Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“KODE ETIK KEPERAWATAN DAN ASPEK HUKUM


DALAM KEPERAWATAN”

DISUSUN OLEH :

NI KOMANG SARI

201801268

PROGRAM STUDI ILMU KEPRAWATAN /


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA
PALU
TAHUN 2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa, atas
anugrahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Kode
Etik Keprawatan Dan Aspek Hukum Dalam Keprawatan”

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis, penulis telah
berkuasa untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa masih memiliki keterbatasan dalam menyusun makalah ini

Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi tekhnik
penulisan, maupun dari isi maka penulis mohon maaf dan kritik serta saran dari
Dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harap
ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian .

Palu, 21 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1.1 ETIKA KEPRAWATAN .........................................................................3
A. Pengertian etika .................................................................................. 3
B. Tujuan kode etik keprawatan..............................................................4
C. Kode etik keprawatan ......................................................................... 5
D. Fungsi kode etik perawat ....................................................................11
1.2 Hukum keperawatan................................................................................12
A. Funsi hukum dalam praktek keprawatan............................................12
B. Undang undang praktek keprawatan ..................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan


konflik yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka
dalam praktik profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien,
perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian
terhadap etik. Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang
disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian
atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam
pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi,
perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab
untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien.
Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan
lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum yang
berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai
akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka
lakukan. Secara umum terhadap dua alasan terhadap pentingnya para perawat
tahu tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan pertama untuk
memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan
konsisten dengan prinsip-prinsip hukum. Kedua, untuk melindungi perawat
dari liabilitas Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang etik dan
hukum dalam keperawatan.

1
B. Tujuan Umum:
1. Untuk mengetahui Pengertian etika profesi keperawatan !
2. Untuk mengetahui Tujuan etika keperawatan !
3. Untuk mengetahui Kode Etik Keperawatan !
4. Untuk mengetahui Hukum Keperawatan !
5. Untuk mengetahui Fungsi Hukum dalam Keperawatan !
6. Untuk mengetahui Undang-Undang Praktek Keperawatan !

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Etik Keperawatan

A. Pengertian Etika dan Etiket


Etik atau ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang
artinya adat, kebiasaaan, perilaku, atau karakter. Sedangkan menurut
kamus webster, etik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa
yang baik dan buruk secara moral. Dari pengertian di atas, etika adalah
ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan
atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :
 baik dan buruk
 kewajiban dan tanggung jawab (Ismani,2001).
Etik mempunyai arti dalam penggunaan umum. Pertama, etik
mengacu pada metode penyelidikan yang membantu orang memahami
moralitas perilaku manuia; yaitu, etik adalah studi moralitas. Ketika
digunakan dalam acara ini, etik adalah suatu aktifitas; etik adalah cara
memandang atau menyelidiki isu tertentu mengenai perilaku manusia.
Kedua, etik mengacu pada praktek, keyakinan, dan standar perilaku
kelompok tertentu (misalnya : etik dokter, etik perawat).
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang
bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap
menerima) dan kepercayaan dari profesi. Moral, istilah ini berasal dari
bahasa latin yang berarti adat dan kebiasaan. Pengertian moral adalah
perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan “standar

3
perilaku” dan nilai-nilai” yang harus diperhatikan bila seseorang
menjadi anggota masyarakat di mana ia tinggal. Etiket atau adat
merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang, serta menjadi
suatu kebiasaan didalam masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu
bentuk perbuatan yang nyata.
B. Tujuan Kode Etik Keperawatan
Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar
perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat
menghargai dan menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik
keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien
atau pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik
dalam profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di luar
profesi keperawatan.
b. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh
praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral
dalam pelaksanaan tugasnya.
c. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan
tugasnya diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun
masyarakat.
d. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan
kepoerawatan agar dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi
pada sikap profesional keperawatan.
e. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna
tenaga keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam
melaksanakan tugas praktek keperawatan.

4
C. Kode Etik Keperawatan
a. Pengertian kede etik keprawatan
Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu
standar kesempurnaan dan nilai kelompok. Kode etik adalah
prinsip etik yang digunakan oleh semua anggota kelompok,
mencerminkan penilaian moral mereka sepanjang waktu, dan
berfungsi sebagai standar untuk tindakan profesional mereka.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang
membina profesi tertentu baik secara nasional maupun
internasional. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun
oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI di jakarta pada
tanggal 29 November 1989.
Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan
16 pasal.
a. Bab 1, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
b. Bab 2, terdiri dari lima pasal menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap tugasnya.
c. Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tanggung jawab
perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain.
d. Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap profesi keperawatan.
e. Bab 5, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air.

5
Dengan penjabarannya sebagai berikut:
1. Tanggung jawab Perawat terhadap klein
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
masyarakat, diperlukan peraturan tentang hubungan antara
perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
 Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa
berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber pada
adanya kebutuhan terhadap keperawatan individu,
keluarga, dan masyarakat.
 Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang
keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan
masyarakat.
 Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap
individu, keluarga, dan masyarakat, senantiasa dilandasi
rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
keperawatan.
 Perawat, menjalin hubungan kerjasama dengan individu,
keluarga dan masyarakat, khususnya dalam mengambil
prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta upaya
kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas
dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggung jawab Perawat terhadap tugas
 Perawat, memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan
pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat.

6
 Perawat, wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan
kepadanya, kecuali diperlukan oleh pihak yang berwenang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Perawat, tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan yang dimilikinya dengan tujuan
yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
 Perawat, dalam menunaikan tugas dan kewajibannya,
senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama
yang dianut, dan kedudukan sosial.
 Perawat, mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien/klien dalam melaksanakan tugas keperawatannya,
serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika
menerima atau mengalih-tugaskan tanggung jawab yang
ada hubungannya dengan keperawatan.
3. Tanggung jawab Perawat terhadap Sejawat
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan
profesi kesehatan lain sebagai berikut :
 Perawat, memelihara hubungan baik antara sesama
perawat dan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam
memelihara keserasiaan suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluru.
 Perawat, menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamannya kepada sesama perawat, serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.

7
4. Tanggung jawab Perawat terhadap Profesi
 Perawat, berupaya meningkatkan kemampuan
profesionalnya secara sendiri-sendiri dan atau bersama-
sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.
 Perawat, menjungjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat-sifat
pribadi yang luhur.
 Perawat, berperan dalammenentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan, serta
menerapkannya dalam kagiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
 Perawat, secara bersama-sama membina dan memelihara
mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana
pengabdiannya.
5. Tanggung jawab Perawat terhadap Negara
 Perawat, melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijsanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dalam
bidang kesehatan dan keperawatan.
 Perawat, berperan secara aktif dalam menyumbangkan
pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.
b. Kode Etik Keperawatan Menurut ICN (International
Council 0f Nurses Code for Nurses)
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat
nasional diseluruh dunia yang didirikan pada tanggal 1 juli
1899 oleh Mrs. Bedford Fenwich di Hanover Squar, London

8
dan direvisi pada tahun 1973. Uraian Kode Etik ini diuraikan
sebagai berikut :
 Tanggung Jawab Utama Perawat Tanggung jawab utama
perawat adalah meningkatnya kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan
mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung
jawab tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
 Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di
berbagai tempat adalah sama.
 Pelaksanaan praktek keperawatan dititik beratkan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan
menjungjung tinggi hak asasi manusia.
 Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan atau
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok,
dam masyarakat, perawat mengikut sertakan kelompok
dan institusi terkait.
a. Perawat, Individu, dan Anggota Kelompok Masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam
menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan
lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang
ada di masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta
kepercayaan inidividu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang menjadi pasien atau klien. Perawat dapat
memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat
memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.

9
b. Perawat dan Pelaksanaan praktek keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan
dan melaksanakan standar praktik keperawatan untuk
mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar
pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan
pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk
menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat
sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan
sikap sesuai dengan standar profesikeperawatan.
c. Perawat dan lingkungan Masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap
mempunyai inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif
dalam menemukan masalah kesehatan dan masalah sosial
yang terjadi di masyarakat
d. Perawat dan Sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan
teman sekerja, baik tenaga keperawatan maupun tenaga
profesi lain di luar keperawatan. Perawat dapat melindungi
dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya
merasa terancam.
e. Perawat dan Profesi Keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan
pelaksanaan standar praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang
pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat,
sebagai anggota organisasi profesi, berpartisipasi dalam
memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan
kondisi pelaksanaan praktek keperawatan.

10
D. Fungsi Kode Etik Perawat
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan
bagi status profesional dengan cara sebagai berikut:
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa
perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan
tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan
menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan
praktek etikal
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional
yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien
sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan
lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan
dari asuhan kesehatan
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai
profesi.

11
1.2 Hukum Keperawatan
A. Fungsi Hukum dalam Praktek Keperawatan
Hukum mempunyai beberapa fungsi bagi keperawatan :
1. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain.
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri.
4. Membantu dalam mempertahankan standar praktek keperawatan
dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di
bawah hukum (Kozier, Erb, 1990)
B. Undang-Undang Praktek Keperawatan
1. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
a. BAB I ketentuan Umum, pasal 1 ayat 3
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan.
b. Pasal 1 ayat 4
Sarana kesehatan adalah tempat yang dipergunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1239/MENKES/SK/XI/2001tentang Registrasi dan Praktek Perawat
(sebagai revisi dari SK No. 647/MENKES/SK/IV/2000)
b. BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 :
Dalam ketentuan menteri ini yang dimaksud dengan :

12
 Perawat adalah orang yang telah lulus pendidikan perawat
baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Surat ijin perawat selanjutnya disebut SIP adalah bukti
tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan
pekerjaan keperawatan diseluruh Indonesia.
 Surat ijin kerja selanjutnya disebut SIK adalah bukti
tertulis untuk menjalankan pekerjaan keperawatan di
seluruh wilayah Indonesia.
c. BAB III perizinan,
Pasal 8, ayat 1, 2, & 3 :
 Perawat dapat melaksanakan praktek keperawatan pada
sarana pelayanan kesehatan, praktek perorangan atau
kelompok.
 perawat yang melaksanakan praktek keperawatan pada
sarana pelayanan kesehatan harus memiliki SIK
 Perawat yang melakukan praktek perorangan/berkelompok
harus memiliki SIPP
Pasal 9, ayat 1
 SIK sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 2 diperoleh
dengan mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Pasal 10
 SIK hanya berlaku pada 1 (satu) sarana pelayanan
kesehatan.
Pasal 12
 SIPP sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 3
diperoleh dengan mengajukan permohonan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.

13
 SIPP hanya diberikan kepada perawat yang memiliki
pendidikan ahli madya keperawatan atau memiliki
pendidikan keperawatan dengaan kompetensi yang lebih
tinggi.
 Surat ijin praktek Perawat selanjutnya disebut SIPP adalah
bukti tertulis yang diberikan perawat untuk menjalankan
praktek perawat.
Pasal 13
 Rekomendasi untuk mendapatkan SIK dan atau SIPP
dilakukan melalui penilaian kemampuan keilmuan dan
keterampilan bidang keperawatan, kepatuhan terhadap
kode etik profesi serta kesanggupan melakukan praktek
keperawatan.
Pasal 15
 Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan
berwenang untuk :
i. Melaksanakan asuhan keperawatan meliputi pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi
keperawatan.
ii. Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada
butir (i) meliputi: intervensi keperawatan, observasi
keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan.
iii. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana
dimaksudhuruf (i) dan (ii) harus sesuai dengan standar
asuhan keperawatan yang ditetapkan organisasi profesi.
iv. Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakuakn
berdasarkan permintan tertulis dari dokter.
Pengecualian pasal 15 adalah pasal 20 :

14
 Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa
pasien/perorangan, perawat berwenang untuk melakukan
pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15.
 Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
Pasal 21
 Perawat yang menjalankan praktek perorangan harus
mencantum SIPP di ruang prakteknya.
 Perawat yang menjalankan praktek perorangan tidak
diperbolehkan memasang papan praktek.
Pasal 31
 Perawat yang telah mendapatkan SIK atau SIPP dilarang :
i. Menjalankan praktek selain ketentuan yang tercantum
dalam izin tersebut.
ii. Melakukan perbuatan bertentangan dengan standar
profesi.
 Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam
keadaan darurat atau menjalankan tugas di daerah terpencil
yang tidak ada tenaga kesehatan lain, dikecualikan dari
larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 butir a.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengendalian praktek keperawatan secara internal adalah Kode Etik
sedangkan secara eksternal adalah hukum. Praktek keperawatan harus dilakukan
secara benar dalam arti keilmuannya dan baik dalam arti aspek Etik dan legalnya.
Praktek Keperawatan berkaitan erat dengan kehidupan manusia untuk itu praktik
keperawatan harus dilakukan oleh perawat profesional yang berkompeten. Setiap
perawat yang praktek wajib memiliki SIP, SIK, SIPP.

16
DAFTAR PUSTAKA

J.Guwandi, 2006, Dugaan Malpraktek Medik dan Draft RPP: Perjanjian Terapeutik
antara Dokter dan Pasien, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

K. Berthenz. 2007. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

Pudentiana dkk, 2011, Etika Profesi, EGC,Jakarta

Www.academia.edu/.../Konsep_etik_dan_hukum_keperawatan.pdf di akses pada


tanggal 17 november 2018

17

Anda mungkin juga menyukai