Infeksi Primer:
Reaktivasi:
Virus yang naik ke saraf spinal akan dorman pada gangliadorsalis (retrograde).
Karena penurunan imunitas tubuh, VZV dapat reaktivasi dan turun melalui sel saraf ke bagian
kulit sesuai dermatom yang akan menyebabkan lesi pada kulit (anterograde).
Gambar 2. Patogenesis infeksi Varicella zoster sekunder
Herpes ditularkan melalui kontak langsung, baik melalui mukosa maupun kulit yang rusak.
Virus akan bereplikasi pada situs primer infeksi dan menyebabkan lesi pada bagian tersebut.
Bisa terjadi reaktivasi yang mekanismenya sama seperti latensi dan reaktivasi VZV.
Ibu hamil rentan terkena infeksi. Infeksi pada ibu hamil dapat menyebabkan aborsi spontan ataupun
fetus yang terlahir tanpa kecacatan. Adapun aborsi spontan dapat terjadi sebelum minggu 12
kehamilan (early miscarriage) atau late miscarriage(12-24 minggu kehamilan).Infeksi pada ibu hamil
dapat terjadi melalui vagina maupun darah. Infeksi yang menyebar lewat vagina dapat menuju amnion
sehingga terjadi infeksi pada amnion. Infeksi via darah dapat menyebabkan infeksi plasenta. Infeksi
pada ibu hamil, apakah itu melalui darah ataupun lewat vagina, dapat menyerang fetus sehingga
terjadi infeksi fetus. Selain itu, infeksi pada ova juga dapat menyebabkan infeksi fetus. Infeksi pada
fetus sendiri memiliki spektrum gambaran klinis yang luas, bergantung pada banyak faktor
(diantaranya ialah peran sistem imun). Gambaran klinis yang terjadi dapat berupa asimtomatik (fetus
normal),fetus terinfeksi (muncul gejala), kematian fetus (aborsi, menjelang kelahiran), dan malformasi
yang juga berujung pada kematian.
Insidensi infeksi virus CMV merupakan yang paling tinggi. Selain virus CMV, hepatitis B, HIV, dan
Herpes juga cukup sering ditemukan.