Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN STROKE BERULANG

Oleh :
Dewi Nofita
(1601100077)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

D-III KEPERAWATAN MALANG

Februari 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik / masalah :Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang


2. Hari/Tanggal : Rabu, 20 Februari 2019
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan
keluarga mampu mengenali lebih jelas tentang penyakit Stroke
3. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu menjelaskan pengertian Penyakit Stroke
b. Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala Penyakit Stroke
c. Klien mampu menyebutkan penyebab Penyakit Stroke
d. Klien mengetahui pencegahan Penyakit Stroke
4. Metoda : Ceramah dan Tanya jawab

KegiatanPenyuluhan
No Tahap Metode Kegiatan Penyaji Kegiatan Klien

1. Pendahuluan Ceramah 1. Memperkenalkan diri Memperhatikan


2. Menjelaskan tentang dengan baik
Penyakit Stroke
3. Mengemukakan
maksud dan tujuan
dari penyuluhan
4. Motivasi/menarik
perhatian klien

2. Penyajian Ceramah, Menjelaskan : Memperhatikan


diskusi dan dan bertanya
1. Peserta mampu
Tanya bila kurang jelas
menjelaskan
jawab
pengertian
Penyakit Stroke
2. Peserta mampu
menyebutkan
tanda dan gejala
Penyakit Stroke
3. Peserta dapat
menyebutkan
penyebab
Penyakit Stroke
4. Mampu
mengetahui cara
PencegahanPenya
kit Stroke
3. Penutup Ceramah Melaksanakan : Memperhatikan
dan menjawab
1. Evaluasi
pertanyaan dari
2. Motivasi
pemateri
3. Kesimpulan dan
mengulang inti-
inti materi
4. Salam penutup

Lampiran:
MATERI
A. Pengertian
Menurut WHO (World Health Organization), stroke didefinisikan suatu
gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan
gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam,
atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak.
Menurut Price & Wilson (2006) pengertian dari stroke adalah setiap
gangguan neurologic mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau
terhentinya aliran darah melalui system suplai arteri otak. Dari beberapa uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian stroke adalah gangguan sirkulasi
serebral yang disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah
oleh karena emboli, thrombosis atau perdarahan serebral sehingga terjadi
penurunan aliran darah ke otak yang timbulnya secara mendadak

B. Penyebab Stroke
Penyebab stroke dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Trombosis serebral (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau
leher)
Arteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah
penyebab utama trombosis serebral dimana trombosis ini merupakan
penyebab paling utama dari stroke. Trombus serebral ini berkaitan erat
dengan lesi aterosklerotik yang menyebabkan penyempitan atau stenosis di
arteri karotis interna, di pangkal arteria serebri media atau ditaut arteria
vertebralis dan basilaris. Tidak seperti trombosis pada arteri koronaria yang
oklusi pembuluhnya cenderung terjadi mendadak dan total, trombosis
pembuluh otak cenderung memiliki awitan bertahap, bahkan berkembang
dalam beberapa hari. Beberapa pasien dapat mengalami pusing, perubahan
kognitif atau kejang dan beberapa mengalami awitan yang tidak dapat
dibedakan dari hemoragi intraserebral atau embolisme serebral.
b) Embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak
dari bagian tubuh yang lain).
Abnormalitas patologik pada jantung kiri, seperti endokarditis infektif,
penyakit jantung reumatik, dan infark miokard serta infeksi pulmonal
adalah tempat-tempat sebagai sumber emboli. Embolus berasal dari bahan
trombotik yang terbentuk di dinding rongga jantung dan katup mitralis.
Embolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang-cabangnya
dan merusak sirkulasi serebral. Embolisme serebral ini dapat menimbulkan
stroke dengan defisit neurologik yang mendadak dengan efek maksimum
sejak awitan penyakit. Embolus dari jantung dapat mencapai otak melalui
arteri karotis interna dan arteria vertebralis. Awitan hemiparesis atau
hemiplegia tiba-tiba dengan atau tanpa afasia atau kehilangan kesadaran
pada pasien dengan penyakit jantung atau pulmonal adalah karakteristik
dari embolisme serebral.
c) Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena
kontriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
d) Hemoragi serebral (pecahnya pembuluh darah ke dalam jaringan otak atau
ruang sekitar otak).
Hemoragi dapat terjadi diluar duramater (hemoragi ekstradural atau
epidural), di bawah duramater (hemoragi subdural), hemoragi subaracnoid
dan hemoragi intraserebral. Hemoragi ekstradural (epidural) adalah
kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera. Ini biasanya
mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah atau arteri
meninges lain. Pasien harus diatasi dalam beberapa jam setelah cidera untuk
mempertahankan hidup. Sedangkan untuk hemoragi subdural, pada
dasarnya sama dengan hemoragi epidural kecuali bahwa hematoma
subdural biasanya karena jembatan vena robek. Oleh karenanya, periode
pembentukan hematoma lebih lama (interval jelas lebih lama) dan
menyebabkan tekanan pada otak. Untuk hemoragi diruang subarakhnoid
(hemoragi subaraknoid), dapat terjadi sebagai akibat atau hipertensi, tetapi
penyebab paling sering adalah kebocoran aneurisme pada area sirkulus
Willisi dan malformasi arteri vena kongenital pada otak. Arteri dalam otak
dapat menjadi tempat aneurisme. Sedangkan untuk pendarahan yang terjadi
pada substansi otak (hemoragi intraserebral) merupakan hemoragi atau
perdarahan disubstansi dalam otak paling umum pada pasien dengan
hipertensi dan arterosklerosis serebral, karena perubahan degeneratif karena
penyakit ini biasanya menyebabkan ruptur pembuluh darah.

C. Faktor Resiko Stroke


1. Hipertensi
Hipertensi disebabkan aterosklerosis pembuluh darah serebral, sehingga
pembuluh darah tersebut mengalami penebalan dan degenerasi yang
kemudian pecah atau menimbulkan perdarahan. Hipertensi merupakan
penyebab utama stroke.
2. Penyakit Kardiovaskuler
Misalnya emboli serebral yang berasal dari jantung seperti penyakit arteri
koroner, gagal jantung kongestif, infark miokardium, serta hipertrofi
ventrikel kiri.
3. Diabetes Mellitus
Penderita DM akan menderita penyakit vaskuler, sehingga terjadi
mikrovaskularisasi dan aterosklerosis. Terjadinya aterosklerosis dapat
menyebabkan emboli yang kemudian menyumbat dan terjadi iskemia.
Iskemia menyebabkan perfusi pada jaringan otak menurun sehingga
menyebabkan stroke.
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan plaque pada pembuluh darah akibat nikotin
yan terkandung dalam tiap batang rokok.
Penimbunan plaque ini memungkinkan aterosklerosis yang dapat
menimbulkan stroke.
5. Alkoholik
Pada orang yang kecanduan alkohol dapat menyebabkan hipertensi,
penurunan aliran darah ke otak, dan kardiak aritmia, serta kelainan
motilitas pembuluh darah sehingga terjadi emboli serebral.
6. Peningkatan Kolesterol
Kolesterol dalam tubuh yang meningkat dapt menyebabkan arterosklerosis
dan terbentuknya emboli lemak sehingga aliran darah melambat termasuk
aliran darah menuju otak, maka perfusi otak menurun.
7. Obesitas
Pada obesitas kadar koleterol dalam tubuh tinggi. Selain peningkatan kadar
kolesterol, penderita obesitas juga beresiko tinggi menderita hipertensi
karena terjadi gangguan pada pembuluh darah. Kejadian ini merupakan
berkontribusi pada kejadian stoke.
8. Arterosklerosis
Arterosklerosis adalah penyempitan dan penebalan arteri karena
penumpukan plak pada dinding arteri karena penumpukan plak pada
dinding arteri. Penumpukan plak tersebut terjadi saat lapisan sel pada
dinding dalam arteri (endothelium) yang bertugas menjaga kelancaran
aliran darah mengalami kerusakan.

9. Riwayat kesehatan keluarga adanya stroke


10. Faktor usia (insiden meningkat seiring sejalan dengan bertambahnya usia)
11. Stres emosional

D. Tanda dan Gejala


Gejala stroke menurut Kowalak, dkk. (2011) adalah sebagai berikut:
1. Stroke sisi kiri:
a. Paralisis sisi kanan
Kehilangan fungsi dan sensibilitas otot kanan
b. Defisit wicara dan berbahasa
c. Perilaku yang lamban dan berhati – hati
d. Kehilangan memori dalam berbahasa
e. Disartria sisi kanan
sssBicara meracau dan mulut miring pada salah satu sisi wajah akibat
kelemahan otot pada sisi kanan
f. Afasia
Ketidakmampuan memahami atau menghasilkan bahasa
g. Apraksia
Ketidakmampuan mengendalikan otot, gerakan tidak terkoordinasi
2. Stroke sisi kanan:
a. Paralisis sisi kiri
Kehilangan fungsi dan sensibilitas otot kiri
b. Perilaku yang cepat dan sensibilitas otot kiri
c. Kehilangan memori dalam bekerja
d. Disartria sisi kiri
Bicara meracau dan mulut miring pada salah satu sisi wajah akibat
kelemahan otot pada sisi kiri

E. Pencegahan Stroke
1. Hindari merokok, kopi dan alkohol
2. Menjaga berat badab agar tetap ideal
3. Batasi konsumsi garam
4. Batasi makanan berkolesterol dan berlemak
5. Perbanyak makan buah dan sayur
6. Olahraga yang teratur.

Anda mungkin juga menyukai