1. Dasar Teori
Penyelesaian persamaan non linier adalah penentuan akar-akar persamaan non linier. Akar sebuah
persamaan adalah nilai-nilai x yang menyebabkan nilai sama dengan nol. Dengan kata lain akar persamaan adalah
titik potong antara kurva dan sumbu X.
Beberapa persamaan polynomial yang sederhana dapat diselesaikan dengan theorema sisa, sehingga tidak
memerlukan metode numerik dalam menyelesaikannya, karena metode analitik dapat dilakukan.Tetapi bagaimana
menyelesaikan persamaan . Tampaknya sederhana, tetapi untuk menyelesaikan persamaan non linier merupakan
metode pencarian akar secara berulang-ulang. Beberapa metode akan dibahas dalam bab ini, diantaranya adalah
metode bisection dan regula falsi.
1.1. Metode Bisection
Sebelum lebih jauh membahas metode bisection, ada sebuah teorema yang senantiasa digunakan dalam proses
iterasi sebagai berikut.
Theorema 1.
Suatu fungsi f(x) terdefinisi dan diketahui sebuah range . Fungsi f(x) akan mempunyai akar bila dan berlawanan
tanda atau memenuhi
Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi N bagian. Hanya saja metode bisection ini
membagi range menjadi 2 bagian, dari dua bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung dan bagian yang tidak
mengandung akar dibuang. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh akar persamaan.
Jika dituliskan dalam bentuk yang lain, nilai akar x adalah sebagai berikut :
Dengan kata lain titik pendekatan x adalah nilai rata-rata range berdasarkan f(x). Metode regula falsi secara grafis
digambarkan sebagai berikut :