Anda di halaman 1dari 2

Seorang ibu berusia 56 tahun dengan berat badan 65 kg tinggi badan 165cm datang ke rumah sakit

bersama suaminya dengan keluhannya :

Batuk sudah 2 minggu, batuk kering, Tidak napsu makan, badan lemah, Susah tidur, dan berkeringat di
malam hari. Sudah makan obat warung.

Dokter menyarankan untuk periksa lab dan foto rongent, selama menunggu hasil lab dan foto rontgen
pasien diberikan obat amoxilin 500mg, diminum 3 kali sehari.

Dari hasil lab yang diperoleh ternyata BTA positif dan foto rongnet menunjukan ada infiltrate

Pertanyaan:

Berilah saran untuk terapi TB, dengan meggunakan analisis SOAP.

Jelaskan mengenai efek samping dari obat TB yang digunakan oleh pasien serta obat TB yang Anda
sarankan.

Jawaban :

EVALUASI TERAPI PASIEN

1. Ibu merupakan pasien TB Paru kasus baru


2. Kasus baru TB adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan OAT kurnag dari satu bulan (4 minggu) dengan pemeriksaan BTA positif
3. Pada pasien dengan BTA (+) berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopik sekurang-
kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilkan positif, 1 spesimen dahak hasil SPS hasilnya
positif dan foto toraks dada menunjukan gambaran TB.

ANALISIS SOAP

DATA SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLAN


PASIEN
Wanita 1. Batuk sudah 2 1. BTA Adanya Disarankan untuk
Usia 56 minggu, batuk positif kebutuhan memberikan obat TB lini
tahun kering 2. Hasil akan terapi pertama
BB : 65 Kg 2. Tidak nafsu rontgen obat tambahan 2RHZE/4RH
TB : 165 makan infiltrat dikarenakan
cm 3. Badan lemah adanya, Dimana untuk 2 bulan
4. Susah tidur indikasi TB, pertama (tahap intensif)
5. Berkeringat terapi belum 1. Rimfampisin
ditengah malam diberikan obat @450 mg
yang tepat 2. Isoniazid
@300mg
3. Pirazinamid
@500mg
4. Ethambutol
@250mg
SATU KALI SEHARI
Dan untuk 4 bulan
selanjutnya (tahap
lanjutan ) :
1. Rifampisin
@450 mg
2. Isoniazid
@300mg

3 kali seminggu

Dengan lama
pengobatan selama 6
bulan. Dilakukan
pemantauan terhadap
pasien dalam kepatuhan
pasien dalam
mengkonsumsi OAT.

Penggunaan amoksisilin
diberhentikan, karena
dianggap tidak efektif
dan belum teruji
efikasinya

EFEK SAMPING OBAT :

1. RIFAMPISIN
Gangguan saluran cerna, meliputi mual, anorksia, diare; gangguan respirasi (saluran
pernafasan), kolaps dan syok, anemia hemolitik, gejala ginjal akut, purpura trombositopenia;
gangguan fungsi hati, ikterus; ruam urtikaria; gangguan system saraf pusat meliputi sakit kepala,
pusing, lemah otot, miopati, warna kemerahan pada urin.

2. ISONIAZID
Mual, muntah, anoreksia, konstipasi, pusing, sakit kepala, neuritis perifer, neuritis optic, anemia,
hiperglikemia, hipotensi, flushing

3. ETAMBUTOL
Neuris optic, buta warna merah/hijau, neuritis perifer

4. PIRAZINAMID
Hepatotoksisitas, ikterus, gagal hati, mual, muntah, antralgia, anemia sideroblastik, urikaria,
sakit kepala, pusing, insomnia, hipertensi

5. AMOKSISILIN
Mual, muntah, diare, dan ruam

Anda mungkin juga menyukai