1. Konsep Homecare
1.1 Fase Pra Inisiasi
Tn. A menderita penyakit stroke sudah 3 tahun yang lalu. Penyebab klien
menderita penyakit stroke, karena pola hidup klien yang kurang sehat yaitu
mengkonsumsi rokok lebih dari 1 pack dalam satu hari dan klien tidak pernah
melakukan cek kesehatan. Ketika klien pulang bekerja sebagai becak tiba-tiba
bangun tidur badan klien sebelah kanan tidak bisa digerakkan.
Keluarga Tn. A membawa Tn.A ke klinik Dokter Agus untuk melakukan
pengobatan. Ternyata Tn. A memiliki hipertensi yang sebelumnya tidak
diketahui oleh Tn A dan keluarga, karena tidak pernah melakukan cek
kesehatan. Dokter Agus mengijinkan Tn. A untuk di rawat di rumah dengan
syarat harus ada yang merawat di rumah dan melakukan kontrol rutin sampai
kondisi klien pulih kembali. Selama 3 bulan Tn. A melakukan kontrol rutin ke
Dokter Agus, karena kondisi klien lebih baik dari sebelumnya akhirnya keluarga
memutuskan untuk tidak membawa Tn. A untuk kontrol lagi selain karena
alasan biyaya. Kondisi klien saat ini masih lemah, di mana klien mengalami
hambatan dalam beraktivitas dan hanya mengandalkan anggota tubuhnya
sebelah kiri. Tn. A tinggal di rumah dengan istri dan 3 orang anaknya, namun
setiap harinya klien dirawat oleh anaknya laki-laki karena istrinya sibuk bekerja.
Dengan kondisi klien yang masih mengalami kelemahan, maka diperlukannya
perawatan homecare.
1.2 Fase Inisiasi
Perawat mengunjungi rumah Tn. A untuk menanyakan tanggapan
keluarga terhadap penyakit Tn. A dan mendiskusikan perawatan yang akan
dilakukan kepada Tn. A.
1.3 Fase Implementasi
Perawat melakukan pengkajian kepada Tn. A pada hari Senin, 18
Februari 2019 dan merumuskan masalah dari hasil pengkajian yang sudah
dilakukan. Setelah mendapatkan masalah atau diagnosa perawat menyusun
rencana atau intervensi yang selanjutnya akan di lakukan tindaka keperawatan
atau implementasi kepada Tn. A. Selama proses implementasi perawat di
dampingi oleh keluarga Tn. A dan mengajarkan cara perawatan stroke yang
benar kepada keluarga Tn. A. Perawat melakukan kunjungan atau tindakan
keperawatan selama 2 kali kunjungan, di mana setelah dilakukan 2 kali
kunjungan kondisi Tn. A semakin membaik dan keluarga sudah paham dan bisa
cara merawat Tn. A dengan benar.
1.4 Fase Terminasi
Setelah perawat melakukan perawatan selama 2 kali kunjungan,
selanjutnya perawat melakukan evaluasi terhadap tindakan yang sudah
dilakukan. Melihat kondisi klien yang sudah membaik yaitu klien mampu
melakukan aktivitas secara mandiri secara berlahan-lahan dan keluarga sudah
paham dan bisa cara merawat klien dengan benar maka perawatan homcare
sudah selesai dilakukan. Perawat meninggalkan nomer telefon kepada keluarga
Tn. A.
1.5 Fase Pasca Kunjungan
Perawat melaporkan bahwa kegiatan perawatan homcare kepada Tn. A
sudah selesai dan perawat menyelesaikan tugas dokumentasi.
2. Konsep Stroke
2.1 Definisi Stroke
Cerebrovascular Accident (CVA) atau stroke adalah gejala klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak baik lokal maupun menyeluruh
(global). Berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit
neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat
(Muttaqin, 2008).
Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif,
dan cepat berupa defisit neurologis vokal atau global yang berlangsung 24 jam
atau lebih atau langsung menimbulkan kematian disebabkan oleh peredaran
darah otak non-traumatik (Mansjoer, 2000) dalam Wijaya dan Putri (2013).
b. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan perfusi jaringan otak b.d perdarahan intraserebral, oklusi otak,
vasospasme, dan edema otak.
2. Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot.
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi sekret, kemampuan batuk
menurun, dan penurunan kesadaran.
4. Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik
5. Resiko kerusakan intagritas kulit b.d tirah baring lama
c. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Rasional
1. Penurunan Setelah dilakukan NIC :
perfusi asuhan 1.Baringkan klien 1. Perubahan pada
jaringan otak keperawatan 2 x (bed rest) total tanpa tekanan intrakranial
b.d 24jam perfusi bantal akan dapat
perdarahan jaringan otak 2.Monitor TTV menyebabkan risiko
intraserebral, dapat tercapai 3.Monitor tanda – untuk terjadinya
oklusi otak, secara optimal tanda status herniasi otak
vasospasme, Kriteria Hasil: neurologis dengan 2. Pada keadaan normal
dan edema Klien tidak GCS autoregulasi
otak. gelisah 4.Monitor input dan mempertahankan
Tidak ada output cairan keadaan tekanan
keluhan nyeri 5.Anjurkan klien darah sistemik
kepala, mual, untuk menghindari berubah secara
dan kejang batuk dan mengejan fluktuasi. Kegagalan
GCS 456 berlebihan autoreguler akan