PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep sehat dalam upaya penanganan kesehatan penduduk mengalami
banyak perubahan sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita bagaimana
suatu masyarakat mengahayati dan menghargai bahwa kesehatan itu merupakan
“Human Capital” yang sangat besar nilainya dan bagaimana kita atau masyarakat
menghayati bahwa “Sehat itu Gaya Hidup”. Pemahaman masyarakat tentang
penyebab penyakit, konsep sehat dan sakit, dan pemahaman bahwa upaya
kesehatan merupakan bagian dari pembangunan SDM, akan mendasari
bagaimana upaya kesehatan di suatu Negara sebaiknya diselenggarakan.
Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu
negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki
masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor.
Salah satunya adalah kesehatan masyarakat di suatu negara tersebut. Kesehatan
masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner, karena memang pada dasarnya
masalah kesehatan masyarakat bersifat multikausal, maka pemecahanya harus
secara multidisiplin (Notoatmodjo, 2003)
Pembangunan kesehatan adalah upaya di laksanakan oleh semua komponen
bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diusahakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat di terima serta
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Upaya-upaya kesehatan tersebut
sesuai dengan pasal 47 Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
meliputi pencegahan penyakit (Preventif), Peningkatan kesehatan (Promotif),
penyembuhan penyakit (Kuratif), dan pemulih kesehatan (Rehabilitatif) (Depkes
RI, 2010).
Empat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu Faktor lingkungan
/ Environment seperti akses terhadap air bersih, Jamban/ tempat BAB (Buang air
besar), Sampah, Lantai Rumah, Polusi, Sanitasi tempat umum, Bahan Beracun
Berbahaya (B3), Kebersihan TPU (Tempat Pelayanan Umum), faktor perilaku /
Life styles seperti alkohol, rokok, promiscuity: tempat-tempat berisiko, narkoba,
olah raga dan Health seeking behavior : Kalau tidak sakit parah tidak akan pergi
ke puskesmas, faktor pelayanankesehatan / Medical care services seperti
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan (balai pengobatan) maupun rujukan
(rumah sakit), ketersediaan tenaga, peralatan kesehatan bersumberdaya
masyarakat; Kinerja/cakupan serta pembiayaan /anggaran dan faktor Herediter
atau Kependudukan / Heredity seperti penyakit-penyakit yang sifatnya turunan
dan mempengaruhi sumberdaya masyarakat, Jumlah penduduk dan Pertumbuhan
penduduk serta jumlah kelompok khusus/rentan: bumil, persalinan, bayi, dan
lain-lain ( Notoamodjo, 2005).
Upaya meningkatkan percepatan perbaikan derajat kesehatan masyarakat
dinilai untuk pendukung keberhasilan program pembangunan nasional.
Puskesmas yang merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki 6 program pokok yaitu promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, Kesehatan Ibu Dan Keluarga Berencana, perbaikan Gizi Masyarakat,
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), dan pengobatan (Profil Puskesmas
Awal Terusan, 2019).
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementrian Kesehatan
selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik
untuk rakyat. Semua program kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementrian
Kesehatan saja. Dengan seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif,
yang meliputi lintas sektor, Organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha,
masyarakat madani dan masyarakat akar rumpun (Depkes RI, 2012).
Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan intervensi perilaku yang
memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat
sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali
dengan pengetahuan tentang cara-cara hidup sehat. Oleh sebab itu promosi
kesehatan hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas
pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan
pencapaian SDGs 2020 dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat (Depkes,
2009).
Promosi kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan prilaku di bidang
kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang
sangat berpengaruh terhadap perbaikan prilaku dan kualitas kesehatan. Maka
itulah STIKes Muhammadiyah Palembang mengadakan kegiatan PKLT ( Praktek
Kerja Lapangan Terpadu). Terpadu berupa Praktek Keperawatan Komunitas dan
Keluarga serta Praktek Kebidanan Komunitas dan Sanitasi Kesehatan
Lingkungan hal ini merupakan wadah yang tepat untuk mengaplikasikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh pada proses belajar
mengajar didalam kelas.
PKL Terpadu STIKes Muhammadiyah Palembang merupakan rangkaian
kegiatan pengabdian kemasyarakatan, dengan menggabungkan tiga program
studi yaitu D III Keperawatan, D III Kebidanan dan D III Fisioterapi, ke tiga
program studi tersebut telah mempelajari teori-teori ilmu kesehatan dengan
tempuh studi tiga tahun untuk jenjang D III, semua teori-teori yang telah
dipelajari akan di aplikasikan langsung ke masyarakat, guna memperbaiki status
kesehatan di masyarakat khususnya masyarakat Desa Sri Mulya Kecamatan
Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Dari data yang kami dapatkan jumlah KK (Kartu Keluarga ) Desa sri mulya
Kecamatan pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 185 KK. PKL
Terpadu yang dilaksanakan mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang
Program Studi DIII Keperawatan, D III Kebidanan, dan DIII Fisioterapi di Desa
Sri Mulya. Berdasarkan survei dan observasi yang telah dilakukan masalah
kesehatan yang terdapat di masyarakat antara lain Gastritis, Karies gigi, kesehatan
lansia dan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap Perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Masalah tersebut perlu mendapat perhatian mahasiswa PKL
Terpadu STIKes Muhammadiyah Palembang Tahun 2019 guna memperbaiki
status kesehatan masyarakat.
Perilaku bersih dan sehat (PHBS) sangat lah penting untuk di angkat
menjadi masalah dalam kegaiatan PKL Terpadu STIKes Muhammadiyah
Palembang sebagaimana telah dijelaskan didalam surat:
Berdasarkan uraian diatas dan hasil survei yang telah dilakukan pada
masyarakatan Desa Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan
Komering Ilir maka diperlukan tindak lanjut dengan memberikan saran dan
masukkan dari mahasiswa PKL Terpadu STIKes Muhammadiyah Palembang
Tahun 2019.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah masalah Kesehatan dan tindak lanjut yang akan dilakukan
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat didesa sri mulya kecamatan
pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2019 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi status kesehatan masyarakat dengan
mengaplikasikan konsep-konsep kesehatan masyarakat yang telah
didapatkan dalam pelajaran komunitas selama perkuliahan guna
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam asuhan komunitas di Desa Sri
Mulya Kecamatan PampanganKabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan dengan melakukan pendataan
kesehatan komunitas di Desa Sri Mulya Kecamatan Pampangan
Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2019.
b) Menganalisa prioritas masalah kesehatan yang ada di Desa Sri Mulya
Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2019.
c) Menyususn rencana tindakan yang akan dilaksanakan di Desa Sri Mulya
Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2019.
d) Mengimplementasikan kegiatan berdasarkan rencana tindakan di Desa
Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Tahun 2019.
e) Mengevaluasikan pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan Desa
Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Tahun 2019.