Dosen Pendamping :
HENY KRISTANTO, S.Kp, M.Kes
TINGKAT III-A
Nama Anggota Kelompok :
1. Robby Sidarta Jarot
2. Winda Eka Wulandari
3. Wulandari
4. Yuliani Eka Putri
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 4
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 5
C. Langkah Pengumpulan Data ................................................................ 6
D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 6
BAB II :TINJAUAN TEORI ........................................................................... 7
A. Perawatan Kesehatan Komunitas ......................................................... 7
B. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas .............................................. 8
C. Pengertian Proses Keperawatan ........................................................... 8
D. Tujuan Keperawatan Komunitas .......................................................... 9
BAB III :HASIL PENGUMPULAN DATA ................................................... 17
BAB IV :ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ................................. 36
A. Diagnosa ............................................................................................... 36
B. Intervensi .............................................................................................. 37
C. Kegiatan ............................................................................................... 38
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 39
A. Kesimpulan........................................................................................... 39
B. Saran ..................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar belakang
Peningkatan derajat kesehatan penduduk merupakan program
pemerintah sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintah melalui visi
dan misi Indonesia sehat 2015.Sebagaimana kita ketahui bahwa misi
Indonesia adalah menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan induvidu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungan.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan objek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatan dan
mengikuti seluruh kegiatan keperawatan komunitas.
Seperti diketahui bahwa masalah kesehatan masyarakat dapat
memulai dari perilaku individu, keluarga ataupun kelompok masyarakat
diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, masalah
kesehatan ibu dan anak, masalah kesehatan remaja, masalah kesehatan
lanjut usia bahkan yang paling memprihatinkan adalah masalah kesehatan
gizi, imunisasi, posyandu dan sebagainya.Dalam upaya meningkatkan
kemampuan kerja sama dengan individu, serta salah satu upaya
menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi
keperawatan secara mandiri.
Sesuai kompetensi yang harus dicapai maka mahasiswa Akademi
Keperawatan Dharma Husada Kediri Tingkat III-A melaksanakan
komunitas di RT : 03RW : 01 Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon
Kabupaten Nganjuk. Dalam melaksanakan praktik asuhan keperawatan
komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang
diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data. Kemudian
menyusun rencana sesuai dengan permasalah yang ditemukan sampai
pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Semua proses keperawatan tersebut
4
dengan melibatkan masyarakat dengan harapan masyarakat akan mandiri
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.
A. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan tugas keperawatan komunitas, mahasiswa
mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap area
pelayanan keperawatan komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas dan perorganisasian komunitas.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan tugas komunitas keperawatan, mahasiswa mampu :
1) Melakukan penerapan pengkajian keperawatan komunitas
2) Menentukan diagnosa keperawatan komunitas yang lebih spesifik
berdasarkan epidemilogi
3) Menentukan intervensi keperawatan komunitas berdasarkan
kemampuan masyarakat
4) Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan factor
resiko personal, social dan lingkungan
B. Langkah – Langkah Pengumpulan Data
1. Langkah - Langkah Meliputi
a) Persiapan
Penjajakan daerah binaan
Pendataan kesehatan komunitas dan keluarga
Pengolahan dan analisa data
Identifikasi diagnosa keperawatan komunitas dan penyebab
MMRT
b) Pelaksanaan
Menyusun rencana kerja hasil MMRT
Melaksanakan koordinasi dengan ketua RT setempat
c) Evaluasi
Evaluasi setiap kegiatan yang dilasanakan dalam hal keefektifan
dan keberhasilan kegiatan – kegiatan dan peran serta aktif
masyarakat
5
Evaluasi formatif seluruh kegiatan komunitas
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi fisik dan
wawancara langsung pada masyarakat dan perangkat desa di RT : 03RW :
01 Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk.
C. Manfaat Penulisan
a) Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengoperasionalkan konsep keperawatan komunitas secara
nyata kepada masyarakat.
2) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analisa dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat.
3) Meningkatkan ketrampilan komunitas, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
b) Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas – luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerrti dan menyadari
masalah kesehatan yang dialami masyarakat
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
c) Untuk Pendidikan
1) Sebagai acuan untuk mengevaluasi kampus AKPER DHARMA
HUSADA dalam mendidik mahasiswa khususnya di bidang
keperawatan komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dan pengembangan model
praktik keperawatan komunitas selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
7
Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang
pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat
menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok atau
masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan,
ekonomi, norma, adat istiadat dan aturan–aturan yang berlaku dalam
masyarakat(Nasrul Effendi, 1999). Dengan memahami pengetahuan ilmu
sosial perawat kesehatan masyarakat dapat melakukan pendekatan untuk
merubah perilaku masyarakat ke arah yang positif dalam memelihara
kesehatan keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga menuju
kemandirian (self care), dimana mereka diharapkan dapat mengenal dan
merumuskan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi,
memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui
perencanaan bersama, kemudian melaksanakan kegiatan bersama
berdasarkan perencanaan yang mereka buat serta menilai hasil yang telah
dicapai.
B. Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan
untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan
keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan
memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan
tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan
dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai
proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan(Wolf,
Weitzel dan Fuerst, 1979).
Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan
keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari
klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya
dimulai dari :
1. Pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan
masalah
8
2. Diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga
dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan
keperawatan.
C. Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas
a) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
b) Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluraga,
kelompok khusus dan masyarakat dalam hal :
Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi
Menetapkan masalah kesehatan / keperawatan dan prioritas
masalah
Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan /
keperawatan
Menanggulangi masalah kesehatan / keperawatan yang mereka
hadapi
Penilaian hasil kegiatan dan memecahkan masalah kesehatan /
keperawatan
Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan / keperawatan
Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care)
Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan
kesehatan
Ikut serta menunjang fungsi puskesmas dalam merumuskan
angka kematian bayi, ibu dan anak balita serta diterima norma
keluarga kecil bahagia sejahtera
9
Tertanganinya kelompok – kelompok resiko tinggi yang rawan
terhadap masalah kesehatan.
1. Sasaran
Sasaran keperawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit mempunyai
masalah kesehatan / perawatan.
Individu adalah bagian dari anggota kelurga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan / keperawatan akibat ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh karena suatu hal / sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainya baik secara fisik, mental ataupun
sosial.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala
keluarga.Anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumuh tangga karena darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, di
mana satu dengan yang lainnya saling tergantung pada berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan /
keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
dan keluarga – keluarga yang ada di sekitarnya.
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti :
Ibu hamil
Bayi baru lahir
Balita
Anak usia sekolah
Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan di antaranya adalah :
Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepras, AIDS, penyakit
kelamin dan lainya
Penderita dengan penyakit tidak menular seperti diabetes militus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya
10
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, di antaranya :
Wanita tuna susila
Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
Kelompok – kelompok pekerja tertentu dan lain - lainnya
4) Lembaga sosial, perawatan rehabilitasi di antaranya :
Panti werdha
Panti asuhan
Pusat – pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
Penitipan balita
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
sendiri dan menganggap diri mereka sabagai kesatuan sosial dengan batas
– batas yang telah ditetapkan dengan jelas.Masyarakat merupakan
kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalah sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
a) Ruang Lingkup Perawat Kesehatan Komunitas
Ruang lingkup praktek keperawatan masyarakat meliputi upaya –
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan
kembali individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan
sosial dan masyarakatnya (resesialisasi).Dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas kegiatan yang ditekankan adalah upaya
preventif dan promotif dengan mengabadikan upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.
D. Kegiatan Keperawatan Komunitas
Kegiatan praktek keperawatan komunitas mempunyai lahan luas yang
dilakukan oleh perawat dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan
11
kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (scholl
health nursing), di perusahaan, di posyandu, di polindes dan di daerah
binaan kesehatan masyarakat
Penyuluhan / pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka
merubah perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang meraka
hadapi
Melaksanakan rujukan terhadap kasus – kasus yang memerlukan
penanganan lebih lanjut
Penemuan kasus pada tingkat individu, kelompok dan masyarakat
Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan
kesehatan
Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, melalui pengenalan
masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan
dan penilaian kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan
sebagai suatu usaha pendekatan ilmiah keperawatan
Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan
komunitas
Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas eksternal dengan
instansi terkait
Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan
keperawatan dan kesehatan.
a) Metode
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode
yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan
ilmiah di dalam bidang keperawatan, melalui tahap – tahap sebagai
berikut:
12
1. Pengkajian
Kegiatan ini dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji
masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat adalah :
a. Pengumpulan data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi
dengan menggunakan instrument pengumpulan data dalam
menghimpun informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah ini komunitas beserta
fakta lingkungannya.Elemen pengkajian komunitas menurut
Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas yaitu
meliputi data demografi, populasi, nilai-nilai keyakinan, riwayat
individu dan riwayat kesehatan masyarakat.Sedangkan faktor
lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan
transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan, dan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
Hal di atas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang
sesuai dan efektif dalam langkah-langkah selanjutnya.
b. Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang diperoleh
dan disusun dalam suatu format yang sistematis.Dalam
menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.Data yang
telah terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor
yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di
komunitas.Selanjutnya dirumuskan masalah atau diagnosa
keperawatan. Menurut Mueke (1987) masalah tersebut terdiri dari:
1) Masalah sehat sakit
2) Karakteristik populasi
3) Karakteristik lingkungan
13
c. Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan atau kesehatan
Kegiatan ini dilakukan di berbagai tingkat sesuai dengan
urutan prioritasnya.Diagnosa keperawatan yang dirumuskan dapat
aktual, ancaman resiko atau wellness. Adapun dasar penentuan
masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain :
1) Masalah yang ditetapkan dari data umum.
2) Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan
kesehatan.
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk menentukan
tindakan yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat
mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan :
1) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
2) Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat.
3) Kemampuan dan sumber daya masyarakat.
4) Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat.
Adapun kriteria Skala Prioritas antara lain :
1) Perhatian masyarakat meliputi pengetahuan, sikap,
keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk segera
ditanggulangi.
2) Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang
ditemukan pada suatu kurun waktu tertentu.
3) Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah
tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesehatan masyarakat.
4) Kemungkinanan masalah untuk dapat dikelola dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-
cara pengelolaan masalah yang menyangkut biaya,
sumber daya, sarana yang tersedia dan kesulitan yang
mungkin timbul (Effendi Nasrul, 1995).
14
2. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan.
b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
dan keperawatan.
c. Menetapkan kriteria keberhasilan dan rencana tindakan yang akan
dilakukan.
3. Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan kesehatan masyarakat adalah :
a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait.
b. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya.
c. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Adapun level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan
komunitas terdiri atas :
a. Pencegahan primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidakfungsiannya
dan diaplikasikanya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi
yang tepat untuk menghambat proses patologis/sehingga
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi
ketidakmampuan secara stabil ataupun menetap atau tidak dapat
diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer
15
lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu
mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal
dari ketidakmampuannya.
4. Penilaian evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan.
Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan
(proses) dan hasil akhir (out put). Penilaian yang dilakukan berkaitan
dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun semula, data empat dimensi yang harus dipertimbangkan
dalam melaksanakan penilaian, antara lain :
1. Daya guna
2. Hasil guna
3. Kelayakan
4. Kecukupan
Adapun fokus evaluasi antara lain :
1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan.
2. Perkembangan atau kemajuan proses.
3. Efisiensi budaya.
4. Efektivitas kerja.
5. Dampak apakah status kesehatan meningkat atau menurun, dalam
rangka waktu berapa.
16
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
Di Desa Gondanglegi RT 03 Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk
Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN TOTAL PROSENTASE
Perempuan 59 53%
Laki – laki 69 47%
FREKUENSI 127 100%
17
Pendidikan
TINGKAT TOTAL PROSENTASE
PENDIDIKAN
TK 2 1%
SD 19 15%
SMP 16 13%
SMA 70 60%
Diploma / Sarjana 14 11%
Belum Sekolah 6 0%
FREKUENSI 127 100%
Pekerjaan
JENIS PEKERJAAN TOTAL PROSENTASE
Pelajar 35 27%
Mahasiswa 6 5%
Petani 2 2%
Swasta 50 39%
Wiraswasta 2 2%
Tidak Bekerja 0 0%
TNI / POLRI 2 2%
Guru / PNS 3 2%
Ibu Rumah Tangga 27 21%
Petugas Kesehatan 0 0%
FREKUENSI 127 100%
18
Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03
Kec Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang memiliki pendapatan tertinggi
yaitu >1.000.000 dengan prosentase 53%
Status kepemilikan
KEPEMILIKAN TOTAL PROSENTASE
RUMAH
Sewa 0 0%
Numpang 5 16%
Milik Sendiri 27 84%
FREKUENSI 32 100%
Tipe rumah
TIPE RUMAH TOTAL PROSENTASI
32 100%
Permananen
Semi permanen 0 0%
Tidak permanen 0 0%
FREKUENSI 32 100%
19
prosentase 84%, keluarga yang rumahnya menggunakan semen dengan prosentase
16%
20
Kepemilikan halaman rumah
KEPEMILIKAN HALAMAN TOTAL PROSENTASE
RUMAH
Ada 32 100%
Tidak Ada 0 0%
FREKUENSI 32 100%
21
Sumber air
SUMBER AIR TOTAL PROSENTASE
PAM 0 0
Sumur 32 100%
Air mineral 0 0
Lain – lain 0 0
FREKUENSI 32 100%
22
Tempat penampungan air
TEMPAT AIR TOTAL PROSENTASE
Bak 26 81%
Gentong 0 0%
Ember 6 19%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32% 100%
Kondisi air
KONDISI AIR TOTAL PROSENTASE
Berwarna 0 0%
Berbau 0 0%
Berasa 0 0%
Tidak berasa, 32 100%
Berbau, dan
berwarna
FREKUENSI 32 100%
23
Pembuangan sampah
TEMPAT TOTAL PROSENTASE
Sungai 0 0%
Ditimbun 2 6%
Dibakar 30 94%
Sembarangan tempat 0 0%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32 100%
Penampungan sampah
PENAMPUNGAN TOTAL PROSENTASE
Ada 25 78%
Tidak ada/Berserakan 7 22%
FREKUENSI 32 100%
24
Jarak penampungan sampah dengan rumah
JARAK TOTAL PROSENTASE
Dekat (< 5 m) 4 12%
Jauh ( > 5 m) 28 88%
FREKUENSI 32 100%
25
Pembuangan air limbah
PEMBUANGAN TOTAL PROSENTASE
AIR LIMBAH
Resapan 3 9%
Got 29 91%
Sembarangan 0 0%
FREKUENSI 32 100%
26
Letak kandang
LETAK TOTAL PROSENTASE
Di dalam Rumah 0 0%
Di luar Rumah 11 100%
FREKUENSI 11 100%
Kondisi kandang
KONDISI TOTAL PROSENTASE
Terawat 8 73%
Tidak terawatt 3 27%
FREKUENSI 11 100%
Kebiasaan berobat
KEBIASAAN TOTAL PROSENTASE
RS 0 0%
Puskesmas 0 0%
Dokter 2 6%
Perawat 3 10%
27
Bidan 27 84%
Lain – lain 0 0%
FREKUENSI 32 100%
JPS 21 66%
Tidak ada 2 6%
FREKUENSI 32 100%
28
Menurut hasil survey mahasiswa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk adalah 100% menggunakan kendaraan pribadi
Usia kehamilan
USIA KEHAMILAN JUMLAH PROSENTASE
0-3 bulan 0 0%
4-6 bulan 0 0%
7-9 bulan 1 100%
FREKUENSI 1 100%
29
Table : Distribusi Frekuensi Ibu menyusui
ADANYA BUTEKI TOTAL PROSENTASE
Tidak 32 100%
Ya 0 0%
FREKUENSI 32 100%
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk ibu yang menyusui dengan jumlah 0 dan ibu yang tidak
mau menyusui dengan jumlah 32.
Ya 22 69%
FREKUENSI 32
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak mempunyai anak sekolah/remaja
berjumlah 10 dan yang mempunyai anak sekolah/remaja berjumlah 22.
30
Table : Distribusi Frekuensi Pendidikan anak
PENDIDIKAN TOTAL PROSENTASE
ANAK
SD 7 18%
SMP 13 38%
SMA 14 41%
PT 1 3%
FREKUENSI 35 100%
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang mempunyai anak pendidikan SD dengan
jumlah 7, keluarga yang mempunyai anak pendidikan SMP dengan jumlah 13
keluarga yang mempunyai anak pendidikan SMA dengan Jumlah 14, keluarga
yang mempunyai anak pendidikan PT dengan Jumlah 1.
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan
keagamaan dengan jumlah 13, keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan
karang taruna dengan jumlah 0, keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan
olahraga dengan jumlah 9, keluarga yang mempunyai anak dengan kegiatan lain-
lain dengan jumlah 13.
31
Table : Distribusi Frekuensi Jumlah yang menderita sakit
JUMLAH YANG TOTAL PROSENTASE
MENDERITA
SAKIT
Tidak 35 100%
Ya 0 0%
FREKUENSI 35% 100%
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak mempunyai anak menderita sakit
dengan jumlah 35, dan keluarga yang mempunyai anak menderita sakit dengan
jumlah 0.
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjukkeluarga yang mempunyai anak dengan penggunaan
waktu senggang Musik/TV dengan jumlah 20, keluarga yang mempunyai anak
dengan penggunaan waktu senggang Olahraga dengan jumlah 5, keluarga yang
mempunyai anak dengan penggunaan waktu senggang Rekreasi dengan jumlah 6,
dan keluarga yang mempunyai anak dengan penggunaan waktu senggang
Keagamaan dengan jumlah 4.
Table : Distribusi Frekuensi Usia lanjut
JUMLAH LANSIA TOTAL PROSENTASE
Tidak 20 63%
Ya 12 37%
FREKUENSI 32 100%
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
32
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak mempunyai usia lanjut dengan
jumlah 20, keluarga yang mempunyai usia lanjut dengan jumlah 12.
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang tidak memiliki lansia yang mengeluhkan
penyakit dengan jumlah 2 dan keluarga yang memiliki lansia yang mengeluhkan
penyakit dengan jumlah 10.
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang mempunyai penyakit hipertensi dengan
jumlah 4, keluarga yang mempunyai penyakit kencing manis dengan jumlah 2,
dan keluarga yang mempunyai penyakit rematik dengan jumlah 4.
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
33
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang berupaya berobat ke saranana kesehatan
dengan jumlah 9, keluarga yang berupaya berobat non medis dengan jumlah 0,
keluarga yang berupaya berobat sendiri dengan jumlah 1.
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan berkebun
dengan jumlah 8, keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan jalan-jalan
dengan jumlah 1, keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan senam dengan
jumlah 0, dan keluarga yang memiliki lansia dengan kegiatan lain-lain dengan
jumlah 3.
Sumber : Survey mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Oktober 2015, dari
data diatas didapatkan bahwa, penduduk di Desa Gondanglegi RT 03 Kec
Prambon, Kab Nganjuk di dapatkan bahwa tidak ada pelayanan kesehatan yang
berjalan di desai itu dengan jumlah 12.
34
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Analisa Data
a. Pernyataan Masalah (Diagnosa) :
Resiko terjadi penyakit (diare, penyakit kulit)akibat lingkungan yang
kurang sehat di RT 03 RW 01Desa Gondanglegi Kec Prambon Kab
Nganjuk b.d kurang kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan,
yang dimanifestasikan oleh :
35
terdapat 29 rumah yang
membuang limbah
rumah tangga di Got
Dari 32 kepala keluarga
terdapat 11 rumah yang
memiliki kandang ternak
Dari 11 rumah yang
memiliki kandang
ternak, terdapat 8
kandang yang terawatt
Dari 32 kepala keluarga
terdapat 25 kepala
keluarga yang menderita
batuk pilek, 4 kepala
keluarga yang menderita
typus selama 6 bulan
terakhir.
36
2. Intervensi
37
A. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan melalui dua tahap yaitu evaluasi formatif,
yang dilakukan langsung selama kegiatan dilaksanakan sampai kegiatan
usai.
S : Bapak – bapak sangat antusias dalam membentuk sebuah
kegiatan positif untuk lingkungan di rumahnya terutama sehat
di RT 03 RW 01Desa Gondanglegi Kec Prambon Kab
Nganjuk
O : tolak ukur kehadiran sudah cukup, mengingat potensi yang
dimiliki sehat di RT 03 RW 01Desa Gondanglegi Kec
Prambon Kab Nganjuk sedangkan berdasarkan evaluasi
sruktur hampir seluruh kegiatan sesuai dengan perencanaan
hanya masalah waktu pelaksanaan yang mengalami sedikit
pergeseran. Namun hal ini tidak banyak mempengaruhi hasil
kegiatan.Dan masing-masing penanggung jawab kegiatan
sangat berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan.
A : Masalah teratasi
P :
Kerja bakti yang dilaksanakan 2 minggu sekali
Pembuatan tempat sampah yang kering dan basah
Kolaborasi dengan tim puskesmas untuk pelayanan kesehatan
Tentukan tempat untuk pembuangan sampah apabila ditumpuk
dan mau dibakar.
Dipantau setiap kerja bakti
Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan
38
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat yang bersifat
komprehensif melalui kerjasama lintas sector dan peran serta aktif masyarakat.
Sasaran keperawatan komunitas mencakup individu, keluarga, dan masyarakat
yang menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.
B. Saran
Setelah seluruh kegiatan asuhahan keperawatan komunitas telah
dilaksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran, sebagai
berikut:
1) Kepada pihak puskesmas untuk lebih proaktif dalam memberikan
pelayanan di luar gedung sesuai dengan paradigma baru orientasi
pelayanan dari kuratif dan rehabilitatif ke promotif dan preventif dalam
upaya penggerakkan kesehatan berbasis masyarakat.
2) Kepada pemerintah daerah dan desa diharapkan meningkatkan
pelayanan dalam memfasilitasi masyarakat mengakses pelayanan
kesehatan, dan berbagai kegiatan pembangunan kesehatan desa dan
mempercepat ketersediaan sarana poskesdes.
3) Kepada kader kesehatan diharapkan dapat menjadi promotor gerakan
hidup bersih dan sehat, dan proaktif melakukan berbagai kegiatan
dalam rangka mewujudkan terciptanya desa sehat.
4) Kepada seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menggiatkan
semangat gotong royong khususnya dalam perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
39
DAFTAR PUSTAKA
40