Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok Kedokteran Keluarga merupakan blok XXI pada semester VII dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario Ny.
Reni, berusia 26 tahun, membawa anak perempuannya yang bernama Sari
berusia 10 hari ke Praktik Klinik Keluarga Husada dengan gejala kulit kuning
pada seluruh tubuh. Dari data Antenatal Care (ANC), riwayat ANC teratur
namun bayi Sari dilahirkan pada usia kehamilan 8 bulan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini.
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

Kedokteran Keluarga Page 1


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Tutor : dr. Dimyati Burhanuddin, M.Sc
Moderator : Izzaty. A.H
Sekretaris Meja : Utin Karmila
Sekretaris Papan : Tiya Amalia Enira
Waktu : Senin, 16 November 2015
Rabu, 18 November 2015
Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam.
2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman.
3. Angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat.
4.Izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk
ruangan.

2.2 Skenario Kasus


Ny. Reni, berusia 26 tahun, membawa anak perempuannya yang
bernama Sari berusia 10 hari ke Praktik Klinik Keluarga Husada dengan
gejala kulit kuning pada seluruh tubuh. Dari data Antenatal Care (ANC),
riwayat ANC teratur namun bayi Sari dilahirkan pada usia kehamilan 8 bulan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Sari menderita ikterik
neonatorum dan harus dirujuk. Bayi Sari harus menjalani pemeriksaan
spesifik untuk ikterik dan menjalani tatalaksana fototerapi. Klinik dokter
keluarga husada tidak memiliki fasilitas pemeriksaan dan fototerapi sehingga
Sari harus dirujuk ke tingkat layanan yang lebih tinggi.

Kedokteran Keluarga Page 2


2.3 Klarifikasi Istilah
1. Klinik keluarga: klinik yang menyelenggarakan pelayanan primer yang
komprehensif mengutamakan pencegahan, koordinatif,
mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya yang
dilandasi dengan keilmuan yang matang.
2. Ikterik neonatorum: gejala kuning pada bayi baru lahir karena
peningkatan pigmen empedu biasanya baru terlihat bila bilirubin serum
>3 mg
3. Fototerapi: suatu pengobatan penyakit dengan pemajanan terhadap
cahaya
4. Tingkat layanan: merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada masyarakat, melalui tingkat pelayanan kesehatan
akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan.

2.4 Identifikasi Masalah


1. Ny. Reni, berusia 26 tahun, membawa anak perempuannya yang bernama
Sari berusia 10 hari ke Praktik Klinik Keluarga Husada dengan gejala kulit
kuning pada seluruh tubuh.
2. Dari data Antenatal Care (ANC), riwayat ANC teratur namun bayi Sari
dilahirkan pada usia kehamilan 8 bulan.
3. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Sari menderita ikterik
neonatorum dan harus dirujuk.
4. Bayi Sari harus menjalani pemeriksaan spesifik untuk ikterik dan
menjalani tatalaksana fototerapi. Klinik dokter keluarga husada tidak
memiliki fasilitas pemeriksaan dan fototerapi sehingga Sari harus dirujuk
ke tingkat layanan yang lebih tinggi.

2.5 Analisis Masalah


1. Ny. Reni, berusia 26 tahun, membawa anak perempuannya yang bernama
Sari berusia 10 hari ke Praktik Klinik Keluarga Husada dengan gejala kulit
kuning pada seluruh tubuh.

Kedokteran Keluarga Page 3


a. Apa syarat-syarat membuat klinik dokter keluarga?
Jawab:
Syarat-syarat pendirian Praktek Dokter Keluarga:
o Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak di
tempat strategis)
o Mempunyai bangunan yang memadai
o Dilengkapi dengan sarana komunikasi
o Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK
o Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah
lulus perlatihan khusus pembantu KDK
o Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok.
o Mempunyai izin yang berorientasi wilayah
o Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik,
terpadu, dan berkesinambungan
o Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur
o Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat
klinik yang bersangkutan.
Syarat izin pendirian klinik:
1. Surat Permohonan
2. Surat Pernyataan Dokter Penanggung jawab.
3. Surat Izin Praktek (SIP) Dokter Penanggung jawab.
4. Rekomendasi dari Puskesmas
5. Fhoto copy Ijazah Dokter, Paramedis dan Non Medis.
6. Daftar Peralatan Medis, non Medis dan Obat-obatan.
7. Fhoto copy izin gangguan / HO dan IMB
8. Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 4 Lembar.
9. Foto copy Pemilik Usaha.
10. Denah klinik
11. Struktur organisasi
12. Dokumen AMDAL atau UKL/UPL.
13. Advis dari Tim Terknis/ Dinas Teknis.

Kedokteran Keluarga Page 4


Dari Peraturan Menteri Kesehatan yaitu:
Pasal 6
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan
ruangan,prasarana, peralatan, dan ketenagaan.
Pasal 7
1) Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
masingmasing.
2) Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik
yangdiselenggarakan masyarakat di wilayahnya dengan
memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio jumlah
penduduk.
3) Ketentuan mengenai lokasi dan" persebaran klinik
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku untuk
klinikperusahaan atau kiinik instansi pemerintah tertentu yang
hanyamelayani karyawan perusahaan atau pegawai instansi
pemerintah tersebut.
Pasal 8
1) Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan
tidakbergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya.
2) Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan
sehatsesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi,
keamanan,kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian
pelayanan sertaperlindungan dan keselamatan bagi semua orang
termasukpenyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
Pasal 9
Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:
a. ruang pendaftaran/ruang tunggu;
b. ruang konsultasi dokter;
c. ruang administrasi;
d. ruang tindakan;

Kedokteran Keluarga Page 5


e. ruang farmasi;
f. kamar mandi/wc;
g. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
Pasal 10
(1) Prasarana klinik meliputi:
a. instalasi air;
b. instalasi listrik;
c. instalasi sirkulasi udara;
d. sarana pengelolaan limbah;
e. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
f. ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan
g. sarana lainnya sesuai kebutuhan.
(2) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dalam
keadaanterpelihara dan berfungsi dengan baik.
Pasal 11
1) Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis
yangmemadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
2) Peralatan medis dan nonmedis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan,
3) Selain memenuhi standar sebagaimana dimaksud pada ayat (21)
peralatan medis harus memiliki izin edar sesuai ketentuan
peraturanperundang-undangan.
Pasal 12
Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengarnanan Fasilitas Kesehatan dan/atau
institusipenguji dan pengkalibrasi yang berwenang.
Pasal 13
Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus
mendapatkanizin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 14

Kedokteran Keluarga Page 6


Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan
diagnosis,terapi dan rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.
Pasal 15
1) Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.
2) Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter
gigispesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis
kliniknya.
3) Pimpinan klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2)merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap
sebagaipelaksana pelayanan.
Pasal 16
Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain
dantenaga non kesehatan.
Pasal 17
1) Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua)
orangdokter dan/atau dokter gigi.
2) Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari I (satu)
orangdokter spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis
pelayananyang diberikan.
3) Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter
gigisebagai tenaga pelaksana pelayanan medis.
4) Dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
harusmemiliki kompetensi setelah mengikuti pendidikan atau
pelatihansesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
5) Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga
nonkesehatan disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan
yangdiberikan oleh klinik.
(PERMENKES, 2011)

b. Apa saja prinsip-prinsip pelayanan dan karakteristik pelayanan klinik


dokter keluarga?

Kedokteran Keluarga Page 7


Jawab:
Prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga (Prasetyawati, 2010):
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
2. Pelayanan yang kontinue
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya.
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggal
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggung jawabkan.
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
Pelayanan dokter keluarga mempunyai beberapa karakteristik yang
menurut para ahli dibedakan dan diuraikan sebagai berikut :

1. Lan R. McWhinney (1981):


a. Lebih mengikatkan diri pada kebutuhan pasien secara
keseluruhan, bukan pada disiplin ilmu kedokteran, kelompok
penyakit atau teknik - teknik kedokteran tertentu.
b. Berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu penyakit
dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
a. Menganggap setiap kontak dengan pasiennya sebagai suatu
kesempatan untuk menyelenggarakan pelayanan pencegahan
penyakit atau pendidikan kesehatan.
b. Memandang dirinya sebagai masyarakat yang berisiko tinggi.
c. Memandang dirinya sebagai bagian dari jaringan pelayanan
kesehatan yang tersedia di masyarakat.
d. Diselenggarakan dalam suatu daerah domisili yang sama dengan
pasiennya.
e. Melayani pasien di tempat praktek, di rumah dan di rumah sakit.

Kedokteran Keluarga Page 8


f. Memperhatikan aspek subjektif dari ilmu kedokteran.
g. Diselenggarakan oleh seorang dokter yang bertindak sebagai
manager dari sumber - sumber yang tersedia.
2. Lynn P. Carmichael (1973) menyusun karakteristik pelayanan dokter
keluarga tersendiri :
a. Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan
kesehatan.
b. Berhubungan dengan pasien sebagai anggota dari unit keluarga,
memandang keluarga sebagai dasar dari suatu organisasi sosial
dan atau suatu kelompok fungsional yang saling terkait, pada
mana setiap individu membentuk hubungan tingkat pertama.
c. Memanfaatkan pendekatan menyeluruh, berorientasi pada pasien
dan keluarganya dalam menyelenggarakan setiap pelayanan
kesehatan.
d. Mempunyai ketrampilan diagnosis yang andal serta pengetahuan
tentang epidemiologi untuk menentukan pola penyakit yang
terdapat di masyarakat dimana pelayanan tersebut
diselenggarakan, dan selanjutnya para dokter yang
menyelenggarakan pelayanan harus memiliki keahlian mengelola
berbagai penyakit yang ditemukan di masyarakat tersebut.
e. Para dokternya memiliki pengetahuan tentang hubungan timbal
balik antara faktor biologis, sosial dan emosional dengan penyakit
yang dihadapi, serta menguasai teknik pemecahan masalah untuk
mengatasi berbagai penyakit yang agak mirip atau tidak khas
serta berbagai penyakit yang tergolong psikosomatik.
3. Debra P. Hymovck and Martha Underwood Barnards (1973)
menetapkan ada lima karakteristik pokok dari pelayanan dokter
keluarga :
a. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih responsif serta bertanggung
jawab.

Kedokteran Keluarga Page 9


b. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan
kesehatan tingkat pertama (termasuk pelayanan darurat) serta
pelayanan lanjutan (termasuk pengaturan rujukan).
c. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan
pencegahan penyakit dalam stadium dini serta peningkatan
derajat kesehatan pasien setinggi mungkin.
d. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk diperhatikannya
pasien tidak hanya sebagai orang perorang, tetapi juga sebagai
anggota keluarga dan anggota masyarakat.
e. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk dilayaninya
pasien secara menyeluruh dan dapat diberikan perhatian kepada
pasien secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jurnlah
keseluruhan keluhan yang disampaikan.
4. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (1982), Ikatan Dokter Indonesia
melalui Muktamar ke-18 di Surakarta tahun 1982 merumuskan
karakteristik pelayanan dokter keluarga sebagai berikut :
a. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang,
melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai
anggota masyarakat sekitarnya.
b. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan
sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang
disampaikan.
c. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya
penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
d. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-
baiknya.

Kedokteran Keluarga Page 10


e. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan
lanjutan.
(Arsita, 2010)

c. Apa yang dimaksud dengan pelayanan klinik dokter keluarga?


Jawab:
Pelayanan dokter keluarga merupakan pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai
suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan
kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien,
juga tidak dibatasi oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas
bertitik tolak dari suatu pokok ilmu dikembangkan dari berbagai
disiplin ilmu lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan
anak, kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran
jiwa, yang secara keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu,
diperkaya dengan ilmu prilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinis, dan
karenanya mampu mempersiapkan dokter untuk mempunyai peranan
yang unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaan pasien,
penyelesaian masalah, pelayanan konseling, serta dapat bertindak
sebagai dokter pribadi yang mengkoordinasikan seluruh pelayanan
kesehatan. (The American Academy of Family Physician, 1969).

d. Apa tujuan dan manfaat klinik dokter keluarga?


Jawab:
Tujuan terbagi menjadi dua:
1. Tujuan umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga
2. Tujuan khusus

Kedokteran Keluarga Page 11


- Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efektif
- Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efisien.
Manfaat dari dokter keluarga:
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai
manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang
disampaikan
b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan
dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.
c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih
baik dan terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan
kesehatan saat ini
d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu
sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan
berbagai masalah lainnya.
e. Jika seluruh anggota keluarga diikuti serta dalam pelayanan, maka
segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan
kesehatan dan ataupun keterangan keadaan sosial dapat
dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang
dihadapi.
f. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor sosial dan psikologis
g. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata
cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu
akan meringankan biaya kesehatan.
h. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran
canggih yang memberatkan biaya kesehatan.
(Prasetyawati, 2010)

e. Bagaimana tatalaksana kulit kuning pada dokter keluarga?


Jawab:

Kedokteran Keluarga Page 12


Tatalaksana kulit kuning yaitu:
1. Pemberian fenobarbital, untuk mempercepat proses konjugasi. Obat
ini bekerja sebagai enzyme inducer sehingga konjugasi dapat
dipercepat. Pengobatan ini tidak begitu efektif dan membutuhkan
waktu 48 jam baru terjadi penurunan bilirubin yang berarti. Mungkin
lebih bermanfaat bila diberikan pada ibu kira-kira 2 hari sebelum
melahirkan bayi.
2. Pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas. Albumin
biasanya dapat diganti dengan plasma dengan dosis 15-20 mg/kgBB.
Albumin biasanya diberikan sebelum transfuse tukar dikerjakan oleh
karena albumin akan mempercepat keluarnya bilirubin dari
ekstravaskuler ke vaskuler sehingga bilirubin yang diikatnya lebih
mudah dikeluarkan dengan transfuse tukar. Pemberian glukosa perlu
untuk konjugasi hepar sebagai sumber energi.
3. Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi. Fototerapi
dapat digunakan untuk pra dan pasca transfusi tukar. Indikasi terapi
sinar adalah:
a. Bayi kurang bulan atau bayi berat lahir rendah dengan kadar
bilirubin > 10 mg/dl
b. bayi cukup bulan dengan kadar bilirubin > 15 mg/dl
4. Transfusi tukar pada umumnya dilakukan dengan indikasi sebagai
berikut:
a. Kadar bilirubin tidak langsung > 20 mg/dl
b. Kadar bilirubin tali pusat > 4 mg/dl dan Hb < 10 mg/dl
c. Peningkatan bilirubin > 1mg/dl.
(Soetjiningsih, 2000)

2. Dari data Antenatal Care (ANC), riwayat ANC teratur namun bayi Sari
dilahirkan pada usia kehamilan 8 bulan.
a. Bagaimana penatalaksanaan ANC di klinik dokter keluarga?
Jawab:

Kedokteran Keluarga Page 13


Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik (umum dankebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan
khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang
ditemukan dalam pemeriksaan).
Dalam penerapannya terdiri atas:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan
darah, hemoglobin, protein urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan
khusus dilakukan di daerah prevalensi tinggi dan atau kelompok
berrisiko,pemeriksaan yang dilakukan adalah hepatitis B, HIV,
Sifilis,malaria, tuberkulosis, kecacingan dan thalasemia.Dengan
demikian maka secara operasional, pelayanan antenataldisebut lengkap
apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhistandar
tersebut. Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenataladalah
minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktupemberian
pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut :
- Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
- Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
- Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

Kedokteran Keluarga Page 14


Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untukmenjamin
perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktorrisiko,
pencegahan dan penanganan komplikasi.
Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayananantenatal
kepada Ibu hamil adalah : dokter spesialis kebidanan, dokter,bidan dan
perawat.
(Depkes. 2010)

b. Bagaimana hubungan usia kehamilan 8 bulan dengan gejala kulit


kuning?
Jawab:
Pada bayi dengan persalinan prematur, hiperbilirubinemia terjadi
karena belum maturnya fungsi hepar sehingga konjugasi bilirubin
indirek menjadi bilirubin direk belum sempurna. Proses pemecahan
hemoglobin terjadi pada akhir usia sel darah merah yaitu 120 hari,
sedangkan pada bayi premature memiliki sel darah merah yang jangka
usianya pendek yaitu 80-90 hari, karena itu sel darah merah harus
diganti dalam waktu yang cepat. (Anggraini, Yetti. 2014)
Sel darah merah yang mengalami pemecahan akan menghasilkan
substansi yang disebut bilirubin, di dalam jaringan hati bilirubin diubah
oleh enzim glukoronil transferase sehingga dapat dikeluarkan dari
tubuh. Tetapi pada bayi prematur, hati yang tidak matang pada awalnya
hanya dapat bekerja dengan lambat, sehingga hanya mengubah bilirubin
dalam jumlah kecil. Jaringan hati pada bayi premature tidak dapat
bekerja cukup berat, hal ini mengakibatkan bilirubin yang tidak diubah
tetap berada di sirkulasi darah, kemudian diendapkan dalam jaringan
tubuh seperti kulit, sehingga kulit bayi akan tampak kuning. Bayi
premature akan tetap berwarna kuning sampai fungsi hati baik.
(Anggraini, Yetti. 2014)

Kedokteran Keluarga Page 15


c. Bagaimana peranan dokter keluarga dalam mencegah kelahiran
prematur pada pelaksanaan ANC?
Jawab:
Mencegahnya dengan cara:
- Melakukan pemeriksaan ANC secara rutin
- Mencegah trauma dan pemberian obat pada ibu hamil
- Pemberian nutrisi dengan jumlah yang cukup baik dari vitamin,
serat, kalori dan protein serta cairan yang cukup juga.

3. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Sari menderita ikterik


neonatorum dan harus dirujuk.
a. Bagaimana prosedur rujuk pada kasus ini?
Jawab:
Tata cara rujukan yang baik, adalah sebagi berikut :
1. Alasan dilakukannya rujukan harus dijelaskan selengkap-
lengkapnya kepada pasien. Tentu mudah dipahami apabila rujukan
tersebut menyangkut masalah kejiwaan, karena memerlukan
bantuan dokter spesialis jiwa, harus dilakukan secara hati-hati dan
bijaksana.
2. Dokter yang melakukan rujukan harus berkomunikasi secara
langsung dengan dokter tempat rujukan. Biasanya komunikasi
tersebut dilakukan secara tertulis, dapat dalam bentuk surat, mengisi
formulir khusus atau meninggalkan catatan yang dituliskan di
rekam medis rumah sakit. Dalam keadaan darurat, misalnya
menghadapi pasien yang diduga menderita appendicitis acute,
rujukan dapat dilakukan melalui telepon. Bentuk rujukan yang ideal
adalah menemani sendiri pasien pada waktu memperoleh pelayanan
rujukan.
3. Keterangan tentang pasien yang disampaikan pada waktu rujukan
harus lengkap, tetapi tidak berlebihan. Keterangan yang
disampaikan tersebut, tentu saja harus disesuaikan dengan kasus

Kedokteran Keluarga Page 16


yang dihadapi. Keterangan minimal yang harus disampaikan ialah
tentang masalah kesehatan yang dihadapi pasien, hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan, jenis pemeriksaan yang telah dilakukan, serta
pengobatan yang telah diberikan. Apabila keterangan yang
disampaikan tersebut tidak lengkap, tentu akan menyulitkan
rujukan.
Sesuai dengan ketentuan kode etik profesi, seyogianya dokter yang
dimintakan bantuan pelayanan rujukan bersedia merujuk kembali
pasien tersebut apabila pelayanan rujukan telah selesai dilaksanakan.
(Prasetyawati, 2010).

b. Apa saja penyakit yang tidak boleh dirujuk dilayanan primer?


Jawab:
Ada 155 jenis penyakit yang harus selesai ditingkat layanan primer.

c. Mengapa pada kasus ini sari dirujuk?


Jawab:
Karena fasilitas klinik dokter keluarga yang kurang lengkap sehingga
bayi Sari harus dirujuk untuk mendapatkan fototerapi.

4. Bayi Sari harus menjalani pemeriksaan spesifik untuk ikterik dan


menjalani tatalaksana fototerapi. Klinik dokter keluarga husada tidak
memiliki fasilitas pemeriksaan dan fototerapi sehingga Sari harus dirujuk
ke tingkat layanan yang lebih tinggi.
a. Apa saja fasilitas yang harus dimiliki di klinik dokter keluarga?
Jawab:
Fasilitasnya yaitu:
1) Peralatan
- Medis

Kedokteran Keluarga Page 17


Laboratorium klinis, foto rontgen, EKG, minor surgery set,
sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer,
ophtalmoskop
- Non medis
Ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang periksa, ruang tindakan,
ruang laboratorium, ruang rontgen fakultatif, ruang administratif,
gudang serta bangunan yang luas seluruh lantai antara 150-200𝑚2
dan alat komunikasi seperti telepon.
2) Tenaga pelaksanaan
- Tenaga medis (para dokter keluarga)
- Tenaga paramedis (2-3 orang)
- Tenaga non medis (administrasi dan pekerja sosial)

b. Pemeriksaan awal apa saja yang dapat dikerjakan diklinik untuk


mendiagnosis ikterik neonatorum?
Jawab:
Pemeriksaan yang dapat dilakukan:
- Pemeriksaan bilirubin (direk dan indirek) berkala
- Pemeriksaan darah tepi
- Pemeriksaan lainnya yang berkaitan dengan kemungkinan penyebab.

c. Bagaimana pandangan Islam pada kasus?


Jawab:
QS An-Nahl:4
“Maka bertanyalah kamu kepada orang yang ahli jika kamu tidak
mengetahuinya”.
Abu Hurairah berkata:
Nabi Muhammad saw bersabda:”Apabila sesuatu urusan diserahkan
kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat
kehancurannya.”

Kedokteran Keluarga Page 18


Kandungan dari surat dan hadis tersebut yakni untuk memperingatkan
manusia bahwa hendaknya segala urusan sebaiknya diserahkan pada
ahlinya atau yang memiliki kompetensi tersebut.

2.6 Kesimpulan
Ny. Reni, berusia 26 tahun, membawa anak perempuannya yang bernama
Sari berusia 10 hari ke Praktik Klinik Keluarga Husada karena menderita
ikterik neonatorum dan harus dirujuk ketingkat pelayanan yang lebih tinggi
karena fasilitas fototerapi tidak ada.

2.7 Kerangka Konsep

Sari, bayi berusia 10 hari lahir


prematur (8 bulan)

Ke klinik dokter
keluarga

Mengalami ikterik neonatorum

Pemeriksaan Tatalaksana
laboratorium fototerapi tidak ada

Rujuk

Kedokteran Keluarga Page 19


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim dan Al- hadist

Anggraini, Yetti. 2014. Jurnal Kesehatan: Hubungan antara Persalinan Prematur


dengan Hiperbilirubinemia pada Neonatus Volume V, Nomor 2.
Indonesia. hal 109-112.

Depkes. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat KesehatanIbu dan Anak


(PWS KIA). Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat DIrektorat Bina
Kesehatan Ibu. Jakarta. Indonesia.

MENKES RI. 2012. PERMENKES RI.Nomor 028 2011/MENKES/PER/I/2011


tentang Klinik.

Suraatmaja dan Soetjiningsih. 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu


Kesehatan Anak RSUP Sanglah cetakan II.Denpasar, Indonesia.

Prasetyawati, A.E. 2010. Kedokteran Keluarga. Rineka Cipta. Jakarta, Indonesia.

Kedokteran Keluarga Page 20

Anda mungkin juga menyukai