Sehubungan dengan hal tersebut diatas pada prinsipnya kami tidak keberatan dari
kelompok Perempuan Kepala Keluarga Desa Nyalindung untuk mendapatkan bantuan sepanjang
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
CAMAT CIPATAT
OO SUPRIATNA
DAFTAR ISI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat
Nya kami Tim Pelaksana Kampung KB Someah Desa Nyalindung Ngamprah telah
menyelesaikan Proposal Dana Bantuan Hibah Program Kampung KB Someah dengan lancar.
hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Bandung Barat Tahun
2018.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Perempuan Perlindungan Anak) Kabupaten Bandung Barat yang telah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk melaksanakan Program Kampung KB ini, khususnya kepada bidang
Pengendalian Penduduk. Terima kasih atas bimbingan dan pembinaannya dari awal hingga
menyadari sepenuhnya, disebabkan keterbatasan yang ada maka proposal ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami mememohon maaf atas segala kekurangannya. Semoga dengan
kegiatan ini kami dapat memeanfaaatkan serta mempertanggungjawabkan dana tersebut dengan
sebaik-baiknya.
Ketua Kampung KB
UU
.
TIM PELAKSANA KEGIATAN
KAMPUNG KB SOMEAH
DESA NYALINDUNG
Kp. Babakanrongga RW 015 Desa Nyalindung, kode pos 40552
OO SUPRIATNA UU
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang dibentuknya Kampung KB, diantaranya Program KB tidak lagi bergema
dan terdengar gaungnya seperti pada erra Orde Baru. Kemudian untuk meningkatkan Kualitas
hidup masyarakat ditingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta
pembangunan sector terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Penguartan
Program KKBPK ini dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Ini untuk
mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia. Undang-undang No 52 Tahun 2009 Tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga menjadi dasar pelaksana Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Dasar pembentukan Kampung KB sesungguhnya tidak terlepas dari perwujudan Agenda
Prioritas Pembangunan (NAWACITA) Pemerintah Periode 2015 – 2019 yaitu :
1. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
Kerangka Negara Kesatuan
2. Meningkatkan kualitas hidup Manusia
Adapun Pengertian Kampung KB adalah Suatu wilayah setingkat RW, Dusun atau setara
yang memiliki kriteria tertentu mempunyai perencanaan, pelaksanaan dalam tata kehidupan
untuk membangun kebersamaan silih asah asih dan asuh dala bingkai Program KKBPK secara
sistematik yang di integrasikan dengan sektor-sektor lain khususnya untuk melaksanakan Fungsi
– fungsi Keluarga dalam rangka mewujudkan Keluarga yang Sejahtera yang terbebas dari
kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
Oleh karenanya Prinsip-prinsip Pembentukan Kampung KB yaitu Kampung KB
merupakan istilah yang baku (tidak dapat digantikan dengan istilah yang lain), Membina dan
meningkatkan kesertaan ber-KB, dibentuk untuk memantapkan 8 fungsi keluarga, pelayanan
yang diberikan terintegrasi antara Program KKBPK dengan lintas sector terkait, Kampung KB
merupakan gerakan yang di prakarsai oleh masyarakat bukan proyek pemerintah dan swasta,
serta tidak ada muatan politis didalamnya.
Sasaran di bentuknya kampong KB adalah Keluarga, Pasangan Usia Subur (PUS),
Masyarakat, Ibu Hamil, Balita, Remaja dan Lansia.dan sasaran tidak langsung kepada tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Karang Taruna dan ibu – ibu majelis ta,lim.
Identitas Kampung KB ditunjukan dengan adanya Gapura / Tugu Kampung KB dan
dengan adanya Balai Sawala yang biasa digunakan untuk tempat penyuluhan, Posyandu,
Posbindu, dan Rapat Warga. Identitas itu hanya bersifat fisik, namun yang lebih di utamakan
adalah adanya gerakan program lintas sektoral yang didorong oleh peran aktif Masyarakat
sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berharap
pembentukan Kampung KB perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik Politis, teknis
maupun Operasional. Menurutnya, hal ini merupakan modal utama proses pembentukan,
operasional kegiatan sampai dengan Evaluasi dan pelaporan kegiatan Kampung KB. Kampung
KB merupakan inovasi strategis untuk dapat menimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas
Program KKBPK secara utuh di lini lapangan. Kampung KB sebagai model miniature
pelaksanaan Program KKBPK diharapkn dapat bersinergi dengan berbagai instansi terkait.
Instansi yang wajib digandeng dalam mendukung pembentukan dan pembinaan Kampung KB
antara lain, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terkait pemenuhan akta kelahiran dan
KTP, Dinas Kesehatan (DinKes) yang membina keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dan Posyandu dan Babinkantibmas terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT) dan anak yang terkena kasus hukum, serta Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Disnakertrans). Pembinaan pada generasi muda, terutama dalam Program
Generasi Berencana (Gen-Re) sangat penting.
B. TUJUAN
1.Secara Umum
Meningkatkan kualitas hidup Keluarga dan Masyarakat melalui Program KKBPK yang
terintegrasi dengan sector pembangunan lainnya serta meningkatkan partisipasi masyarakat,
peran pemerintah, lembaga non pemerintah serta swata dalam melaksanakan program KKBPK
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah.
2.Secara Khusus
a) Memperkuat kesertaan berKB
b) Mengentaskan kemiskinan
c) Melaksanakan 8 fungsi Keluarga
d) Koordinasi lintas sektor
C. SASARAN
a. Sasaran lansung :
Keluarga
Pasangan Usia Subur (PUS
Masyarakat
Ibu hamil, Balita, Remaja, dan Lansia
b. Sasaran Tidak langsung
Tokoh-tokoh masyarakat
Organisasi Masyarakat (PPKBD, SUB-PPKBD, DKM, Organisasi pemuda dsb)
Petugas Lapangan dan Provider
D. PROGRAM KEGIATAN
Proram pembangunan keluarga yang terakumulasi dalam KKBPK dengan empat pokok
garapan yaitu Pendewasaaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pemantapan Ketahanan
Keluarga dan pemberdayaan ekonomi keluarga serta ditambah dengan pengendalian,
pemantauan, pengamatan, serta pembinaan penduduk merupakan bagian dari pengentasan
kemiskinan.
E. SUSUNAN PENGURUS dan ANGGOTA KAMPUNG KB
Susunan pengurus KAMPUNG KB SOMEAH desa Nyalindung (terlampir) pada lampiran.
F. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung
Barat di Provinsi Jawa Barat .
2. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga.
3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan fakir miskin .
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
6. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggunlangan
Kemiskinan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
8. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Barat Tahun 2007-
2025;
9. Peraturan daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Program KB Daerah.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana
pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013-2017 .
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9 Tahun 2017 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Bandung Barat.
13. Surat Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor:188.45/kep.68-BP3AKB/16 Tentang
Penetapan Lokasi Desa Binaan Gempungan BINAKES 2017.
14. Surat Keputusan Camat Cipatat Nomor: Tentang Penetapan Lokasi
Desa Gempungan Kecamatan Cipatat Tahun 2017.
BAB II
Misi Desa
1. Mengedepankan kepentingan masyarakat baik secara umum maupun perorangan dalam arti
peduli dan memperjuangkan serta berupaya keras membantu masyarakat dengan tidak
memandang sisi kehidupan social.
2. Melaksanakan Pembangunan fisik dan Non Fisik
a. Pembangunan fisik adalah sebagai penunjang pasilitas mensejahterakan masyarakat
(terutama untuk memajukan perekonomian dan pertanian
b. Pembangunan Non Fisik adalah meningkatkan sumberdayamanusia sebagai bekal
masyarakat dalam menjalankan kehidupan di era modernisasi
c. Melaksanakan dan mendukung kegiatan kegiatan keagamaan sebagai landasanhidup sesuai
dengan Pancasila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
d. Menjalin Kesatuan dan Persatuan yang erat
e. Menjaga stabilitas kerukunan semua lapisan dan Pemrintahan ,Lembaga Masyarakat, serta
menjaga keamanan ketertiban dan ketentraman
f. Segala hal yang dicapai atau dilaksanakan Pemerintahan Desa Nyalindung berdasarkan
musyawarah untuk mendapatkan mufakat dari segala pihak
2. Luas dan Batas Wilayah
Terletak diwilayah Bandung barat bagian barat lebih kurang berjarak lebih
kurang 10 km dari ibu kota kabupaten. Desa Nyalindung merupakan salah satu dari 12 desa yang
ada di Kecamatan Cipatat memiliki luas tanah 87,000 H dengan batas wilayah sebagai berikut
3. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalongwetan
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cirawamekar Kecamatan Cipatat
5. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Campakamekar Kecamatan Padalarang
6. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sumburbandung Mandalasari Kecamatan Cipatat dan
Cikalongwetan
7. Sarana dan Prasarana yang ada di wilayah Desa Cimanggu:
a) Kantor Desa : 1
b) Prasarana Kesehatan :
Pustu : 1
Poskesdes : 1
Posbindu : 7
UKBM/Posyandu : 17
c) Prasarana Pendidikan:
Perpustakaan desa : 1
Gedung sekolah PAUD : 3
Gedung sekolah TK : 0
Gedung sekolah SD : 3
Gedung sekolah SLTP : 1
Pendidikan Pesantrean / MI : 1
Madrasah :2
d) Prasarana Ibadah
Masjid : 17
Mushola : 23
e) Prasarana Umum:
Olah Raga : 10
Kesenian/Budaya:
4. Kelembagaan Pemerintahan Desa
Desa Nyalindung dipimpin seorang kepala Desa, bernama Oo Supriatna, memiliki
kelembagaan pemerintahan desa , sebagai berikut:
Sekdes : 1 orang
Kaur : 3 orang
Kasi : 3 orang
BPD : 11 orang
Kepala Dusun : 4 orang
Ketua RW : 17 orang
Ketua RT : 44 orang
Kelembagaan/organisasi sebagai mitra pemerintahan desa yaitu
TP PKK Desa : 1 orang
PKK RW : 17 orang
PKK RT : 44 orang
MUI : 1 orang
Babinsa : 1 orang
Babinkamtibmas : 1 orang
Linmas : 23 orang
Bidan Desa : 1 orang
Karang Taruna : 1 kelompok
5. Kondisi Demografis
Kondisi Demografis desa Nyalindung sebagai berikut:
Terdiri dari : 1847 KK, Sebanyak: 1558 KK Laki laki dan 289 KK Perempuan
Memiliki Jumlah penduduk sebanyak 6056 jiwa,terdiri dari Laki-laki :3046 jiwa dan
Perempuan :3010 Jiwa
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya :
Tidak Tamat SD : 210 jiwa
Tamat SD : 1.203 jiwa
Tamat SLTP/sederajat : 1.62 jiwa
Tamat SLTA/sederajat : 498 jiwa
Tamat Akademi/PT : 152 jiwa
Tidak/belum sekolah : jiwa
Penduduk menurut mata pencaharian:
PNS/TNI/POLRI : 443 jiwa
Petani/nelayan : 51 jiwa
Pensiunan : 30 jiwa
Karyawan swasta : 163 jiwa
Wiraswata : 52 jiwa
Pedagang : 156 jiwa
Buruh Harian Lepas : 453 jiwa
Kepala Keluarga menurut Tahapan KS
Keluarga Prasejahtera : 724 KK
Keluarga Sejahtera I : 605 KK
Keluarga Sejahtera : 545 KK
B. Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
Kesertaan KB Aktif dan CPR
Jumlah peserta KB Aktif sebanyak: 1081 atau 81,47 dari Pasangan Usia Subur ( 1327),
dengan metode kontrasepsi sebagai berikut:
IUD : 26 Implant : 62
MOP: 7 Suntik : 578
MOW : 12 Pil : 149
Kondom: 3
PUS bukan peserta KB sebanyak: 246 terdiri dari,
Hamil :23
Ingin Anak Segera (IAS) : 107
Ingin Anak Ditunda (IAD): 306
Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) : 597
Kelembagaan KB dan Poktan (Kelompok Kegiatan)
Jumlah PPKBD :1
Jumlah Sub PPKBD : 17
Kelompok Akseptor : 44
Bina Keluarga Balita (BKB) : 3 kelompok
Bina Keluarga Remaja (BKR): 3 kelompok
Bina Keluarga Lansia (BKL) : 3 kelompok
Usaha Peningkatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) : 1 kelompok
Pusat Informasi dan Konseling Remaja : kelompok
C. Gambaran Lokasi Gempungan
Nyalindung Kecamatan Cipatat terletak di Kampung Babakanrongga RW 15.
Keadaan RW 15 sebagai berikut:
1. Cakupan wilayah :
jumlah RW: 1 Jumlah RT: 2,
2. Kelompok Kegiatan (Poktan)
Kelompok PKK RW : 1 Kelompok
Kelompok PKK RT : 2 Kelompok
Kelompok Dasawisma: 6 Kelompok
Jumlah Posyandu : 1 kelompok
Poktan BKB : 1 kelompok
Poktan BKR : 1 kelompok
Poktan BKL : 1 kelompok
Pos PAUD : 1 kelompok
3. Kependudukan dan Keluarga Berencana
RW 15 Desa Nyalindung terdiri dari, Jumlah Rumah Tangga = 113 sedangkan
Kepala keluarga= 113 KK, dengan rincian 95 KK Laki laki dan 18 KK
Perempuan
Jumlah Penduduk : 337 jiwa, Terdiri Laki-laki = 168 dan Perempuan= 169
Tingkat Partisipasi masyarakat dalam kesertaan penggunaan kontrasepsi modern,
yaitu dari jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) sebesar = 72 , yang menjadi peserta
KB Aktif sebanyak= 39 (CPR= 54,16 %) , dengan Mix kontrasepsi sebagai
berikut:
IUD = 1 Suntik = 23
MOP = 1 Pil = 11
MOW = 0 Kondom = 1
Implant = 2
Jumlah PUS bukan peserta KB sebanyak = 33 terdiri dari
HAMIL = 0
Ingin Anak Segera (IAS) =9
Ingin Anak Ditunda (IAD) = 8
Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) = 15
BAB IV PENUTUP
Demikian Proposal ini kami buat sebagai bahan acuan dan kerangka dasar demi
terlaksanannya kegiatan yang dimaksud sekaligus menjadi bahan pertimbangan Bapak Bupati
Bandung Barat, untuk itu atas segala perhatian dan bantuannya kami haturkan terima kasih.
Ketua Kampung KB
Uu
BAB III PEMBIAYAAN
4.1 Rencana Anggaran Pembiayaan
OO SUPRIATNA Uu
A. INDIKATOR INPUT
Tingginya Partisipasi seluruh potensi Kampung untuk kemajuan Kampung KB.
Beragamnya kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu baik program pemerintah
maupun inovasi masyarakat.
Besarnya sumber anggaran Kampung KB yang didapat baik dari iuran masyarakat,
bantuan pemerintah maupun donatur yang tidak mengikat.
Ketersediaan sarana dan prasarana.
B. INDIKATOR PROSES
Berjalannya kegiatan dimasing-masing seksi.
Peranserta petugas Pemerintah dalam sinkronisasi kegiatan.
Peranserta institusi masyarakat dalam pengelolaan Kampung KB.
Menjalankan 8 (delapan) fungsi keluarga dilaksanakan disetiap keluarga.
Frekuensi dan kualitas kegiatan KIE/Penyuluhan.
Frekuensi pelayanan KB-KR.
Frekuensi pelayanan dari sektor lainnya.
Frekuensi pertemuan berkala kelompok-kelompok kegiatan (baik program KKBPK
maupun kegiatan sektor terkait di Kampung KB).
Frekuensi kegiatan gerakan masyarakat Kampung
C. INDIKATOR OUTPUT
Tercapainya rata-rata dua anak setiap keluarga, keluarga sehat, anak tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Semakin terjalinnya hubungan harmonis antar anggota keluarga dan antara keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan.
Semakin berkembangnya budi pekerti, tata krama dan seni budaya baik di keluarga
maupun masyarakat sekampung.
Semakin tertatanya lingkungan yang serasi selaras dan seimbang antara perilaku dan
lingkungan.
Tersedianya sarana dan prasarana kampung KB, diantaranya gapura, bale sawala, kantor
RW, ruang/tempat posyandu, BKB, BKR, BKL, PIK Remaja dsb.