PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI 1
SEMESTER GENAP 2019/2020
2
TD = 120/90 mmHg, kecepatan nafas = 23 kali/menit nadi = 90 kali/menit, suhu tubuh =
38,10C
Terapi:
1. Infus NS
2. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral
3. Hidroklorotiazid 25 mg 2x1 oral
4. Simvastatin 40 mg 1x1 oral
5. Indometasin 25 mg 3x1 oral
6. Parasetamol 500 mg 4x1 oral
7. Bromheksin 8 mg 3x1 oral
8. Alopurinol 100 mg 1x1 oral
09/05/2020 Pusing (-), batuk (+), lemas (-), sesak nafas (+), nyeri (+)
TD = 120/85 mmHg, kecepatan nafas = 22 kali/menit nadi = 87 kali/menit, suhu tubuh =
37,90C
Terapi sama dengan tanggal 05/5/2017
Pasien keluar RS dengan obat pulang berikut:
1. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral
2. Hidroklorotiazid 25 mg 2x1 oral
3. Bromheksin 8 mg 3x1 oral
4. Simvastatin 40 mg 1x1 oral
5. Alopurinol 100 mg 1x1 oral
6. Parasetamol 500 mg 4x1 oral
7. Indometasin 25 mg 3x1 oral
Pasien dijadwalkan kontrol tanggal 12 Mei 2018
TUGAS MAHASISWA:
1) Lengkapi komentar dan alasan untuk data klinik dan data lab yang ada!
2) Lengkapi kolom kosong pada Tabel Pemantauan Terapi Obat!
Catatan:
Konsep berpikir tetap sesuai metode SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan) untuk
pengisian form CPPT
3
Nilai Rujukan Tanggal
No. Data Klinik
03/5 04/5 05/5 06/5 07/5 08/5 09/5
1. Suhu (oC) 36–37 38,9 38,8 38,8 38,4 38,3 38,1 37,9
2. Tekanan Darah < 140/90 mmHg 90/60 90/70 100/80 110/90 120/90 120/90 120/85
(mmHg)
3. Nadi (x/menit) 80 – 100 110 100 97 90 88 90 87
4. Kecepatan pernafasan 16-20 30 28 26 25 24 23 22
(x/menit)
5. Batuk Tidak ada ++ ++ ++ + + + +
6. Lemas Tidak ada ++ ++ + + + - -
7. Sesak nafas Tidak ada ++ ++ + + + + +
8. Nyeri kaki Tidak ada ++ ++ + + + + +
1. Suhu badan tinggi, menandakan pasien mengalami demam. Demam disebabkan karna adanya infeksi
2. Nadi pada hari pertama tinggi, tetapi turun pada hari beriktnya hingga normal.
3. Kecepatan bernafas tinggi, disebabkan karena pasien mengalami pneunomonia.
4. Pasien mengalami batuk dari hari pertama hingga tanggal 9, disebabkan karena pneumonia
5. Pasien mengalami lemas dari hari pertama hingga tanggal 7, disebabkan karena kekurangan
carian/elektrolit tubuh.
6. Pasien mengalami sesak nafas dari hari pertama hingga tanggal 9, disebabkan karena pneumonia
7. Pasien mengalami nyeri kaki dari hari pertama hingga tanggal 9, disebabkan karena jempol kaki
bengkak yang disebab gout
Komentar dan Alasan :
4
PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS
5
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
Data Pasien Subyektif Obyektif Profil Obat Asesmen (DRP) Referensi Plan
Tuan M Pasien mengalami Suhu tubuh tinggi Parasetamol Dosis terlalu rendah IONI Pro dokter : Tingkatkan dosis
Umur 47 thn demam (380C) 500 mg 4 x 1 parasetamol menjadi 1000 mg 4
BB 88 kg & x1
TB 155 cm Nyeri pada Kaki
Kaptopril 12.5 mg Tidak ada indikasi Medscape.com Pro dokter : berhentikan
2x1 oral medis pemberian kaptopril &
& hidroklorotiazid. Hanya
Hidroklorotiazid diberikan bila pasien
mengalami hipertensi setelah
pemberhentian obat.
Kaptopril 12.5 mg Interaksi Obat Medscape.com Pro dokter : berhentikan
2x1 oral pemberian Indometasin.
&
Indometasin 25 mg
3x1 oral
Demam Leukosit tinggi Amoksisilin 1 g Dosis terlalu rendah IONI Pro dokter : tingkatkan dosis
Pneumonia setiap 6 jam IV dari amoksisilin menjadi 1.5g
setiap 6 jam IV, atau bila perlu
dapat ditingkatkan hingga 2 mg
setiap 4 jam bila pasien masih
mengalami gejala pneumonia.
Eritromisin 250 mg Terapi duplikasi PIONAS Pro dokter : berhentikan
setiap 6 jam IV pemberian eritromisin.
&
Amoksisilin 1 g
setiap 6 jam IV
Bromheksin 8 mg Interasi obat IONI Pro dokter : berhetikan
3x1 oral pemberian bromheksin,
digantikan dengan guaifenesin,
600 mg tiap 12 jam.
Paracetamol 500 mg Terapi duplikasi IONI Pro dokter : Berhentikan
4x1 oral pemberian alopurinol.
&
Alopurinol 100 mg
1x1 oral
6
PEMBAHASAN
1. Pasien mengalami demam (Suhu = 38,9-37,9), pada hari pertama setelah terapi dengan
parasetamol. Tetapi efek tidak adekuat, sehinggap perlu ditingkatkan dosisinya menjadi 1 g, 4
x sehari. Selain untuk membantu demam, penggunaan parasetamol digunakan juga
diteruntukan untuk mengatasi gout yang dialami pasien. Karena pasien masih mengalami
gejala gout hingga tanggal 9. Sehingga diharapkan dengan meningkatkan dosis parasetamol
dapat menghilangkan gejala gout dan demam.
2. Pemberian Alopurinol dan indometasin diberhentikan, karena meruapakan terapi duplikasi
dengan parasetamol. Selain itu indometasin juga memiliki interaksi obat dengan kaptopril
yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
3. Pasien mengalami pneumonia, dengan gejala demam, sesak nafas, dan batuk berdahak. Untuk
mengatasi pneumonia diberikan amoksisilin, tetapi setelah hari ke 6 pemberian amoksisilin,
gejala pneumonia tetap berlanjut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian amoksisilin
kurang adekuat, sehingga perlu ditingkat dosisnya menjadi 1.5 g setiap 6 jam, atau bila masih
tidak adekuat maka dapat ditingkatkan hingga 2 g setiap 4 jam.
4. Pemberian eritromisin tidak dibutuhkan. Karena pemberian amoksisilin cukup, atau mungkin
ditunjukkan kepada penyakit lain. Tetapi tidak terdapat indikasi.
5. Bromheksin diberikan untuk membantu mengurangi gejala batuk berdahak. Pada 3 hari
pertama efektif menurunkan intensitas dari batuk. Tetapi belum adekuat hingga
menghilangkan batuk. Selain itu bromheksin memiliki interaksi dengan amoksisilin. Sehingga
dapat digantikan menjadi guaifenesin dengan dosis 600 mg tiap 12 jam.
DAFTAR PUSTAKA