Anda di halaman 1dari 17

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
I. Identitas
Inisial : Tn. J
Umur : 18 tahun
Informan : Klien dan Rekam Medik
Tanggal pengkajian : 11 November 2014
No.RM : 00.74.63
Tanggal masuk : 23 Agustus 2014
Alamat : Desa Koto Baru Semuruk, RT 002, Kec. Air Hangat, Kerinci

II. Alasan Masuk


Tn. J datang diantar oleh keluarga ke RSJ Prof. HB. Saanin Padang melalui IGD
pada tanggal 23 Agustus 2014 yang ketiga kalinya dengan keluhan klien yang suka
menghisap lem sampai mabuk, klien sering berbicara sendiri, tertawa sendiri, berjalan
mondar-mandir, seperti adanya lawan bicara. Saat klien menunjukkan gejala tersebut,
keluarga langsung membawa klien ke RSJ Prof. HB. Saanin untuk mendapatkan
perawatan.

III. Faktor Predisposisi


a. Gangguan Jiwa di Masa Lalu
Klien sudah menunjukkan gejala gangguan jiwa sejak +4 tahun yang lalu.
Pertama, tahun 2010 klien dibawa oleh keluarga ke RSJ Prof. HB. Saanin Padang
dengan keluhan klien berbicara sendiri, tertawa sendiri dan marah – marah tak
menentu, klien dirawat di ruangan Cenderawasih selama satu minggu dan pulang
dengan keadaan tenang atas izin Dokter. Kedua, tahun 2013 klien masuk lagi
dengan keluhan yang sama yaitu klien sering tertawa sendiri, berbicara sendiri,
seperti adanya lawan bicara, berjalan mondar-mandir. Klien dirawat di ruang Nuri
selama 3 bulan dan pulang dengan keadaan tenang, dijemput oleh keluarga atas
izin Dokter. Namun sejak +3 bulan terakhir, sakit klien kambuh lagi dan untuk
ketiga kalinya klien dirawat di RSJ Prof. HB. Saanin Padang.

15
b. Pengobatan Sebelumnya
Sejak mulai sakit yaitu pada tahun 2013, klien langsung dibawa oleh
keluarga ke RSJ Prof. HB. Saanin Padang, dirawat di ruangan Cenderawasih
selama seminggu dan pulang dengan keadaan tenang. Klien melanjutkan
pengobatannya ke puskesmas setempat namun klien tidak teratur minum obat
karena kurangnya perhatian keluarga dalam memotivasi klien untuk minum obat.
Pengobatan klien kurang berhasil karena klien juga tidak mampu beradaptasi
dengan lingkungannya dan masih menyisakan gejala gangguan kejiwaan. Klien
terakhir dirawat pada tahun 2013 di ruangan Nuri RSJ Prof. HB. Saanin Padang,
dirawat selama 3 bulan, klien pulang dengan tenang dijemput keluarga atas izin
dokter. Namun klien mengalami putus obat selama +4 bulan dan kembali
mengisap lem dan sejak +3 bulan terakhir, sakit klien kambuh lagi dan keluarga
kembali membawa klien ke RSJ Prof. HB. Saanin Padang untuk mendapat
perawatan, untuk saat ini keadaan klien sudah mulai terkontrol.
Masalah Keperawatan :
- Ketidakefektifan regimen terapeutik : obat
- Ketidakefektifan koping individu
- Koping keluarga tidak efektif

c. Trauma
 Aniaya Fisik
Klien pernah mengalami aniaya fisik dari keluarga yaitu klien dipukuli oleh
ayahnya. Ketika masih sekolah klien pernah melakukan penganiayaan fisik
dengan memukul dan berkelahi dengan teman – temannya. Sementara di
Rumah Sakit pada saat dirawat, klien pernah terpancing emosinya oleh klien
lain dan berkelahi dengan klien tersebut sehingga klien mengalami luka-luka
di bagian kepala, kaki dan tangan akibat terjatuh dan terbentur batu saat
berkelahi. Hal ini terjadi sebanyak satu kali. Klien juga pernah menyaksikan
penganiayaan fisik secara langsung di lingkungan RSJ Prof HB.Saanin
Padang dan secara tidak langsung melalui televisi.

16
 Aniaya Seksual
Klien tidak pernah menganiaya atau dianiaya dan melihat penganiayaan
seksual sebelumnya baik di lingkungan masyarakat atau lingkungan RSJ Prof
HB.Saanin Padang
 Penolakan
Klien mengatakan tidak begitu diterima oleh lingkungan dan masyarakat
karena nakal dan suka berkelahi. Semenjak sakit, klien merasa ditolak dan
dikucilkan oleh masyarakat di sekitar rumahnya karena kondisinya saat ini.
 Kekerasan dalam Keluarga
Klien pernah mengalami kekerasan dalam keluarga yaitu klien yang sering
dipukuli oleh ayahnya, menurut klien ayahnya memukul dirinya karena
nakal, suka berkelahi dan selalu membuat masalah.
 Tindakan Kriminal
Klien tidak pernah mengalami tindakan kriminal sebelumnya
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

d. Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

e. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan


Klien mengatakan masa lalu yang tidak menyenangkan baginya adalah ketika
ayahnya menyuruhnya untuk berhenti sekolah semenjak kelas 2 SMP
dikarenakan klien yang mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : gangguan proses keluarga

IV. Pemeriksaan Fisik


a. Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg
N : 87 x/menit
P : 26 x/menit
S : 36 0C

17
b. Ukuran
TB : 160 cm
BB : 45 Kg
c. Keluhan fisik
Tidak ada
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

V. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
: perempuan
: Laki-laki
: meninggal
: Klien
: Serumah

Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Klien saat ini tinggal
bersama orang tua dan 2 orang adiknya yang berumur 9 tahun dan 1 bulan. Pola
komunikasi di keluarga merupakan komunikasi terbuka, namun karena orang tua
yang sibuk dengan pekerjaannya menyebabkan anak-anak menjadi kurang
terbuka kepada orang tua. Klien lebih senang menceritakan masalahnya kepada
nenek. Kesibukan menyebabkan orang tua menjadi kurang memperhatikan anak-
anaknya, sehingga pola asuh permisif diterapkan oleh keluarga. Ayah berperan
sebagai pengambil keputusan di keluarga.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Keluarga

18
b. Konsep diri
 Citra tubuh
Klien menyukai seluruh tubuhnya dan yang paling disukai adalah bagian
matanya yang sipit seperti orang Cina. Klien merasa bersyukur terhadap apa
yang dimilikinya.
 Identitas
Klien sebelum dirawat bekerja sebagai pelajar SMP di Kerinci, namun
ayahnya menyuruhnya berhenti sekolah karena klien telah menunjukkan gejala
gangguan jiwa. Klien mengaku sedih karena tidak bisa melanjutkan
sekolahnya dan tidak bisa seperti anak lain seumurannya. Setelah berhenti
sekolah, klien hanya bekerja membantu orang tuanya di peternakan ayam dan
itik milik keluarganya. Klien senang bisa membantu orang tuanya bekerja
namun klien merasa malu terhadap pendidikannya yang tidak tamat SMP.
 Peran diri
Klien mengaku mampu menjalankan peran sebagai anak yang baik yaitu
dengan membantu orang tuanya dalam bekerja. Klien membantu orang tua di
peternakannya. Selama di Rumah Sakit, klien tampak rajin dalam merapikan
tempat tidur, kadang-kadang menyapu halaman, klien juga selalu
mengambilkan persediaan air minum untuknya dan teman-teman.
 Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan bisa segera pulang serta dapat berkumpul
dengan keluarganya lagi.
 Harga diri
Saat ini klien merasa dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat karena
kondisinya saat ini. Klien mengatakan keluarganya sudah lama tidak
mengunjunginya.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

c. Hubungan Sosial
 Orang terdekat
Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan klien saat ini adalah
neneknya. Klien sering menceritakan masalah yang dialaminya kepada
neneknya.

19
 Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan di masyarakat dan kelompok.
Setiap harinya klien hanya membantu orang tuanya di peternakan dan
membantu melakukan pekerjaan rumah.
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan malu mengikuti kegiatan di masyarakat, karena pernah
dicemooh oleh masyarakat di sekitar rumahnya.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

d. Spiritual
 Nilai dan keyakinan
Klien percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Klien adalah seorang muslim,
namun klien mengatakan jarang melakukan ibadah shalat.
 Ibadah
Ibadah klien jarang dilaksanakan dan ketika disuruh selalu menjawab sebentar
lagi sampai waktu shalat habis klien tetap saja belum shalat. Sebelum sakit
pun klien juga jarang menjalankan ibadah shalatnya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VI. Status Mental


a. Penampilan
Klien berpenampilan kurang rapi, kadang baju tidak diganti. Namun klien mampu
menjaga penampilan dan kebersihan diri apabila disuruh.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
b. Pembicaraan
Ketika berbicara kepada perawat, klien berbicara dengan nada yang sesuai. Klien
sangat terbuka kepada perawat dan menceritakan semua yang dialaminya.
Pembicaraan berkaitan satu dengan lainnya, kontak mata dan pengertian ada.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
c. Aktivitas motorik
Klien tampak tenang, suka berjalan mondar mandir kemudian duduk, termenung
dan kemudian jalan lagi. Klien terlihat lebih banyak beraktifitas di luar kamar,

20
klien sering membantu mengambil air untuk diminum bersama dengan teman-
temannya. Saat berinteraksi klien tampak santai, tidak gelisah, ataupun tegang.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensosi : Halusinasi penglihatan
d. Alam perasaan
Klien mengatakan perasaannya saat ini biasa saja, namun klien mengaku sedih
berada di Rumah Sakit sekian lama dan berulang. Klien mengatakan ia ingin
segera pulang untuk bertemu dengan keluarganya dan bisa hidup seperti layaknya
orang normal. Klien ingin kembali bekerja membantu orang tuanya.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
e. Afek
Klien tampak labil, ekspresi wajah sesuai.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
f. Interaksi selama wawancara
Saat wawancara klien dapat berinteraksi, klien menunjukkan sikap kooperatif,
kontak mata ada, klien menjawab pertanyaan perawat walaupun terkadang
dengan kata-kata yang diulang, pembicaraan nyambung, klien tidak menunjukkan
sikap curiga selama interaksi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
g. Persepsi
Klien mengatakan pernah melihat bayangan orang yang mengajaknya berinteraksi
seperti sedang melambaikan tangan memanggilnya. Saat melihat bayangan
tersebut klien merasa senang, namun klien mengaku lama kelamaan bayangan
tersebut mengganggunya. Klien melihat bayangan tersebut kadang-kadang dan
akan timbul saat klien sedang termenung sendiri.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi penglihatan
dan Pendengaran
h. Proses pikir
Pembicaraan dengan klien koheren dan nyambung, pembicaraan tidak berbelit-
belit, dan juga tidak terlihat flight of ideas (pembicaraan yang meloncat-loncat
dari satu topik ke topik yang lain).
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

21
i. Isi pikir
Selama pengkajian, tidak ditemukan adanya keyakinan yang berlebihan terhadap
sesuatu (waham).
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
j. Tingkat kesadaran
Klien sadar sepenuhnya, orientasi terhadap waktu, tempat dan orang tepat. Klien
mengatakan saat ini berada di Rumah Sakit Jiwa untuk proses penyembuhan dari
penyakit yang dialaminya. Klien juga ingat siapa yang mengantar ke Rumah Sakit
dan klien mampu mengingat alasan kenapa klien dibawa ke Rumah Sakit.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
k. Memori
Klien tidak memiliki gangguan daya ingat jangka panjang maupun jangka
pendek, klien memiliki ingatan yang baiksebab klien mampu mengingat tentang
kehidupan masa lalunya, kehidupan saat ini, dimana ia tinggal, bekerja dan
dengan siapa ia tinggal. Klien juga mampu mengingat nama teman-temannya di
Rumah Sakit.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
l. Tidak konsentrasi dan berhitung
Klien memiliki konsentrasi yang baik, klien sangat fokus dan konsentrasi dan
berhitung tidak terganggu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
m. Kemampuan penilaian
Klien tidak memiliki gangguan dalam kemampuan penilaian. Klien dapat
mengambil keputusan yang sederhana, misalnya ketika ditanyakan mana yang
lebih dahulu makan atau mandi, klien menyebutkan mandi terlebih dahulu baru
makan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
n. Daya tilik diri
Klien menyadari kondisinya saat ini sehingga ia dibawa oleh keluarganya ke
Rumah Sakit Jiwa untuk memperoleh perawatan dan agar segera sembuh dari
penyakitnya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

22
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien mengatakan makan 3x sehari yaitu pagi, siang dan malam baik di rumah
maupun di rumah sakit. Biasanya klien bisa makan mandiri, bisa merapikan
peralatan mandiri. Di rumah sakit klien bisa makan dengan bantuan minimal
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
b. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB/BAK di toilet baik saat klien masih berada di rumah dan
saat klien berada di rumah sakit. Di rumah sakit, klien terlihat mampu
menggunakan dan membersihkan toilet setelah digunakan. Klien mampu
membersihkan diri dan merapikan pakaian sekembalinya dari toilet. Klien mampu
BAB/BAK dengan bantuan minimal.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Kebiasaan
mandi klien dilakukan baik saat klien berada di rumah maupun di rumah sakit.
Cara mandi adalah dengan menyiram air kemudian menggosok sabun ke seluruh
badan dan terakhir disiram kembali dengan air. Klien menyikat gigi setiap pagi
hari. Klien mengatakan keramas satu kali sehari. Klien mengatakan gunting kuku
jika sudah panjang. Klien dapat bersih – bersih dengan bantuan minimal.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
d. Pakaian
Klien mengambil, memilih dan mengenakan pakaian serta alas kaki dengan
bantuan minimal. Penampilan klien terlihat bersih, mampu memakai baju yang
sesuai. Klien mengatakan ganti pakaian satu kali sehari. Klien mampu berpakaian
dengan bantuan minimal.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan kadang – kadang terbangun tengah malam dan susah untuk
tidur kembali. Klien mengatakan tidur pada siang hari ±2 jam dan nyenyak. Klien
merapikan tempat tidur, mencuci muka setelah mandi.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah

23
f. Penggunaan obat
Klien mengatakan di rumah sakit bisa minum obat lebih teratur dibandingkan saat
klien masih berada di rumah. Di rumah sakit klien mengatakan minum obat 2 kali
sehari, obatnya CPZ dan Risperidon. Cara pemberian obat yaitu melalui oral dan
reaksi obat akan membuat klien mengantuk dan tertidur. Klien menggunakan obat
dengan bantuan minimal.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan akan melakukan program rawat jalan jika diperbolehkan
pulang dan akan tetap melakukan kontrol teratur di rumah sakit jiwa HB Sa’anin
Padang. Klien memiliki sistem pendukung yaitu keluarga yang dapat
mengingatkan klien minum obat serta mendapatkan pelayanan kesehatan.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
h. Aktifitas di dalam rumah
Klien mengatakan menerima masakan yang dimasak oleh ibunya, klien belum
mampu mengolah makanan sendiri, kecuali membelinya diluar. Klien dapat
membantu ibunya dengan membersihkan rumah dengan menyapu kamar tidur,
ruang tamu dan dapur serta mengepelnya. Klien mampu mencuci pakaiannya
sendiri.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
i. Aktifitas di luar rumah
Klien sebelumnya adalah seorang pelajar, sehari – hari klien melakukan kegiatan
belajar di luar rumah, klien menggunakan kendaraan pribadi (motor). Klien juga
membantu orang tuanya di peternakan itik.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah

VIII. Mekanisme Koping


a. Koping maladaptif
Klien mengatakan jika ada masalah dirinya akan bercerita kepada neneknya.
Klien mengatakan kalau ada yang membuatnya jengkel dan marah, klien akan
mengamuk dan menghancurkan barang di sekitar klien, dengan begitu klien baru
bisa tenang.
Masalah keperawatan: ketidakefektifan koping individual

24
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Masalah dengan kelompok
Klien kurang berinteraksi dalam kelompok, sehingga mendapatkan dukungan
yang minimal dari suatu kelompok
b. Masalah dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak begitu diterima di lingkungan karena perilaku klien yang
nakal dan suka berkelahi.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien putus sekolah pada saat kelas 2 SMP. Awalnya klien mengisap lem ketika
duduk di bangku kelas 1 SMP, klien ketahuan oleh gurunya dan dikeluarkan. Di
sekolahnya yang kedua, klien kembali mengisap lem, dan klien dikeluarkan
akhirnya klien berhenti dan putus sekolah.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien belum bekerja karena masih berstatus sebagai pelajar. Sebagai pelajar klien
berharap bisa kembali sekolah dan diterima, klien mengatakan akan berhenti
mengisap lem ketika dirinya diterima lagi untuk bersekolah.
e. Masalah dengan perumahan
Klien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan kedua adiknya.
f. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan tidak begitu bermasalah dengan ekonominya, karena kedua
orang tuanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan adik – adiknya.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan mudah dijangkau, klien juga mengatakan tidak keberatan
untuk kontrol ulang ke RSJ karena akan dibantu oleh keluarganya dalam
mengurus pengobatannya.
Masalah keperawatan: Isolasi Sosial

X. Pengetahuan
Klien mengatakan gangguan jiwa yang dialaminya karena disebabkan oleh
dirinya yang pernah mengisap lem. Klien mengatakan mengisap lem dia lakukan
karena pengaruh lingkungan dan keluarga yang membuatnya sering jengkel karena
selalu dimarahi. Klien mampu menyebutkan nama obat namun tidak mampu
menyebutkan 5 prinsip minum obat dengan benar. Klien mengatakan untuk
pengobatannya, klien harus meminum obat dengan teratur agar sakit terkontrol dan

25
mencegah kekambuhan. Klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara mengendalikan
diri ketika marah dan bagaimana menggunakan sistem pendukung yang ada.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan

XI. Aspek Medis


Diagnosa medis : skizofrenia paranoid
Terapi medis : Chlorpromazine 2 x 100 mg
Risperidon 2 x 2 mg

XII. Analisa Data


No Data Masalah Keperawatan
1 DS: Gangguan persepsi – sensori :
- Klien mengatakan pernah melihat halusinasi penglihatan dan
bayangan orang yang mengajaknya pendengaran
berinteraksi seperti sedang
melambaikan tangan memanggilnya
- Klien mengatakan tidak suka dengan
bayangan itu dan ingin memukulnya
- Klien mengatakan melihat bayangan
saat sedang sendirian
DO :
- Klien suka berjalan mondar – mandir
kemudian duduk dan termenung
kemudian jalan lagi
- Klien terlihat bingung
- Klien terlihat marah pada sesuatu
yang tidak jelas
2 DS: Resiko Perilaku kekerasan
- Klien mengatakan mudah emosi
- Klien mengatakan ingin memukul
bayangan yang sering memanggilnya
- Klien mengatakan jika sedang marah
ingin memukul sesuatu

26
- Klien mengatakan saat sekolah dulu
pernah berkelahi dan memukul teman
sekolahnya
DO :
- Suara klien meninggi jika sedang
marah
- Klien tidak menghiraukan saran/
arahan orang lain ketika emosi
- Jalan mondar mandir
- Klien pernah memukul pasien lain
saat berada di rumah sakit
- Klien tampak tidak mampu mencegah
/ mengontrol perilaku kekerasan
- Ketika klien emosi, klien tampak
mengatupkan rahang dengan kuat
3 DS: Harga diri rendah
- Klien mengaku sedih berada di rumah
sakit terlalu lama dan berulang
- Klien mengatakan malu dengan
keadaan dirinya yang sekarang
- Klien mengatakan sedih karena tidak
bisa melanjutkan sekolahnya dan
tidak bisa seperti anak lain
seumurannya
- Klien mengatakan malu karena
dirinya tidak tamat SMP
- Klien merasa dikucilkan oleh keluarga
dan masyarakat
- Klien mengatakan tidak begitu
diterima oleh lingkungan dan
masyarakat karena dirinya nakal
- Klien mengatakan keluarganya sudah
lama tidak mengunjunginya

27
DO :
- Klien mengkritik diri sendiri
- Klien tampak malu dengan keadaan
dirinya
- Klien tidak berani menatap lawan
bicara ketika diajak berkomunikasi
- Klien tampak pesimis dengan keadaan
- Klien terkadang tampak berbicara
lambat dan tidak jelas
4 DS: Isolasi sosial
- Klien mengatakan orang terdekat
dengan klien saat ini adalah neneknya
- Klien mengatakan jarang mengikuti
kegiatan yang ada di masyarakat
- Klien mengatakan tidak mau
mengikuti kegiatan yang ada di
masyarakat karena pernah di cemooh
oleh tetangganya
DO :
- Klien jarang memulai pembicaraan
duluan
- Klien mengalami penurunan
komunikasi
- Klien bicara seperlunya saja kepada
teman yang ada di ruangan
- Klien terkadang terlihat tampak sedih
5 DS: Ketidakefektifan koping
- Klien mengatakan tidak ingin individu
bercerita dengan orang tua terutama
ibunya jika ada masalah
- Klien mengatakan jika ada masalah
akan melampiaskan dengan mengisap
lem karena akan membuatnya lebih
tenang

28
- Klien mengatakan akan memukul
benda apa saja yang ada di sekitarnya
sedang marah
DO :
- Klien dapat menyebutkan dirinya
mengalami penolakan dari lingkungan
- Klien dapat menyebutkan tindakannya
untuk mengisap lem ketika ada
masalah
6 DS: Koping keluarga tidak efektif
- Klien mengatakan kalau keluarganya
tidak mengetahui kalau dirinya
kembali mengisap lem
- Klien mengatakan putus obat karena
ibunya tidak menebus obat saat
obatnya habis
DO :
- Klien dirawat untuk ketiga kalinya di
RSJ Prof. HB. Saanin
- Klien putus obat selama 4 bulan
sebelum dibawa ke rumah sakit
7 DS: Ketidakefektifan regimen
- Klien mengatakan dirinya putus obat terapeutik : obat
karena tidak ada obat yang tersedia di
pelayanan kesehatan terdekat
DO :
- Klien dirawat untuk ketiga kalinya di
RSJ Prof. HB. Saanin
- Klien putus obat selama 2 bulan
8 DS: Gangguan proses keluarga
- Klien mengatakan orang tuanya
menyuruh berhenti untuk sekolah saat
berada di kelas 2 SMP

29
- Klien mengatakan kalau orang tuanya
tidak mengetahui kalau dirinya
kembali mengisap lem
- Klien mengatakan lebih terbuka dan
sering menceritakan masalah yang
dihadapinya kepada nenek
dibandingkan orangtuanya baik ibu
maupun ayahnya
DO :
- Klien mulai mengisap lem semenjak
kelas 1 SMP dan baru diketahui oleh
orang tua satu tahun kemudian
9 DS: Kurang Pengetahuan
- Klien mengatakan obatnya Risperidon
dan CPZ
- Klien mengatakan tidak ingat dengan
5 benar minum obat
- Klien mengatakan tahu bagaimana
cara mengendalikan diri ketika marah
DO :
- Klien tidak dapat menyebutkan
koping dan bagaimana penggunaan
sistem pendukung yang ada
- Klien tidak bisa menyebutkan 5
prinsip minum obat dengan benar

XIII. Daftar Masalah Keperawatan


1. Gangguan persepsi – sensori : halusinasi
2. Resiko Perilaku kekerasan
3. Harga diri rendah
4. Isolasi sosial
5. Ketidakefektifan koping individu
6. Ketidakefektifan regimen terapeutik : obat

30
7. Koping keluarga tidak efektif
8. Gangguan proses keluarga

XIV. Pohon Masalah

Resiko perilaku kekerasan

Halusinasi Ketidakefektifan regimen terapeutik : obat

Isolasi sosial koping keluarga tidak efektif

Harga diri rendah Gangguan Proses Keluarga

Ketidakefektifan koping individu

XV. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan persepsi – sensori : halusinasi penglihatan dan pendengaran
2. Resiko Perilaku kekerasan
3. Harga diri rendah
4. Isolasi sosial

31

Anda mungkin juga menyukai