Anda di halaman 1dari 25

ABORTUS INKOMPLITUS

Sasaran Pembelajaran :
1. Menjelaskan fisiologi kehamilan
2. Menjelaskan status kehamilan GPA
3. Menjelaskan cara perhitungan usia kehamilan dan taksiran persalinan
4. Menjelaskan definisi perdarahan dalam kehamilan
5. Menyebutkan jenis-jenis perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa, plasenta previa, solusio
plasenta)
6. Menjelaskan factor-faktor risiko terjadinya perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa,
plasenta previa, solusio plasenta)
7. Menjelaskan patofisiologi perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa, plasenta previa,
solusio plasenta)
8. Menjelaskan manifestasi perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa, plasenta previa, solusio
plasenta)
9. Menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang pada perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola
hidatidosa, plasenta previa, solusio plasenta)
10. Membuat diagnosis banding dan diagnosis kerja perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa,
plasenta previa, solusio plasenta)
11. Menjelaskan prognosis dan komplikasi perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa, plasenta
previa, solusio plasenta)
12. Menjelaskan penatalaksanaan perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa, plasenta previa,
solusio plasenta)
13. Menjelaskan farmakologi obat-obatan perdarahan dalam kehamilan (abortus, KET, mola hidatidosa, plasenta
previa, solusio plasenta)
14. Mengetahui KDU

Skenario Kasus
Ny. A, berusia 37 tahun, merasa terlambat menstruasi 2 bulan, datang ke Poliklinik Kebidanan pada tanggal 5
maret 2015 dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak tadi malam, pagi ini darahnya bertambah banyak
sebanyak 4 kali ganti pembalut. Darah berwarna merah segar disertai gumpalan darah. Nyeri perut tidak ada.
HPHT 10 Januari 2015. Penderita belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan baik ke dokter ataupun
melalui urin. Penderita juga belum pernah minta pertolongan sebelumnya, langsung datang ke Poliklinik
Kebidanan. Sekarang ini penderita mempunyai 2 orang anak, belum pernah mengalami keguguran. Anak pertama
berumur 9 tahun, anak kedua 7 tahun. Selama ini, penderita tidak pernah menggunakan kontrasepsi cara apapun.

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 1


ABORTUS INKOMPLITUS

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesadaran: compos mentis
Tanda Vital: N: 88x/menit isi tegangan cukup, TD: 100/60mmHg, RR: 20x/menit, T: 36,00C

Pemeriksaan Khusus :
Kepala : konjungtiva tidak pucat, tidak anemis
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen : datar, lemas, simetris, tidak teraba massa, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal, hepar lien sulit
diraba
Ekstrimitas : edema (-)

Pemeriksaan Obstetri:
PL:
- TFU: 2 jari atas simpisis pubis
- Terdapat perdarahan pervaginam sedikit warna merah segar
Inspekulo:
- Portio: livide
- OUE terbuka
- Fluxus (+) hanya sedikit, keluar dari OUE
- Tampak jaringan di muara OUE
- Polip, erosi, trauma vagina (-)
- Cavum Douglas tidak menonjol
PD (Toucher):
- Portio: lunak
- OUE terbuka, teraba jaringan di muara OUE, nyeri goyang portio (+)
- Corpus uteri: sesuai kehamilan 8 minggu
- Cavum Douglas tidak menonjol
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 10,8 mg/dl, Trombosit: 250.000/ml, Leukosit: 15.000/dl
Pemeriksaan penunjang
- USG tampak uterus lebih besar dari normal, tampak kantong gestasi intrauterine, irregular, fetal echo (-),
adneksa dalam batas normal
- Plano test (test pack) (+)

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 2


ABORTUS INKOMPLITUS

Identifikasi Masalah
1. Ny. A, berusia 37 tahun, merasa terlambat menstruasi 2 bulan, datang ke Poliklinik Kebidanan pada tanggal 5
maret 2015 dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak tadi malam, pagi ini darahnya bertambah banyak
sebanyak 4 kali ganti pembalut. Darah berwarna merah segar disertai gumpalan darah. Nyeri perut tidak ada.
2. HPHT 10 Januari 2015. Penderita belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan baik ke dokter ataupun
melalui urin.
3. Penderita juga belum pernah minta pertolongan sebelumnya, langsung datang ke Poliklinik Kebidanan.
Sekarang ini penderita mempunyai 2 orang anak, belum pernah mengalami keguguran. Anak pertama berumur
9 tahun, anak kedua 7 tahun. Selama ini, penderita tidak pernah menggunakan kontrasepsi cara apapun.
4. Pemeriksaan Obstetri:
PL:
- TFU: 2 jari atas simpisis pubis
- Terdapat perdarahan pervaginam sedikit warna merah segar
Inspekulo:
- Portio: livide
- OUE terbuka
- Fluxus (+) hanya sedikit, keluar dari OUE
- Tampak jaringan di muara OUE
- Polip, erosi, trauma vagina (-)
- Cavum Douglas tidak menonjol
PD (Toucher):
- Portio: lunak
- OUE terbuka, teraba jaringan di muara OUE, nyeri goyang portio (+)
- Corpus uteri: sesuai kehamilan 8 minggu
- Cavum Douglas tidak menonjol
5. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 10,8 mg/dl, Trombosit: 250.000/ml, Leukosit: 15.000/dl
6. Pemeriksaan penunjang
- USG tampak uterus lebih besar dari normal, tampak kantong gestasi intrauterine, irregular, fetal echo (-),
adneksa dalam batas normal
- Plano test (test pack) (+)

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 3


ABORTUS INKOMPLITUS

Prioritas Masalah
No :
Alasan :

Analisis Masalah
1. Ny. A, berusia 37 tahun, merasa terlambat menstruasi 2 bulan, datang ke Poliklinik Kebidanan pada
tanggal 5 maret 2015 dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak tadi malam, pagi ini darahnya
bertambah banyak sebanyak 4 kali ganti pembalut. Darah berwarna merah segar disertai gumpalan
darah. Nyeri perut tidak ada.
a. Bagaimana hubungan usia ibu dengan keluhan pada kasus ?
Jawab :
Prevalensi abortus meningkat dengan bertambahnya usia, dimana pada wanita berusia 20 tahun adalah 12%,
dan pada wanita yang berusia di atas 45tahun ialah 50%.
Usia yang baik untuk kehamilan yang ideal adalah 20 – 35 tahun. Jika kehamilan terjadi dibawah usia 20
tahun atau lebih dari 35 tahun maka akan besar kemungkinan mengalami aborsi
 usia kurang dari 20 tahun ibu masih dalam masa pertumbuhan, alat reproduksi belum terbentuk
sempurna misalnya panggul dan rahim  dapat menyebabkan terjadinya komplikasi persalinan
 Sedangkan usia >35 tahun kondisi fisik dan kesehatan wanita sudah mulai menurun, sel telur yang
berkualitas semakin sedikit, indung telur semakin kurang peka terhadap rangsangan gonadotropin 
mengganggu implantasi janin

(FR (usia > 35 tahun)  meningkatkan FR terjadinya kelainan kromosom dalam kehamilan  abortus

b. Apa saja factor risiko perdarahan pada kehamilan trimester I ?


Jawab :
1. Perdarahan pada Kehamilan Muda (< 22 minggu)
Trimester I
 Abortus
 Usia  terlalu muda dan terlalu tua
 kelianan kromosom
 autoimun
 trauma

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 4


ABORTUS INKOMPLITUS

 infeksi
 Kehamilan Ektopik Terganggu
 Factor tuba : radang atau infeksi pada tuba
 Factor hormonal  contohnya pemberian progesterone yang menyebabkan silia tuba
melambat
 Penggunaan IUD

c. Bagaimana perubahan anatomi dan fisiologi siklus menstruasi ?


Jawab :
Siklus mentruasi terdiri dari siklus ovarium dan siklus endometrium (uterus).
1. Siklus ovarium
a. Fase folikuler
Fase ini berlangsung dari hari pertama menstruasi sampai hari ke 14. Pada fase ini hormon yang
berperan yaitu FSH yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel-folikel
dalam ovarium. Pada fase ini juga dipengaruhi oleh hormon estrogen yang meningkat.
Hormon estrogen ini dihasilkan oleh sel teka interna pada folikel sekunder dan berguna dalam
pematangan folikel. Fase ini terjadi bersamaan dengan fase proliferasi pada siklus endometrium

b) Fase luteal
Fase ini berlangsung dari hari ke 15 atau sesudah terjadinya ovulasi pada hari ke 14 sampai hari ke
28. Pada fase ini kadar hormon estrogen mengalami penurunan akibat adanya umpan balik negatif
pada FSH yang sebelumnya terjadi peningkatan estrogen yang tinggi. Kadar hormon LH pada fase
ini juga mulai mengalami penurunan. Pada fase ini, setelah oosit terlepas dari folikuler deGraaf,
lapisan granulosa menjadi banyak mengandung pembuluh darah dan sangat terluteinisasi, berubah
menjadi korpus luteum yang berwarna kuning pada ovarium. Korpus ini menyekresi sejumlah kecil
estrogen dan progesteron yang terus menerus makin lama makin tinggi. Fase ini terjadi bersamaan
dengan fase sekresi pada siklus endometrium (Price & Wilson,2005).

2. Siklus endometrium
a) Fase proliferasi
Pada fase ini, kadar estrogen yang meningkat dari folikel yang berkembang akan merangsang stroma
endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar-kelenjar menjadi hipertrofi dan
berpoliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak. Kelenjar-kelenjar dan stroma berkembang sama
cepatnya. Fase ini berlangsung saat hari pertama menstruasi sampai hari ke 14 (Price & Wilson,2005).

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 5


ABORTUS INKOMPLITUS

b) Fase sekresi
Setelah ovulasi, dibawah pengaruh progesteron yang meningkat dan terus diproduksinya estrogen
oleh korpus luteum, endometrium menebal menjadi seperti beludru. Kelenjar menjadi lebih besar dan
berkelok-kelok, dan epitel kelenjar menjadi berlipat-lipat. Stroma menjadi edematosa. Terjadi
infiltrasi leukosit dan pembuluh darah semakin berbentuk spiral dan melebar. Lamanya fase sekresi
sama pada perempuan yaitu 14± 2 hari (Price & Wilson,2005)
c) Fase menstruasi
Pada fase ini terjadi penurunan progesteron dan estrogen yang tajam sehingga menghilangnya
perangsangan pada endometrium. Hal ini karena korpus luteum yang berfungsi sampai kira-kira hari
ke 23 atau 24 pada siklus 28 hari kemudian mulai beregresi. Perubahan iskemik terjadi pada arteriola
dan diikuti peluruhan dari endometrium (Price & Wilson,2005).
Jadi, proses terjadinya menstruasi tersebut meliputi dua siklus, yaitu siklus ovarium (fase folikuler,
fase luteal) dan siklus endometrium atau uterus (fase proliferasi, fase sekresi dan fase menstruasi)
yang berlangsung secara bersamaan baik di ovarium maupun di uterus.

d. Bagaimana anatomi abdomen bagian bawah ? (region suprapubis, iliaca dextra et sinistra )
Jawab :
Pelvis (cingulum membri inferiosis)
Terdiri dari 4 tulang :
 2 os coxae
 Os sacrum
 Os coccygeus
Teridi dari 2 articulatio :
 Art. Sacroiliaca  menghubungkan antara os coxae pars iliaca dengan os sacrum
 Symphisis pubis  menghubungkan antara 0s caxae dextra dan sinistra
Dibagi atas 2 apertura :
 Aperture pelvis superior
 Anterior : symphisis pubis
 Posterior : promontorium os sacrum
 Lateral : linea terminalis
 Aperture pelvis inferior
 Anterior : arcus pubis
 Posterior : ujung os coccygeus
 Lateral : tuberculum ischiadica

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 6


ABORTUS INKOMPLITUS

Otot :
 M.piriformis
 M. obturatorium internus
 M. levator ani
 M. coccygeus

e. Apa hubungan terlambat menstruasi 2 bulan dengan keluhan yang dialami sekarang ?
Jawab :
Terlambat menstruasi kemungkinan karena hamil, keluar darah dari kemaluan dapat juga disebabkan
karena kehamilan tidak berjalan normal yakni abortus

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 7


ABORTUS INKOMPLITUS

f. Apa saja penyebab perdarahan dari kemaluan ?


Jawab :
1. Perdarahan pada Kehamilan Muda (< 22 minggu)
Trimester I
 Abortus
 Kehamilan Ektopik Terganggu

Trimester II
 Mola Hydatidosa

2. Perdarahan pada Kehamilan Lanjut (> 22 minggu)


Trimester III
 Plasenta previa
 Solusio plasenta

3. Perdarahan Pasca Persalinan (HPP)  (> 500 ml, 24 jam pasca persalinan)
 Tonus : Atonia uteri
 Tissue : sisa plasenta, retensio plasenta
 Trauma : laserasi serviks
 Thrombin : gangguan pembekuan darah

Pada kasus , penyebab perdarahan dari kemaluan pada kehamilan muda (trimester I) yaitu abortus

g. Apa makna nyeri perut tidak ada ?


Jawab :
Maknanya  Karena perdarahan yang terjadi hanya sebatas diuterus tidak sampai menyebar ke peritoneum
dan tidak mengiritasi saraf disekitar peritoniem sehingga tidak timbul nyeri perut.

h. Mengapa perdarahan bertambah banyak ?


Jawab :
Karena jaringan yang tersisa dalam uterus masih banyak yang menyebabkan sisi plasenta masih terbuka
sehingga perdarahan berlangsung terus menerus sampai semua jaringan keluar.

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 8


ABORTUS INKOMPLITUS

i. Apa makna darah berwarna merah segar disertai gumpalan darah ?


Jawab :
Makna darah berwarna segar disertai gumpalan yakni darah yang keluar berasal langsung dari cavum uteri,
dan terdapat gumpalan menandakan bahwa terdapat jaringan-jaringan yang tersisa yang keluar dari muara
OUE

3. HPHT 10 Januari 2015. Penderita belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan baik ke dokter
ataupun melalui urin.
a. Apa makna HPHT 10 Januari 2015 ?
Jawab :
Menunjukkan OS telat menstruasi, hari pertama haid terakhir adalah 10 februari 2014

b. Bagaimana cara menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHT ?


Jawab :
 10 Januari 2015  dibulan januari terdapat 31 hari
 10 januari – 31 januari = 3 minggu 1 hari
 Februari  dibulan ferbruari terdapat 28 hari
 28 hari = 4 minggu
 5 maret 2015  di bulan maret terdapat 31 hari
 5 maret = 5 hari

Jadi usia kehamilan :


3 minggu 1 hari + 4 minggu + 5 hari = 7 Minggu 6 Hari (10 januari 2015- 5 maret 2015)

c. Bagaimana tanda-tanda kehamilan ?


Jawab :
Tanda –tanda kehamilan :
a. Tanda-tanda presumtif adalah perubahan fisiologi pada ibu atau seseorang perempuan yang
mengindikasi bahwa ia telah hamil. Tanda-tanda tersebut antara lain :
 Amenore (tidak mendapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya dapat ditaksir umur
kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang hitung dengan rumus dari Naegele

TTP : (Hari HT+7) dan (Bulan – 3) dan (Tahun HT+1)

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 9


ABORTUS INKOMPLITUS

 Mual dan muntah (Nausea and vomiting)


Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama/ karena
sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit pagi). Apabila timbul mual dan
muntah berlebihan karena kehamilan , disebut heperemis gravidarum.
 Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwualan
pertama serta tidak tahan bau-bauan.
 Pingsan
Jika berada pada tempat ramai yang sesak dan padat, biasanya sorang wanita hamil dapat pingsan
 Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
 Lelah (fatigue)
 Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone
yang merangsang duktus alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar
 Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh Rahim yang membesar. Gejala itu akan
menghilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala tersebut muncul
kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
 Kostipasi /obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone steroid.
 Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta, dijumpai dimuka (Chloasma
gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra = grisea)
 Epulis : hipertrofi papilla gingivalis
 Pemekaran vena –vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva, biasanya dijumpai pada
triwulan terakhir.

b. Tanda-tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah perubahan anatomic dan fisiologi selain tanda-tanda
dari pre-sumptif yang dapat dideteksi atau dikenali oleh pemeriksa.
 Perut membesar
 Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar. Dan konsistensi rahim
 Tanda Hegar: ditemukannya serviksdan isthmus uteri yang lunak pada pemeriksaan bimanual saat
usia kehamilan 4-6 minggu
 Tanda Chadwick ; perubahan warna menjadi kebiruan yang terlihat di porsio vagina dan labia
tanda tersebut timbul akibat pelebaran vena karena peningkatan kadar estrogen.
 Tanda Piskacek ; pembesaran dan pelunakan Rahim kesalah satu sisi Rahim yang berdekatan
dengan tuba uterine. Biasanya tanda ini ditemukan di usia kehamilan 7-8 minggu

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 10


ABORTUS INKOMPLITUS

 Kontraksi-kontraksi kecil uterus jika dirangsang = Braxton-Hicks


 Teraba ballottement
 Reaksi kehamilan positif

c. Tanda-tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang mengindikasi adanya buah kehamilan
atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksaan
 Gerak janin yang dapat dilihat atau di raba atau di rasa, juga bagian-bagian janin
 Denyut jantung janin
 Didengar dengan stetoskop, monoaural Laennec
 Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
 Dicatat dengan feto-elektrokardiogram
 Dilihat pada ultrasonografi

d. Bagaimana cara menentukan tafsiran kehamilan ?


Jawab :
Taksiran Tanggal Persalinan (TTP) dihitung dengan rumus dari Naegele :
TTP : (Hari HT+7) dan (Bulan – 3) dan (Tahun HT+1)

Jadi :
Kasus : HPHT 10 Januari 2015
Taksiran Tanggal Persalinan (TTP) Ny. A adalah 17 Oktober 2015

4. Penderita juga belum pernah minta pertolongan sebelumnya, langsung datang ke Poliklinik Kebidanan.
Sekarang ini penderita mempunyai 2 orang anak, belum pernah mengalami keguguran. Anak pertama
berumur 9 tahun, anak kedua 7 tahun. Selama ini, penderita tidak pernah menggunakan kontrasepsi
cara apapun.
a. Bagaimana stasus gravida Ny. A ?
Jawab :
Status Gravida : G3P2A0

b. Apa saja jenis-jenis kontrasepsi ?


Jawab :
 Kontrasepsi non-Hormonal
 Kontrasepsi tanpa menggunakan obat/alat

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 11


ABORTUS INKOMPLITUS

 Senggama terputus (kiotus interruptus)  Penarikan penis dari vagina sebelum


terjadinya ejakulasi
 Pembilasan pasca senggama (postcoital Douche)  pembilasan vagina dengan air
biasa atau tanpa tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera setelah koitus.
Tujuannya mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina.
 Perpanjangan masa menyusui anak (prolonged lactation)
 Pantang berkala  melakukan hubungan pada saat tidak terjadi masa subur.
 Kontrasepsi sederhana untuk laki-laki
 Kondom  sarung karet yang dipasang pada penis saat hubungan seksual
 Kontrasepsi sederhana untuk perempuan
 Pessarium misalnya diafragma vagina  kap berbentuk bulat cembung yang terbuat
dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual
dan menutup serviks
 Kontrasepsi dengan obat-obat spermitisida  bahan kimia yang digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dalm bentuk aerosol, krim dan tablet
 Kontrasepsi Hormonal
 Pil kontrasepsi
 Pil kontrasepsi kombinasi
- Monafasik : 21 tablet mengandung hormone estrogen dan progesterone
dalam dosis yang sama dan 7 tablet tanpa hormone yang aktif
- Bifasik : 21 tablet mengandung hormone estrogen dan progeesteron dengan
dua dosis berbeda dan 7 tablet tanpa hormone aktif
- Trifasik : tablet mengandung hormone estrogen dan progesterone dengan tiga
dosis berbeda dan 7 tablet tanpa hormone aktif
 Pil sekuensial
 Kontrasepsi suntikan (Depo Provera)
 Suntikan setiap 3 bulan (Depo provera)  digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parentral. Obat ii mnghalangi terjadi nya ovulasi dengan jalan menekan
pembentukan GnRH dari hipotalamus. Dosis 150 mg/cc IM sekali 3 bulan
 Suntikan setiap bulan (Monthly Injectable)  mengadung 2 macam hormone
progestin dan estrogen contohnya Medroxy progesterone acetat (MPA)/ estradiol
caprionate. Tujuannya menceg keluarnya ovum dari ovarium (ovulasi).
 Alat kotrasepsi dalam Rahim (AKDR) atau intra uterine device (IUD)

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 12


ABORTUS INKOMPLITUS

 IUD dibagi dalam bentuk yang terbuka linier (Lippes loop, saf-T) dan tertutup sebagai
cincin (Ota ring, Antigon F, Cincin Hall-stone)
 Kontrasepsi mantap pada perempuan (sterilisasi)  tindakan yang dilakukan pada kedua tuba
faloppii perepmuan atau vasdeferens laki-laki, mengakibatkan tidak hamil lagi
 Cara uchida, cara kroener, cara irving
 Sterilisasi pada laki-laki (vasektomi)

c. Bagaimana kelebihan dan kekurangan masing-masing kontrasepsi ?


Jawab :
 Kontrasepsi non-Hormonal
 Kontrasepsi tanpa menggunakan obat/alat
Kelebihan
 Tidak membutuhkan biaya, alat-alat dan persiapan.
 Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
 Tidan ada efek samping

Kekurangan
 Untuk menyukseskan cara ini butuh pengendalian diri yang besar dari pihak laki-laki
 Mengganggu hubungan seksual. Tidak dapat dipakai pada suami dengan ejakulasi
dini

 Kontrasepsi sederhana untuk laki-laki


Kelebihan
 Memberikan perlindungan terhadap penyakit kelamin
 Tidak ada efek samping sistemik
 Mudah didapat dan dibeli umum

Kekurangan
 ada kalanya pasangan yang mempergunakannya merasa selaput karet tersebut
sebagai penghalang dalam kenikmatan sewaktu melakukan koitus
 pada beberapa menyebabkan kesulitan mempertahankan ereksi

 Kontrasepsi sederhana untuk perempuan


Kelebihan

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 13


ABORTUS INKOMPLITUS

 Hampir tidak ada efek samping


 Dapat dipakai sebagai pengganti pil, IUD atau pada perempuan yang tidak boleh
mempergunakan pil atau IUD oleh karena sesuatu sebab

Kekurangan
 Diperlukan motivasi yang cukup kuat
 Umumnya hanya cocok untuk perempuan yang terpelajar dan tidak untuk
dipergunaka secara massal
 Pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan kegagalan

 Kontrasepsi dengan obat-obat spermitisida


Kelebihan
 Efektif seketika
 Tidak ada efek samping sistemik
 Perlindungan terhadap IMS

Kekurangan
 Efektivitas kurang
 Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam

 Kontrasepsi Hormonal
 Pil kontrasepsi
Kelebihan
 Efektivitas dapat dipercaya
 Frekuuensi koitus tidak perlu diatur
 Siklus haid teratur
 Keluha disminore berkurang

Kekurangan
 Pil harus diminum tiap hari
 Ada efek samping walaupun sifatnya sementara sepertu mual, muntah, sakit kepala

 Kontrasepsi suntikan (Depo Provera)


 Suntikan setiap 3 bulan (Depo provera)

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 14


ABORTUS INKOMPLITUS

Kelebihan
- Efektivitas tinggi, pemakaiannya sederhana
- Cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4x setahun)
- Cocok untuk ibu yang menyusui anak
Kekurangan
- Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur, menimbulkan amenore

 Suntikan setiap bulan (Monthly Injectable)


 Alat kotrasepsi dalam Rahim (AKDR) atau intra uterine device (IUD)
Keuntunga IUD
 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan
 Tidak menimbulkan efek sistemik
 Reversible

 Kontrasepsi mantap pada perempuan (sterilisasi)


Keuntungan
 Efektivitas hampir 100%
 Tidak mempengaruhi libido seksualis
 Tidak ada kegegalan dari pihak pasien

 Sterilisasi pada laki-laki (vasektomi)


Keuntungan
 Tidak menimbulkan kelainan baik fisik maupun mental
 Tidak mengganggu libido seksualis
 Dapat dikerjakan secara poliklinis

5. Pemeriksaan Obstetri:
PL:
- TFU: 2 jari atas simpisis pubis
- Terdapat perdarahan pervaginam sedikit warna merah segar
Inspekulo:
- Portio: livide
- OUE terbuka
- Fluxus (+) hanya sedikit, keluar dari OUE

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 15


ABORTUS INKOMPLITUS

- Tampak jaringan di muara OUE


- Polip, erosi, trauma vagina (-)
- Cavum Douglas tidak menonjol
PD (Toucher):
- Portio: lunak
- OUE terbuka, teraba jaringan di muara OUE, nyeri goyang portio (-)
- Corpus uteri: sesuai kehamilan 8 minggu
- Cavum Douglas tidak menonjol
a. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan obstetrik ?
Jawab :
Pemeriksaan obstetri terdiri dari :
 Pemeriksaan luar  Leopold I-IV
 Pemeriksaan dalam  vaginal touche (VT), Rectal Touche (RT)

Pemeriksaan obstetrik pada kasus  pemeriksaan dalam vagina


Pada pemeriksaan dalam (VT) untuk abortus yang baru terjadi di dapati serviks terbuka, kadang dapat
diraba sisa-sisa jaringan dalam canalus servikalis atau cavum uteri, serta uterus yang berukuran lebih kecil
dari seharusnya.

b. Bagaimana interpretasi TFU dalam menentukan usia kehamilan ?


Jawab :
Akhir Bulan Besar uterus Tinggi Fundus Uteri
1 Lebih besar dari biasa Belum teraba (palpasi)
2 Telur bebek Dibelakang simpisis
3 Telur angsa 1-2 jari diatas simpisis
4 Kepala bayi Petengahan simpisis-pusat
5 Kepala dewasa 2-3 jari dibawah pusat
6 Kepala dewasa Kira-kira setinggi pusat
7 Kepala dewasa 2-3 jari di atas pucat
8 Kepala dewasa Pertengahan pusat-prosessus xiphoideus
9 Kepala dewasa 3 jari di bawah Px sampai setinggi Px
10 Kepala dewasa Sama dengan kehamilan 8 bulan,tetapi
melebar kesamping

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 16


ABORTUS INKOMPLITUS

c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme terjadinya kelainan pada pemeriksaan obsetri ?


Jawab :
Pemeriksaan Normal Kasus Interpretasi

PL  TFU: 2 jari atas simpisis Hamil dengan


pubis usia kehamilan
sekitar 7 minggu

Tidak terjadi  Terdapat perdarahan Perdarahan


perdarahan pervaginam sedikit antepartum
pervaginam warna merah segar (Trimester 1) 
Abortus

Inspekulo Livide  Portio: livide Normal

 OUE terbuka Abortus


inkomplit

Tidak terjadi  Fluxus (+)darah aktif Perdarahan


perdarahan OUE keluar dari OUE antepartum
(Trimester 1) 
Abortus

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 17


ABORTUS INKOMPLITUS

Tidak tampak  Tampak jaringan di Abortus


jaringan di muara muara OUE inkomplit
OUE

Polip, erosi,  Polip, erosi, trauma vagina Normal


trauma vagina (-) (-)

Cavum Douglas  Cavum Douglas tidak Normal


tidak menonjol menonjol

PD (Toucher) Lunak  Portio: lunak Normal

OUE tidak  OUE terbuka, teraba Abortus


terbuka, dan jaringan di muara OUE, inkomplit
tidak teraba nyeri goyang portio (-)
jaringan di
muara OUE,
nyeri goyang (-)

 Corpus uteri: sesuai Normal


kehamilan 8 minggu
Cavum Douglas  Cavum Douglas tidak Normal
tidak menonjol menonjol

Mekanisme :
Terdapat perdarahan pervaginam sedikit warna merah segar
(FR (usia > 35 tahun) “meningkatkan FR terjadinya kelainan kromosom dalam kehamilan”  perdarahan
pada desidua basalis  reaksi inflamasi dan nekrosis jaringan sekitar daerah yang mengalami perdarahan
 konseptus lepas dari tempat implantasi  kontraksi uterus  rangsangan semakin lama semakin kuat
 dilatasi serviks  ekspulsi hasil konsepsi  Terdapat perdarahan pervaginam sedikit warna merah
segar

OUE terbuka dan Tampak jaringan di muara OUE


(FR (usia > 35 tahun) “meningkatkan FR terjadinya kelainan kromosom dalam kehamilan”  perdarahan
pada desidua basalis  reaksi inflamasi dan nekrosis jaringan sekitar daerah yang mengalami perdarahan
 konseptus lepas dari tempat implantasi  kontraksi uterus  rangsangan semakin lama semakin kuat

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 18


ABORTUS INKOMPLITUS

 dilatasi serviks  ekspulsi sebagian hasil konsepsi  OUE terbuka dan Tampak jaringan di muara
OUE

d. Bagaimana anatomi sistem reproduksi wanita ?


Jawab :
 Genitalia Feminina
 Genitalia Eksterna
Vulva: mons pubis, labia majora, labia minora, klitoris, glandula vestibularis major (glandula
Bartholini).

 Genitalia Interna
 Vagina
(a.vaginalis cabang dari a. iliaca interna, ramus vaginalis arteriae uterinae)
(v.vaginalis bermuara ke v. iliaca interna)
 Uterus
(a.uterina cabang dari a. iliaca interna)
(v.uterina bermuara ke v. iliaca interna)
 Tuba Uterina
(a.uterina dan a.ovarica, vena senama)
 Ovarium
(a.ovarica cabang dari aorta abdominalis)
(v.ovarica dextra bermuara ke vena cava inferior)
(v.ovarica sinistra bermuara ke vena renalis sinistra)

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 19


ABORTUS INKOMPLITUS

e. Dimanakah letak cavum douglas ?


Jawab :
Cavum douglas merupakan ruangan atau bagian dari kavum abdominalis yang palih rendah.
Letak cavum douglas : di retrouteri

6. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 10,8 mg/dl, Trombosit: 250.000/ml, Leukosit: 15.000/dl
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme terjadinya kelainan pemeriksaan laboratorium ?
Jawab :
Pemeriksaan Kategori Kasus Interpretasi
Hb Normal wanita hamil 10,8 mg/dl Normal
10-15 mg/dl
Leukosit 6000-17.000/dl 15.000/dl Normal
Trombsit 170-380x 103 ml 250.000/ml Normal

7. Pemeriksaan penunjang
- USG tampak uterus lebih besar dari normal, tampak kantong gestasi intrauterine, irregular, fetal
echo (-), adneksa dalam batas normal
- Plano test (test pack) (+)
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme terjadinya kelainan pada pemeriksaan penunjang ?
Jawab :

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 20


ABORTUS INKOMPLITUS

Pemeriksaan Kategori Kasus Interpretasi


USG Uterus tidak tampak uterus lebih Tanda kehamilan
membesar besar dari normal,
tampak kantong
gestasi intrauterine
irregular, fetal echo (-)
Plano test (test (test pack) (-) (test pack) (+) hamil
pack)

8. Cara mendiagnosis ?
Jawab :
Perdarahan Serviks Uterus Gejala/tanda Diagnosis Tindakan
Sesuai dengan Kram perut Abortus Observasi
usia gestasi bawah uterus imminens perdarahan
lunak istirahat
hindarkan
coitus
Tertutup Sedikit Limbung atau Kehamilan Laparotomy
membesar dari pingsan nyeri ektopik yang dan parsial
normal perut bawah , terganggu salpingektomi
nyeri goyang atau
portio, masa salpingostomi
adneksa. Cairan
Bercak hingga bebas
sedang intrabdomen
Tertutup / Lebih kecil dari Sedikit / tanpa Abotrus Tidak perlu
terbuka usia gestasi nyeri perut komplit terapi spesifik
bawah riwayat kecuali
ekspulsi hasil perdarahan
konsepsi berlanjut atau
terjadi infeksi
Kram atau Abortus Evakuasi
nyeri perut insipiens
bawah, belum

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 21


ABORTUS INKOMPLITUS

terjadi ekspulsi
hasil konsepsi
Terbuka Sesuai usia Kram atau Abortus Evakuasi
kehamilan nyeri perut inkomplit
Sedang hingga bawah,
massif/ banyak ekspulsi
sebagian hail
konsepsi
Terbuka Lunak dan Mual/muntah, Abortus molla Evakuasi
lebih besar dari kram perut Tatalaksana
usia gestasi bawah, sindrom molla
mirip
preeklamsia,
taka da janin ke
luar jaringan
seperti anggur

9. DD
Jawab :
Diagnosis Perdarahan Nyeri perut Uterus Serviks Gejala khas
Abortus Sedikit Sedang Sesuai usia Tertutup Tidak ada epulsi
iminens gestasi jaringan konsepsi
Abortus Sedang - Sedang - Sesuai usia Terbuka Tidak ada epulsi
insipiens banyak hebat kehamilan jaringan konsepsi
Abortus Sedang- Sedang - Sesuai Terbuka Epulsi sebagian jaringan
inkomplit banyak hebat dengan usia konsepsi
kehamilan
Abortus Sedikit Tanpa/sedikit Lebih kecil Terbuka / Epulsi seluruh jaringan
komplit dari usia tertutup konsepsi
gestasi
Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil Tertutup Janin telah mati tapi
abortion dari usia tidak ada epulsi jaringan
kehamilan konsepsi

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 22


ABORTUS INKOMPLITUS

10. Data tambahan


Jawab :
Pemeriksaan penunjang sudah lengkap

11. WD
Jawab :
Abortus inkomplit

12. Tatalaksana
Jawab :
 Tentukan besar uterus (taksir usia gestasi), kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok,
infeksi/sepsis)
 Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga ukuran sedang, dapat
dikeluarkan secara digital atau cunum ovum. Setelah itu evaluasi perdarahan :
 Bila perdarahan berhenti, beri ergometri 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg per oral.
 Bila perdarahan terus berlangsung, evalusai sisa hasil konsepsi dengan AVM atau D & K (pilihan
tergantung dari usia gestasi, pembukaan serviks dan keberadaan bagian-bagian janin )
 Bila tidak ada tanda infeksi, beri antibiotik profilaksis (ampisilin 500 mg oral atau doksisiklin 100 mg)
 Bila terjadi infeksi, beri ampisislin 1 gr dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam
 Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi di bawah 16 minggu, segera lakukan evakuasi dengan AVM
 Bila pasien tampak anemik, berikan sulfas ferosus 600 mg per hari selama 2 minggu (anemia sedang) atau
transfusi darah (anemia berat)

Pada beberapa kasus, abortus inkomplit erat kaitannya dengan abortus tidak aman, oleh sebab itu perhatiakan
hal-hal berikut ini :
 Pastikan tidak ada komplikasi berat seperti sepsis, perforasi uterus atau cidera intra-abdomen (mual,
muntah, nyeri punggung, demam, perut kembung, nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri ulang
lepas)
 Bersihkan ramuan tradisional, jamu, bahan kaustik, kayu atau benda-benda lainnya dari regio genitalis
 Berikan boster tetanus toksoid 0,5 ml bila tampak luka kotor pada dinding vagina atau kanalis servisis
dan pasien pernah diimunisasi
 Bila riwayat pemberian imunisasi tidak jelas berikan serum anti tetanus (ATS) 1500 unit IM diikuti
dengan pemberian tetanus toksoid 0,5 ml setelah 4 minggu
 Konseling untuk kotrasepsi pasca keguguran dan pematauan lanjut.

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 23


ABORTUS INKOMPLITUS

13. Komplikasi
Jawab :
Komplikasi abortus antara lain :
 Perdarahan (Hemorrhage)
 Perforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kretase yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti
bidan atau dukun
 Infeksi dan tetanus
 Payah ginjal akut
 Syok, pada abortus yang disebabkan oleh :
 perdarahan yang banyak disebut syok hemorragik
 infeksi berat atau sepsisdisebut syok septik atau endoseptik

14. Prognosis
Jawab :
Ibu :Prognosis umumnya bonam
Abortus inkomplit yang dievakuasi dini tanpa infeksi memberikan prognosis yang baik terhadap ibu
Anak : infaust (mati)

15. KDU
Jawab :
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
 3B. Gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan
dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan

16. PI
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (12). Kemudian
kami jadkan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13). Kemudian air mani
itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan
dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik (14). Kemudian,
sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati (15). (Al-Mu’minun: 12-15)

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 24


ABORTUS INKOMPLITUS

Kesimpulan
Ny. A 37 tahun G3P2A0 hamil 10 minggu mengalami perdarahn dari kemaluan berwarna merah segar karena
menderita abortus inkomplet

Kerangka konsep
(FR (usia > 35 tahun)  meningkatkan FR terjadinya kelainan kromosom dalam kehamilan  kehamilan tidak
berkembang  terjadi reaksi inflamasi  proses prostaglandin hasil konsepsi  abortus

BY : DESI PUSPITASARI 702012006 BLOK XVII 25

Anda mungkin juga menyukai