengujian Melakukan pengujian
Pengujian

Review Skenario Analisis Hasil Permintaan Perbaikan


Pengujian Pengujian Program
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Estimasi Biaya
Pengeluaran Pembangunan Pengembangan Perawatan
Hardware Rp. 110.000.000 Rp. 70.000000 Rp. 90.000.000
Software Rp. 80.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 35.000.000
Analyst System - Rp. 75.000.000 -
Programmer - Rp. 75.000.000 -
Survey Lokasi Rp. 30.000.000 Rp. 40.000.000 Rp.120.000.000
Pemasangan Rp. 400.000.000 Rp. 350.000.000 Rp. 200.000.000
User Training Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000
Consultan Service Rp. 75.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 70.000.000
Human Resource Rp. 30.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 45.000.000
Total Rp. 725.000.000 Rp. 810.000.000 Rp. 610.000.000
TOTAL Rp. 2.145.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Estimasi Waktu Proyek


K Task Task Task Waktu
d Sebelum Sesudah (hari)
A Planning - B 5
B Analisa dan Perencanaan A C, 5
C Manajemen Proyek B D,E 10
D Pembuatan Anggaran C E 10
E Penyediaan Hardware C G 10
F Pemasangan Hardware D G,H 10
G Penginstallan Software E I 8
H Pembuatan Program F I 60
I Penginputan Data G,H J 60
J Skenario Pengujian I K 20
K Review Skenario J L 20
Pengujian
L Melakukan Pengujian K M 20
M Analisis Hasil Pengujian L N 20
N Presentasi Hasil Pengujian M O 20
O Perbaikan Program N P 30
P Maintenance O - 20
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Analisa dan
X
Perencanaan
Manajemen Proyek X
Pembuatan Anggaran X
Penyediaan Hardware X
Pemasangan Hardware X
Penginstallan Software X
Pembuatan Program X X
Penginputan Data X X
Pengawasan dan
X X X X X X
Perawatan Proyek

Lokasi Sumber Daya Manusia


K Task Waktu Jumlah Skill
d hari SDM
A Planning 5 3 SA
B Analisa dan Perencanaan 5 2 SA
C Manajemen Proyek 10 3 SA
D Pembuatan Anggaran 10 2 SA
E Penyediaan Hardware 10 3 TK
F Pemasangan Hardware 10 3 TK
G Penginstallan Software 8 3 PR
H Pembuatan Program 60 3 PR
I Penginputan Data 60 3 PR
J Skenario Pengujian 20 3 TS
K Review Skenario 20 3 TS
Pengujian
L Melakukan Pengujian 20 3 TS
M Analisis Hasil Pengujian 20 3 TS
N Presentasi Hasil Pengujian 20 3 TS
O Perbaikan Program 30 3 TS
P Maintenance 20 3 TS
MILESTONE

BAB IV TIM PROYEK DAN STAKEHOLDER


4.1 Tim proyek
Tim proyek yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek security (IT) pada perbankan ini
adalah :
1. Project manger, yang tugasnya adalah :
 Melakukan kordinasi kepada pihak pemangku kepentingan proyek
 Melaksanakan dan mengontrol berjalanya proyek sampai proyek berakhir sesuai
dengan rencana
 Melaporkan hasil informasi dan laporan tentang kemajuan atau pembaharuan proyek
2. Quality Control & Administrator, yang tugasnya adalah :
 Memastikan operasional proyek berjalan dengan menggunakan standar yang sudah
baku, serta diakui secara nasional maupun internasional
 Memberikan saran dan masukan teknis dan non teknis tentang proses operasional
proyek
 Melakukan monitoring terhadap kemajuan proyek.
3. Programer, yang bertugas untuk :
 Melakukan Proses Design untuk membentuk suatu Sistem yang baru
 Membuat design infrastruktur jaringan.
 Membuat dokumentasi infrastruktur jaringan.
 Membuat design rules untuk setiap user yang tergabung dalam
network.
 Memastikan setting yang benar terhadap switch, wireless, workstation,
server, dll.
 Melakukan proses design database.
 Menyiapkan proses backup dan recovey database.
 Melakukan installasi database pada server yang telah disediakan.
 Melakukan pemetaan terhadap distribusi database pada infrastruktur
jaringan komunikasi data.
 Merencanakan dan Membuat rancang bangun system keamanan
jaringan.
 Memastikan bahwa jaringan yang dikembangkan aman dari serangan
para hacker, virus, worm, dll.
 Melakukan pekerjaan “scripting” berdasarkan modul-modul yang telah
di design oleh system analyst.
 Melakukan debugging terhadap modul-modul yang telah dibuat.
 Melakukan proses testing permodul.
 Melakukan proses testing secara kesuluruhan.
 Membuat dokumentasi program
4. Trainer, yang bertugas untuk :
 Menyiapkan Modul-modul pelatihan
 Menguji keberhasilan output serta mengevaluasi

No Nama Posisi
1 Iman Nur Fakhri Project Manager
2 Fiona Ramadhani Quality Control & Administrator
3 Asma Hasifa N Progammer
4 Siti Nur Lathifah Trainer

4.2 Stake Holder


Pihak yang berpengaruh dalam proyek Security (IT) perbankan ini adalah :
1. Internal
 Pemilik saham perusahaan
 Sponsor
 Top Manajer Perbankan
 Staf ahli perbankan
 Tim Proyek
2. Eksternal
 Nasabah
 Bank Indonesia
 Pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai