Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STROKE NON-HEMORAGIK

Dosen Pembimbing

Ns. Nurhayati, S.Kep., MNS

Disusun Oleh :

Nama : Susilawati

NPM : 2014201013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

T.A 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ................................................... 1

A. Tujuan Instruksional Umum .................................................................. 1

B. Tujuan Instruksional Khusus .................................................................. 1

C. Sasaran .................................................................................................... 1

D. Materi ..................................................................................................... 1

E. Metode ................................................................................................... 1

F. Media ...................................................................................................... 2

G. Kriteria Evaluasi ..................................................................................... 2

H. Kegiatan Penyuluhan ............................................................................. 3

Lampiran Materi .............................................................................................. 5

ii
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang pengelolaan Stroke Non-Hemoragik

Sasaran : Pasien Stroke Non-Hemoragik

Metode : Ceramah dan Diskusi

Media : Leaflet

Waktu : 30 menit

Tempat : Di Rumah Pasien Stroke Non-Hemoragik

Hari/Tanggal : Sabtu, 4 September 2021

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini. peserta penyuluhan dapat
mengetahui dan memahami Stroke Non-Hemoragik

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, seluruh lansia mampu :
1. Mengetahui pengertian Stroke Non-Hemoragik.
2. Mengetahui tanda dan gejala Stroke Non-Hemoragik.
3. Mengetahui faktor resiko Stroke Non-Hemoragik.
4. Mengetahui cara pengelolaan Stroke Non-Hemoragik.
5. Mengetahui diet Stroke Non-Hemoragik.

C. Sasaran
Pasien penderita Stroke Non-Hemoragik.

D. Materi
Terlampir

E. Metode
 Ceramah
 Diskusi

1
F. Media
 Leaflet

G. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria struktur :
a. Peserta yang datang di tempat penyuluhan
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
2) Kriteria proses :
a. Antusias peserta penyuluhan terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta penyuluhan konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap
dan benar.
3) Kriteria hasil :
a. Menjelaskan pengertian Stroke Non-Hemoragik.
b. Menjelaskan tanda dan gejala Stroke Non-Hemoragik.
c. Menjelaskan faktor resiko Stroke Non-Hemoragik.
d. Menjelaskan cara pengelolaan Stroke Non-Hemoragik.
e. Menjelaskan diet Stroke Non-Hemoragik.

2
H. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Media


. Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Salam Menjawab
 Perkenalan salam
 Menjelaskan
tujuan dari
pertemuan
2. Isi Materi 20 menit  Menjelaskan Memperhatikan Leaflet
pengertian
Stroke Non-
Hemoragik
 Menjelaskan Memperhatikan
penyebab Stroke
Non-Hemoragik
 Menjelaskan
faktor resiko Memperhatikan
Stroke Non-
Hemoragik
 Menjelaskan cara
pengelolaan Memperhatikan
Stroke Non-
Hemoragik
 Menjelaskan diet
Stroke Non- Memperhatikan
Hemoragik
 Memberi
kesempatan Bertanya
peserta bertanya
 Menjawab
pertanyaan Memperhatikan

3
3. Penutup 5 menit  Melakukan Sasaran dapat
evaluasi kepada menjawab
peserta tentang
 Menyimpulkan pertanyaan
materi bahasan yang diajukan
 Memberikan Memperhatikan
motivasi peserta
untuk memenuhi
kebutuhan
nutrisi
 Mengakhiri Menjawab
pertemuan dan salam
memberi salam

Lampiran

MATERI

4
A. Pengertian Stroke Non-Hemoragik
Menurut WHO (1986), stroke adalah gangguan peredaran darah keotak
atau disebut cerebro vascular accident (VCA) atau, stroke adalah tanda-tanda
klinis yang berkembang cepat akibat fungsi vocal (global), dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih ataupun menyebabkan
kematian, tanpa adanya penyebab lain yang ada selain vaskuler.
Menurut feigin, 2006 stroke atau sering disebut juga dengan
“cerebrovascular accident” adalah gejala kelainan neurogi akibat dari
penyakit pembuluh darah otak. Stroke adalah penyakit otak yang paling
destruktif dengan konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik, dan
keuangan yang besar pada pasien, keluarga, dan masyarakat.
Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA
(Cerebro Vaskular Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan
oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam ) dengan gejala
atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu. (Harsono, 1996, hal
67).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak sering ini adalah
kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (smeltzer C.
Suzanne, 2002, hal 2131)
Stroke non-hemoragik adalah jenis stroke yang terjadi akibat penyumbatan
pada pembuluh darah otak. Stroke yang juga disebut stroke infark atau stroke
iskemik ini merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi. Diperkirakan
sekitar lebih dari 80% kasus stroke di seluruh dunia disebabkan oleh stroke
non-hemoragik. bisa terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat atau sangat
berkurang, sehingga membuat sel-sel otak mati. jenis penyakit stroke, yaitu
stroke hemoragik dan stroke non-hemoragik.
B. Penyebab Stroke Non-Hemoragik
1. Trombosit ( bekuan cairan didalam pembuluh darah otak)
Thrombus yang lepas dan menyakut di pembuluh darah yang lebih distal
disebut embolus.

5
2. Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain)
Emboli merupakan 5-15% dari penyebab stroke. Dari penelitian
epedemiologi didapatkan bahwa sekitar 50% dari semua serangan iskemik
otak, apakah yang permanen atau transien, diakibatkan oleh komplikasi
trombotk atau embolik dari atheroma, yang merupakan kelainan dari
arteri ukuran besar atau sedang, dan sekitar 25% disebabkan oleh penyakit
pembuluh darah kecil di intyrakranial dan 20% oleh emboli jantung.
Emboli dapat terbentuk dari gumpalan darah, kolesterol, lemak, fibrin
trombosit, udara, tumor, metastase, bakteri, benda asing. Emboli lemak
terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam
aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri
3. Hemoragik cerebral (pecahnya pembuluh darah selebral dengan perlahan
kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak).
Akibatnya adalah gangguan suplai drah ke otak, menyebabkan kehilangan
gerak, piker, memori, bicara, atau sensasi baik sementara atau permanen.
4. Iskemia ( Pnurunan aliran darah kearea otak)
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pimgsan.
Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan
menahun. Hal ini terjadi jika seorang mengalami kehilanagan darah yang
banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama
jantung yang abnormal.
5. Aterosklerosis,
Terbentuknya aterosklerosis berawal dari endapan atheroma (endapan
lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah. Selain dari
endapan leak, aterosklerosis ini juga mungkin karena arteriosclerosis,
yaitu penebalan dinding arteri (tunika intima) karena timbunan kalsium
yang kemudian mengakibatkan bertambahnya diameter pembuluh darah
dengan atau tanpa mengecilnya pembuluh drah.
6. Infeksi,
Peradangan juga menyebabkan menyempitnya pembuluh drah, terutama
yang menunju ke otak.

6
7. Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat-obatan yang justru dapat menyebabkan stroke
seperti : amfetamin dan kokain dengan jalan mempersempit lumen
pembuluh darah ke otak.
8. Hipotensi
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seorang pigsan. Stroke
bisa terjadi jika hipotensi ini sangat parah dan menahun.

C. Faktor Resiko Stroke Non-Hemoragik


1. Hipertensi
2. Aneurisma pembuluh darah cerebral
3. Kelainan jantung / penyakit jantung
4. Diabetes mellitus (DM)
5. Usia lanjut
6. Polocitemia
7. Peningkatan kolesterol (lipid total)
8. Obesitas
9. Perokok
10. Kurang aktivitas fisik

D. Cara Penatalaksanaan Stroke Non-Hemoragik


1. Pada saat terjadi serangan
Stroke merupakan suatu kegawat daruratan medis. Periode Emas stroke
hanya 3-6 jam, sehingga penatalaksaan cepat, tepat dan cermat berperan
besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan. Deteksi dini stroke dapat
dilakukan dengan Face, Arms, Speech, Time
2. Pasien Pasca Stroke
a. Latihan ROM aktif dan pasif
Merupakan Latihan gerak untuk melatih otot dan saraf yang lemah agar
dapat berfungsi normal Kembali. Latihan gerak aktif dilakukan oleh

7
pasien sendiri, sedangkan Latihan gerak pasif otot pasien digerakkan
oleh orang lain.
b. Memonitor tekanan darah
c. Meminum obat sesuai anjuran dokter

E. Diet untuk pasien Stroke


1. Pasien stroke dianjurkan makan :
a. Sumber karbohidrat : beras, kentang, ubi, singkong, tapioca, biscuit,
bihun
b. Sumber protein hewani : daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan telur
ayam, susu skim
c. Sumber protein nabati : semua kacang-kacangan dan produk olahannya
(tahu & tempe)
d. Sayuran : bayam, wortel, kangkong, kacang Panjang, labu siam, tomat.
Toge.
e. Buah : buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup seperti
pisang, papaya, manga, jambu biji, melon, semangka
f. Sumber lemak : minyak jagung dan kedelai, margarin dan mentega
dalam jumlah terbatas, dan santan ecer.
2. Makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita stroke
a. Sumber karbohidrat: mie, soda (baking powder), kue-kue yang terlalu
manis
b. Sumber protein hewani: daging sapid an ayam yang berlemak, jeroan,
keju, protein hewani yang diawetkan
c. Sumber protein nabati: pindakas, produk kacang-kacang olahan yang
diawetkan.
d. Sayuran: Sayuran yan gmengandung gas seperti kol, sawi, kembang
kol, dan lobak
e. Buah-buahan: buah-buahan yan gmengangung gas seperti durian,
nangka, dan buah-buahan yang diawetkan (buah kaleng)
f. Sumber lemak: santan kental dan produk goring-gorengan.

8
9

Anda mungkin juga menyukai