Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Menstruasi

2. Sub Pokok Bahasan : Seputar Menstruasi

3. Sasaran : Siswa SMA Negeri Kediri

4. Tempat : Aula SMA Negeri Kediri

5. Waktu :

Hari : Rabu

Tanggal : 22 Oktober 2014

Pukul : 19.00 wib

6. Metode : Ceramah dan tanya jawab

7. Media : Flipchat dan leaflet

8. Analisa situasi :

a. Peserta promkes : sasaran promkes adalah warga Siswa SMA Negeri Kediri

berjumlah 30 siswa.

Peserta promkes telah memiliki pengetahuan :

- Membaca dan menulis

b. Ruang Pembelajaran :

 Aula SMA Negeri Kediri

 Cukup luas dan memadai

 Penerangan dan ventilasi cukup memadai

 Prasarana yang tersedia : LCD Proyektor

c. Pemateri/Promotor

Mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri dalam rangka penyuluhan kesehatan.

1
9. Tujuan :

Tujuan umum : Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua pasien

atau keluarga memahami demam pada anak.

Tujuan khusus : Setelah diberikan penyuluhan diharapkan siswa SMA Negeri

Kediri dapat :

1. Menjelaskan pengertian menstruasi

2. Menjelaskan tentang menstruasi yang teratur

dan tidak teratur

3. Menyebutkan faktor penyebab menstruasi tidak teratur

4. Bahaya mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri

5. Menyebutkan cara perawatan organ intim

10. Kegiatan belajar mengajar

Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Metode &


Sasaran Media
Pembukaan Salam pembuka Mendengarkan Ceramah
(5 menit) Memperkenalkan diri keterangan
Menjelaskan maksud dan tujuan penyaji

Penyajian Menyampaikan materi tentang : Memperhatikan Ceramah


( 15 menit ) 1. Pengertian Hiperermi dan
2. Etiologi (Tanda dan Gejala) mendengarkan
Hiperterni keterangan
3. Faktor Penyebab Hipertermi
penyaji
4. Akibat Apabila Hipertermi
Tidak di Tanggulangi
5. Pencegahan hipertermi
6. Cara Pengobatan Hipertermi

Penutup Melakukan tanya jawab Mendengarkan Ceramah

2
( 10 menit ) Menutup pertemuan dan bertanya

11. Evaluasi
Struktur : Pelaksanaan diharapkan sesuai.
Proses : Melalui prosedur tahapan pada demam.
Hasil : Diharapkan sesuai tujuan.

MATERI PENYULUHAN

HIPERTERMI
1. Pengertian
Hipertermi adalah kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal hipertermi disebut juga
dengan demam, Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 3,8° C
atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8°C. Sedangkan bila
suhu tubuh lebih dari 41°C disebut demam tinggi (hiperpireksia).

2. Etiologi (Tanda dan Gejala)


Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek
perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut
pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein , pecahan protein , dan zat lain.
Terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh bakteri toksik / pirogen yang
dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan
sakit.
Tanda dan Gejala :
1) Suhu lebih tinggi dari 37,80C.
2) Kulit hangat.
3) Takikardia.
4) Kulit kemerahan.
5) Peningkatan kedalaman pernapasan.
6) Menggigil atau merinding.

3
7) Sakit dan nyeri yang spesifik atau umum.
8) Kehilangan napsu makan

3. Faktor Penyebab
1. Dehidrasi.
2. Penyakit atau trauma.
3. Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat.
4. Pakian yang tidak layak.
5. Kecepatan metabolism meningkat.
6. Pengobatan/anesthesia.
7. Terpajan pada lingkungan yang panas (jangka panjang).
8. Aktivitas yang berlebihan.

4. Akibat Apa Bila Tidak di Tanggulangi


Akibat bila tidak ditanggulangi adalah anak dapat mengalami kejang atau demam.

5. Cara Pencegahan
a) Kesehatan lingkungan.
b) Penyediaan air minum yang memenuhi syarat.
c) Pembuangan kotoran manusia pada tempatnya.
d) Pemberantasan lalat.
e) Pembuangan sampah pada tempatnya.
f) Pendidikan kesehatan pada masyarakat.
g) Pemberian imunisasi lengkap kepada bayi.
h) Makan makanan yang yang bersih dan sehat.
i) Jangan biasakan anak jajan diluar.
j) Jangan biarkan anak terlalu lelah/capek.

6. Cara Perawatan
a) Batasi aktifitas penderita yang demam tujuannya untuk menghemat
energi dan menurunkan kebutuhan oksigen. Karena pada saat demam
metabolisme tubuh meningkat meskipun penderita tidak beraktifitas
pasti akan terasa capai sekali karena energi banyak digunakan.
anjurkan penderita banayk istirahat.
4
b) Cegah dehidrasi (kekurangan Cairan) dengan memberikan banyak
minum, berikan minuman kesukaan seperti sari buah, minuman ion,
juz, teh manis, air susu, air limun, dll.
c) Ganti baju yang basah akibat keringat, gunakan baju tipis dan
menyerap keringat ketika demam dan bila klien menggigil atau merasa
kedinginan selimuti klien tetapi bila menggigil telah hilang gunakan
kembali baju tipis dan lepas selimut. Tujuan dari penggunaan baju tipis
adalah agar kulit terpapar oleh udara, karena udara dapat memindahkan
panas. selain itu kulit yang terbuka dapat memindahkan panas melalui
radiasi sehingga membantu memberi rasa nayaman saat demam..
d) Berikan kompres dengan air biasa selama 5 menit di bagian dahi, leher,
ketiak, selangkangan dan dibawah lutut. lakukan berulang bila suhu
kembali panas (kain kompres jangan dibiarkan saja sepanjang waktu
menempel dibagian tubuh penderita).Pemberian kompres bukan
bertujuan menurunkan suhu tetapi memberi kenyamanan saat penderita
demam. Bila penderita merasa kedinginan atau menggigil hentikan
segera kompres. Menggigil itu merupakan kondisi yang tidak
menyenangkan dan sangat tidak nyaman, sehingga sebisa mungkin
jaga agar tidak menggigil. Jangan gunakan air es untuk mengkompres
karena di khwatirkan klien merasa kedinginan dan akhirnya
menggingil dan jangan gunakan alkohol untuk mengkompres karena
mudah menguap dan bersifat racun bila terhirup..
e) Atur suhu ruangan lebih dingin, tujuannnya agar panas berpindah ke
ruangan. misalnya membuka jendela, menyalakan kipas angin. Karena
panas bisa berpindah leawat udara dan berpindah ke lingkungan yang
lebih dingin.
f) Untuk anak kecil bisa lakukan aktifitas bermain di tempat tidur seperti
mewarnai, menonton TV, bercerita atau tidur ditemani orang tua.
g) berikan minuman atau makanan dingin seperti es-krim, buah-buahan
dingin, dll untuk memberikan rasa nyaman.
h) Antipiretik tidak diberikan secara otomatis pada setiap penderita panas
karena panas merupakan usaha pertahanan tubuh, pemberian
antipiretik juga dapat menutupi kemungkinan komplikasi. Pengobatan
terutama ditujukan terhadap penyakit penyebab panas.
5
REFERENSI

Kuzemko, Jan, 1995, Pemeriksaan Klinis Anak, alih bahasa Petrus Andrianto, cetakan III,
EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai