Contoh Proposal Ujian Kompetensi Keahlian Multimedia
Contoh Proposal Ujian Kompetensi Keahlian Multimedia
MULTIMEDIA
PRODUKSI FILM DOKUMENTER
“MANDAI”
Oleh:
AMAT TADUNG
NIS : 1299915
MULTIMEDIA
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
Amat Tadung.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu alasan serta tujuan saya membuat film dokumenter yang berjudul
“Mandai” ini agar kita semua dapat melestarikan kuliner khas Kalimantan dan
memberikan informasi untuk semua orang.
1
Bentuk (alur cerita) untuk memperjelas gambar sketsa
Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar kamera atau video, yakni
sebagai berikut :
a. ELS (Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih luas, kamera
mengambil keseluruhan pandangan
b. LS (Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingka
dengan ELS, objek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
c. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada Long
shot, objek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai diatas
kepala.
d. MS (Medium Shot)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggan. Fungsinya
memperlihatkan sosok objek secara jelas.
e. MCU (Medium Close Up)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada, fungsinya
untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
f. CU (Close Up)
Pengambilan gambar untuk objek manusia biasanya ditampilkan wajah dari
bahu sampai atas kepala.
g. ECU (Extreme Close Up)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian
tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
h. Kamera Angle
Jenis – Jenis Kamera Angle dalam shooting
High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari objek sehingga tampak objek dari atas
dengan memiliki sudut kemiringan.
Top Angle
Posisi kamera ada diatas objek sehingga posisi dari atas kebawah
Bird Eye View
Posisi High Angle tapi jarak lebih jauh
Low Angle
2
Posisi kamera lebih rendah dari objek dengan mengambil posisi
membentuk sudut miring
Frog Eye
Posisi kamera ada dibawah paha
Eye Level
Pengambilan dengan ketinggian sedang atau mendatar dengan objek
Profil Shot
Sama dengan Eye Level akan tetapi dengan posisi kemiringan atau
mempunyai sudut.
Over Sholuder
Pengambilan gambar dari posisi belakang punggung objek
Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya yang
besar dan banyak peralatan maka perlu pengorganisasian yang rapi dan perlu
suatu tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang
lazim di industri televisi dikenal dengan istilah standard operation procedure
(SOP), seperti berikut
Tahap ini sangat penting, sebab pekerjaan jika dilakukan secara terperinci
maka sebagian pekerjaan dr produksi sudah beres.
Tahapan pra produksi meliputi tiga bagian:
1. Penemuan ide
Tahap ini ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan , membuat
riset dan menuliskan naskah atau script agar gagasan semakin berkembang.
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja(time schedule),
penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat
menyurat.Latihan para talent dan pembuatan setting, meneliti dan
melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi
program audio video sangat ditentukan oleh keberhasilan pada tahap
perencanaan dan persiapan ini.
3
B. Produksi (Pelaksanaan)
Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan produksin
dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba
mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting
script) menjadi gambar, susunan gambar yg dapat bercerita.Semua shot
yang dibuat dicatat mulai dari saat pengambilan , isi shot dan time code pd
akhir pengambilan gambar. Catatan kode waktu ini sangat berguna dalm
proses editing.
Pengertian- pengertian:
Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman)
menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap.
Usaha menciptakan kontinuitas gambar yang baik, wajar dan logis
sehingga dapat dinikmati oleh penonton.
Manajemen terhadap gambar bergerak, image, title, dll yang
bersumber dari kamera, vtr, char gen, dll
Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara
dengan urutan.
Urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut
panjang dan irama tertentu yang tepat dengan keadaan cerita atau
irama musik.
D. Tahapan Editing
1. Logging
Mencatat dan memilih gambar yang kita pilih berdasarkan time code
yang ada dalam masing-masing kaset berdasarkan script continuity
report (catatan time code)
2. Capturing
Proses pemilihan (transfer) gambar yang terdapat dalam Memori (SD
card) kedalam komputer.
3. Offline Editing
Proses pemilihan (selection) dan penyusunan shot (juxta position) sesuai
dengan susunan skenario tanpa menerapkan efek-efek tertentu pada
video.
4. Online Editing
Proses penambahan efek-efek tertentu seperti efek transisi, efek warna,
efek gerak, caption, dan efek-efek lainnya sesuai dengan kebutuhan
cerita.
4
5. Sound Scoring
Proses pemilihan materi audio seperti ilustrasi musik, atmosfir, dan
sound effect sesuai dengan kebutuhan cerita.
6. Mixing
Proses pencampuran dan pengaturan materi audio mulai dari pengaturan
level suara hingga pengaturan filler ilustrasi musik untuk menekankan
kondisi emosi tertentu.
7. Rendering
Proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline menjadi
satu kesatuan yang utuh.
8. Eksport
Proses export video kedalam format MP4 H.264 dengan resolusi 720p
30 fps dan pemilihan (transfer) hasil penyuntingan kedalam bentuk yang
sesuai dengan kebutuhan seperti DVD.
5
BAB II
PROSES PRODUKSI
2. Proses Produksi
2.1. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Tempat Pelaksanaan
6
BAB III
DIRECTOR TREATMENT
3. Crew Produksi
Eksekutif Produser
Drs.H.Arsyad Junaidi, M.Pd
Produser
Sukma Hidayat
Sutradara
Amat Tadung
Narasumber
Acil Irus
Pemeran
Sofa Maulidi sjani
Laili Rahmawati
Kameramen
Siti Maysaroh
Ass.Kameramen
Sofiatul Ima
Penulis Naskah
Amat Tadung
Editor
Amat Tadung
Studio
Laboraturium Multimedia
Link Audio
https://www.audioblocks.com/royalty-free-audio
7
3.1 Naskah
Rancangan Tayang
1. Waktu Tayang 10 menit 9 segmen dan 1 Teaser
2. Starting : Menampilkan logo sekolah dan view Kota Banjarmasin
3. Opening : Muncul Judul film
4. Opening : Text Crew inti
5. Pembagian Segmen
· Teaser :
Pembukaan dan gambaran kota banjarmasin dan sungai
· Segmen 1
Acil Irus siap berangkat dan tampilan perjalanan dari rumah menuju pasar
lama.
· Segmen 2
Pembukaan dan perkenalan Acil irus di teras rumah.
· Segmen 3`
Acil Irus menceritakan sejarah asal mula mandai.
· Segmen 4
Menampilkan proses pengupasan dan pembersihan kulit buah tiwadak setelah
membeli dari pasar.
· Segmen 5
Pengolahan buah tiwadak menjadi kue tiwadak.
· Segmen 6
Acil Irus memberikan kue tiwadak ke anaknya dan memakannya setelah itu
memasukkan mandai yang belum di goreng kedalam toples untuk di jual.
· Segmen 7
Acil Irus melakukan proses memasak mandai menjadi sebuah lauk untuk di
hidangkan.
· Segmen 8
Pesan dan harapan dari Acil Irus.
· Segmen 9
Komentar dari beberapa masyarakat Banjarmasin.
3.2 Rancangan Cerita Sesuai Segmen
8
Judul : Mandai
Objek : Kota banjarmasin, Rumah Acil Irus, Pasar.
Teaser :
shoot : Suasana Kota Sungai dan Pasar di Banjarmasin
Dubber : Indonesia kaya akan berbagai jenis makanan dan minuman, jumlah
suku bangsa yang banyak dan percampuran suku bangsa dengan selera
masing-masing turut menyumbang munculnya berbagai jenis-jenis masakan
baru di Indonesia. Negeri yang terkenal akan kekayaan rempah-rempahnya
ini menyimpan sejuta potensi wisata kuliner yang tiada duanya. Dengan
bahan-bahan dasar yang rata-rata masih alami, kuliner di negeri sendiri terasa
unik dan nikmat dengan aroma-aromanya yang khas.
Banjarmasin dijuluki kota seribu sungai, banjarmasin mempunyai kuliner
khas yaitu Mandai yang berasal dari buah Cempedak yang memiliki nama
latin Artocarpus champeden adalah tanaman buah-buahan dari famili
Moraceae. Bagi masyarakat Kalimantan, khususnya masyarakat Banjar,
Mandai terdengar tidak asing dan bahkan sangat terkenal.
Mandai adalah sebutan untuk kulit cempedak yang sudah melalui proses
fragmentasi. Masakan olahan yang bahan utamanya adalah kulit cempedak
ini bisa dijadikan lauk menemani makanan utama seperti nasi, rasanya sangat
nikmat dengan tekstur berserat serta lembut, kelembutannya tergantung
seberapa lama kulit cempedak di rendam.
Segmen 1
Shoot : Rumah Acil Irus dan dapur
Acil Irus siap berangkat menuju pasar.
Segmen 2
Shoot : Teras rumah Acil Irus dan pasar lama
Acil Irus : memperkenalkan diri dan menceritakan sedikit tentang dirinya.
Segmen 3
Shoot : Membeli Buah tiwadak di pasar dan bahan lainnya.
Acil Irus : Menceritakan asal usul mandai.
Segmen 4
Shoot : Dapur Rumah Acil Irus.
Acil irus : menjelaskan cara mengupas dan mengolah buah tiwadak menjadi
kue dan mandai.
Segmen 5
9
Shoot : Dapur Rumah Acil suasana di sekitar rumah Acil Irus
dubber : menjelaskan manfaat buah tiwadak.
Segmen 6
Shoot : Ruangan Tengah dan tamu Rumah Acil Irus.
Shoot : Halaman depan Rumah dan tempat dagangan Acil Irus
Segmen 7
Shoot : Teras rumah Acil Irus.
Acil Irus : Memberikan pernyataan tentang pesan dan harapan acil irus.
Segmen 8
Masyarakat 1 : Memberikan Komentar tentang mandai
Masyarakat 2 : Memberikan Komentar tentang mandai
Masyarakat 3 : Memberikan Komentar tentang mandai
Masyarakat 4 : Memberikan Komentar tentang mandai
Masyarakat 5 : Memberikan Komentar tentang mandai
10
3.3 Rancangan Film Dokumenter
List Interview
Nama Narasumber : Acil Irus
Nama Testimoni : Lisa
Nama Testimoni : Ani
Nama Testimoni : Mudari
Nama Testimoni : Salman
Pemain
2 Lisa Testimoni
Testimoni
3 Ani
4 Mudari Testimoni
5 Salman Testimoni
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menampilkan sebuah karya yang baik dan dapat diterima oleh orang lain tidak
semudah yang dibayangkan, kita memerlukan kerjasama yang baik untuk
mengerjakannya. Banyak pengetahuan yang dapat diambil dan dimanfaatkan
selanjutnya.
4.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan film ini masih jauh dari
kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki,
untuk kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami butuhkan untuk
pengembangan ilmu kami dikemudian hari.
Sipnosis
“ Mandai” Adalah salah satu jenis kuliner khas kalimantan cerita dari
seorang ibu yang menjadi kepala rumah tangga dengan seorang anaknya.
Demi keluarganya dan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dia rela
berjualan di depan rumahnya. Dia dilahirkan dari 2 bersaudara, ia anak ke 2
dari mendiang ayahnya. Pada saat anaknya berumur 6 tahun suaminya
meninggal dunia. Ia hidup bersama seorang anaknya.
Dengan keahlian mengolah buah tiwadak menjadi makanan yang di
wariskan oleh dari orang tuanya berusaha melestarikan kuliner yang khas
dari kalimantan Acil Irus menjual mandai yang siap di goreng dan menjual
di halaman depan rumahnya hingga sampai saat ini untuk membiayai
anaknya sekolah.
12