Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI 1
SEMESTER GENAP 2019/2020

Nama : Ricky Mika Candra KELAS :A

NPM : 2016210196 TANGGAL : 2 JUNI 2020

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PANCASILA


LEMBAR CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN DAN TERAPI
(CPPT)

Inisial Pasien : Tuan M Berat Badan : 88 kg


Umur : 47 tahun Tinggi Badan : 155 cm
Keluhan Utama : Pasien datang ke IGD dengan keluhan pusing, lemas, demam, batuk
berdahak, kesulitan bernafas, nafas tersengal-sengal. Pasien tampak
bingung. Pasien juga mengeluhkan jempol kakinya yang kemerahan
dan bengkak.
Tanggal masuk RS : 3 Mei 2020
Tanggal keluar RS : 9 Mei 2020
Riwayat Penyakit : Hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperurisemia
Riwayat Pengobatan : kaptopril 12.5 mg 2x1, hidroklorotiazid 50 mg 2x/hari, simvastatin
40 mg 1x1, alopurinol 100 mg 1x1
Diagnosis : pneumonia komuniti level moderat, gout

Alergi : Tidak ada


Kepatuhan Terkadang tidak Obat Tradisional Tidak ada
minum obat
Merokok 1 bungkus/hari OTC Tidak ada

Alkohol Tidak Lain-lain Tidak

Catatan Perkembangan Pasien


Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi
1
03/5/2020 Pasien datang ke IGD dengan keluhan pusing, lemas, demam, batuk berdahak,
kesulitan bernafas, nafas tersengal-sengal. Pasien tampak bingung. Pasien juga
mengeluhkan jempol kakinya yang kemerahan dan bengkak sejak 2 hari yang lalu.
TD = 90/60 mmHg, kecepatan nafas = 30 kali/menit, nadi = 110 kali/menit, suhu
tubuh = 38,90C
Terapi:
1. Infus NS
2. Injeksi amoksisilin 1 g setiap 6 jam IV
3. Injeksi eritromisin 250 mg setiap g jam IV
4. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral
5. Hidroklorotiazid 50 mg 2x1 oral
6. Simvastatin 40 mg 1x1 oral
7. Indometasin 25 mg 3x1 oral
8. Parasetamol 500 mg 4x1 oral
9. Bromheksin 8 mg 3x1 oral
10. Alopurinol 100 mg 1x1 oral
04/5/2020 Pasien di pindah ke Ruang Perawatan Umum, pusing (+), batuk (++), lemas (++),
sesak nafas (++), nyeri (++)
TD = 90/70 mmHg, kecepatan nafas = 28 kali/menit nadi = 100 kali/menit, suhu tubuh =
38,80C
Terapi:
1. Infus NS
2. Injeksi amoksisilin 1 g setiap 6 jam IV
3. Injeksi eritromisin 250 mg setiap g jam IV
4. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral
5. Hidroklorotiazid 50 mg 2x1 oral
6. Simvastatin 40 mg 1x1 oral
7. Indometasin 25 mg 3x1 oral
8. Parasetamol 500 mg 4x1 oral
9. Bromheksin 8 mg 3x1 oral
10. Alopurinol 100 mg 1x1 oral
05/5/2020 Pusing (+), batuk (++), lemas (+), sesak nafas (+), nyeri (+)
TD = 100/80 mmHg, kecepatan nafas = 26 kali/menit nadi = 97 kali/menit, suhu tubuh =
38,80C
Terapi:
1. Infus NS
2. Injeksi amoksisilin 1 g setiap 6 jam IV
3. Injeksi eritromisin 250 mg setiap g jam IV
4. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral
5. Hidroklorotiazid 25 mg 2x1 oral
6. Simvastatin 40 mg 1x1 oral
7. Indometasin 25 mg 3x1 oral
8. Parasetamol 500 mg 4x1 oral
9. Bromheksin 8 mg 3x1 oral
10. Alopurinol 100 mg 1x1 oral
06/5/2020 Pusing (-), batuk (+), lemas (+), sesak nafas (+), nyeri (+)
TD = 110/90 mmHg, kecepatan nafas = 25 kali/menit nadi = 90 kali/menit, suhu tubuh =
38,40C
Terapi sama dengan tanggal 05/5/2018
07/5/2020 Pusing (-), batuk (+), lemas (+), sesak nafas (+), nyeri (+)
TD = 120/90 mmHg, kecepatan nafas = 24 kali/menit nadi = 88 kali/menit, suhu tubuh =
38.30C
Terapi sama dengan tanggal 05/5/2018
08/5/2020 Pusing (-), batuk (+), lemas (-), sesak nafas (+), nyeri (+)

2
TD = 120/90 mmHg, kecepatan nafas = 23 kali/menit nadi = 90 kali/menit, suhu tubuh =
38,10C
Terapi:
1. Infus NS
2. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral
3. Hidroklorotiazid 25 mg 2x1 oral
4. Simvastatin 40 mg 1x1 oral
5. Indometasin 25 mg 3x1 oral
6. Parasetamol 500 mg 4x1 oral
7. Bromheksin 8 mg 3x1 oral
8. Alopurinol 100 mg 1x1 oral
09/05/2020 Pusing (-), batuk (+), lemas (-), sesak nafas (+), nyeri (+)
TD = 120/85 mmHg, kecepatan nafas = 22 kali/menit nadi = 87 kali/menit, suhu tubuh =
37,90C
Terapi sama dengan tanggal 05/5/2017
Pasien keluar RS dengan obat pulang berikut:
1. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral
2. Hidroklorotiazid 25 mg 2x1 oral
3. Bromheksin 8 mg 3x1 oral
4. Simvastatin 40 mg 1x1 oral
5. Alopurinol 100 mg 1x1 oral
6. Parasetamol 500 mg 4x1 oral
7. Indometasin 25 mg 3x1 oral
Pasien dijadwalkan kontrol tanggal 12 Mei 2018

TUGAS MAHASISWA:
1) Lengkapi komentar dan alasan untuk data klinik dan data lab yang ada!
2) Lengkapi kolom kosong pada Tabel Pemantauan Terapi Obat!

Catatan:
Konsep berpikir tetap sesuai metode SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan) untuk
pengisian form CPPT

3
Nilai Rujukan Tanggal
No. Data Klinik
03/5 04/5 05/5 06/5 07/5 08/5 09/5
1. Suhu (oC) 36–37 38,9 38,8 38,8 38,4 38,3 38,1 37,9
2. Tekanan Darah < 140/90 mmHg 90/60 90/70 100/80 110/90 120/90 120/90 120/85
(mmHg)
3. Nadi (x/menit) 80 – 100 110 100 97 90 88 90 87
4. Kecepatan pernafasan 16-20 30 28 26 25 24 23 22
(x/menit)
5. Batuk Tidak ada ++ ++ ++ + + + +
6. Lemas Tidak ada ++ ++ + + + - -
7. Sesak nafas Tidak ada ++ ++ + + + + +
8. Nyeri kaki Tidak ada ++ ++ + + + + +
1. Suhu badan tinggi, menandakan pasien mengalami demam. Demam disebabkan karna adanya infeksi
2. Nadi pada hari pertama tinggi, tetapi turun pada hari beriktnya hingga normal.
3. Kecepatan bernafas tinggi, disebabkan karena pasien mengalami pneunomonia.
4. Pasien mengalami batuk dari hari pertama hingga tanggal 9, disebabkan karena pneumonia
5. Pasien mengalami lemas dari hari pertama hingga tanggal 7, disebabkan karena kekurangan
carian/elektrolit tubuh.
6. Pasien mengalami sesak nafas dari hari pertama hingga tanggal 9, disebabkan karena pneumonia
7. Pasien mengalami nyeri kaki dari hari pertama hingga tanggal 9, disebabkan karena jempol kaki
bengkak yang disebab gout
Komentar dan Alasan :

Data Tanggal Komentar dan Alasan


No.
Laboratorium Nilai Rujukan 03/5 06/05 1. Kadar leukosit tinggi, menunjukkan bahwa pasien mengalami
1. Hemoglobin 13,5-18 g/dL 13,9 14,1 infeksi.
2. Hematokrit 37-50% 40 42 2. Natrium dan kalium rendah, menunjukkan bahwa pasien
3. Eritrosit 4,7-7x106/µL 4,8 4,8 mengalami kekurangan elektrolit/cairan tubuh. Dapat
4. Leukosit 4800-10800/µL 13500 11700 menyebabkan lemas.
5. Natrium (135-145) mmol/dL 128 135 3. Kadar LDL dan Kolesterol tinggi dari tanggal 3, menunjukkan
6. Kalium (3,5-5,0) mmol/L 2,7 3,4
7. LDL (65-175) mg/dL 190 170
8. Kolesterol total (150-250) mg/dL 269 240
9. HDL > 45 mg/dL 44 46
10. Trigliserida (50-200) mg/dL 188 184

4
PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS

No. JENIS OBAT Tanggal Pemberian Obat


Nama Dagang (Generik) dan 3/5 4/5 5/5 6/5 7/5 8/5 9/5
regimen dosis
1. Infus NS √ √ √ √ √ √ √
2. Amoksisilin 1 g setiap 6 jam IV √ √ √ √ √ STOP
3. Eritromisin 250 mg setiap 6 jam IV √ √ √ √ √ STOP
4. Kaptopril 12.5 mg 2x1 oral √ √ √ √ √ √ √
5. Hidroklorotiazid 50 mg 2x1 oral √ √ STOP
6. Hidroklorotiazid 25 mg 2x1 oral √ √ √ √ √
7. Bromheksin 8 mg 3x1 oral √ √ √ √ √ √ √
8. Simvastatin 40 mg 1x1 oral √ √ √ √ √ √ √
9. Parasetamol 500 mg 4x1 oral √ √ √ √ √ √ √
10. Alopurinol 100 mg 1x1 oral √ √ √ √ √ √ √
11. Indometasin 25 mg 3x1 oral √ √ √ √ √ √ √

5
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

Data Pasien Subyektif Obyektif Profil Obat Asesmen (DRP) Referensi Plan

Tuan M Pasien mengalami Suhu tubuh tinggi Parasetamol Dosis terlalu rendah IONI Pro dokter : Tingkatkan dosis
Umur 47 thn demam (380C) 500 mg 4 x 1 parasetamol menjadi 1000 mg 4
BB 88 kg & x1
TB 155 cm Nyeri pada Kaki
Kaptopril 12.5 mg Tidak ada indikasi Medscape.com Pro dokter : berhentikan
2x1 oral medis pemberian kaptopril &
& hidroklorotiazid. Hanya
Hidroklorotiazid diberikan bila pasien
mengalami hipertensi setelah
pemberhentian obat.
Kaptopril 12.5 mg Interaksi Obat Medscape.com Pro dokter : berhentikan
2x1 oral pemberian Indometasin.
&
Indometasin 25 mg
3x1 oral
Demam Leukosit tinggi Amoksisilin 1 g Dosis terlalu rendah IONI Pro dokter : tingkatkan dosis
Pneumonia setiap 6 jam IV dari amoksisilin menjadi 1.5g
setiap 6 jam IV, atau bila perlu
dapat ditingkatkan hingga 2 mg
setiap 4 jam bila pasien masih
mengalami gejala pneumonia.
Eritromisin 250 mg Terapi duplikasi PIONAS Pro dokter : berhentikan
setiap 6 jam IV pemberian eritromisin.
&
Amoksisilin 1 g
setiap 6 jam IV
Bromheksin 8 mg Interasi obat IONI Pro dokter : berhetikan
3x1 oral pemberian bromheksin,
digantikan dengan guaifenesin,
600 mg tiap 12 jam.
Paracetamol 500 mg Terapi duplikasi IONI Pro dokter : Berhentikan
4x1 oral pemberian alopurinol.
&
Alopurinol 100 mg
1x1 oral

6
PEMBAHASAN

1. Pasien mengalami demam (Suhu = 38,9-37,9), pada hari pertama setelah terapi dengan
parasetamol. Tetapi efek tidak adekuat, sehinggap perlu ditingkatkan dosisinya menjadi 1 g, 4
x sehari. Selain untuk membantu demam, penggunaan parasetamol digunakan juga
diteruntukan untuk mengatasi gout yang dialami pasien. Karena pasien masih mengalami
gejala gout hingga tanggal 9. Sehingga diharapkan dengan meningkatkan dosis parasetamol
dapat menghilangkan gejala gout dan demam.
2. Pemberian Alopurinol dan indometasin diberhentikan, karena meruapakan terapi duplikasi
dengan parasetamol. Selain itu indometasin juga memiliki interaksi obat dengan kaptopril
yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
3. Pasien mengalami pneumonia, dengan gejala demam, sesak nafas, dan batuk berdahak. Untuk
mengatasi pneumonia diberikan amoksisilin, tetapi setelah hari ke 6 pemberian amoksisilin,
gejala pneumonia tetap berlanjut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian amoksisilin
kurang adekuat, sehingga perlu ditingkat dosisnya menjadi 1.5 g setiap 6 jam, atau bila masih
tidak adekuat maka dapat ditingkatkan hingga 2 g setiap 4 jam.
4. Pemberian eritromisin tidak dibutuhkan. Karena pemberian amoksisilin cukup, atau mungkin
ditunjukkan kepada penyakit lain. Tetapi tidak terdapat indikasi.
5. Bromheksin diberikan untuk membantu mengurangi gejala batuk berdahak. Pada 3 hari
pertama efektif menurunkan intensitas dari batuk. Tetapi belum adekuat hingga
menghilangkan batuk. Selain itu bromheksin memiliki interaksi dengan amoksisilin. Sehingga
dapat digantikan menjadi guaifenesin dengan dosis 600 mg tiap 12 jam.

DAFTAR PUSTAKA

 pionas.pom.go.id. Diakses pada 2 Juni 2020, dari http://pionas.pom.go.id/


 Medscape.com. Diakses pada 2 Juni 2020, dari https://reference.medscape.com/drug-
interactionchecker
 Badan Pengawasan OBat dan Makanan. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI). Jakrta

Anda mungkin juga menyukai