Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA NY. T DENGAN STROKE


DI DESA KETUREN KOTA TEGAL

Disusun Oleh:
SELMA PRATIWI
D0020071

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Stroke


Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan Penyakit Stroke
Sasaran : Ny.T
Penyuluhan : Mahasiswa Profesi Ners STIKes Bhamada Slawi
Waktu : 25 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2020
Tempat : Rumah Ny.T

A. Tujuan
1. TIU : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anggota keluarga
mampu mencegah terjadinya kekakuan sendi
2. TIK :
a. Menjelaskan pengertian Stroke
b. Menjelaskan jenis Stroke
c. Menjelaskan penyebab Stroke
d. Menjelaskan gejala klinis Stroke
e. Menjelaskan terapi fisik atau ROM

B. Pokok-pokok Materi :
1. Pengertian Stroke
2. jenis Stroke
3. Penyebab Stroke
4. Tanda dan Gejala Stroke
5. Terapi Fisik atau ROM
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap &
No Kegiatan Pengajar Kegiatan Sasaran
Waktu
1. Pendahulun, 2 Pembukaan : a. Menjawab salam
menit a. Mengucapkan salam dan b. Menyimak
memperkenalkan diri c. Mendengarkan,
b. Menyampaikan tujuan menjawab pertanyaan
penyuluhan
c. Apersepsi

2 Penyajian, 15 Pelaksanaan Penyampaian a. Mendengarkan dan


menit Materi : memerhatikan
a. Pengertian Stroke
b. Jenis Stroke
c. Penyebab Stroke
d. Tanda dan Gejala Stroke
e. Terapi Fisik atau ROM

3 Evaluasi, 5 Menanyakan kembali hal- a. Menjawab dan


menit hal yang sudah dijelaskan menjelaskan
mengenai pertanyaan
a. Pengertian Stroke
b. Jenis Stroke
c. Penyebab Stroke
d. Tanda dan Gejala Stroke
e. Terapi Fisik atau ROM

4 Penutupan 5 a. Menutup pertemuan a. Mendengarkan dan


menit dengan menyimpulkan menjawab salam
materi yang telah di
bahas
b. Mengucapkan
terimakasih dan salam
D. Media
Lembar balik Stroke
Leaflet
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
F. Setting Tempat
Keterangan :
P : Penyuluh / pengajaran
Ny.T Perawat S : Sasaran

G. Materi
1. Pengertian
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak
terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya
pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan
asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang
rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

2. Jenis Stroke
a. Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang
membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga
menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga
dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, stroke
trombotik dan stroke embolik.
b. Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak
pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh
beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut
meliputi hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh
darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri
dari dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.

3. Penyebab Stroke
Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke. Selain stroke, faktor
risiko ini juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor-faktor
tersebut meliputi:
 Faktor kesehatan, yang meliputi:
o Hipertensi.
o Diabetes.
o Kolesterol tinggi.
o Obesitas.
o Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi
jantung, atau aritmia.
o Sleep apnea.
o Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.
 Faktor gaya hidup, yang meliputi:
o Merokok.
o Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
o Konsumsi obat-obatan terlarang.
o Kecanduan alkohol.
 Faktor lainnya:
o Faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota keluarga yang pernah
mengalami stroke, berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama juga.
o Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki risiko stroke lebih tinggi
dibandingkan orang yang lebih muda.

4. Tanda dan Gejala Stroke


Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda, sehingga
gejala stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat
kerusakannya. Itulah mengapa gejala atau tanda stroke bisa bervariasi pada tiap
pengidap. Namun, umumnya stroke muncul secara tiba-tiba. Ada tiga gejala
utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu:
 Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena
mulut atau mata terkulai.
 Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati
rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga
mengalami kelemahan.
 Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali
meskipun penderita terlihat sadar.
Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu:
 Mual dan muntah.
 Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan
pusing berputar (vertigo).
 Penurunan kesadaran.
 Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
 Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
 Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.
Berikut ini merupakan cara pemeriksaan cepat terhadap seseorang yang
kemungkinan mengalami stroke, dikenal dengan sistem F.A.S.T
 FACE = Wajah; Periksa wajah (F=FACE).  Minta pasien untuk tersenyum.
Apakah mulut korban terlihat miring?
 ARMS= Lengan; Minta pasien untuk mengangkat kedua tangan. Apakah korban
dapat mengangkat dan menahan kedua lengannya (A=ARM) dengan baik?
 SPEECH= Bicara; Minta pasien untuk mengikuti perkataan Anda. Apakah
korban berbicara (S=SPEECH) cadel? Apakah korban mengerti Anda?
 TIME=Waktu; Waktu (TIME) sangatlah penting. Jika Anda menjumpai gejala
diatas, segera cari bantuan medis atau bawa ke rumah sakit.
5. Terapi Fisik atau ROM
Pelatihan ROM (Range of Motion) adalah latihan gerak sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien
menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara
aktif ataupun pasif. (Potter and Perry, 2005).
Manfaat
a. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot
b. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
c. Mencegah kontraktur, kelainan bentuk dan kekakuan pada sendi
Jenis 
a. Latihan Aktif ROM
Merupakan latihan gerak yang dilakukan dengan menggerakkan masing-masing
persendian sesuai dengan rentang gerak normal. Sendi yang digerakkan meliputi
seluruh sendi dari kepala sampai ujung kaki secara aktif.
b. Latihan Aktif Asistif
Latihan dilakukan sesuai dengan kemampuan pasien dan sisanya dibantu oleh
perawat
c. Latihan Pasif ROM
Merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan
persendian pasien sesuai dengan rentang geraknya.

Syarat - syarat melakukan latihan ROM


      Indikasi
 Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
 Kelemahan otot
 Fase rehabilitasi fisik
 Klien dengan tirah baring lama
 Penting untuk mempertahankan normal sendi dan jaringan lunak.

      Kontra Indikasi
 Klien dengan gangguan pada sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan
 Pembengkakan dan peradangan pada sendi
 Cedera di sekitar sendi.

6. Evaluasi
a. Ny.T mampu menjelaskan pengertian Stroke
b. Ny.T mampu menjelaskan jenis Stroke
c. Ny.T mampu menyebutkan penyebab Stroke
d. Ny.T mampu menyebutkan tanda dan gejala Stroke
e. Ny.T mampu mempraktekan Terapi Fisik atau ROM
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses,
dan Praktik Volume 2, Edisi 4, Jakarta: EGC

Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUI

S. Heru Adi. 1995. Kesehatan Masyarakat. Jakarta. : EGC

Mansjoer, Arief. Et all. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media


Aesculapius

Leila, Handerson.2006.Stroke Panduan Perawatan.Kesehatan Praktis.jakarta.Arcan

Anda mungkin juga menyukai