Anda di halaman 1dari 2

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERIOPHAGE

SPESIFIK SALMONELLA TYPHI KULIT AYAM BROILER


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Demam tifoid adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang yang disebabkan oleh Patogen Salmonella enterica serotype Typhi
(Salmonella typhi) yang menjadi ancaman kesehatan manusia diseluruh dunia
(Ochiai et al. 2008; Alba et al., 2016). Data perkiraan terakhir pada tahun 2010 yang
dilporkan telah terjadi 13,5 juta penyakti ini diseluruh dunia dengan tingkat kejadian
tertinggi di Asia dan Afrika (Buckle et al., 2012; Crump et al., 2004). Indonesia
merupakan salah satu negara endemik demam tifoid dengan tingkat kematian paling
tinggi bersama New Guinea di Asia Tenggara (Crump et al., 2004). Berdasarkan data
penelitian Ochiai et al. (2008) yang dilakukan di Jakarta melaporkan telah terjadi
148,7 kasus demam tifoid per 100.000 orang/tahun pada kelompok 2-4 tahun; 180,3
kasus demam tifoid per 100.000 orang/tahun untuk kelompok umur 5-15 tahun; dan
51,2 kasus demam tifoid per 100.000 orang/tahun untuk kelompok umur >16 tahun
dengan tingkat kematian mencapai 10-30 % (tanpa penanganan efektif) dan turun
menjadi 1-4 % (dengan penanganan tepat).
Penggunaan antibiotik yang dilakukan untuk mengatasi masalah demam tifoid
menimbulkan masalah lain berupa resistensi bakteri tersebut. Pada lima dekade
terakhir, pemakaian antibiotik mengalami kenaikan signifikan. Tidak hanya problem
di negara berkembang, negara maju pun dilaporkan menjadi korban akibat peresepan
yang tidak diperlukan seperti terjadi di Amerika Serikat (data dari The Center for
Disease Control and Prevention) ( Akalin, 2002). Penggunaan antibiotik yang tidak
diperlukan dan tidak sesuai dosis akan meningkatkan resistensi bakteri dan berefek
pada peningkatan masyarakat terinfeksi bakteri Salmonella Typhi dan angka
kematiannya (Deshpande, J.D., Joshi,2013).
Salah satu yang dapat dimanfaatkan untuk identifikasi antimikroba baru yaitu
bakteriopage yang merupakan pembunuh alami bakteri patogen. Penggunaan
bakteriophage dipertimbangkan lebi menguntungkan dibanding antibiotik karena
spesifikasi penyerangan patogen target (sehingga mikroflora normal usus tidak
terganggu) dan proses replikasi bakteriophage serta lysis langsung terjadi di sel
bakteri inang sehingga akan membunuh bakteri inang tersebut (Strydom dan
Witthuhn, 2015; Connerton dan Connerton, 2005).
Persebaran bakteriophage melimpah di alam sesuai keberadaan sel bakteri
inang, namun menjadi kendala akan jumlah bakteriophage teridentifikasi yang
terbatas disebabkan minimnya penelitian tentang bakteriophage (Ceasjens, 2008).
Kemampuan bakteriophage untuk menjadi agen biokontrol pada bakteri patogen
khususnya Salmonella Typhi yang menjanjikan menjadi tuntutan pengkayaan
bakteriophage dengan isolasi dan karakterisasi melalui media yang melimpah
(Rao,2006; Susianto, et al., 2014; cheng et al., 2018; Harada et al., 2018). Pada
penelitian ini, digunakan sampel kulit ayam broiler untuk memperoleh agen potensial
biokontrol bakteri patogen penyebab demam tifoid yang mengalami Multidrug
Resistant (MDR).
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang diangkat, terdapat rumusan masalah
yang harus dijawab yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengaruh penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dosis pada penyakit
demam tifoid ?
2. Bagaimana mengatasi permasalahan bakteri patogen resistan Salmonella Typhi ?
3. Bagaimana proses isolasi dan karakterisasi bakteriophage dari bakteri
Salmonella typhi dari sampel kulit ayam broiler ?
3.1. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh akibat penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dosis pada
penyakit demam tifoid.
2. Menentukan solusi permasalahan bakteri patogen resisten Salmonella Typhi.
3. Memahami proses isolasi dan karakterisasi bakteriophage dari bakteri
Salmonella Typhi dari sampel kulit ayam broiler.
3.1. MANFAAT
Manfaat dari adanya penelitian ini adalah :
1. Dapat mengatasi permasalahan resistensi antibiotik pada penyakit demam tifoid.
2. Menekan dan mengurangi infeksi penyakit demam tifoid di masyarakat.
3. Artikel ini menjadi bahan referensi bagi pembaca dan peneliti lain dalam
mengatasi permasalahan sejenis.

Sumber :
1. Review Article : Penggunaan Enzim Endolysin Sebagai Antibakteri Untuk
Menghilangkan Resistensi Bakteri oleh Nadia Gitta Paramita dan
Swriwidodo ( Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran, Bandung) tahun
2018.
2. Jurnal Teknologi Pertanian : Isolasi dan Karakterisasi Bakteriofag Spesifik
Salmonella Typhi dari Kulit Ayam oleh : Sri Hardanti, dkk ( Jurusan
Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya,
Malang) tahun 2018
3. Jurnal : Identifikasi Cemaran Salmonella sp. Dan Isolasi Bakteriofage
Sebagai Biokontrol dalam Penanganan Pasca Panen Udang Vannamei
(Litopennaus Vannamei) oleh : Mumpuni Uji Kawedar Anjung (Program
Pasca Sarjana Magister Teknlogi Agroindustri Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung) tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai