Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan nyata sering sekali kita menduga- duga suatu kejadian
atau hasil apa yang kita dapatkan atas apa yang sudah kita lakukan. Setiap
manusia pasti akan menerka-nerka suatu kegiatan karena sebelum melakukan
kegiatan seseorang pasti telah melakukan berbagai persiapan.
Dugaan yang dilakukan seseorang biasanya disertai dengan suatu alasan
yang logis karena biasanya orang yang mempunyai dugaan atas suatu kegiatan
pasti disertai dengan suatu alasan dan bukti yang akurat.
Tetapi tidak semua dugaan kita itu sesuai dengan pendapat orang lain.
Terkadang dugaan kita sependapat atau bertentangan dengan orang lain ataupun
diterima dan ditolak oleh orang lain. Oleh sebab itu agar dugaan ita daapat
diterima orang lain maka kita harus memiliki bukti yang akurat misalnya melalui
suatu pengujian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tentang Sampel ?
2. Apa pengertian tentang Hipotesis ?
3. Apa saja jenis-jenis Hipotesis
4. Apa pengertian tentang Rerata Populasi ?
5. Bagaimana cara menghitung Rerata Populasi ?
6. Bagaimana contoh soal menghitung Rerata Populasi ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Sampel
2. Untuk mengetahui tentang Hipotesis
3. Untuk mengetahui tentang Rerata Populasi
4. Untuk mengetahui tentang cara menghitung Rerata Populasi
5. Untuk mengetahui tentang soal menghitung Rerata Populasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan
menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk
menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel
digunakan untuk menggeneralisasi suatu populasi. Dengan demikian, sampel
harus betul-betul bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan
mencerminkan karakteristik populasi dari mana sampel itu diambil.
Dalam proses pemilihan sampel ada dua faktor penentu yang berperan
yaitu:

 Ada atau tidak adanya faktor pengacakan, dan


 Peran orang yang memilih (mengambil) sampel tersebut.

Pada proses pengambilan sampel dengan menggunakan faktor pengacakan


didalamnya termasuk unsur-unsur peluang, sedangkan peran dari orang pemilih
sampel dapat bersifat obyektif dan dapat pula bersifat subyektif.
Yang dimaksud dengan sikap obyektif dalam memilih sampel adalah
suatu cara pemilihan sampel yang menggunakan metode tertentu yang jelas,
sehingga penarikan sampel tersebut bila dilakukan oleh orang lain akan
diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dari penarikan sampel sebelumnya,
dalam menduga sifat atau ciri populasinya. Jadi dengan pengambilan sampel
dengan menggunakan metode tertentu dan jelas, akan diperoleh sampel yang
konsisten, artinya bila pengambilan sampel dilakukan secar berulang-ulang
terhadap populasi yang sama hasilnya tetap terkendali dalam arti tetap
menggambarkan sifat atau ciri dari populasinya, walaupun hasilnya tidak persis
sama antara yang satu dengan yang lainnya.

3
Sifat subyektif dalam memilih sampel adalah suatu pemilihan sampel
dengan melibatkan pertimbangan pribadi dari pengambil sampel untuk
mengambil sampel yang baik menurut versinya sendiri (versi peneliti). Dengan
demikian sampel yang diperoleh merupakan sampel yang berbias, apalagi
orang yang memilih cotnoh sampel mempunyai latar belakang yang kurang
terhadap konsep statistika khususnya konsep tentang teori penarikan sampel.

B. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah peryataan sementara atau dugaan sementara yang harus
diuji lagi kebenarannya. Pengujian Hipotesis Adalah suatu prosedur yang
dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak
hipotesis mengenai paramater populasi.

C. Macam-Macam Hipotesis Penelitian :


1. Hipotesis Deskriptif yaitu hipotesis yang tidak membandingkan atau
menghubungkan dengan variabel lain.
2. Hipotesis Komparatif yaitu untuk memberikan jawaban pada permasalahan
yang bersifat membedakan.
3. Hipotesis Asosiatif yaitu untuk memberikan jawaban pada permasalahan
yang bersifat hubungan.

D. Pengertian Rerata Populasi


Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap
hidup, dan sebagainya yang menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data
penelitian.

4
E. Cara Menghitung Rerata Populasi
Pada penaksiran titik, kita menggunakan suatu nilai untuk menduga
parameter populasi.
Contoh:
Mahasiswa Berat Badan
Alya 65
Karina 64
Yessica 60
Taufik 70
Deasy 61

Untuk menduga rata-rata berat badan Asisten Statistik diambil 5 orang


Asisten statistik sebagai sample :
∑𝑥 65 + 64 + 60 + 70 + 61
𝑥= = = 64
𝑛 5
Maka dugaan untuk rata – rata berat badan asisten statistik adalah 64

Ada 3 rumus penafsiran rerata µ


𝜎 𝜎 1−𝑎
1. 𝑥̅ − 𝑍𝑎/2 < 𝜇 < 𝑥̅ + 𝑍𝑎/2 𝑍𝑎/2 =
√𝑛 √𝑛 2

Rumus ini berlaku untuk sampel besar (n ≥ 30) dari populasi yang tak
𝑛
terbatas atau dari populasi terbatas namun 𝑁 ≤ 0,05

𝜎 𝑁−𝑛 𝜎 𝑁−𝑛
2. 𝑥̅ − 𝑍𝑎/2 √ < 𝜇 < 𝑥̅ + 𝑍𝑎/2 √
√𝑛 𝑁−1 √𝑛 𝑁−1

Rumus ini berlaku untuk sampel besar (n ≥ 30) dari populasi terbatas dengan
𝑛
> 0,05
𝑁

5
𝑠 𝑠 𝑎
3. 𝑥̅ − 𝑡𝑎/2 < 𝜇 < 𝑥̅ + 𝑡𝑎/2 𝑡𝑎/2 = 2 ; df = n – 1
√𝑛 √𝑛

Rumus ini berlaku untuk sampel kecil (n < 30)

F. Contoh Soal :

20 mahasiswa akan dikirim ke Amerika untuk menjadi delegasi Indonesia


pada Konfrensi perdamaian dunia. Salah satu syarat untuk menjadi delegasi
tersebut ialah harus memiliki TOEFL lebih dari 500. Haxe sebagai salah satu

dari 20 mahasiswa tersebut ingin mengetahui taksiran rata–rata TOEFL dari 20

mahasiswa tersebut.Oleh karena itu, ia menanyakan kepada 10 temannya

mengenai score TOEFL mereka masing-masing. Diperoleh rata–rata TOEFL

Haxe dan 10 temannya tersebut ialah 550 denganstandar deviasi 10. Dengan

tingkat keyakinan sebesar 99%, berapakah rata – rata taksiran score TOEFL

mahasiswa – mahasiswa tersebut?

Diketahui : N = 20
n = 11
𝑥̅ = 550
s = 10
𝑛 11
= 20
𝑁

𝑡𝑎/2 = 𝑡0,005;10 = 3,1693

𝑠 𝑁−𝑛 𝑠 𝑁−𝑛
Ditanya : P (𝑥̅ − 𝑡𝑎/2 √ < 𝜇 < 𝑥̅ + 𝑡𝑎/2 √ ) = 0,99
√𝑛 𝑁−1 √𝑛 𝑁−1

6
10 20−11 10 20−11
Jawab : (550 − 3,1693 √ < 𝜇 < 550 + 3,1693 √ )
√11 20−1 √11 20−1

543,423248 < µ < 556,576752

Jadi, Dengan tingkat signifikansi sebesar 1%, rata – rata taksiran score TOEFL

mahasiswa –mahasiswa tersebut ialah antara 543,423248 sampai 556,576752

7
BAB III
PENUTUP

Pada saat kita menduga parameter kita membuat suatu pernyataan yang
disebut dengan “hipotesis”. Dalam pengujian hipotesis kita akan sering
menggunakan istilah ”menerima” atau ”menolak” suatu hipotesis. Dalam
melakukan suatu uji hipotesis dapat dilakuka melalui satu arah dan dua arah.
Pengujian Hipotesis dibagi menjadi beberapa bagian yaitu pengujian
hipotesis satu rata-rata dan pengujian hipotesis beda dua rata-rata. Selain itu
pengujian kesamaan dua rata-rata dilakukan karena banyak penelitian yang
membandingkan antara dua keadaan atau tepatnya dua populasi.
Dalam melakukan uji hipotesis banyak rumus-rumus yang kita gunakan
untuk perhitungan dan mempunyai langkah-langkah yang perlu kita perhatikan
dalam melakukan uji hipotesis adalah menentukan statistik uji, arah pengujian,
statistik hitung dan sebagainya. Dengan demikian untuk melakukan uji hipotesis
banya sekali yang perlu kita perhatikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal.2001.Pokok-Pokok Materi Besar Sampling dan Hipotesis 2. Jilid 2.


Jakarta.: PT Bumi Aneka.

Anda mungkin juga menyukai