SO
uts+N
disisipkan
dalam
dingin
dingperlahbkcm
Farmakope Edisi III
campuran
tabung
2,1 g Ot okresol P (Telah Dilebur)
biarkanke
+
+
3 g minyak atsiri (Ker ing)
gabus
NaSO4 A nhidr at P (Diko cok)
berlubang
perlahan
Titik Beku Kadar Sineol % Titik Beku Kadar Sineol %
NaSO4
orto-kdengan
2,13,00
m
ortkeslPdai3,0gn+-yw
FARMAKOPE INDONESIA IV
minyak
(Kering)
atsiri
Bila terjadi pendinginan
Lebur
berlebihan untuk
memperc epat+terbentuknya
kembali
hablur, tambahk an habl ur
Anhidrat
resol yang
g Otokresol
penangas
P
P
seny awa komplek s sineol
+ diperoleh
dari
(Telah
air
g sineol P + 2,10 g
dilebur)
ortokresol P
t2o Sineol % b/b t2o Sineol % b/b
24 45,5 40 67,0
25 47,0 41 68,5
26 48,5 42 70,0
27 49,5 43 72,5
28 50,5 44 74,0
29 52,0 45 76,0
30 53,5 46 78,0
31 54,5 47 80,0
32 56,0 48 82,0
33 57,0 49 84,0
34 58,5 50 86,0
35 60,0 51 88,5
36 61,0 52 91,-
37 62,5 53 93,5
38 63,5 54 96,0
39 65,0 55 99,0
1. Pada farmakope edisi IV, kerja dibantu menggunakan penggunaan alat instrument penentu titik
beku, sedangkan edisi III, pengerjaan masih menggunakan cara konvensional menggunakan
thermometer
2. Pada farmakope edisi IV, bila terjadi pembekuan yang terlalu cepat, dilakukan penambahan
senyawa kompleks sineol-ortokresol, yaitu campuran dari 3,00 g sineol P dan 2,1 g ortokresol P.
Begitu pula bila suhu yang didapatkan berada di bawah suhu 27,40○C. sedangkan pada
farmakope Indonesia edisi III tidak terdapat penambahan apapun.