Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. T PADA Ny.

N
DENGAN HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN
a. IDENTITAS
1. Identitas umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. Teteng
Pendidikan : SD
Umur : 62 tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Agama : Islam
Alamat : Cimincrang RT 03 RW 05
Suku : Sunda
Nomor Tlp : 085224501447

2. KomposisiKeluarga:
NO NAMA L/ HUB UMUR PEND IMUNISASI KB
P KEL
1 Nengsih P Istri 60 Thn Tidak Tamat SD Lengkap -

3. Genogram

1
Ket :

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Garis Keturunan
= Tinggal Satu Rumah

= Meninggal

4. Type Keluarga
a. Jenis type keluarga:
Keluarga Tn.R termasuk ke dalam tipe keluarga lansia, dimana pasangan suami
istri telah memasuki tahap usia lanjut
b. Masalah yang terjadi dengan type keluarga tsb:
Tidak ada masalah yang terjadi
5. Suku bangsa (etnis)
a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga:
Tn. T dan Ny. N keduanya merupakan suku bangsa sunda.
b. Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen), uraikan:
Lingkungan tempat keluarga dan klien tinggal sebagian besar merupakan
lingkungan suku sunda.
c. Kegiatan keagamaan social, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah kegiatan-
kegiatan ini berada dalam kelompok kultur / budaya keluarga)
Kegiatan keagamaan keluarga Tn. T sesuai dengan keyakinan serta kegiatan
social, budaya, rekreasi, pendidikan keluarga Tn. T sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku di lingkungan
d. Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana (tradisional atau modern)
Keluarga Tn. T tidak memiliki kebiasaan diet. Keluarga Tn. T dalam berbusana
menggunakan tipe modern.

2
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
Struktur kekuasaan yang dianut keluarga Tn. T merupakan kekuasaan tradisional
dimana Tn. T sebagai kepala keluarga dan sebagai pengambil keputusan.
f. Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan di rumah
Bahasa yang digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi adalah bahasa Sunda
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi ( Apakah
keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik-praktik pelayanan
kesehatan tradisonal, atau memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang
kesehatan)
Keluarga Tn. T tidak pernah mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam
praktik-praktik pelayanan kesehatan tradisonal, atau memiliki kepercayaan
tradisional asli dalam bidang kesehatan
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka
Dalam keluarga Tn. T tidak ada yang berbeda dalam keyakinan beragama, semua
anggota keluarga menganut agama Islam.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi
keagamaan
Keluarga Tn.T aktif mengikuti kegiatan pengajian RW yang diadakan setiap
minggu. Interaksi keluarga Tn.T dengan masyarakat baik
c. Agama yang dianut oleh keluarga
Agama yang dianut seluruh anggota keluarga Tn. T yaitu agama Islam.
d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam
kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan
Nilai dan norma yang dianut keluarga sama seperti yang berlaku pada masyarakat
pada umumnya. Tidak ada nilai dan norma yang bertentangan dengan kesehatan.
e. Status social ekonomi keluarga
Status sosial keluarga Tn. T termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah.
Dimana Tn. T berwirausaha sebagai pedagang makanan dengan penghasilan tidak
menentu. Pendapatan bulanan keluarga rata-rata perbulan adalah dibawah UMR
f. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga jarang berekreasi, di saat senggang mengisi kegiatan dengan menonton
televisi dan berkumpul dengan keluarga

3
b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan Tn.T berada pada tahap VIII, Keluarga dengan usia lanjut,
yang terdiri dari Tn.T usia 62 tahun dan Ny. N usia 60 tahun. Tugas
Perkembanganya:
 Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,
 Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
 Mempertahankan hubungan perkawinan
 Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
 Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
 Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn.T telah memenuhi tahap perkembangannya, yaitu: telah memenuhi
kebutuhan tempat tinggal, dan rasa aman bagi istri dan cucunya

c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


1. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny.N menderita hipertensi sejak +/- 1tahun yang lalu dan pada bulan Desember
2018 Ny. N mengalami stroke dan dirawat di RS Santo Yusuf Bandung, namun
Ny.N tidak rutin memeriksakan kontrol ke Puskesmas Cempaka Arum. Ny.N hanya
mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter.
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
NO NAMA UMUR BB KEADAAN IMUNISASI MASALAH TINDAKAN
KESEHATAN (BCG, POLIO/DPT/ KESEHATAN YANG
HB/CAMPAK TELAH
DILAKUKAN

1 Ny. Nengsih 60 Thn Klien sering Menurut penuturan Klien memiliki Klien berobat
mengeluh klien pada saat klien riwayat dan meminum
pusing berusia anak-anak, klien hipertensi dan obat secara
mendapatkan imunisasi stroke rutin
lengkap

3. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Dimanfaatkan


Keluarga Tn. T menggunakan Puskesmas atau Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan
kesehatan. Ny N selalu kontrol rutin ke puskesmas

4
d. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Gambaran type tempat tinggal
Tempat tinggal keluarga Tn.N adalah bangunan permanen. Terdapat 1 ruang tamu
dan 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 dapur. Lantai yang digunakan adalah lantai
keramik, lantai dapur menggunakan keramik.
b. Denah rumah

DAPUR KAMAR KAMAR KAMAR


MANDI MANDI
TIDUR

RUANG KELUARGA
KAMAR TIDUR

TERAS

c. Gambaran kondisi rumah


Rumah Tn.T memiliki 1 pintu masuk, 2 jendela (1 jendela yang terletak di
sebelah pintu utama dan 1 jendela pada kamar bagian depan). Ventilasi ada
disetiap bagian atas jendela dan pintu.
d. Dapur
Dapur keluarga Tn. T tampak sedikit berantakan.
e. Kamarmandi
Di rumah keluarga Tn. T terdapat 2 kamar mandi. Jamban yang digunakan
adalah WC jongkok
f. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
 Kebersihan dan Kerapihan
Rumah keluarga Tn.T tampak tertata rapih. Di ruang tamu tidak terdapat
kursi dan meja. Dapur sedikit berantakan.

5
 Sumber air
Sumber air minum yang digunakan adalah air mineral galon sedangkan
untuk kebutuhan memasak klien membeli air dari jerigen.
 Pemanfaatan Halaman
Tidak terdapat halaman hanya terdapat teras..
 Pembuangan Air Kotor
Pembuangan limbah rumah tangga dialirkan melalui pipa tersambung ke
komunal tempat pembuangan limbah. Pembuangan limbah kotoran tinja
menggunakan septic tank
 Sumber Pencemaran
Tidak ada
g. Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah
Keluarga Tn. T merasa bahagia karena telah mempunyai rumah sendiri,
sehingga terbebas dari pengeluaran sewa. Rumah juga sebagai tempat
berlindung serta merupakan tempat berkumpul seluruh anggota keluarga.
h. Mengkaji pengaturan tidur didalam rumah
Tn. T dan Ny. N tidur bersama di dalam satu kamar. Jam tidur biasanya
dimulai jam 21.00 s.d 04.00 WIB
i. Evaluasi Adekuasi Pembuangan Sampah
Sampah tidak dipisah antara sampah organik dan anorganik. Sampah disatukan
dalam satu wadah plastik yang diikat. Kemudian pembuangan sampah
dilakukan dengan membayar iuran petugas sampah yang diangkut satu minggu
2 kali.
j. Pengaturan/ penataan rumah
Rumah keluarga Tn. T tertata dengan rapi.
k. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Karakteristik rumah di lingkungan keluarga Tn. T merupakan bangunan
permanen dengan ukuran tidak terlalu luas, jarak antar rumah tetangga
berdekatan bahkan ada bangunan rumah tetangga yang menempel dengan
rumah keluarga Tn. T.
l. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.T menggunakan transportasi motor dan ojek ataupun angkutan
umum lainnya untuk berpergian.

6
m. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.T memiliki hubungan yang baik dengan orang lain maupun
tetangga sekitarnya. Terlihat bahwa Tn.T dan Ny. N sering berinteraksi dengan
tetangga sekitar. Bapak dan ibu rutin mengikuti kegiatan masjid seperti
pengajian setiap satu minggu sekali. Keluarga Tn.T tidak mengikuti kegiatan
organisasi yang ada pada lingkungan RW 05, hanya rutin mengikuti kegiatan
masjid dan pengajian
n. Sistem pendukung keluarga
Keluarga saling mendukung satu sama lain termasuk dalam masalah
kesehatan. Tn.T terkadang menemani Ny.N kontrol kesehatan. Ny.N memasak
makanan dengan rendah garam dan mengurangi makanan yang mengandung
banyak lemak dan minyak untuk menjaga kondisi hipertensi yang diderita.

e. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi semua anggota keluarga terjalin dengan baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga mampu mengendalikan pola makan untuk menunjang kesehatan anggota
keluarga terutama mengendalikan makanan-makanan yang dapat memengaruhi
tekanan darah
3. Struktur peran
 Tn.T berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah. Tn.R menjalankan
peran sebagai suami, kepala keluarga, dan kakek untuk anggota keluarganya.
 Ny.N berperan sebagai ibu rumah tangga dan menjalankan peran sebagai istri dan
nenek.
4. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga sama seperti yang berlaku pada masyarakat pada
umumnya. Tidak ada nilai dan norma yang bertentangan dengan kesehatan.

f. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga merasa senang berada dalam keluarga ini karena setiap
anggota keluarga menghargai anggota keluarga lainnya. Jika ada suatu masalah

7
selalu diceritakan pada anggota keluarga lainnya untuk diselesaikan secara bersama
atau salah satu anggota keluarga ada yang mengalah sehingga dalam keluarga jarang
timbul konflik.
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi dalam keluarga baik dan selalu terbuka terhadap masalah apapun, keluarga
juga sering bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Keluarga dalam keadaan
harmonis dan keluarga bersosialisasi sebagaimana mestinya masyarakat pada
umumnya. Keluarga bersosialisasi sebagaimana norma dan budaya yang berlaku
dimasyarakat pada umumnya.
3. Fungsi reproduksi
Ny. N sudah mengalami menopouse sejak usia 50 tahun. Ibu dan bapak terkadang
masih melakukan hubungan suami istri
4. Fungsi ekonomi
Kepala keluarga berperan sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi keluarga dengan berwirausaha.
5. Fungsi perawatan kesehatan
 Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan. Ny. N mengenal penyakit
hipertensi yang diderita oleh dirinya. Keluargatidak mampu menjaga pola makan
dan pola hidup untuk menjaga kesehatan. Namun keluarga belum terlalu
memahami penyebab dan cara menangani penyakit
 Ny. N menderita hipertensi sejak lama dan memiliki riwayat penyakit jantung
dalam +/- 1 tahun terakhir. Namun keluarga selalu berpikir positif akan
kesembuhan pada masalah kesehatan yang terjadi dengan sering memeriksakan
kesehatannya ke pelayanan kesehatan yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal
dengan menggunakan ojek dan biasanya diantar oleh anggota keluarga yang
sehat. Keluarga juga merasa percaya terhadap tenaga kesehatan. Klien rutin
mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Ny. N belum pernah
mengkonsumsi obat herbal atau terapi lainnya untuk menjaga kesehatan klien
terutama yang berhubungan dengan penyakit hipertensi yang dideritanya.
 Kemampuan keluarga dalam memutuskan untuk merawat.
Semua anggota keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga lainnya yang
sakit. Keluarga memiliki fasilitas jaminan kesehatan, namun sering tidak rutin
memeriksakan kesehatan ke klinik yang dekat dengan tempat tinggal.

8
g. Stres Dan Koping Keluarga
1. Stress jangka pendek dan panjang
Keluarga tidak memiliki stressor jangka panjang maupun jangka pendek yang
menjadi masalah bermakna dalam keluarga.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga akan berusaha semaksimal mugkin terhadap situasi yang ada dan untuk
hasil keluarga pasrah kepada sang pencipta.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu membicarakan situasi dan masalah yang dialami secara terbuka
dengan anggota keluarga. Keluarga bersama-sama mencari jalan keluar atas masalah
yang dialami.

h. Pemeriksaan Fisik
1. Identitas
Nama : Ny. N
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : Tidak tamat SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2. Keluhan/riwayat penyakit saat ini
Klien sering tiba-tiba mengeluh pusing
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Klien sering tiba-tiba merasa pusing, pusing dapat bertambah apabila klien
beraktivitas berat, pusing berkurang apabila klien istirahat
4. Tanda-tanda vital
TD : 170/90 mmHg
R : 24 x/mnt
N : 86 x/mnt
S : 36,40C
5. System Cardiovascular
HR 86, TD 150/90, suara jantung normal, tidak ada pembesaran vena jugularis,
CRT< 3 detik.
6. System Respirasi
Inspeksi : pengembangan simetris, tidak ada otot bantu napas, pernapasan cuping
hidung (-), RR 20 x/menit
9
Auskultasi : suara napas vesikuler
7. System Gastrointestinal
Inspeksi : abdomen datar lembut, Auskultasi : bising usus (+), Palpasi : tidak teraba
massa
8. System persyarafan
 Nervus I (Olfaktorius) : Klien dapat menghidu dan membedakan bau
 Nervus II (Optikus) : Klien tidak dapat membaca dengan jarak dekat
 Nervus III : Reflek pupil normal, mampu menggerakkan bola mata
(Okulomotorius)
 Nervus IV (Trokhear) : Klien mampu menggerakkan bole mata ke arah gerakan
pemeriksa

 Nervus V (Trigeminus) : Refleks kornea (+), klien dapat membedakan sentuhan, klien
mampu mengunyah dan merapatkan gigi

 Nervus VI (Abdusen) : Mata klien mampu bergerak mengikuti arahan pemeriksa

 Nervus VII (Facialis) : Fungsi pengecapan (+), klien mampu tersenyum dan
mengerutkan dahi
: Klien mampu mendengar gesekan kertas dan suaradetik jam
 Nervus VIII (Audtorius)
: Klien mampu menelan dengan baik
 Nervus IX
(Glosofaringeal ) dan X
(Vagus)
: Klien dapat menoleh ke kiri dan kanan
 Nervus XI ( Aksesorius)
: Klien dapat menggerakkan lidah ke kiri dan kanan
 Nervus XII (Hipoglosus)

9. System Muskulosceletal
Atas: kekuatan otot 4/5
Bawah: kekuatan otot 4/5
10. System Genitalia
Tidak ada keluhan

i. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya :
Klien berharap dirinya dapat terus sehat sehingga dapat beraktivitas seperti biasa.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Adanya kunjungan rutin yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke wilayah tempat
tinggal klien.
10
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS :
- Keluarga mengatakan Ny. N pernah di Ketidakmampuan keluarga Resiko
rawat karena mengalami stroke merawat keluarga dengan penurunan
DO : Hipertensi derajat
- TD : 170/90 mmHg kesehatan
- R : 24 x/mnt
- N : 86 x/mnt
- S : 36,40 C

DS :
- Ny. N mengeluh nyeri kepala yang Ketidakmampuan keluarga Nyeri kepala
timbul sekali-kali dalam merawat anggota
- Skala nyeri 2 (0-10) keluarga dengan hipertensi
- Keluarga mengatakan Ny. N menderita
hipertensi dan pernah dirawat karena
mengalami stroke
- Ny. N mengatakan jarang melakukan
kontrol ke RS atau klinik
DO :
- TD : 170/90 mmHg
- R : 24 x/mnt
- N : 86 x/mnt
- S : 36,40 C

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko penurunan derajat kesehatan b.d ketidakmampuan klien dan keluarga mengenal
dan melakukan penatalaksanaan hipertensi di rumah.
2. Nyeri kepala berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi

11
L. INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. N Tempat : Cimincrang RT 03 RW 05


Usia : 60 tahun Nama Mahasiswa : Heri Handiana Yusuf

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA EVALUASI


No. INTERVENSI
KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1 Risiko penurunan derajat Setelah dilakukan Setelah pertemuan  Klien dan Klien dan keluarga 1. Membina trust dengan klien
kesehatan b.d perawatan selama 7 keluarga setiap 30 keluarga mampu secara aktif terlibat 2. Libatkan keluarga dalam
ketidakmampuan klien dan hari, klien dan menit keluarga mampu menyebutkan dalam merawat intervensi
kembali 3. Beri penjelasan kepada klien
keluarga mengenal dan keluarga mampu melakukan perawatan keluarga di rumah
pengertian, dan keluarga mengenai
melakukan penatalaksanaan melakukan kesehatan keluarga pengertian, penyebab,
penyebab,
hipertensi di rumah ditandai pencegahan hipertensi, dengan masalah komplikasi dan komplikasi hipertensi
dengan : cara menanggulangi kesehatan hipertensi, penatalaksanaan 4. Diskusikan dengan klien dan
 TD klien 150/90 mmHg, hipertensi, pencegahan dengan kriteria : hipertensi keluarga mengenai pencegahan
 Klien mengatakan bahwa hipertensi dengan - Keluarga mampu dan penatalaksanaan hipertensi
suka mengalami nyeri penatalaksanaan mengambil keputusan  Klien dan 5. Anjurkan klien untuk
kepala mengenai tindakan keluarga mampu meminum obat secara rutin
meminum obat herbal
 Klien mengatakan yang harus dilakukan memahami dan 6. Anjurkan klien untuk
mengecek tekanan darah terhadap klien dengan melakukan meminum obat herbal untuk
ke pelayanan kesehatan hipertensi pencegahan dan hipertensi
jika merasakan keluhan - Keluarga memiliki penatalaksanaan 7. Diskusikan dengan klien
yang mengganggu. kemampuan untuk hipertensi mengenai diet hipertensi yang
merawat anggota tepat bagi klien
keluarga yang sakit
hipertensi
2. Nyeri kepala berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan  Klien dapat Klien dan keluarga 1. Monitor TTV klien
dengan ketidakmampuan tindakan keperawatan, intervensi selama 15 mengetahui secara aktif terlibat 2. Jelaskan kepada keluarga
keluarga dalam merawat klien dan keluarga menit setiap pertemuan, mengenai apa itu dalam merawat mengenai hipertensi baik
mampu merawat keluarga dapat hipertensi, keluarga di rumah pengertian, penyebab, tanda
anggota keluarga dengan
anggota keluarga mengenal masalah penyebab, tanda dan gejala, komplikasi,
hipertensi, ditandai dengan : dengan masalah kesehatan terkait penatalaksanaan dan
dan gejala
DS : kesehatan Hipertensi hipertensi hipertensi dengan pencegahan.
- Ny. N mengeluh nyeri respon verbal 3. Beritahukan keluarga terkait
kepala yang timbul

12
sekali-kali  Klien dapat pelayanan kesehatan yang
- Skala nyeri 2 (0-10) mengetahui dapat membantu klien dalam
- Keluarga mengatakan mengenai mengatasi masalah hipertensi
Ny. N menderita komplikasi, 4. Beritahukan keluarga
hipertensi dan pernah penatalaksanaan mengenai cara perawatan pada
dirawat karena hipertensi dan pasien dengan hipertensi baik
mengalami stroke dapat mengambil secara medis maupun non
- Ny. N mengatakan keputusan terkait medis.
jarang melakukan perawatan klien 5. Berikan kesempatan klien dan
kontrol ke RS atau dengan hipertensi keluarga untuk bertanya
klinik secara verbal 6. Berikan pendidikan kesehatan
DO :  Klien dan kepada keluarga tentang diet
- TD : 170/90 mmHg keluarga dapat untuk hipertensi
- R : 24 x/mnt membatasi 7. Ajarkan tekhnik relaksasi nafas
- N : 86 x/mnt penggunaan dalam untuk mengurangi nyeri
- S : 36,40 C garam dirumah dan menurunkan tekanan darah
 Klien kontrol 8. Motivasi keluarga untuk
berobat ke untuk merencanakan pemeriksaan
memeriksakan kesehatan.
tekanan darah

13
M. IMPLEMENTASI

No Tanggal Implementasi Paraf


1 20Maret 1. Melakukan pengkajian keluarga
2019 2. Melakukan pengukuran tanda tanda vital
3. Melakukan pengkajian fisik
4. Memberikan penyuluhan singkat tentang hipertensi

Hasil :
1. Pada keluarga Tn. T terdapat anggota keluarga yang sakit Ny. N dengan post stroke hipertensi
2. Hasil pengukuran tanda tanda vital Ny. N
- TD : 170/90 mmHg
- R : 24 x/mnt
- N : 86 x/mnt
- S : 36,40 C
3. Hasil pengkajian fisik Ny. N
- Ny. N mengatakan sering merasa pusing dan nyeri ditengkuk
- Kekuatan otot extrimitas atas 4/5 reflek bisep tricep+/+
- Kekuatan otot extrimitas bawah 4/5 reflek patella dan achiles +/+
4. Klien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian cara pencegahan hipertensi

Heri HY
2 28 Maret 1. Melakukan pengukuran tanda- tanda vital
2019 2. Melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu dan kolesterol

14
3. Memberikan penyuluhan singkat tentang terapi herbal
4. Menganjurkan pada klien untuk control secara rutin minimal satu bulan satu kali ke
puskesmas atau layanan kesehatan lainnya
5. Menganjurkan klien untuk meminum obat sesui jadwal secara teratur sesuai resep dokter
6. Menganjurkan keluarga dan klien menggunakan herbal dengan rebusan air salam
Hasil
1. Hasil pengukuran tanda-tanda vital Ny. N
- TD : 170/90 mmHg
- R : 24 x/mnt
- N : 86 x/mnt
- S : 36,40 C
2. Hasil pemeriksaan darah Ny. N
- GDS 120 ml/dl
- Cholesterol 180 ml/dl
3. Hasil penkes terapi herbal
- Keluarga menyebutkan pengertian terapi herbal
- Keluarga menyebutkan manfaat rebusan daun salam
- Keluarga menyebutkan bahan-bahan untuk membuat rebusan daun salam
- Keluarga menyebutkan cara membuat rebusan daun salam
4. Keluarga mengatakan akan membawa klien control secara teratur ke puskesmas, posbindu atau
dokter praktek mandiri.
5. Keluarga menunjukan jadwal minum obat klien sehari satu kali sebelum tidur sesuai resep Heri HY
dokter

15
6. Klien dan keluarga mengatakan akan mencoba rebusan air salam
3 29 Maret 1. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
2019 2. Memperagakan cara melatih ROM pada keluarga dan klien
Hasil :
1. Hasil tanda-tanda vital klien
2. Klien dan keluarga mampu memperagakan gerakan latihan ROM
Heri HY

16

Anda mungkin juga menyukai