Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Ilmu Keperawatan Anak

2. Sub Pokok Bahasan : Perawatan Hipertermi

3. Sasaran : Orang tua

4. Tempat : Desa Bawang

5. Waktu :

Hari : Rabu

Tanggal : 22 Oktober 2014

Pukul : 19.00 wib

6. Metode : Ceramah dan tanya jawab

7. Media : Flipchart dan leaflet

8. Analisa situasi :

a. Peserta promkes : sasaran promkes adalah warga RT : 03, RW : 08,


Desa Bawang berjumlah 30 orang.
Peserta promkes telah memiliki pengetahuan :
- Membaca dan menulis
b. Ruang Pembelajaran :
 Balai RT 03, Desa Bawang
 Cukup luas dan memadai
 Penerangan dan ventilasi cukup memadai
 Prasarana yang tersedia : LCD Proyektor
c. Pemateri / Promotor
Mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri dalam rangka penyuluhan kesehatan.

9. Tujuan :

Tujuan umum : Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua pasien

atau keluarga memahami demam pada anak.

Tujuan khusus : Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua atau

keluarga dapat :
1
1. Menjelaskan pengertian hipertermi.

2. Menyebutkan tanda dan gejala hipertermi.

3. Menyebutkan faktor penyebab.

4. Menjelaskan akibat bila tidak di tanggulangi.

5. Menyebutkan pencegahan hipertermi.

6. Menyebutkan cara pengobatan.

10. Kegiatan belajar mengajar

Tahap Kegiatan Metode


Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Sasaran & Media
Pembukaan Salam pembuka Mendengarkan Ceramah
(5 menit) Memperkenalkan diri keterangan
Menjelaskan maksud dan tujuan penyaji

Penyajian Menyampaikan materi tentang : Memperhatikan Ceramah


( 15 menit ) 1. Pengertian Hiperermi dan
2. Etiologi (Tanda dan Gejala)
mendengarkan
Hiperterni
3. Faktor Penyebab Hipertermi keterangan
4. Akibat Apabila Hipertermi
penyaji
Tidak di Tanggulangi
5. Pencegahan hipertermi
6. Cara Pengobatan Hipertermi

Penutup Melakukan tanya jawab Mendengarkan Ceramah


( 10 menit ) Menutup pertemuan dan bertanya
11. Evaluasi
Struktur : Pelaksanaan diharapkan sesuai.
Proses : Melalui prosedur tahapan pada demam.
Hasil : Diharapkan sesuai tujuan.

MATERI PENYULUHAN

2
HIPERTERMI
1. Pengertian
Hipertermi adalah kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal hipertermi disebut juga
dengan demam, Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 3,8° C
atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8°C. Sedangkan bila
suhu tubuh lebih dari 41°C disebut demam tinggi (hiperpireksia).

2. Etiologi (Tanda dan Gejala)


Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek
perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut
pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein , pecahan protein , dan zat lain.
Terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh bakteri toksik / pirogen yang
dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan
sakit.
Tanda dan Gejala :
1) Suhu lebih tinggi dari 37,80C.
2) Kulit hangat.
3) Takikardia.
4) Kulit kemerahan.
5) Peningkatan kedalaman pernapasan.
6) Menggigil atau merinding.
7) Sakit dan nyeri yang spesifik atau umum.
8) Kehilangan napsu makan
3. Faktor Penyebab
1. Dehidrasi.
2. Penyakit atau trauma.
3. Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat.
4. Pakian yang tidak layak.
5. Kecepatan metabolism meningkat.
6. Pengobatan/anesthesia.
7. Terpajan pada lingkungan yang panas (jangka panjang).
8. Aktivitas yang berlebihan.

4. Akibat Apa Bila Tidak di Tanggulangi


Akibat bila tidak ditanggulangi adalah anak dapat mengalami kejang atau demam.

5. Cara Pencegahan
a) Kesehatan lingkungan.
b) Penyediaan air minum yang memenuhi syarat.
c) Pembuangan kotoran manusia pada tempatnya.
d) Pemberantasan lalat.
e) Pembuangan sampah pada tempatnya.
f) Pendidikan kesehatan pada masyarakat.

3
g) Pemberian imunisasi lengkap kepada bayi.
h) Makan makanan yang yang bersih dan sehat.
i) Jangan biasakan anak jajan diluar.
j) Jangan biarkan anak terlalu lelah/capek.

6. Cara Perawatan
a) Batasi aktifitas penderita yang demam tujuannya untuk menghemat energi dan
menurunkan kebutuhan oksigen. Karena pada saat demam metabolisme tubuh
meningkat meskipun penderita tidak beraktifitas pasti akan terasa capai sekali
karena energi banyak digunakan. anjurkan penderita banayk istirahat.
b) Cegah dehidrasi (kekurangan Cairan) dengan memberikan banyak minum, berikan
minuman kesukaan seperti sari buah, minuman ion, juz, teh manis, air susu, air
limun, dll.
c) Ganti baju yang basah akibat keringat, gunakan baju tipis dan menyerap keringat
ketika demam dan bila klien menggigil atau merasa kedinginan selimuti klien
tetapi bila menggigil telah hilang gunakan kembali baju tipis dan lepas selimut.
Tujuan dari penggunaan baju tipis adalah agar kulit terpapar oleh udara, karena
udara dapat memindahkan panas. selain itu kulit yang terbuka dapat memindahkan
panas melalui radiasi sehingga membantu memberi rasa nayaman saat demam..
d) Berikan kompres dengan air biasa selama 5 menit di bagian dahi, leher, ketiak,
selangkangan dan dibawah lutut. lakukan berulang bila suhu kembali panas (kain
kompres jangan dibiarkan saja sepanjang waktu menempel dibagian tubuh
penderita).Pemberian kompres bukan bertujuan menurunkan suhu tetapi memberi
kenyamanan saat penderita demam. Bila penderita merasa kedinginan atau
menggigil hentikan segera kompres. Menggigil itu merupakan kondisi yang tidak
menyenangkan dan sangat tidak nyaman, sehingga sebisa mungkin jaga agar tidak
menggigil. Jangan gunakan air es untuk mengkompres karena di khwatirkan klien
merasa kedinginan dan akhirnya menggingil dan jangan gunakan alkohol untuk
mengkompres karena mudah menguap dan bersifat racun bila terhirup..
e) Atur suhu ruangan lebih dingin, tujuannnya agar panas berpindah ke ruangan.
misalnya membuka jendela, menyalakan kipas angin. Karena panas bisa
berpindah leawat udara dan berpindah ke lingkungan yang lebih dingin.
f) Untuk anak kecil bisa lakukan aktifitas bermain di tempat tidur seperti mewarnai,
menonton TV, bercerita atau tidur ditemani orang tua.
g) berikan minuman atau makanan dingin seperti es-krim, buah-buahan dingin, dll
untuk memberikan rasa nyaman.
h) Antipiretik tidak diberikan secara otomatis pada setiap penderita panas karena
panas merupakan usaha pertahanan tubuh, pemberian antipiretik juga dapat

4
menutupi kemungkinan komplikasi. Pengobatan terutama ditujukan terhadap
penyakit penyebab panas.

REFERENSI

Kuzemko, Jan, 1995, Pemeriksaan Klinis Anak, alih bahasa Petrus Andrianto, cetakan III,
EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai