Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan

1. Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian potensi antibiotik dari antibiotic niastin untuk
menghambat dan/atau membunuh bakteri Escherichia coli dengan cara/metode penetapan
lempeng silindris, yaitu dengan menguji antibiotic pada cawan petri steril yang berisikan media
Nutrient Agar(NA) dan suspense berisikan bakteri, lalu diinkubasi selama 18-24jam untuk
mengetahui apakah terbentuknya daerah jernih yang terbentuk pada tempat pemberian
antibiotic sebagai tanda terjadinya penghabatan oleh antibiotic terhadap bakteri dan dihitung
diameternya sebagai diameter daerah hambat (DDH).
2. Berdasarjan hasil dari uji dengan melakuikan perlakuan sebanyak 3 kali pengulangan (triplo),
didapatkan bahwa pada antibiotic dengan konsentrasi 16 bpj, 20 bpj, 25 bpj, 31.25 bpj, dan
39.0625 bpj memiliki rata-rata koreksi DDH berturut-turut sebesar 49.5299, 51.5527, 51.1638,
49.0488, dan 50.2333. berdasarkan literature, seharusnya dengan semakin besarnya
konsentrasi dari antibiotic maka akan semakin DDH yang terbentuk, tetapi bila dilihat
dari data yang didapatkan tidak sesuai dengan literature yang ada, kemungkinan hal ini
dapat terjadi karna rusaknya media saat penambahan antibiotic ataupun adanya bakteri
lain yang mengkontaminasi media sehingga daerah jernih nya menjadi tidak maksimal
yang disebabkan karna kurang aseptisnya perlakuan selama praktik.
3. Berdasarkan hasil dari perhitungan menggunakan kurva baku dengan fungsi linear, didapatkan
dosis uji sebesar 66.7863 µg/mL, dimana angka ini terlalu besar menyimpang dari dosis
yang digunakan sesungguhnya yaitu 25 µg/mL, sehingga data yang didapatkan tidak
valid dan perlu dilakukan pengujian ulang atau menggunakan metode lain yang mungkin
lebih cocok untuk menentukan potensi antibiotic dari niastin.

Kesimpulan

1. Antibiotic niastin cocok untuk menghambat dan efektif untuk menghambat bakteri E. Col.
2. Semakin besarnya konsentrasi dari suatu antibiotic maka akan semakin besar kemampuan
antibiotic untuk menghambat/membunuh suatu mikroba yang cocok

Saran

1. Dalam melakukan segala kegiatan dalam perlakukan selama percobaan harus dalam keadaan
aseptis dan alat yang digunakan harus steril sehingga data yang didapatkan dapat sesuai dengan
yang diinginkan dan tidak mengalami pelencengan yang tidak sesuai karna disebabkan
kontaminasi oleh mikroorganisme lain.
2. Saat sebelum penambahan suspensi ataupun antibiotic harus dipastikan terlebih dahulu bahwa
media yang akan digunakaan sudah cukup padat dan tidak hancur saat digunakan

Anda mungkin juga menyukai