K6 ;
1. MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
2. MANAJEMEN RISIKO PELAYANAN KESEHATAN.
3. STANDAR KESELAMATAN PASIEN.
3 Desember 2018
Topik pembicaraan…..1
Mutu ; Apa “mutu” ? dan mengapa
kita harus memperhatikan “mutu”.
Program “Menjaga Mutu”.
Standar.
Protokol/Pedoman/Panduan.
SOP (Standar Operating Prosedur).
Kepuasan Pasien.
Keselamatan Pasien.
Mutu Pelayanan.
Kinerja yang menunjukkan pd tingkat
SPM-RS kesempurnaan pelayanan kesehatan,
KPTS Menkes RI yg disatu pihak dapat menimbulkan
129/2008 kepuasan pd setiap pasien sesuai dgn
tingkat kepuasan rata rata penduduk,
serta di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dgn kode
etik dan standar pelayanan profesi yg
telah di tetapkan.
Mengapa RS harus memperhatikan Mutu
Pelayanan…???
1. Panggilan profesi Kesehatan.
2. Melindungi pihak RS dari
kemungkinan munculnya gugatan
hukum.
Why…??? 3. Mematuhi hukum, peraturan
Undang Undang.
4. Persaingan antar Rumah sakit
/marketing Rumah Sakit.
Program Menjaga Mutu
Mutu
Dapat lebih meningkatkan penerimaan
masyarakat thd yankes
LINGKUNGAN
MUTU
PELAYANAN
(KELUARAN)
PROSES MASUKAN
• Setiap pelayanan kesehatan mempunyai 4
unsur pokok
– Unsur masukan
• Man, money, machine, material > standar/substandar.
– Unsur lingkungan
• Policy, organization, management > standar/substandar/mendukung
– Unsur proses
• Medical procedure > standar/substandar of coduct
• non medical prosedur >standar/substandar of coduct
– Unsur keluaran.
• Medical performance > standar/substandar
• Non medical performance > standar/substandar
Kedudukan dan peran indikator dalam PMM
Indikator
lingkungan
penyimpangan penyimpangan
Prosedur
Unit terkait
INDIKATOR MUTU
Dimensi waktu
Respons time
Waktu tunggu
Angka keterlambatan
Ratio
Angka kematian spesifik
Angka infeksi nosokomial
Angka infeksi luka operasi
24 Djoti Atmodjo
Indikator mutu
Angka infeksi luka operasi Angka Kematian di Instalasi
Angka ketidaklengkapan Gawat Darurat.
Pengisian Rekam Medik Pada Angka Perawatan Ulang
Rawat Jalan Perpanjangan lama perawatan
Angka ketidaklengkapan persalinan dengan seksio
Pengisian Rekam Medik Pada sesaria
Rawat Inap Angka kejadian operasi ulang
Angka Kejadian Tertundanya Angka daya terima makanan
Operasi Lebih dari 2 Jam Angka Keterlambatan
Angka Infeksi Jarum Infus Pelayanan Pertama Gawat
Angka Keterlambatan Darurat (KPPGD)
Pengembalian Rekam Medik Angka Kejadian Dekubitus
INDIKATOR MUTU
2. Jumlah pemasangan
infus
Jumlah
Empathy Tangible
(perasaan) (terlihat).
1.Reliability
Keadaan dapat di percaya/diandalkan
Kemampuan RS untuk melaksanakan jasa yg dijanjikan dengan
tepat dan terpecaya.
Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat
Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan
tepat
Jadwal pelayanan RS dijalankan dengan tepat
Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
Dalam pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan pasien.
2. Responsiveness
Kondisi yang
mempengaruhi Kegagalan laten
perilaku yang tidak
aman
Kecelakaan
Bagan 2. The Swiss Cheese model menurut Reason dikutip dari ( Shappell 2000)
2. Kegagalan aktif
Menurut James Reason, kecelakaan terjadi karena faktor
manusia; petugas (dokter, perawat, farmasi, dsb) melakukan
kegagalan aktif (active failure) disebut juga sebagai
unsafe act atau tindakan yang tidak aman) karena individu
tersebut telah melanggar barrier atau sistem pertahan yang
ada.
Kegagalan aktif memiliki dua konotasi, yaitu :
1. Faktor manusia (dokter atau tenaga kesehatan lainnya)
melakukan kesalahan atau human error,
2. Faktor manusia melanggar aturan atau prosedur
(violations)
3. (lihat bagan 3).
(lihat bagan 3).
Kegagalan aktif
(Active failure)
Violations
Human Error (pelanggaran)
3. Surveilans
Salah satu bentuk kegiatan surveilans yang sudah sangat populer
dalam pelayanan di rumah sakit adalah surveilans (pengawasan)
infeksi nosokomial.
Melalui kegiatan surveilans (proses pengumpulan data secara
terus-menerus dan sistematik, pengolahan, penyajian, analisis dan
interpretasi data serta penyebaran informasi secara berkala
kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil
tindakan) dapat diketahui trend peningkatan atau penurunan
KTD.
MENGURANGI ERROR
Mitigasi efek KTD
Manajemen dan para dokter harus merancang sistem
sedemikian rupa agar KTD yang terjadi segera dapat
diantisipasi sehingga cedera lebih berat tidak terjadi.
Suatu contoh, pasien yang mengalami reaksi syok anafilaksi
segera dapat diatasi dengan obat obat yang telah siap
diberikan kapanpun dibutuhkan.
IOM : To Err is Human
Redesign
Fear of system
Blame
Leassons
Reporting Learned
Analysis &
Investigation
Failure points where medication errors occur