Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Banjaran


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Sunda
Kelas/Semester : IX/1
Materi Pokok : Teks Deskripsi
Alokasi Waktu : 8 JP (4 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, gotong royong, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengidentifikasi isi teks deskripsi 3.2.1 Menyebutkan hakikat teks deskripsi.
tentang kampung adat Sunda, Mengidentifikasi struktur teks
dengan memperhatikan struktur 3.2.2 deskripsi tentang kampung adat.
teks dan aspek kebahasaan yang Mengidentifikasi isi teks deskripsi
benar dan sesuai konteks. 3.2.3 tentang kampung adat Sunda.
Memahami koherensi dan kohesi
3.2.4 dalam wacana.
4.2 Menyajikan secara deskriptif (baik 4.2.1 Menyusun teks deskripsi tentang
lisan maupun tulisan) hasil analisis kampung adat berdasarkan hasil
atau pengamatan terhadap pengamatannya secara kreatif.
kampung adat Sunda dengan 4.2.2 Menyajikan secara deskriptif (baik
memanfaatkan berbagai media. lisan maupun tulisan) hasil analisis
atau pengamatan terhadap kampung
adat Sunda dengan kreatif
memanfaatkan berbagai media.

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Melalui diskusi dan tanya jawab, secara berintegritas, bergotong royong, dan saling
menghargai pendapat, peserta didik dapat:
1) menyebutkan hakikat teks deskripsi dengan tepat;
RPP Bahasa dan Sastra
Sunda
2) mengidentifikasi struktur teks deskripsi tentang kampung adat dengan benar; dan
3) mengidentifikasi isi teks deskripsi tentang kampung adat Sunda dengan benar.

Pertemuan Kedua
Melalui diskusi dan tanya jawab, secara berintegritas, bergotong royong, dan saling
menghargai pendapat, peserta didik dapat memahami koherensi dan kohesi dalam wacana.

Pertemuan Ketiga dan Keempat


Melalui unjuk kerja, secara berintegritas, bergotong royong, dan saling menghargai
pendapat, peserta didik dapat:
1) menyusun teks deskripsi tentang kampung adat berdasarkan hasil pengamatannya secara
kreatif; dan
2) menyajikan secara deskriptif (baik lisan maupun tulisan) hasil analisis atau pengamatan
terhadap kampung adat Sunda dengan kreatif memanfaatkan berbagai media.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
Pertemuan Pertama
a. Hakikat teks deskripsi
b. Struktur teks deskripsi
c. Isi teks deskripsi
d. Hakikat kampung adat
e. Ciri khas kampung adat

Pertemuan Kedua
Koherensi dan kohesi wacana

Pertemuan Ketiga dan Keempat


a. Penyusunan teks deskripsi
b. Penyajian teks deskripsi tentang
kampung adat sunda berdasarkan hasil pengamatan atau analisis

2. Materi Pengayaan
Perbandingan teks deskripsi dengan genre teks lainnya

3. Materi Remedial
Isi teks deskripsi

E. Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Saintifik
2. Metode : Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Teknik : Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab, Unjuk Kerja

F. Media, Bahan dan Alat


1. Media
Video deskripsi kampung adat
2. Bahan
RPP Bahasa dan Sastra
Sunda
2.1 Beberapa teks deskripsi tentang kampong adat di Jawa Barat
2.2 Lembar Kerja Siswa

3. Alat
DVD Player, Komputer, LCD proyektor, speaker, kertas plano, kertas tempel, spidol,
dan doubletape

G. Sumber Belajar
Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat.adibrata, R.A. 2006. Kamus
Basa Sunda. Bandung: Kiblat.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar. 2000. Kampung Adat di Jawa Barat. Bandung:
Disparbud.
Gazali, Spk. (Panarjamah). 2009. Metode Analisis Teks dan Wacana: Stefan
Titscher, Michael Mayer, Ruth Wodak, Eva Vetter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadi, Ahmad, Drs. 1991. Peperenian. Bandung: Geger Sunten.
Hidayat, Rahmat Taufiq, spk. 2005. Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku
Utama.
Lembaga Basa jeung Sastra Sunda. 2007. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung:
Geger Sunten.
Risnawati, Dadang Nurjaman, Susi Budiwati. 2017. Rancagé Diajar Basa Sunda. Bandung
Duania Pustaka Jaya.
Rukmana, Setiadi, spk. 2017. Wanda Basa Sunda. Bandung: Thursina Media Utama.
Sudaryat, Yayat, H. Abud Prawirasumantri, jeung H. Karna Yudibrata. 2007. Tata
Basa Sunda Kiwari. Bandung: Yrama Widya.
https://disparbud.jabar.goi.id
https://youtube.com

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


 Pertemuan Pertama
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian mengecek
kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang akan
dilakukan berlangsung baik dan bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta didik
guru melakukan apersepsi dengan menggali
informasi dan mengaitkan dengan materi
pada pertemuan sebelumnya;
4) Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan antara lingkungan alam dengan
dengan materi pembelajaran;
5) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
6) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
RPP Bahasa dan Sastra
Sunda
Inti 1) Peserta didik mengamati tayangan video 60 menit
beberapa kampung adat di Jawa Barat;
2) Peserta didik membaca teks deskripsi tentang
kampung adat;
3) Peserta didik dalam kelompoknya
mengidentifikasi isi teks deskripsi tentang
kampung adat;
4) Peserta didik bertanya jawab tentang hal-hal
yang berhubungan dengan isi teks deskripsi
tentang kampung adat;
5) Peserta didik secara individual menyimpulkan
isi teks deskripsi tentang kampung adat;
6) Peserta didik mengidentifikasi struktur teks
deskripsi;
7) Peserta didik menyimpulkan hal-hal
terpenting dari teks deskripsi tentang
kampung adat.
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
membuat kesimpulan kelas tentang materi
pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual kepada
peserta didik untuk mencari teks deskripsi
tentang kampung adat dari media cetak atau
internet; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang telah
dilakukan bermanfaat bagi peserta didik.

 Pertemuan Kedua
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian mengecek
kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang akan
dilakukan berlangsung baik dan bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta didik
guru melakukan apersepsi dengan menggali
informasi dan mengaitkan dengan materi
pada pertemuan sebelumnya;
4) Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan antara lingkungan alam dengan
dengan materi pembelajaran;
RPP Bahasa dan Sastra
Sunda
5) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
6) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik membaca teks deskripsi 60 menit
tentang kampong adat;
2) Peserta didik bertanyajawab tentang
koherensi dan kohesi wacana;
3) Peserta didik mengidentifikasi bentuk
koherensi dan kohesi dalam teks deskripsi
tentang kampong adat.
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
membuat kesimpulan kelas tentang materi
pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas kelompok kepada
peserta didik untuk melakukan pengamatan
terhadap sebuah kampung adat; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang telah
dilakukan bermanfaat bagi peserta didik.

 Pertemuan Ketiga
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian mengecek
kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang akan
dilakukan berlangsung baik dan bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta didik
guru melakukan apersepsi dengan menggali
informasi dan mengaitkan dengan materi
pada pertemuan sebelumnya;
4) Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang.
5) Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan antara lingkungan alam dengan
dengan materi pembelajaran;
6) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
7) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik secara bersama-sama dalam 60 menit
kelompoknya melakukan analisis hasil
pengamatannya terhadap berbagai aspek
RPP Bahasa dan Sastra
Sunda
yang terdapat di sebuah kampung adat;
2) Peserta didik secara bersama-sama dalam
kelompoknya menyusun pokok-pokok dari
berbagai aspek yang terdapat di sebuah
kampung adat dalam bentuk grafis;
3) Peserta didik secara bersama-sama dalam
kelompoknya menyampaikan pokok-pokok
dari berbagai aspek yang terdapat di sebuah
kampung adat di depan kelas;
4) Peserta didik menyampaikan tanggapan
terhadap hasil pengamatan dan analisis
tentang kampung adat oleh peserta didik
lainnya;
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
membuat kesimpulan kelas tentang materi
pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual kepada
peserta didik untuk membaca, dan
mengamati informasi menggunakan sumber-
sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori
berkaitan dengan kegiatan penyusunan teks
deskripsi tentang kampung adat; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang telah
dilakukan bermanfaat bagi peserta didik.

 Pertemuan Keempat
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian mengecek
kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang akan
dilakukan berlangsung baik dan bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta didik
guru melakukan apersepsi dengan menggali
informasi dan mengaitkan dengan materi
pada pertemuan sebelumnya;
4) Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang.
5) Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan antara lingkungan alam dengan
RPP Bahasa dan Sastra
Sunda
dengan materi pembelajaran;
6) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
7) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik secara individual menyusun 60 menit
teks deskripsi tentang kampung adat
berdasarkan hasil analisis dan pengamatan
oleh kelompoknya dan telah disempurnakan
dalam kegiatan diskusi kelas sebelumnya;
2) Peserta didik secara bersama-sama satu
kelas, membuat buku atau bentuk lainnya
yang berisi kumpulan teks deskripsi tentang
kampung adat;
3) Peserta didik secara berkelompok membuat
visualisasi deskripsi kampung adat yang ada
di Jawa Barat, dalam bentuk video.
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
membuat kesimpulan kelas tentang materi
pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual kepada
peserta didik untuk membaca, dan
mengamati informasi menggunakan sumber-
sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori
berkaitan dengan materi pembelajaran
selanjutnya; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang telah
dilakukan bermanfaat bagi peserta didik.

I. Penilaian
1. Sikap
Teknik Bentuk Butir Waktu Ket.
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Observasi Jurnal (Lihat Saat Penilaian untuk
lampiran) pembelajaran dan pencapaian
berlangsung pembelajaran
RPP Bahasa dan Sastra
Sunda
(assessment for
learning and
assessment of
learning)
Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif)
siswa.

2. Pengetahuan
No Teknik Bentuk Butir Instrumen Waktu Ket.
Instrumen Pelaksanaan
1. Tes Tulis Soal Tes (lihat lampiran) Saat Penilaian
Tulis pembelajara untuk
n pembelaj
berlangsung aran
(assess-
ment for
learning)

3. Keterampilan
No Teknik Bentuk Butir Instrumen Waktu Ket.
Instrumen Pelaksanaan
1. Unjuk 1) Sacara kelompok, Saat Penilaia
Kerja titénan salasahiji pembelajara n untuk
kampung adat nu n pembel
aya di Jawa Barat! berlangsung ajaran
Niténanana bisa ku (assess-
ment
cara datang
for
langsung ka lokasi learnin
atawa nengetan g)
tina sumber-sumber
visualisasi (video)
dina internet.
2) Sacara kelompok,
jieun poko-poko
rupaning aspék anu
kapanggih tina hasil
paniténan dina
wangun grafis!
Grafisna bisa
dijieun sacara
basajan tina
keretas karton
atawa sacara
leuwih modern

RPP Bahasa dan Sastra


Sunda
ngagunakeun
aplikasi grafis dina
komputer.
3) Sacara individual,
jieun teks deskripsi
ngeunaan salasahiji
kampung adat nu
aya di Jawa Barat,
dumasar kana hasil
paniténan!
4) Sacara kelompok,
jieun visualisasi
déskripsi ngeunaan
salasahiji kampung
adat nu aya di Jawa
Barat, dina wangun
vidio.

4. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi siswayang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan yaitu perbedaan
teks deskripsi dengan genre teks lainnya.

5. Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi siswayang belum mencapai ketuntasan
belajar diberikan kegiatan pembelajaran ngan bentuk remedial, yaitu:
a. Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih siswabelum mencapai ketuntasan.
b. Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11-49% siswabelum mencapai ketuntasan.
c. Bimbingan perorangan, jika 1-10% siswabelum mencapai ketuntasan.

RPP Bahasa dan Sastra


Sunda
Lampiran 1: Tes Tulis

Di handap aya wacana nu ngadéskripsikeun salahsahiji kampung adat nu aya di tatar


Sunda. Pék titénan tur baca ku hidep cing gemet!

Kampung Pulo
Sacara administratif, Kampung Pulo kaeréh ka wewengkon désa Cangkuang,
kecamatan Lélés, Kabupatén Garut, nu anggangna ti Bandung téh kira-kira 50 KM ka beulah
wétan, 13 km saméméh puseur dayeuh Garut. Kampung Pulo téh asalna mah aya di tengah
situ Cangkuang, nu matak dingaranan kampung Pulo ogé, tapi kiwari cai situ Cangkuang
beuki ngorotan antukna sabagian tina éta situ salin jinis jadi pasawahan.
Di Kampung Pulo aya dua situs budaya titinggal karuhun, nya éta candi Cangkuang
nu mangrupa candi hindu jeung makom Radén Arif Muhammad, nya éta tokoh anu mimti
ngadegna kampung Pulo. Kaayeunakeun salian ti dua situs anu tadi, pamaréntah ngahaja
ngadegkeun museum pikeun tempat nyimpen rupa-rupa barang titinggal karuhun.
Nu dumuk di Kampung Pulo teu meunang leuwih ti genep kulawarga (6
suhunan), luyu jeung sajarahna éta kampung téh baheulana dicicingan ku Embah Dalem Arif
Muhammad jeung anak-anakna anu awéwé nu jumlahna genepan nu ngeusian 6 imah nu
ngajajar pahareup-hareup di kénca katuhueun palataran lembur sarta ditungtungna aya
wangunan tajug anu mangrupa perlambang anak lalaki Embah Dalem Arif Muhammad anu
maot keur leutik kénéh. Nurutkeun carita ti kuncénna, anak lalaki Embah Arif maot lantaran
kacilakaan nalika diarak dina jampana anu suhunanana segi lima ngurilingan lembur rék
disunatan. Harita arak-arakan téh dipirig ku gamelan sarta maké goong gedé. Teu gugur teu
angin ujug-ujuk datang angin puyuh anu pohara gedéna nu ngabalukarkeun budak sunatan
anu keur diarak téh ngalaman kacilakaan, ti harita urang kampung Pulo turun cadu nyieun
imah anu suhunanana segi lima jeung nabeuh goong.
Embah Arif Muhammad téh salasaurang panglima perang Mataram anu dikirimkeun
ku Sultan Agung Mataram pikeun ngagempur VOC di Batavia. Tapi kulantaran kasoran
Embah Arif teu daék balik deui ka Mataram, tapi terus bumén-bumén di Kampung Pulo anu
tadina mah ngaranna téh Pulo Panjang sarta nyebarkeun agama Islam nepi ka bisa
ngislamkeun sakabéh pangeusi Pulo Panjang anu tadina ngagem agama Hindu.
Pakasaban urang kampung Pulo téh kana tatanén, boh nyawah boh ngebon. Salian ti
tatanén, urang Kampung Pulo ogé miara ingon-ingon nya éta hayam jeung meri atawa
éntog. Sedengkeun ingon-ingon anu sukuna opat saperti sapi, munding atawa domba teu
meunang.
Kadaharan has ti Kampung Pulo nya éta burayot, opak, gogodoh, jeung ranging
(ranginang anu dikincaan). Salian ti ngokolakeun rupa-rupa kadaharan hasna, urang
kampung Pulo ogé ngokolakeun rupa-rupa karajinan tina kai (hususna pineus), awi, jeung
batok kalapa anu diréka jadi rarakitan, candi, imah adat, bébécaan, jeung paparahuan.
Aya sababaraha pacaduan atawa kapamalian nu lumaku di Kampung Pulo nya éta:
1. Masarakat teu meunang nyémah atawa jarah dina poé Rebo sabab poé Rebo téh
mangrupa poéan urang kampung nyuprih élmu kaagamaan (Islam). Dina poé Rebo
masarakat kampung Pulo teu meunang milampah atawa migawé pagawéan nanaon
salian ti pangajaran atawa diajar élmu agama (Islam).
2. Urang Kampung Pulo teu meunang nambahan jumlah wangunan. Di Kampung Pulo ukur
aya genep imah luyu jeung jumlah anak awéwé Embah Dalem Arif Muhammad anu
genepan jeung hiji tajug luyu jeung jumlah anak lalakina.Embah Dalem Arif Muhammad
anu ngan hiji-hijina. Lamun aya urang Kampung Pulo anu rumah tangga, 14 poé (dua
minggu) sabada kawin kudu kaluar ti Kampung Pulo, iwal lamun kolotna geus maot
manéhna bisa balik deui, anu disebut ngaplus.
3. Urang Kampung Pulo teu meunang miara sato anu sukuna opat, saperti sapi, munding,
domba jeung sajabana, iwal ucing, sabab ucing mah mangrupa sato anu di anu
dipikameumeut ku Kangjeng Nabi Muhammad SAW. Ieu kapamalian téh aya patalina
jeung kabersihan palataran lembur sarta sangkan henteu ngaruksak kana tutuwuhan.
Ku lantaran kitu, urang Kampug Pulo ukur miara hayam, itik atawa éntog.
4. Urang Kampung Pulo cadu nabeuh goong gedé hususna jeung gamelan sacara umumna.
Éta perkara aya patalina jeung musibah kacilakaan anu ngabalukarkeun maotna anak
lalaki hiji-hijina Embah Dalem Arif Muhammad nalika rék disunatan.
5. Urang Kampung Pulo teu meunang nyieun imah maké suhunan segi lima, ieu ogé sarua
aya patalina jeung kacilakaan anu kaalaman ku anak lalaki Embah Dalem Arif
Muhammad. Ku lantaran kitu, sakabéh wangunan anu aya di Kampung Pulo
ngagunakeun suhunana manjang atawa jolopong.
Kuncén mangrupa tokoh anu mibanda peran penting dina kahirupan urang Kampung
Pulo. Salian ti jadi kokolot atawa pamingpin adat dina ngalaksanakeun ajén-inajén anu
dipuhit ku masarakat, kuncén ogé mangrupa médiator pikeun pamaréntah dina nepikeun
program-program pangwangunan ka masarakat Kampung Pulo.
Upacara adat anu biasa digunakeun ku urang Kampung Pulo henteu lésot tina siklus
kahirupan manusa, saperti upacara kawinan, salametan anu kakandungan (tujuh bulanan)
jeung anu ngajuru (marhabaan), salametan anu maot (tiluna, tujuhna, matang puluh, natus,
muluh, néwu, nyéket, jeung mendak). Anu patalina jeung tatanén (mitembeyan), anu
patalina jeung ngadegkeun wawangunan saperti ngadegkeun suhunan imah jeung
salametan ngeusian imah, sarta upacara Ngaibakan Banda Pusaka anu dilaksanakeun
unggal tanggal opat welas (wanci purnama) bulan Mulud.
Kasenian kurang mekar di Kampung Pulo, sabab aya patalina jeung ayana pacaduan
nabeuh goong atawa gamelan.

(diropéa tina Kampung Adat & Rumah Adat di Jawa Barat,


Disbudpar Jabar)

Sabada maca wacana nu eusina medar ngeunaan kampung adat Kampung Pulo,
cing pék jawab pananya di handap!
1. Di mana lebah-lebahna ari Kampung Pulo téh?
2. Naon sababna éta kampung téh dingaranan Kampung Pulo?
3. Saha nu naratas atawa ngadegkeun éta kampung jeung urang mana asalna?
4. Naon sababna diéta kampung imah téh ngan aya genep suhunan?
5. Perlambang naon ari masjid nu aya di éta kampung?
6. Kunaon pangna di éta kampung teu meunang nabeuh goong jeung nyieun imah nu
suhunana segi lima?
7. Naon nu diagem ku urang Kampung Pulo saacan ngagem Islam?
8. Ingon-ingon naon nu teu meunang dipiara ku urang Kampung Pulo?
9. Sebutkeun genep pacaduan atawa kapamalian nu lumaku di Kampung Pulo!
10. Kudu aya sabaraha kulawarga ari pangeusi Kampung Pulo sarta kumaha mun aya
anggota kulawarga nu laki-rabi?
11. Naha urang Kampung Pulo mah teu meunang nyémah dina poé Rebo?
12. Di Kampung Pulo mah teu meunag miara sato nu sukuna opat, iwal ucing. Naon
sababna miara ucing mah dimeunangkeun?
13. Maké suhunan modél naon ari imah di Kampung Pulo?
14. Naha peranan kuncén di Kampung Pulo mah kacida pentingna?
15. Naha kahirupan kasenian di kampung Pulo mah kurang mekar?
Lampiran 2: Pedoman Penskoran

(1) Penilaian Pengetahuan (NP)


- Soal nomor 1-15, Skala Skor 1-10
- Skor Maksimal = (15 x 10) = 150
- Nilai Pengetahuan = (Skor Diperoleh X 10)/15

(2) Penilaian Keterampilan (NK)

FORMAT PEUNTEUN TÉKS DÉSKRIPSI


Aspek nu Dipeunteun Skor Peunteun
Ngaran Siswa
Struktur Eusi Organisasi Diksi

FORMAT PEUNTEUN VISUALISASI


DÈSKRIPSI KAMPUNG ADAT
Aspek nu Dipeunteun
Kelompok Pamangpaatan Kasaluyuan Skor Peunteun
Krèatifitas
Mèdia Eusi

FORMAT PEUNTEUN GABUNGAN (KAPARIGELAN)


Ngaran Siswa Aspek nu Dipeunteun
Peunteun Kritèria
Tèks Visualisasi

Anda mungkin juga menyukai