3. DS :
- Klien mengatakan nyeri perut 1. Mengetahui sejauhmana batas
kanan bawah. kemampuan klien dalam memenuhi
- Klien mengatakan badan-nya Kebutuhan ADL terpenu- 1. K ADL-nya sehingga dapat ditentukan
lemah. hi dengan kriteria : aji kemampuan klien dalam tindakan selanjutnya.
DO : - Klien dapat memenuhi kebutuhan ADL. 2. ADL penting dilakukan/dipenuhi oleh
- Klien tampak lemah. memenu-hi kebutuhan klien secara bertahap sehingga dapat
- Klien melakukan aktivitas di ADL secara mandiri. 2. B mempercepat proses penyembuhan.
tempat tidur dan dibantu oleh - Makan/minum eri penjelasan kepada klien 3. Memenuhi kebutuhan ADL yang tidak
keluarga. sendiri dan keluarga pentingnya dapat dilakukan oleh klien secara
- Tampak pemasangan infuse di - BAB/BAK pemenuhan kebutuhan ADL. mandiri.
ekstermitas atas kanan dan sendiri. 3. B 4. Karena mobilisasi dapat melatih klien
ekstermitas bawah kiri - Duduk, berdiri, antu klien dalam memenu-hi dalam memenuhi kebutuhan ADL
- Tampak pemasangan kateter dan berjalan kaki. kebutuhan ADL. secara mandiri dan mempercepat
- Mandi sendiri. proses penyembuhan.
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
4. B
4. DS : eri HE tentang pentingnya
- Klien kuatir dengan keadaan ambulasi dini.
kesehatannya saat ini. 1. Dapat berpartisipa-si dalam proses pe-
DO : nyembuhan pada klien sendiri.
- Klien tampak sering
menanyakan kesehatannya. Ansietas teratasi de-ngan 2. Dengan mengeta-hui penyakitnya klien
kriteria : lebih mende-katkan diri pada Tuhan
- Pasien mengetahui 1. Kaji sejauhmana Yang Maha Esa.
tentang penyakit-nya. pengetahuan pa-sien tentang 3. Membantu klien untuk dapat me-
- Ekspresi wajah ti-dak pe-nyakitnya. ningkatkan percaya diri klien
murung. 2. Jelaskan pada pa-sien
tentang pe-nyakitnya pada
5. Faktor Resiko : tahap penerima-nya. 1. Dapat dengan segera
- Post op hari I. 3. Berikan support kepada melakukan tin-dakan selanjutnya bila
- Tanda-tanda vital : klien untuk memper-cepat ada tanda-tanda infeksi.
TD : 100/70 mmHg kesembu-hannya. 2. Respon hemodinamik dari
N : 87 x/menit Infeksi sekunder tidak tubuh dapat digambarkan melalui tanda
S : 36,80C terjadi dengan kriteria : 1. Observasi luka (adanya tan- – tanda vital, adanya abnormalitas TTV
P : 24 x/menit - Tidak ada tanda- da-tanda infeksi/radang). dapat segera ditindaklanjuti..
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
- Tampak luka tertutup ver-band tanda radang (dolor, 3. Dengan hal ini meminimalkan
perut kanan bawah. rubor, color, 2. Observasi tanda – tanda kontak langsung/infeksi nosokomial.
- Laboratorium. kurangnya fungsi vital. 4. Meminimalkan adanya infeksi
Hb : 13,2 gr tubuh). silang dari tangan pasien.
Leukosit : 10.4x103 - Tanda-tanda vital
normal : 3. Lakukan tehnik aseptik dan 5. Mencegah/menghambat
T : 110-120/70-80 antiseptik (ganti verband). perkembang-biakan dari kuman yang
mmHg 4. Anjurkan pada klien untuk ada dan yang akan masuk.
N : 70-80 x/menit tidak sering memegang
S : 36,5-370 C verband luka operasi.
P : 16 – 20 x/menit 5. Penatalaksanaan pemberian
- Luka kering obat antibiotik