Anda di halaman 1dari 2

Naskah drama menyambut bulan rajab

(TULISAN TEBAL, YANG NGOMONG ADALAH MODERATOR. PEMAIN HANYA NGOMONG


PERCAKAPAN)

ASSALAMUALAIKUM WARROHMATULLOHI WABAROKATUH.

Di suatu desa, tinggallah beberapa anak yang masih bersekolah dasar. Anak-anak ini tumbuh
bersama, dan bermain bersama selayaknya anak-anak pada umumnya. Setiap pulang sekolah,
setelah mengganti baju seragam, makan siang, dan sholat dhuhur mereka menyempatkan
bermain bersama. Di desa tempat tinggal mereka, ada tempat khusus yang luas semacam taman
yang biasa dipakai untuk bermain anak-anak, dan disitulah mereka berkumpul untuk bermain
bersama. Kelompok anak-anak ini beragam sifatnya, disitu ada Rian, Rafli, Dio, Tuti, Fian,Teni, dan
Sovi.

Dihari itu, kebetulan mereka semua dipulangkan lebih awal dari jadwal biasanya. Mereka pulang
sekolah pukul 10 pagi, karena para guru akan melaksanakan rapat tahunan. Masing-masing dari
anak tersebut pulang, dan melakukan kebiasaan mereka. Setelah makan siang, mereka berkumpul
ditaman untuk bermain. Anak laki-laki bermain kelereng, dan yang perempuan bermain lomba
masak-masakan.

(percakapan)

Rafli : “hei temen-temen, udah pada bawa kelereng kan kalian ?” (tanya rafli ke kedua teman laki-
lakinya)

Dio : “pastinya udah lah, aku bawa semua yang aku simpen dirumah nih. Ayo main sampe abis stok
kelerengku !! ngga akan takut aku, hahahahaha” (ejek Dio ke temannya)

Rian : “halalah, banyak ngomong kalian. Mbok ayo main cepet, kita liat siapa yang bakal bawa semua
kelereng ini. Tanganku udah siap nylentik kelereng nih”

Dio : “hehehe, kalo udah siap kalah si ayo aja !”

Para anak laki-laki itupun asyik bermain kelereng.

(percakapan)

Teni : “ eh halo semuanya ! udah bawa alat alatnya kan ? aku sama Fian dah siapin nih buat bahan-
bahan yang dimasak nih” (Teni menunjukkan daun-daunan yang dimisalkan untuk bahan yang
dimasak)

Fian : “iya nih, banyak banget hehehe. Kalian masak aja, kita berdua jadi jurinya hehehehehehe”
(sambil merangkul Teni)

Tuti : “lah kok kaya gitu, ngga maul ah ! kita semua ikut lombanya. Biar nanti yang cowo cowo yang
jadi juri aja tuh ! mereka kan juga ada disitu “ (Tuti kesal, berbicara sambil menunjuk anak laki-laki
yang bermain kelereng)

Sovi : “iya tuh, bikin kesel aja si, kita kan janjian buat lomba masak masakan bareng, ngga ada yang
jadi juri “

Teni : “iya udah iya, ayo deh main bareng. Bercanda juga kok hehehe “
Akhirnya, mereka semua bermain bersama. Dan tidak terasa waktu dhuhur sudah tiba. Dimasjid
dekat tempat mereka bermain sudah terdengan azan. Anak anak perempuan yang belum selesai
bermain masak-masakan langsung bersiap membereskan tempat bermainnya. Sedangkan anak
laki-laki masih asyik bermain.

Fian : “eh ayo, udah ada azan tuh. Balik udah lah, tar dimarahin ibu aku ! “

Teni : “iya yuk, udahan ! ajakin tuh yang cowo cowo sekalian buat balik”

Tuti : “heh ayo, anak cowo balik ! tar keburu pak ustadz lewat buat kemesjid, awas nanti kalian
diomelin !!!” (tuti berteriak kearah anak laki-laki yang sedang asyik bermain kelereng)

Rian : “lah, berisik amat si kalian. Sana pulang aja dulu, kita belom kelar” (jawab Rian, sambil emosi)

Lalu, kelompok anak perempuan mendekat ke anak laki-laki yang masih bermain kelereng.

Sovi : “astaghfirullah ! dosa lho kalian ngga mau sholat. Kan kemaren sore udah dikasih tau bu
ustadzah, kita lagi dibulan rajab, bulan istimewa. Masa ngga inget”

Dio : “Iya ian, jadi takut heh. Ayo ah, nanti diazab gimana. Padahal dulu pas jaman Nabi Muhammad
SAW masih ada, beliau susah payah buat isra mi’raj, nahan malu buat nawar rakaat sholat kan. Dari
yang 50 jadi Cuma 5 waktu sholat. Jangan ngawur deh !” (sambil nabok tangan Rian)

Rafli : “hayolo, iya. Kemarin kan diceritain juga, gimana nabi diajak jalan jalan mampir ke neraka. Liat
mereka yang disika karena perbuatannya didunia yang nakal, ngga sholat, ada juga yang sholat telat
dihukum. Kita jangan kaya gitu lah, masa iya mau masuk neraka”

Rian : “astaghfirullah, iya ya. Yaudah yuk, kita pulang siap siap sholat dulu. Tapi ntar lanjutin lagi,
udah mau menang nih aku. Hehehehe”

Dio : “iya gampang, udah ayo”

Akhirnya mereka semua membereskan mainannya masing-masing, dan bersiap untuk sholat.
Teman teman semua, sholat 5 waktu itu wajib bagi setiap muslim, baik anak-anak, ibu-ibu, bapak-
bapak, ataupun mbah-mbah. Semua harus sholat, ngga ada alas an buat ngga sholat. Karena kita
semua ngga mau dimasukan ke neraka pastinya harus sholat.

WASSALAMUALAIKUM WARROHMATULLOHI WABAROKATUH.

Anda mungkin juga menyukai