UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL DAN BEDAH
Nama Mahasiswa : Kelompok 3 Aplikasi klinis Fkep UNEJ di RSUD Dr. Haryoto
NIM :
Tempat Pengkajian : Ruang Melati RSUD Dr. Haryoto Lumajang
Tanggal : 28 Januari 2019
I. Identitas Klien
Nama : M. Abdul Akhsan No. RM :329818
Umur : 16 tahun Pekerjaan :Siswa
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan :Belum kawin
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 27 Januari 2019
Pendidikan : SMP Tanggal : 28 Januari 2019
Pengkajian
Alamat : Manggun Gudang RT Sumber Informasi : Klien dan keluarga
01/ RW 01 Sukoharjo
3. Riwayat penyakit sekarang: Klien datang ke RSU. dr Haryoto dengan keluhan demam
sejak 11 hari yang lalu disertai dengan mual . sebelumnya klien dibawa ke klinik
pratama dan telah rawat inap selama 5 hari, karena tidak ada perubahan kemudian
klien dirujuk ke RSU. dr Haryoto Lumajang. klien juga mengatakan nyeri yang
menjalar pada area sendi seperti tertekan benda tumpul dengan skala nyeri 4, nyeri
akan bertambah jika klien melakukan aktivitas yang berlebihan dan akan berkurang
jika sedang beristirahat. saat di IGD RSU dr. Haryoto klien mendapat terapi obat infus
RL 500cc/24 jam, antrain 3x1 (1000mg), ranitidin 2x1 (50mg), dan ondosentron 3x1.
kenudian klien di pindah di ruang melati untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut
Genogram:
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometeri
BB : 50 KG
TB : 165 CM
IMT = BB/TB : 50/165 = 18,38
Interpretasi :
Berat badan dalam rentang normal
- Biomedical sign :
HB= 11,0 g/dL
lekosit = 2.200 /cmm
eritrosit = 3,71
LED = 29
Hematokrit = 30
trombosit – 66.000
Interpretasi : terjadi penurunan pada trombosit
- Clinical Sign :
Mukosa bibir lembab, turgor kulit tidak kering, akral hangat.
Interpretasi :
Tidak menunjukkan adanya kekurangan cairan
BAB
- Frekuensi : sebelum MRS : 1x/hari, MRS : 1x/hari
- Jumlah :-
- Konsistensi : lembek
- Warna : kuning
- Bau :-
- Karakter :-
- BJ :-
- Alat Bantu :-
- Kemandirian : mandiri/dibantu
- Lain :
……………………………………………………………………………..
Interpretasi :
Balance cairan: klien tidak mengalami dehidrasi dan kekurangan cairan.
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
sebelum MRS klien menjalani aktivitas secara mandiri, seperti toileting. namun
ketika di MRS segala aktivitas dibantu oleh keluarga
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu
alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi :
klien tidak menggunakan alat bantu oksigen
Fungsi kardiovaskuler :
TD : , RR : 24x/menit , N: 80x/menit , Suhu: 38
Terapi oksigen :
klien tidak menggunakan terapi oksigen
Interpretasi :
klien tidak mengalami gangguan pola nafas
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Durasi : sebelum sakit 5-8 jam, selama sakit 5-6 jam sehari.
Gangguan tidur : sebelum dan selama di rumah sakit, tidak mengalami gangguan tidur
Keadaan bangun tidur : sebelum MRS bangun tidur merasa segar, selama MRS
bangun tidur klien merasa lemas
Lain-lain :
Interpretasi :
Klien tidak mengalami gangguan pola tidur.
Harga diri :
klien percaya bahwa dirinya akan sembuh dan dapat melakukan aktivitas seperti
semula
Ideal Diri :
klien mengatakan tidak ingin merepotkan orangtuanya, sehingga ia ingin cepat
sembuh dari penyakitnya.
Peran Diri :
sebelum sakit pasien aktif berkumpul dengan teman-temannya
Interpretasi :
pola persepsi dalam keadaan baik
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas :
klien belum menikah
Fungsi reproduksi :
_
Interpretasi :
pola seksualitas klien tidak mengalami ganguan
9. Pola peran & hubungan
peran sebagai anak dan komunikasi dengan keluarga sangat baik dan erat satu sama
lain .
Interpretasi :
pola peran dan hubungan pasien dengan keluarga tidak terganggu
10. Pola manajemen koping-stress
klien mengatakan setiap ada masalah klien selalu berdiskusi dengan keluarga dan saat
klien jatuh sakit, keluarga selalu memberikan support.
Interpretasi :
menagement koping dan stres dari klien dan keluarga baik
Interpretasi :
klien mengalami peningkatan suhu tubuh dengan suhu 38○C
………,…...........................20...
Pengambil Data,
( Kelompok 3)
NIM
ANALISA DATA
DS :
Klien mengatakan demam sejak 11
hari yang lalu
2 DO :
-Klien nampak mual Mual
-mukosa bibir kering dan pucat
DS :
-klien mengatakan sering mual,
mual akan bertambah jika klien
setelah makan
-klien merasa kembung dan tidak
enak pada daerah perut akibat mual
3 DO
-klien nampak lemas Nyeri Akut
-klien tidak dapat beraktivitas dan
segala aktivitas dibantu oleh
keluaga
DS :
-klien mengatakan nyeri pada
bagian semua sendi dengan skala 3
- klien mengatakan nyeri seperti
nyeri tekan
-klien mengatakan nyeri akan
bertambah jika melakukan aktivitas
fisik, dan berkurang jika sedang
beristirahat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
, suhu 38 C
habis makan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA:
WAKTU/ IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Tanggal
dan Jam
28-01- Implentasi Dx 1: S:
2019 Hipertermia Keluarga
1. Memonitoring tanda-tanda vital pasien mengatakan
08.15- Respon : TD : 120/90 mmHg, HR : 102 demam
0820 x/menit RR : 24 x/menit Suhu : 38°C yang
demam tinggi dirasakan
08.20- 2. Menganjurkan pasien melakukan tirah pasien
08.25 baring selama demam menurun
Respon : pasien tidak beraktivitas dan harus O:
08.25- beristirahat sampai suhunya kembali normal Wajah
08.30 3. Mengajarkan keluarga pasien untuk pasien tidak
mengompres air hangat dengan cara pucat, akral
mengompres dibagian ketiak, dahi, dan hangat,
selangkangan warna bibir
Respon : Keluarga dapat mengompres kembali
pasien dengan cara yang sudah diajarkan merah
selama pasien mengalami demam tinggi A:
08.35- untuk mengontrol dan menurunkan suhu Masalah
08.40 badan pasien dari suhu 38°c menjadi 36.5 °c demam
4. Berkolaborasi dengan tim medis untuk teratasi
memberikan cairan IV RL 500 cc/ 24 jam P:
Respon : pasien menerima intake cairan Hentikan
untuk mengontrol suhu badannya intervensi
28-01- S:
2018 Px
Implementasi Dx 2: mengatakan
10.00- Nyeri Akut nyeri
10.05 1. Mengobservasi nyeri yang dirasakan pasien menjadi
Respon : Px mengeluh nyeri yang dirasakan skala 1 dan
menjalar ke area sendi seperti tertekan tidak
benda tumpul dengan skala nyeri 4, akan merasakan
10.05- bertambah nyeri jika klien beraktivitas, tertekan
10.10 nyeri ini dirasakan selama 5 hari benda
2. Memberitahu kepada keluarga dan pasien tumpul
untuk melakukan tindakan non-farmakologi O:
10.10- Respon : pasien dan keluarga mengetahui Wajah tidak
10.15 manfaat dari teknik relaksasi yang akan meringis,
dilakukan dapat
3. Mengajarkan teknik relaksasi kepada pasien melakukan
Respon : pasien mengikuti perawat untuk mobilisasi
melakukan teknik relaksasi dengan cara ditempat
10.20- menarik napas dalam dan dibuang dari tidur karena
10.25 mulut seperti tiup lilin. Teknik ini dilakukan nyeri hilang
selama nyeri timbul dan dilakukan mandiri A:
4. Menganjurkan pasien untuk tirah baring Masalah
10.25- selama beberapa hari ini sampai nyeri hilang nyeri
10.30 Respon : pasien beristirahat selama nyerinya teratasi
timbul, sampai skala nyeri menjadi 1 P:
5. Memberikan obat analgesik sesuai indikasi Hentikan
Respon : pemberian obat ini melalu IV Intervensi
dengan kolaborasi tim medis yaitu
pemberian antrain 3 x 500 mg/ml
28-01-
2019 Implentasi Dx 3: S:
Mual Px
11.00- 1. Mengobservasi tanda-tanda vital dan mual mengatakan
11.05 Respon : TD : 120/90 mmHg, HR : 102 mual hilang
x/menit RR : 24 x/menit Suhu : 36.5 °c, setelah
11.05- mual yang dirasakan selama 11 hari diberikan
11.10 2. Memberitahu kepada pasien dan keluarga injeksi obat
teknik non-farmakologi anti mual
Respon : teknik relaksasi juga dapat O:
11.10- diberikan saat pasien merasakan mual dan Px dapat
11.20 untuk mengontrol mual makan
3. Memberikan injeksi obat anti mual dengan kembali
berkolaborasi dengan tim medis A:
11.20- Respon : memberikan obat melalui IV yaitu Masalah
11.25 Ranitidine 2x1 untuk mengurangi mual teratasi
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit P:
tapi sering Hentikan
Respon : pasien dapat menambah asupan Intervensi
nutrisi agar tidak mual, dilakukan sering
walaupun porsi sedikit