LP & Askep Preeklampsia (KLP 3) - 1
LP & Askep Preeklampsia (KLP 3) - 1
“PREEKLAMPSIA”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
TAHUN 2019/2020
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema, dan proteinuriayang timbul karena kehamilan. Penyakit umumnya
terjadi dalam triwulan ketiga, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya
pada molahidatidosa (Wiknjosastra, 2002:282).
Preeklamsia adalah keadaan dimana hipertensi disertai dengan
proteinuria, edema, atau kedua-duanya yang terjadi akibat kehamilan
setelah minggu ke-20 atau kadang-kadang timbul lebih awal bila terdapat
perubahan hidatidiformis yang luas pada fili dan korialis.
B. Etiologi
Penyebab preeklampsia sampai sekarang belum di ketahui. Telah
terdapat bahwa banyak teori yang mencoba menerangkan sebab musabah
penyakit tersebut, terdapat tidak ada yang memberikan jawaban yang
memuaskan. Teori yang di terima menerangkan sebagai berikut:
1. Sering terjadi pada primingraviditas, kehamilan ganda, hidramnion, dan
molahidatidosa
2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan
3. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan ibu dengan kematian janin
dalam uterus
4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan
berikutnya
5. Sebab timbul hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma
1. Nyeri kepala
Jarang ditemukan pada kasus ringan, tetapi akan sering terjadi pada
kasus-kasus yang berat. Nyeri kepala sering terjadi pada daerah frontal
dan oksipital serta tidak sembuh dengan pemberian analgetik biasa.
2. Nyeri epigastrium
Merupakan keluhan yang sering ditemukan pada preeklampsia besar.
Keluhan ini disebabkan karena tekanan pada kapsula hepar akibat
edema atau perdarahan.
3. Gangguan penglihatan
Keluhan penglihatan yang tertentu dapat disebabkan oleh spasme
arterial, iskemia dan edema retina dan pada kasus-kasus yang langka
disebebkan oleh ablasio retina. Pada preeklampsia ringan tidak
ditemukan tenda-tanda subjektif (Cunningham, 1995: 767).
E. Klasifikasi
Preeklamsia dibagi dalam dua golongan yaitu ringan dan berat.
Preeklamsia dikatakan ringan apabila ditemukan tanda-tanda dibawah ini:
1. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15
mmHg atau lebih, dan kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih
2. Edema umun, kaki, jari, tangan dan wajah atau kenaikan BB 1 kg atau
lebih perminggu
3. Proteinuria kuantitatif 0,3 gram atau lebih per liter, kualitatif 1+ atau 2+
pada urine kateter/mid stream.
Sedangkan preeklamsia dikatakanberat apabila ditemukan satu atau
lebih tanda-tanda dibawah ini:
1. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
2. Protein uria 5 gram atau lebih per liter
3. Oliguria jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam
4. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di
epegastrum.
5. Ada edema paru dan sianosis
F. Komplikasi
Bergantung pada derajat preeklampsia yang di alami. Namun, yang
termasuk komplikasi antara lain sebagai berikut:
1. Pada ibu
a. Eklampsia
b. Solusio plasenta
c. Pendarahan subkapsula hepar
d. Kelainan pembekuan darah (DIC)
e. Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low
platelet count)
f. Ablasio retina
g. Gagal jantung hingga syok dan kematian
2. Pada janin
a. Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
b. Prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. Kematian dalam uterus
e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
G. Penyimpangan KDM
PRE EKLAMPSIA
6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Suatu
proses kolaborasi melibatkan perawat, ibu dan tim kesehatan lainnya.
Pengkajian ini dilakukan melalui wawancara dan pemeriksaan fisik. Dalam
pengkajian dibutuhkan kecermatan dan ketelitian agar data yang terkumpul
lebih akurat, sehingga dapat dikelompokkan dan dianalisis untuk
mengetahui masalah dan kebutuhan ibu terhadap perawatan.
Pengkajian yang dilakukan terhadap ibu preeklampsia antara lain
sebagai berikut:
1. Identitas umum ibu
2. Data riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil
Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklampsia pada
kehamilan terdahulu
Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas
Ibu mungkin pernah menderita penyakit ginjal kronis
b. Riwayar kesehatan sekarang
Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal
Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium
Gangguan virus:penglihatan kabur, skotoma dan diplopia
Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan
Gangguan serebral lainnya:terhuyung-huyung, refleks tinngi,
dan tidak tenang.
Edema pada ekstremitas
Tengkuk terasa berat
Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu
c. Riwayar kesehatan keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat preeklampsia dan eklampsia
dalam keluarga.
d. Riwayar perkawinan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun
atau diatas 35 tahun.
3. Pemeriksaan fisik biologis
a. Keadaan umum : lemah.
b. Kepala : sakit kepala, wajah edema.
c. Mata : konjungtifa sedikit anemis, edema pada retina.
d. Perencaan abdomen : nyeri daerah epigasterium, anoreksia, mula
dan muntah.
e. Ektremitas : edema pada kaki dan tangan juga pada jari-jari
f. Sistem pernapasan : hiperefleksia, klonus pada kaki.
g. Genitourinaria : oliguria, proteinuria
h. Pemeriksaan janin : bunyi jantung tidak teratur, gerakan janin
melemah.
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
a) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar
normal hemaglobin untuk wanita hamil adalah 12-14
gr % )
b) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol %)
c) Trobosit menurun ( nilai rujukan 150-450 ribu /
mm3)
2) Urinalisis
a) Ditemukan protein dalam uine
3) Pemeriksaan fungsi hati
a) Bilirubin meningkat ( N = < 1 mg/ dl)
b) LDH ( lactak dehidroginase ) meningkat.
c) Aspartat aminomtransferase (AST) > 60 ul.
d) Serum glutamat virufat transaminase (SGTT) meningkat
( N = 15-45 u/ml)
e) Serum glutamat oksalocetic transaminase (SGOT )
meningkat ( N = < 31 u/I)
f) Total pretein serum menurun (N = 6,7 -8,7 g/ds)
4) Tes kimia darah
a) Asam urat meningkat (N = 2,4-2,7 mg/dl)
b. Pemeriksaan radiologi
1) Ultrasonografi
Ditemukannya reterdasi pertumbuhan janin intrauterus.
Pernapasan intra uterus lambat, aktifitas janin lambat dan
volume cairan ketuban sedikit.
2) Kardiotografi
Diketahui denyut jantung bayi lemah
c. Data sosial ekonomi
Preeklampsia brerat lebih banyak terjadi pada eaniota dan golongan
ekonomi rendah, karena mereka kurang mengonsumsi makanan
yang mengandung protein dan juga kurang melakukan perawatan
antenatal yang teratur.
d. Data psikologis
Biasanya ibu preeklampsia ini berada dalam kondisi yang labil dan
muda marah, ibu merasa khawatir akan keadaan diroinya dan
keadaan janin dalam kandungannya, dia takut anaknya nanti lahir
cacat atau meninggal dunia sehingga ia takut untuk melahirkan.
2. Diagnosa keperawatan
Setelah data terkumpul dan kemudian dianalisis, sehingga diagnosa yang
mungkin ditemukan pada ibu preeklampsia berat adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan volume cairan interstisial yang berhubungan dengan
penurunan tekanan osmotik, perubahan permeabilitas pembuluh darah.
2. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan
hivopolemia/penurunan aliran balik vena.
3. Risiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak adekuatnya
perfusi darah ke plasenta.
4. Risiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan adanya
masalah sirkulasi, peningkatan tekanan darah.
5. Risiko cedera pada ibu dengan edema/hipoksia jaringan, kejang tonik
klonik.
6. Nyeri epigastrik yang berhubungan dengan peregangan kapsula hepar.
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan merupakan tugas lanjut dari perawatan
setelah mengumpulkan data yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ibu
sesuai dengan pengkajian yang telah di lakukan.
Pada tahap ini di tetapkan tujuan dan alternatif tindakan yang akan
di lakukan pada tahap implementasi dalam upaya memecahkan masalah
atau mengurangi masalah ibu.
Berikut ini akan di uraikan rencana tindakan yang akan di lakukan
sesuai dengan kemungkinan diagnosis yang telah di jelaskan sebelumnya