Anda di halaman 1dari 40

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

RT 03 RW 01 Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon


Kabupaten Nganjuk

Dosen Pendamping :
HENY KRISTANTO, S.Kp, M.Kes

TINGKAT III-A
Nama Anggota Kelompok :
1. Robby Sidarta Jarot
2. Winda Eka Wulandari
3. Wulandari
4. Yuliani Eka Putri

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa.Karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.Dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.
Tugas ini berisikan tentang “Wawancara Warga Satu RT di RT :03
RW : 01 Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon Kabupaten
Nganjuk”.Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kami semua.Ada pun tujuan
kami menulis tugas ini yang utama adalah untuk memenuhi tugas bapak HENY
KRISTANTO, S.Kp, M.Kesselaku dosen pembimbing.
Dalam pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan maka diharapkan bisa
memberikan kritikan dan saran untuk membangun dan membuat tugas ini menjadi
lebih baik.

Kediri, November 2015

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 4
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 5
C. Langkah Pengumpulan Data ................................................................ 6
D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 6
BAB II :TINJAUAN TEORI ........................................................................... 7
A. Perawatan Kesehatan Komunitas ......................................................... 7
B. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas .............................................. 8
C. Pengertian Proses Keperawatan ........................................................... 8
D. Tujuan Keperawatan Komunitas .......................................................... 9
BAB III :HASIL PENGUMPULAN DATA ................................................... 17
BAB IV :ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ................................. 36
A. Diagnosa ............................................................................................... 36
B. Intervensi .............................................................................................. 37
C. Kegiatan ............................................................................................... 38
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 39
A. Kesimpulan........................................................................................... 39
B. Saran ..................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

a) Latar belakang
Peningkatan derajat kesehatan penduduk merupakan program
pemerintah sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintah melalui visi
dan misi Indonesia sehat 2015.Sebagaimana kita ketahui bahwa misi
Indonesia adalah menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan induvidu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungan.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan objek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatan dan
mengikuti seluruh kegiatan keperawatan komunitas.
Seperti diketahui bahwa masalah kesehatan masyarakat dapat
memulai dari perilaku individu, keluarga ataupun kelompok masyarakat
diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, masalah
kesehatan ibu dan anak, masalah kesehatan remaja, masalah kesehatan
lanjut usia bahkan yang paling memprihatinkan adalah masalah kesehatan
gizi, imunisasi, posyandu dan sebagainya.Dalam upaya meningkatkan
kemampuan kerja sama dengan individu, serta salah satu upaya
menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi
keperawatan secara mandiri.
Sesuai kompetensi yang harus dicapai maka mahasiswa Akademi
Keperawatan Dharma Husada Kediri Tingkat III-A melaksanakan
komunitas di RT : 03RW : 01 Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon
Kabupaten Nganjuk. Dalam melaksanakan praktik asuhan keperawatan
komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang
diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data. Kemudian
menyusun rencana sesuai dengan permasalah yang ditemukan sampai
pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Semua proses keperawatan tersebut

4
dengan melibatkan masyarakat dengan harapan masyarakat akan mandiri
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.
A. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan tugas keperawatan komunitas, mahasiswa
mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap area
pelayanan keperawatan komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas dan perorganisasian komunitas.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan tugas komunitas keperawatan, mahasiswa mampu :
1) Melakukan penerapan pengkajian keperawatan komunitas
2) Menentukan diagnosa keperawatan komunitas yang lebih spesifik
berdasarkan epidemilogi
3) Menentukan intervensi keperawatan komunitas berdasarkan
kemampuan masyarakat
4) Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan factor
resiko personal, social dan lingkungan
B. Langkah – Langkah Pengumpulan Data
1. Langkah - Langkah Meliputi
a) Persiapan
 Penjajakan daerah binaan
 Pendataan kesehatan komunitas dan keluarga
 Pengolahan dan analisa data
 Identifikasi diagnosa keperawatan komunitas dan penyebab
 MMRT
b) Pelaksanaan
 Menyusun rencana kerja hasil MMRT
 Melaksanakan koordinasi dengan ketua RT setempat
c) Evaluasi
 Evaluasi setiap kegiatan yang dilasanakan dalam hal keefektifan
dan keberhasilan kegiatan – kegiatan dan peran serta aktif
masyarakat

5
 Evaluasi formatif seluruh kegiatan komunitas
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi fisik dan
wawancara langsung pada masyarakat dan perangkat desa di RT : 03RW :
01 Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk.
C. Manfaat Penulisan
a) Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengoperasionalkan konsep keperawatan komunitas secara
nyata kepada masyarakat.
2) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analisa dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat.
3) Meningkatkan ketrampilan komunitas, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
b) Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas – luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerrti dan menyadari
masalah kesehatan yang dialami masyarakat
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
c) Untuk Pendidikan
1) Sebagai acuan untuk mengevaluasi kampus AKPER DHARMA
HUSADA dalam mendidik mahasiswa khususnya di bidang
keperawatan komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dan pengembangan model
praktik keperawatan komunitas selanjutnya.

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas


Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam
ilmu keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959).Suatu bidang dalam
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat
Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3
teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu :
1. Ilmu Keperawatan
Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh 4 komponen konsep
pokok yang menjadi paradigma dalam keperawatan, dimana
menggambarkan hubungan teori–teori yang membentuk susunan yang
mengatur teori–teori tersebut berhubungan satu dengan lainnya yaitu :
konsep manusia, konsep kesehatan, konsep masyarakat dan konsep
keperawatan(Christine Ibrahim, 1986).
2. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dalam mengaplikasikan praktik asuhan keperawatan dalam
komunitas diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah
kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan ilmu epidemiologi, ilmu
statistik kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor penyebab
dan alternatif pemecahannya. Termasuk juga diperlukan pemahaman
tentang konsep puskesmas, PHC atau posyandu dan untuk merubah
perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan masyarakat(Soekidjo Notoadmojo, 2003).
3. Ilmu Sosial (Peran Serta Masyarakat)
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh
seorang perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya,
sebab dia akan berhadapan dengan kelompok–kelompok sosial dalam
masyarakat.

7
Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang
pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat
menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok atau
masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan,
ekonomi, norma, adat istiadat dan aturan–aturan yang berlaku dalam
masyarakat(Nasrul Effendi, 1999). Dengan memahami pengetahuan ilmu
sosial perawat kesehatan masyarakat dapat melakukan pendekatan untuk
merubah perilaku masyarakat ke arah yang positif dalam memelihara
kesehatan keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga menuju
kemandirian (self care), dimana mereka diharapkan dapat mengenal dan
merumuskan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi,
memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui
perencanaan bersama, kemudian melaksanakan kegiatan bersama
berdasarkan perencanaan yang mereka buat serta menilai hasil yang telah
dicapai.
B. Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan
untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan
keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan
memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan
tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan
dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai
proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan(Wolf,
Weitzel dan Fuerst, 1979).
Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan
keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari
klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya
dimulai dari :
1. Pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan
masalah

8
2. Diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga
dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan
keperawatan.
C. Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas
a) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
b) Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluraga,
kelompok khusus dan masyarakat dalam hal :
 Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi
 Menetapkan masalah kesehatan / keperawatan dan prioritas
masalah
 Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan /
keperawatan
 Menanggulangi masalah kesehatan / keperawatan yang mereka
hadapi
 Penilaian hasil kegiatan dan memecahkan masalah kesehatan /
keperawatan
 Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan / keperawatan
 Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care)
 Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan
kesehatan
 Ikut serta menunjang fungsi puskesmas dalam merumuskan
angka kematian bayi, ibu dan anak balita serta diterima norma
keluarga kecil bahagia sejahtera

9
 Tertanganinya kelompok – kelompok resiko tinggi yang rawan
terhadap masalah kesehatan.
1. Sasaran
Sasaran keperawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit mempunyai
masalah kesehatan / perawatan.
Individu adalah bagian dari anggota kelurga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan / keperawatan akibat ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh karena suatu hal / sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainya baik secara fisik, mental ataupun
sosial.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala
keluarga.Anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumuh tangga karena darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, di
mana satu dengan yang lainnya saling tergantung pada berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan /
keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
dan keluarga – keluarga yang ada di sekitarnya.
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti :
 Ibu hamil
 Bayi baru lahir
 Balita
 Anak usia sekolah
 Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan di antaranya adalah :
 Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepras, AIDS, penyakit
kelamin dan lainya
 Penderita dengan penyakit tidak menular seperti diabetes militus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya

10
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, di antaranya :
 Wanita tuna susila
 Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
 Kelompok – kelompok pekerja tertentu dan lain - lainnya
4) Lembaga sosial, perawatan rehabilitasi di antaranya :
 Panti werdha
 Panti asuhan
 Pusat – pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
 Penitipan balita
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
sendiri dan menganggap diri mereka sabagai kesatuan sosial dengan batas
– batas yang telah ditetapkan dengan jelas.Masyarakat merupakan
kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalah sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
a) Ruang Lingkup Perawat Kesehatan Komunitas
Ruang lingkup praktek keperawatan masyarakat meliputi upaya –
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan
kembali individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan
sosial dan masyarakatnya (resesialisasi).Dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas kegiatan yang ditekankan adalah upaya
preventif dan promotif dengan mengabadikan upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.
D. Kegiatan Keperawatan Komunitas
Kegiatan praktek keperawatan komunitas mempunyai lahan luas yang
dilakukan oleh perawat dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan

11
kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
 Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (scholl
health nursing), di perusahaan, di posyandu, di polindes dan di daerah
binaan kesehatan masyarakat
 Penyuluhan / pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka
merubah perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
 Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
 Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang meraka
hadapi
 Melaksanakan rujukan terhadap kasus – kasus yang memerlukan
penanganan lebih lanjut
 Penemuan kasus pada tingkat individu, kelompok dan masyarakat
 Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan
kesehatan
 Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, melalui pengenalan
masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan
dan penilaian kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan
sebagai suatu usaha pendekatan ilmiah keperawatan
 Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan
komunitas
 Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas eksternal dengan
instansi terkait
 Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan
keperawatan dan kesehatan.
a) Metode
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode
yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan
ilmiah di dalam bidang keperawatan, melalui tahap – tahap sebagai
berikut:

12
1. Pengkajian
Kegiatan ini dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji
masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat adalah :
a. Pengumpulan data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi
dengan menggunakan instrument pengumpulan data dalam
menghimpun informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah ini komunitas beserta
fakta lingkungannya.Elemen pengkajian komunitas menurut
Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas yaitu
meliputi data demografi, populasi, nilai-nilai keyakinan, riwayat
individu dan riwayat kesehatan masyarakat.Sedangkan faktor
lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan
transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan, dan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
Hal di atas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang
sesuai dan efektif dalam langkah-langkah selanjutnya.
b. Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang diperoleh
dan disusun dalam suatu format yang sistematis.Dalam
menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.Data yang
telah terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor
yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di
komunitas.Selanjutnya dirumuskan masalah atau diagnosa
keperawatan. Menurut Mueke (1987) masalah tersebut terdiri dari:
1) Masalah sehat sakit
2) Karakteristik populasi
3) Karakteristik lingkungan

13
c. Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan atau kesehatan
Kegiatan ini dilakukan di berbagai tingkat sesuai dengan
urutan prioritasnya.Diagnosa keperawatan yang dirumuskan dapat
aktual, ancaman resiko atau wellness. Adapun dasar penentuan
masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain :
1) Masalah yang ditetapkan dari data umum.
2) Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan
kesehatan.
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk menentukan
tindakan yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat
mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan :
1) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
2) Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat.
3) Kemampuan dan sumber daya masyarakat.
4) Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat.
Adapun kriteria Skala Prioritas antara lain :
1) Perhatian masyarakat meliputi pengetahuan, sikap,
keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk segera
ditanggulangi.
2) Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang
ditemukan pada suatu kurun waktu tertentu.
3) Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah
tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesehatan masyarakat.
4) Kemungkinanan masalah untuk dapat dikelola dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-
cara pengelolaan masalah yang menyangkut biaya,
sumber daya, sarana yang tersedia dan kesulitan yang
mungkin timbul (Effendi Nasrul, 1995).

14
2. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan.
b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
dan keperawatan.
c. Menetapkan kriteria keberhasilan dan rencana tindakan yang akan
dilakukan.
3. Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan kesehatan masyarakat adalah :
a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait.
b. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya.
c. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Adapun level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan
komunitas terdiri atas :
a. Pencegahan primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidakfungsiannya
dan diaplikasikanya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi
yang tepat untuk menghambat proses patologis/sehingga
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi
ketidakmampuan secara stabil ataupun menetap atau tidak dapat
diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer

15
lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu
mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal
dari ketidakmampuannya.
4. Penilaian evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan.
Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan
(proses) dan hasil akhir (out put). Penilaian yang dilakukan berkaitan
dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun semula, data empat dimensi yang harus dipertimbangkan
dalam melaksanakan penilaian, antara lain :
1. Daya guna
2. Hasil guna
3. Kelayakan
4. Kecukupan
Adapun fokus evaluasi antara lain :
1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan.
2. Perkembangan atau kemajuan proses.
3. Efisiensi budaya.
4. Efektivitas kerja.
5. Dampak apakah status kesehatan meningkat atau menurun, dalam
rangka waktu berapa.

16
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
Di Desa Gondanglegi RT 03 Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk

 Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN TOTAL PROSENTASE

Perempuan 59 53%
Laki – laki 69 47%
FREKUENSI 127 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk 53% penduduk berjenis kelamin perempuan dan 47%
berjenis kelamin perempuan
 Usia
KELOMPOK UMUR TOTAL PROSENTASE
0-5 tahun 0 0%
5-10 tahun 10 8%
11-20 tahun 24 19%
21-40 tahun 42 33%
41-60 tahun 40 32%
>60 tahun 10 8%
FREKUENSI 127 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk usia 5-10 tahun dengan prosentase 8%, usia 11-20 tahun
dengan proentase 19%, usia 21-40 tahun dengan prosentase 33%, usia 41-60 tahun
dengan prosentase 32%, usia >60 tahun dengan prosentase 8%

17
 Pendidikan
TINGKAT TOTAL PROSENTASE
PENDIDIKAN

TK 2 1%
SD 19 15%
SMP 16 13%
SMA 70 60%
Diploma / Sarjana 14 11%
Belum Sekolah 6 0%
FREKUENSI 127 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk di dapatkan bahwa tingkat pendidikan yang paling tinggi
yang pernah di tempuh adalah SMA yaitu sebanyak 60%.

 Pekerjaan
JENIS PEKERJAAN TOTAL PROSENTASE
Pelajar 35 27%
Mahasiswa 6 5%
Petani 2 2%
Swasta 50 39%
Wiraswasta 2 2%
Tidak Bekerja 0 0%
TNI / POLRI 2 2%
Guru / PNS 3 2%
Ibu Rumah Tangga 27 21%
Petugas Kesehatan 0 0%
FREKUENSI 127 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang memiliki pekerjaan tertinggi adalah swasta
dengan prosentase 39%

 Penghasilan rata-rata perbulan


PENGHASILAN (Rp) TOTAL PROSENTASE
< Rp. 500.000 0 0%
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 15 47%
> Rp. 1.000.000 17 53%
FREKUENSI 32 100%

18
Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03
Kec Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang memiliki pendapatan tertinggi
yaitu >1.000.000 dengan prosentase 53%
 Status kepemilikan
KEPEMILIKAN TOTAL PROSENTASE
RUMAH
Sewa 0 0%
Numpang 5 16%
Milik Sendiri 27 84%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang memiliki rumah menumpang dengan
prosentase 16%, keluarga yang memiliki rumah milik sendiri dengan prosentase
84%

 Tipe rumah
TIPE RUMAH TOTAL PROSENTASI
32 100%
Permananen
Semi permanen 0 0%
Tidak permanen 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang memiliki rumah permanen
dengan prosentase 100%
 Lantai rumah
KEADAAN LANTAI TOTAL PROSENTASE
Tanah 0 0
Papan 0 0
Tegel 27 84%
Semen 5 16%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang rumahnya menggunakan tegel dengan

19
prosentase 84%, keluarga yang rumahnya menggunakan semen dengan prosentase
16%

 Ada tidaknya jendela


KEPEMILIKAN TOTAL PROSENTASE
JENDELA
Iya 27 84%
Tidak 5 16%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang memiliki jendela dengan
prosentase 84%
 Pencahayaan rumah
PENCAHAYAAN TOTAL PROSENTASE
RUMAH
Terang 23 72%
Remang – remang 9 28%
Gelap 0 0%
FREKUENSI 32 100%
Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03
Kec Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang memiliki rumah dengan
pencahayaan terang dengan prosentase 72%, remang-remang dengan
prosentase 28%
 Jarak rumah dengan tetangga
JARAK RUMAH TOTAL PROSENTASE
Bersatu 0 0%
Dekat 22 69%
Terpisah 10 31%
FREKUENSI 32 100%
Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang jarak rumah dengan tetangga berdekatan
dengan prosentase 69%, keluarga yang jarak rumah dengan tetangga terpisah
dengan prosentase 31%

20
 Kepemilikan halaman rumah
KEPEMILIKAN HALAMAN TOTAL PROSENTASE
RUMAH
Ada 32 100%
Tidak Ada 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang memiliki halaman rumah
dengan prosentase 100%
 Lokasi pekarangan
LOKASI TOTAL PROSENTASE
Di depan 20 63%
Di samping 9 28%
Di belakang 3 9%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang mempunyai pekarangan di
depan dengan prosentase 63%, keluarga yang mempunyai pekarangan di
samping dengan prosentase 9%, keluarga yang mempunyai pekarangan di
belakang dengan prosentase 9%
 Pemanfaatan perkarangan
PEMANFAATAN TOTAL PROSENTASE
PEKARANGAN
Kebun 18 56
Kolam 3 10
Kandang 11 34
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk, keluarga yang memanfaatkan pekarangan
rumah sebagai kebun dengan prosentase 56%, keluarga yang
memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kolam dengan prosentase 10%,
keluarga yang memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kandang dengan
prosentase 34%

21
 Sumber air
SUMBER AIR TOTAL PROSENTASE
PAM 0 0
Sumur 32 100%
Air mineral 0 0
Lain – lain 0 0
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk adalah 100% menggunakan sumber air sumur

 Sumber air mandi


SUMBER AIR TOTAL PROSENTASE
MANDI
PAM 0 0%
Sumur 32 100%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk menggunakan sumber air sumur untuk kebutuhan mandi
dengan prosentase 100%

 Jarak air dengan saptic tank


JARAK TOTAL PROSENTASE
<10 m 12 37%
>10 m 20 63%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk jarak air dengan sepic tank < 10 m dengan prosentase
37%, > 10 m dengan prosentase 63%

22
 Tempat penampungan air
TEMPAT AIR TOTAL PROSENTASE
Bak 26 81%
Gentong 0 0%
Ember 6 19%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32% 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk terdapat 81% penduduk yang menampung persediaan air
menggunakan bak, 19% menggunakan ember

 Kondisi penampungan air


KONDISI TOTAL PROSENTASE
TEMPAT
Terbuka 22 69%
Tertutup 10 31%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk kondisi penampungan air yang terbuka dengan prosentase
69%, kondisi penampungan air yang tertutup dengan prosentase 31%

 Kondisi air
KONDISI AIR TOTAL PROSENTASE
Berwarna 0 0%
Berbau 0 0%
Berasa 0 0%
Tidak berasa, 32 100%
Berbau, dan
berwarna
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk kondisi sumber air sangat baik, Tidak berwarna tidak
berbau dan tidak berasa dengan prosentase 100%

23
 Pembuangan sampah
TEMPAT TOTAL PROSENTASE
Sungai 0 0%
Ditimbun 2 6%
Dibakar 30 94%
Sembarangan tempat 0 0%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk terdapat 94% yang mengelola sampah dengan cara di
bakar, dan yang lainnya di timbun

 Penampungan sampah
PENAMPUNGAN TOTAL PROSENTASE
Ada 25 78%
Tidak ada/Berserakan 7 22%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk penampungan sampah dengan prosentase ada
78%, tidak ada/berserakan 22%
 Keadaan penampungan sampah
KEADAAN TOTAL PROSENTASE
Terbuka 26 81%
Tertutup 6 19%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk keadaan penampungan sampah dengan prosentase terbuka
81%, tertutup 19%

24
 Jarak penampungan sampah dengan rumah
JARAK TOTAL PROSENTASE
Dekat (< 5 m) 4 12%
Jauh ( > 5 m) 28 88%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk jarak penampungan sampah dengan rumah
dengan prosentase dekat (<5m) 12%, jauh (>5m) 88%
 Kebiasaan buang air besar
KEBIASAAN TOTAL PROSENTASE
Jamban/WC 2 6%
Sungai 0 0%
Sembarangan 30 94%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk kebiasaan buang air besar dengan prosentase jamban/WC
6%, sembarangan 94%
 Jenis jamban
JENIS JAMBAN TOTAL PROSENTASE
Cemplung 2 6%
Plesengan 0 0%
Leher angsa 30 94%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk jenis jamban dengan prosentase cemplung
6%, leher angsa 94%

25
 Pembuangan air limbah
PEMBUANGAN TOTAL PROSENTASE
AIR LIMBAH
Resapan 3 9%
Got 29 91%
Sembarangan 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk pembuangan limbah dengan prosentase Resapan 9%, got
91%

 Kondisi saluran pembuangan


KONDISI SALURAN TOTAL PROSENTASE
PEMBUANGAN
Lancar 19 58%
Tersumbat/Tergenang 14 42%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk kondisi saluran pembuangan dengan
prosentase lancar 58%, tersumbat/tergenang 42%
 Kandang ternak
KEPEMILIKAN TOTAL PROSENTASE
Tidak 21 66%
Iya 11 34%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk kandang ternak dengan prosentase tidak 66%,
iya 34%

26
 Letak kandang
LETAK TOTAL PROSENTASE
Di dalam Rumah 0 0%
Di luar Rumah 11 100%
FREKUENSI 11 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk terdapat 100% kandang yang letaknya ada di luar rumah

 Kondisi kandang
KONDISI TOTAL PROSENTASE
Terawat 8 73%
Tidak terawatt 3 27%
FREKUENSI 11 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk kondisi kandang dengan prosentase Terawat
73%, Tidak terawat 27%.
 Sarana kesehatan terdekat
SARANA TOTAL PROSENTASE
KESEHATAN
Rumah sakit 0 0%
Puskesmas 0 0%
Dr/Perawat/bidan 32 100%
Balai pengobatan 0 0%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk terdapat 32 kepala keluarga yang memeriksakan
kesehatan dengan jangkauan terdekat yaitu Dr/Perawat/Bidan dengan prosentase
100%

 Kebiasaan berobat
KEBIASAAN TOTAL PROSENTASE
RS 0 0%
Puskesmas 0 0%
Dokter 2 6%
Perawat 3 10%

27
Bidan 27 84%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk kebiasaan berobat dengan prosentase Dokter
6%, Perawat 10%, Bidan 84%.
 Sebelum ke yankes
KEBIASAAN TOTAL PROSENTASE
Beli obat bebas 32 100%
Jamu 0 0%%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk terdapat 32 kepala keluarga yang membeli obat secara
bebas jika belum berobat ke pelayanan kesehatan dengan prosentase 100%

 Sumber pendapatan keluarga


SUMBER TOTAL PROSENTASE
ASTEK / ASKES 0 0%
Tabungan 9 28%
Dana sehat 0 0%

JPS 21 66%
Tidak ada 2 6%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk sumber pendapatan keluarga dengan
prosentase, tabungan 28%, JPS 66%, tidak ada 6%
 Sarana transportasi ke yankes
SARANA TOTAL PROSENTASE
TRANSPORTASI
Jalan kaki 0 0%
Becak 0 0%
Angkot 0 0%
Kendaraan pribadi 32 100%
FREKUENSI 32 100%

28
Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk adalah 100% menggunakan kendaraan pribadi

 Masalah kesehatan khusus


PENYAKIT TOTAL PROSENTASI
Deman berdarah 0 0%
Batuk pilek 28 87%
Asma 0 0%
TBC 0 0%
Thipus 4 13%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03


Kec Prambon, Kab Nganjuk masalah kesehatan khusus dengan prosentase
Batuk pilek 87%, Thipus 13%.
 Ibu hamil
BUMIL TOTAL Prosentase
Ya 1 3%
Tidak 31 97%
FREKUENSI 32 100%

Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec


Prambon, Kab Nganjuk ibu yang hamil dengan prosentase 3%, ibu yang tidak
hamil dengan prosentase 97%

 Usia kehamilan
USIA KEHAMILAN JUMLAH PROSENTASE
0-3 bulan 0 0%
4-6 bulan 0 0%
7-9 bulan 1 100%
FREKUENSI 1 100%

29
 Table : Distribusi Frekuensi Ibu menyusui
ADANYA BUTEKI TOTAL PROSENTASE
Tidak 32 100%
Ya 0 0%
FREKUENSI 32 100%
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk ibu yang menyusui dengan jumlah 0 dan ibu yang tidak
mau menyusui dengan jumlah 32.

 Table : Distribusi Frekuensi Kepemilikan anak sekolah/remaja


KEPEMILIKAN ANAK TOTAL PROSENTASE
SEKOLAH/REMAJA
Tidak 10 31%

Ya 22 69%
FREKUENSI 32
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak mempunyai anak sekolah/remaja
berjumlah 10 dan yang mempunyai anak sekolah/remaja berjumlah 22.

 Table : Distribusi Frekuensi Usia anak saat ini


USIA ANAK SAAT TOTAL PROSENTASE
INI
6-10 tahun 8 23%
11-15 tahun 11 31%
16-21 tahun 16 46%
Tidak Ada 0 0%
FREKUENSI 35 100%
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang mempunyai anak usia 6-10 tahun dengan
jumlah 8, keluarga yang mempunyai anak usia 11-15 tahun dengan jumlah 11,
keluarga yang mempunyai anak usia 16-21 tahun dengan jumlah 16.

30
 Table : Distribusi Frekuensi Pendidikan anak
PENDIDIKAN TOTAL PROSENTASE
ANAK
SD 7 18%
SMP 13 38%
SMA 14 41%
PT 1 3%
FREKUENSI 35 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang mempunyai anak pendidikan SD dengan
jumlah 7, keluarga yang mempunyai anak pendidikan SMP dengan jumlah 13
keluarga yang mempunyai anak pendidikan SMA dengan Jumlah 14, keluarga
yang mempunyai anak pendidikan PT dengan Jumlah 1.

 Table : Distribusi Frekuensi Kegiatan anak di luar sekolah


KEGIATAN ANAK DI TOTAL PROSENTASE
LUAR SEKOLAH
Keagamaan 13 37%
Karang taruna 0 0%
Olahraga 9 26%
Lain-lain 13 37%
FREKUENSI 35 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan
keagamaan dengan jumlah 13, keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan
karang taruna dengan jumlah 0, keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan
olahraga dengan jumlah 9, keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan lain-
lain dengan jumlah 13.

31
 Table : Distribusi Frekuensi Jumlah yang menderita sakit
JUMLAH YANG TOTAL PROSENTASE
MENDERITA
SAKIT
Tidak 35 100%
Ya 0 0%
FREKUENSI 35% 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak mempunyai anak menderita sakit
dengan jumlah 35, dan keluarga yang mempunyai anak menderita sakit dengan
jumlah 0.

 Table : Distribusi Frekuensi Penggunaan waktu luang


JENIS KEGIATAN TOTAL PROSENTASE
Musik/TV 20 57%
Olahraga 5 14%
Rekreasi 6 17%
Keagamaan 4 12%
FREKUENSI 35% 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjukkeluarga yang mempunyai anak dengan penggunaan
waktu senggang Musik/TV dengan jumlah 20, keluarga yang mempunyai anak
dengan penggunaan waktu senggang Olahraga dengan jumlah 5, keluarga yang
mempunyai anak dengan penggunaan waktu senggang Rekreasi dengan jumlah 6,
dan keluarga yang mempunyai anak dengan penggunaan waktu senggang
Keagamaan dengan jumlah 4.
 Table : Distribusi Frekuensi Usia lanjut
JUMLAH LANSIA TOTAL PROSENTASE
Tidak 20 63%
Ya 12 37%
FREKUENSI 32 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec

32
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak mempunyai usia lanjut dengan
jumlah 20, keluarga yang mempunyai usia lanjut dengan jumlah 12.

 Table : Distribusi Frekuensi Keluhan penyakit


JUMLAH LANSIA TOTAL PROSENTASE
Tidak 2 17%
Ya 10 83%%
FREKUENSI 12 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak memiliki lansia yang mengeluhkan
penyakit dengan jumlah 2 dan keluarga yang memiliki lansia yang mengeluhkan
penyakit dengan jumlah 10.

 Table : Distribusi Frekuensi Jenis penyakit


JENIS PENYAKIT TOTAL PROSENTASE
Hipertensi 4 40%
Kencing manis 2 20%
Rematik 4 40%
FREKUENSI 10 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang mempunyai penyakit hipertensi dengan
jumlah 4, keluarga yang mempunyai penyakit kencing manis dengan jumlah 2,
dan keluarga yang mempunyai penyakit rematik dengan jumlah 4.

 Table : Distribusi Frekuensi Upaya yang di lakukan


UPAYA TOTAL PROSENTASE
Berobat ke sarana 9 90%
kesehatan
Berobat non medis 0 0%
Di obati sendiri 1 10%
FREKUENSI 10 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec

33
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang berupaya berobat ke saranana kesehatan
dengan jumlah 9, keluarga yang berupaya berobat non medis dengan jumlah 0,
keluarga yang berupaya berobat sendiri dengan jumlah 1.

 Table : Distribusi Frekuensi Penggunaan waktu senggang


UPAYA TOTAL PROSENTASE
Berkebun 8 67%
Jalan-jalan 1 8%
Senam 0 0%
Lain-lain 3 25%
FREKUENSI 12 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan berkebun
dengan jumlah 8, keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan jalan-jalan
dengan jumlah 1, keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan senam dengan
jumlah 0, dan keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan lain-lain dengan
jumlah 3.

 Table : Distribusi Frekuensi Posyandu lansia

POSYANDU LANSIA TOTAL PROSENTASE


Ada 0 0%
Tidak Ada 12 100%
FREKUENSI 12 100%

Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk di dapatkan bahwa tidak ada pelayanan kesehatan yang
berjalan di desai itu dengan jumlah 12.

34
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Analisa Data
a. Pernyataan Masalah (Diagnosa) :
Resiko terjadi penyakit (diare, penyakit kulit)akibat lingkungan yang
kurang sehat di RT 03 RW 01Desa Gondanglegi Kec Prambon Kab
Nganjuk b.d kurang kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan,
yang dimanifestasikan oleh :

 Pembuangan sampah dibakar 94%


 Tempat pembuangan sampah sementara tidak ada/berserakan 22%,
kondisi saluran air limbah tersumbat/tergenang

DATA ETIOLOGI MASALAH


 Dari 32 kepala keluarga Kurangnya kesadaran Resiko terjadi
terdapat 12 rumah yang masyarakat tentang tata penyakit (diare,
memiliki sumber air cara pembuangan sampah, penyakit kulit)akibat
<10m pembuangan limbah, lingkungan yang
 Dari 32 kepala keluarga perawatan kandang, kurang sehat di RT
terdapat 22 rumah yang pengelolaan sampah 03 RW 01Desa
memiliki tempat Gondanglegi Kec
penampungan air Prambon Kab
dengan kondisi terbuka Nganjuk b.d kurang
 Dari 32 kepala keluarga kesadaran
terdapat 26 rumah yang masyarakat tentang
memilik tempat kesehatan
penampungan sampah lingkungan
yang terbuka
 Dari 32 kepala keluarga
terdapat 30 rumah yang
kondisi sampahnhya di
bakar
 Dari 32 kepala keluarga

35
terdapat 29 rumah yang
membuang limbah
rumah tangga di Got
 Dari 32 kepala keluarga
terdapat 11 rumah yang
memiliki kandang ternak
 Dari 11 rumah yang
memiliki kandang
ternak, terdapat 8
kandang yang terawatt
 Dari 32 kepala keluarga
terdapat 25 kepala
keluarga yang menderita
batuk pilek, 4 kepala
keluarga yang menderita
typus selama 6 bulan
terakhir.

36
2. Intervensi

No. Diagnosa Intervensi


1. . Resiko terjadi penyakit (diare, 1. Penyuluhan kepada keluarga
penyakit kulit)akibat lingkungan binaan tentang kebersihan
yang kurang sehat di RT 03 lingkungan
RW 01Desa Gondanglegi Kec 2. Memotivsi keluarga untuk
Prambon Kab Nganjuk b.d menjaga kebersihan
kurang kesadaran masyarakat lingkungan
tentang kesehatan lingkungan 3. Memasang poster tentang
kebersihan lingkungan dan
akibat yang ditimbulkan

37
A. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan melalui dua tahap yaitu evaluasi formatif,
yang dilakukan langsung selama kegiatan dilaksanakan sampai kegiatan
usai.
S : Bapak – bapak sangat antusias dalam membentuk sebuah
kegiatan positif untuk lingkungan di rumahnya terutama sehat
di RT 03 RW 01Desa Gondanglegi Kec Prambon Kab
Nganjuk
O : tolak ukur kehadiran sudah cukup, mengingat potensi yang
dimiliki sehat di RT 03 RW 01Desa Gondanglegi Kec
Prambon Kab Nganjuk sedangkan berdasarkan evaluasi
sruktur hampir seluruh kegiatan sesuai dengan perencanaan
hanya masalah waktu pelaksanaan yang mengalami sedikit
pergeseran. Namun hal ini tidak banyak mempengaruhi hasil
kegiatan.Dan masing-masing penanggung jawab kegiatan
sangat berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan.
A : Masalah teratasi
P :
 Kerja bakti yang dilaksanakan 2 minggu sekali
 Pembuatan tempat sampah yang kering dan basah
 Kolaborasi dengan tim puskesmas untuk pelayanan kesehatan
 Tentukan tempat untuk pembuangan sampah apabila ditumpuk
dan mau dibakar.
 Dipantau setiap kerja bakti
 Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan

38
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat yang bersifat
komprehensif melalui kerjasama lintas sector dan peran serta aktif masyarakat.
Sasaran keperawatan komunitas mencakup individu, keluarga, dan masyarakat
yang menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.

B. Saran
Setelah seluruh kegiatan asuhahan keperawatan komunitas telah
dilaksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran, sebagai
berikut:
1) Kepada pihak puskesmas untuk lebih proaktif dalam memberikan
pelayanan di luar gedung sesuai dengan paradigma baru orientasi
pelayanan dari kuratif dan rehabilitatif ke promotif dan preventif dalam
upaya penggerakkan kesehatan berbasis masyarakat.
2) Kepada pemerintah daerah dan desa diharapkan meningkatkan
pelayanan dalam memfasilitasi masyarakat mengakses pelayanan
kesehatan, dan berbagai kegiatan pembangunan kesehatan desa dan
mempercepat ketersediaan sarana poskesdes.
3) Kepada kader kesehatan diharapkan dapat menjadi promotor gerakan
hidup bersih dan sehat, dan proaktif melakukan berbagai kegiatan
dalam rangka mewujudkan terciptanya desa sehat.
4) Kepada seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menggiatkan
semangat gotong royong khususnya dalam perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).

39
DAFTAR PUSTAKA

Adina, M. Reinhardt.1990.Familly Comunity Nursing A Social Cultural Frame


Work. Mosby Company : Missouri
Ali Zaidin.1998. Pengantar Asuhan Keperawatan Kesehatan Pada Masyarakat
Seri 4 Perawatan Kesehatan Masyarakat (MA 213.). Universitas Indonesia
: Jakarta
Departemen Kesehatan RI.1990.Konsep Perawatan Masyarakat : Jakarta
Effendi, Nsrul.1992.Dasar – dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC

40

Anda mungkin juga menyukai