TINJAUAN PUSTAKA
A. Sirkumsisi
1. Pengertian Sirkumsisi
(Blank, 2012).
salah satu prosedur bedah yang paling sering dilakukan (Cagno, 2012).
7
8
(Yavuz, 2012).
sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis dimana akan
2. Indikasi Sirkumsisi
a. Agama
Muslim).
alasan sosial atau budaya seperti anak merasa malu jika belum
c. Medis
(Hutcheson, 2009) :
1) Fimosis
terkumpul diantaranya.
2) Parafimosis
3) Balanitis
4) Kondiloma Akuminata
3. Kontraindikasi Sirkumsisi
lain :
a. Hipospadia
b. Epispadia
2009).
c. Kelainan hemostatis
2012).
4. Prinsip Sirkumsisi
a. Persiapan pasien
akan dilakukan.
meliputi:
2) Cairan disinfekstans.
6) Handscone steril.
9) Alkohol
5) Pemotongan preputium
5. Metode Sirkumsisi
(Manakijsirisuthi, 2012).
a. Metode konvensional
b. Metode Dorsumsisi
c. Metode electrocauter
terdiri dari sepotong logam panas seperti kawat. Panas pada alat ini
bakar.
15
waktu sekitar satu minggu sampai sepuluh hari agar bekas lukanya
anestesi mampu bertahan antara satu jam sampai satu setengah jam
mengkhitan pada hari ketiga dan pada hari kelima sampai hari
7. Komplikasi sirkumsisi
2011).
a. Pendarahan
b. Infeksi
anestesi diantaranya reaksi alergi dari obat bius atau bisa juga
gangguan pernapasan.
B. Nyeri
1. Pengertian nyeri
bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri pada setiap orang dalam
hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
18
2. Klasifikasi nyeri
a. Nyeri akut
tubuh. Nyeri akut hampir selalu terjadi oleh adanya picu kerusakan
1) Nyeri Fisiologis
pada bayi berat badan rendah. Blok ini dilakukan dengan cara
blok nervus dorsal penis dan ring blok jauh lebih efektif
(Morris, 2010).
2) Nyeri Klinis
hilang/sembuh.
b. Nyeri Kronik
3. Patofisiologi nyeri
21
yang terdiri dari bagian luar berupa lapisan yang berkeratin dan lapisan
anak kecil. Pada remaja, debris seluler dan sekresi lokal dapat
2010).
selama preputium masih berpisah dengan glans penis dan tidak terjadi
preputium kecil, terjadi jebakan pada posisi ini. Kemudian akan terjadi
pembengkakan dari glans penis dan tidak dapat mengecil. Jika tidak
4. Respon nyeri
a. Respon fisiologis
saraf simpatis dan sistem saraf otonom. Hal ini terjadi karena pada
b. Respon perilaku
Pada saat nyeri dirasakan, saat itu juga dimulai suatu siklus,
yang apabila nyeri tidak diobati atau tidak dilakukan upaya untuk
sabjektif dan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh
nyeri:
Jogjakarta: Ar-Ruzz)
Jogjakarta: Ar-Ruzz.)
hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala
Jogjakarta: Ar-Ruzz.)
26
digunakan pada pasien yang secra non verbal yang tidak dapat
KRITERIA SKORING
OBSERVASI
0 1 2
tindakan kenyamanan
Total skor
0 : Tidak Nyeri
6. Penatalaksanaan Nyeri
a. Pendekatan farmakologis
28
OAISN)
2) Analgetik Opioid
contoh obat jenis ini yang efektif jika diberikan tersendiri dan
29
1) Massage
intensitas nyeri.
4) Distraksi
5) Teknik Relaksasi
6) Imajinasi Terbimbing
nyamanan dikeluarkan.
7) Hipnosis
31
sirkumsisi.
1. Pengkajian
a. Auto anamnesa
b. Pengkajian fisik
3) Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa keperawatan
33
perawatan penis
saluran perkemihan
3. Fokus intervensi
Intervensi :
perawatan penis
Intevensi :
pribadi pasien
keluarga
Intervensi :
35
Intervensi :
Intevensi :
pribadi pasien
keluarga
1. Judul
anestesi sirkumsisi
2. Peneliti
Desember 2015
4. Metode penelitian
group post test. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak yang
intervensi dan kontrol dengan p-value < 0,001 dan nilai signifikansi
ini akan menjadi dasar pada tahap berikutnya yaitu proses tumbuh
hari ketiga post perawatan luka operasi pada anak. Penelitian Kirby