Anda di halaman 1dari 70

8.

Indahnya Lingkungan yang Majemuk


9. Toleransi Bagian dari Kehidupan
10. Membangun Perdamaian Merajut Toleransi
11. Pengembangan Diriku untuk Pelayanan bagi Sesama
12. Hidup Bermakna bagi Lingkungan Sekolah
13. Peranku dalam Pengembang Masyarakat
14. Remaja di Tengah Dunia yang Berubah

Indahnya Lingkungan yang Majemuk


Bahan Alkitab: Yakobus 3:16, Roma 15:1

Kompetensi Inti : KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar : 1.3. Mensyukuri teladan Yesus Kristus dalam hal toleransi antara manusia pada
umumnya dan secara khusus antarumat beragama.
2.3. Memiliki sikap toleran antara manusia pada umumnya dan secara khusus
antarumat beragama sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.
3.3. Menguraikan berbagai sikap toleran antara manusia pada umumnya dan
secara khusus antarumat beragama berdasarkan ajaran Yesus Kristus.
4.3. Menerapkan sikap toleran antara manusia pada umumnya dan secara
khusus antar umat beragama berdasarkan ajaran Yesus Kristus.
Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui penugasan siswa diharapkan mampu memahami kemajemukan
dalam lingkungan.
2. Melalui pengalaman siswa mampu mengidentifikasikan kemajemukan
dalam lingkungan.
3. Melalui penugasan diskusi siswa mampu memahami kemajemukan sebagai
anugerah Tuhan.
4. Melalui penugasan pribadi siswamampu menemukan kebenaran Firman
Tuhan tentang kemajemukan.
5. Melalui penugasan kelompok siswa dapat menjelaskan tentang hidup
bersama dalam kerangka kemajemukan di lingkungan sekolah, gereja dan
masyarakat.
6. Melalui penugasan pribadi siswa dapat membuat komitmen menjaga
keersamaan dalam konteks kemajemukan lingkungan, sekolah, gereja dan
masyarakat.

75
Nyanyikanlah lagu dalam Kidung Ceria 184 : 1-2

Bermacam-macam Anak

Bermacam-macam anak di s’luruh dunia.


Ada yang sawo matang, dan putih kulitnya.
Yang hitam atau kuning, rambutnya pun beda.
Tapi dalam hatinya sama semuanya.
Ada yang makan nasi atau makan ubi, ada yang suka sagu atau suka roti,
berbagai macam sayur dan ikan lauknya,
tapi dalam hatinya sama semuanya.

Pertanyaan :
1. Dari pujian di atas, pelajaran apa yang bisa kamu dapatkan ?
Jawab :
2. Tuhan mengijinkan adanya perbedaan, mengapa demiikian?
Jawab :
3. Perbedaan akan mendatangkan berbagai macam konflik jika tidak diantisipasi, mengapa
demikian ?
Jawab :
4. Sebutkan tindakan orang percaya dalam mencegah konflik!
Jawab :

A. Kemajemukan: Dilema yang harus Dihadapi


Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menolak realitas untuk hidup bersama dengan
orang lain. Perbedaan-perbedaan yang ada justru menolong kita untuk saling melengkapi
satu dengan yang lainnya karena kita masing-masing pasti memiliki berbagai kelemahan
dan kekurangan. Kehidupan remaja dalam lingkungan yang terdekat, yakni keluarga,
sekolah, maupun gereja. Selanjutnya kita akan melihat lingkungan remaja dalam konteks
yang lebih luas, yaitu dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pertama-tama dalam lingkungan yang terdekat, yakni keluarga, sekolah dan gereja.
Lingkungan tersebut menunjukkan berbagai perbedaan yang berada dalam satu kesatuan.
Ayah, ibu, dan anak-anak memiliki sifat, perilaku, pekerjaan, hobi, jenis kelamin yang
berbeda. Di sekolah, siswa dan guru mungkin datang dari berbagai latar belakang suku,
budaya, agama. Semuanya hidup bersama dalam dunia pendidikan.
Di gereja, anggota jemaat dengan status sosial, jenis pekerjaan, usia yang berbeda,
berada bersama dalam persekutuan sebagai umat Tuhan. Selanjutnya dalam lingkungan
yang lebih luas yakni konteks bangsa dan negara. Indonesia adalah salah satu negara
yang mempunyai tingkat kemajemukan yang sangat tinggi di dunia. Hal ini dapat dilihat
dari lingkungan sosio-kultural maupun aspek geografis yang sangat beragam dan luas.
Kemajemukan ini, diakui atau tidak, dapat menyebabkan timbulnya bermacam
persoalan seperti yang saat ini dihadapi oleh bangsa kita. Kemajemukan bangsa kita
seringkali membuat kita berada dalam suatu dilema. Kemajemukan seperti sebuah pisau

76
yang bermata dua: bisa menguntungkan tetapi juga bisa membahayakan. Apabila kita
menyadari kekayaan serta kepelbagaian yang perlu dirawat dan diberdayakan secara
maksimal, kita akan menemukan warna dan dinamika positif, bahkan membanggakan.
Dalam hal ini misalnya : agama, kelompok etnik, dan budaya merupakan suatu kekayaan
dan menjadi modal yang besar bagi pembangunan bangsa.
Namun sebaliknya, semua itu bisa merugikan apabila kepelbagaian tersebut menjadi
alat untuk mendiskriminasi, merendahkan, dan usaha untuk menghilangkan pihak lain.
Pada gilirannya hal itu akan menimbulkan adanya konflik horisontal.
B. Kemajemukan sebagai Karunia Allah
Kata ”majemuk” atau plural berarti lebih dari satu. Pluralisme juga merupakan cara
pandang dan pendekatan yang menghargai kepelbagaian suatu masyarakat yang
beraneka ragam. Kita mengakui kehadiran berbagai kelompok etnik, ras, agama dan
sosial. Kita berusaha terbuka untuk menerima, menghargai, mendorong partisipasi dan
pengembangan budaya tradisional serta kepentingan spesifik mereka dalam kehidupan
bersama. Pluralisme tidak mungkin kita hindari karena hal itu ada di setiap aspek kehidupan
kita.
Perbedaan atau kemajemukan adalah karunia Allah. Dalam perspektif teologis, Alkitab
memberi kesaksian bahwa sejak penciptaan dunia dan manusia, Tuhan sudah
mempunyai rencana yang indah bagi ciptaan-Nya. Taman Firdaus merupakan tempat
tinggal manusia yang indah dan nyaman. Adam dan Hawa diberi fasilitas untuk saling
mengasihi, sekaligus bertanggung jawab atas keutuhan ciptaan Tuhan. Dalam Kitab
Kejadian 1:26-28, diungkapkan bahwa manusia diciptakan Tuhan segambar dan serupa
dengan Allah sang pencipta (imago Dei). Oleh karena itu pada hakikatnya semua manusia
memiliki harkat dan martabat yang sama dan setara.
Secara khusus umat Tuhan diberikan dasar hukum yang menjadi standar moral
untuk mengatur kehidupan yang harmonis baik hubungan vertikal dengan Tuhan, maupun
hubungan horisontal dengan sesamanya.Hal ini tercantum di dalam “Sepuluh hukum
Tuhan” atau ”Dasa Titah” (Kel.20:1-17).
Keluaran 20:1-11 menjadi petunjuk bagi kita tentang bagaimana seharusnya kita
menghormati dan memelihara hubungan dengan Tuhan. Selanjutnya ayat 12-17
memberikan petunjuk bagaimana kita dapat saling menghormati dalam komunitas yang
kecil (orang tua kita), dan juga dalam lingkup yang lebih besar dengan lingkungan sosial
yang beragam dan latar belakang yang berbeda-beda.
Dalam Perjanjian Baru, firman Tuhan yang terkenal adalah ”Ucapan Berbahagia”
Tuhan Yesus yang diungkapkan dalam Khotbah di Bukit. Dalam Injil Matius, Yesus
mengatakan, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut
anak-anak Allah.” Firman tersebut menegaskan bahwa kita semua,siapapun juga, apapun
juga agamanya dan latar belakang suku bangsanya, dipanggil untuk menghadirkan damai
di dunia. Selanjutnya Tuhan Yesus memberikan perintah baru, dalam Yohanes 13:34-
35, yakni supaya kita saling mengasihi. Dengan demikian orang lain akan tahu bahwa
kita adalah murid-murid Kristus. Saling mengasihi merupakan tindakan dan cara hidup
untuk mewujudkan kemuliaan Tuhan kepada siapa pun, apa pun kelompok maupun
golongannya. Kasih yang merupakan ciri khas bagi pengikut Kristus pada dasarnya
adalah kasih yang memberi diri dan mau berkorban demi kebaikan orang lain.
Sejak semula Allah melihat bahwa semua yang diciptakan-Nya adalah “baik” dan
“sungguh amat baik.” Kalimat ini dapat ditemukan dalam Kejadian 1:10b, 12b, 18b, 21b,
25b,31. Kata ”baik” dalam bahasa Ibrani juga berarti kesejahteraan, keselamatan,
kebaikan, manfaat, keuntungan, menyenangkan. Artinya bahwa keberagaman ciptaan
Allah akan mendatangkan kebaikan, manfaat, keuntungan, kesejahteraan, keselamatan.
Hal ini patut disyukuri karena maksud Allah menciptakan berbagai perbedaan adalah
untuk kebaikan umat manusia.

77
C. Kemajemukan di Indonesia: Perlu Dikelola
Masyarakat kita terdiri dari berbagai kelompok dan komunitas. Bukan hanya komunitas
suku, budaya, golongan, namun juga komunitas agama, yang dapat kita pahami sebagai
anugerah Tuhan. Oleh karena itu kemajemukan seharusnya dikelola oleh semua pihak
agar menjadi sumber kekuatan dan keindahan, bukan menjadi sumber konflik dan
malapetaka. Setiap kelompok atau komunitas biasanya memiliki kecenderungan untuk
menganggap bahwa diri dan kebutuhannya menjadi hal yang paling penting. Hal ini akan
menimbulkan eksklusivisme atau pengutamaan diri dan kelompok. Oleh karena itu
dengan sadar rupanya kita perlu menghapuskan eksklusifisme ini yang dapat
membahayakan kerukunan hidup di tengah masyarakat.
Seringkali terjadi, kemajemukan agama digunakan sebagai sarana untuk
memisahkan dan membeda-bedakan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
dampak timbulnya pertentangan dan pemisahan. Kemajemukan mestinya menjadi
peluang untuk maju dan berkembang bersama, sehingga kehidupan bersama menjadi
lebih indah dan bermartabat.
D.  Hidup Bersama dalam Kemajemukan
Hidup bersama dalam harmoni tentu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan.
Ada banyak tantangan dan rintangan menuju kehidupan bersama, misalnya perselisihan,
konflik, perpecahan, baik antar individu maupun antar kelompok. Semua ini dapat memicu
konflik dan perpecahan dan pembentukan kubu. Seringkali yang menjadi dasar
perselisihan, konflik, perpecahan antara sesama manusia adalah kepentingan diri sendiri
(Yak.3:16). Berikut ini adalah beberapa sikap yang tepat untuk menyikapi perbedaan:
a.  Pandanglah perbedaan bukan sebagai sesuatu yang menakutkan sehingga
mengancam hubungan kita dengan sesama. Kita harus belajar untuk memandang
yang lain sebagai sesama saudara ciptaan Tuhan, karena itu mereka adalah hadiah
yang indah di dalam hidup kita. Dalam Surat Roma, Rasul Paulus mengatakan,
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan
kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari
kesenangan sesama kita, demi kebaikannya untuk membangunnya. (Rm.15:1-2)
b. Pandanglah orang lain yang berbeda bukan sebagai lawan atau musuh yang harus
ditaklukkan, melainkan sebagai kawan, sahabat, rekan yang harus dikasihi untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Hidup ini bukan mengenai kalah atau
menang, bukan pula soal menaklukkan yang berbeda agar menjadi sama dengan
saya, tetapi mengenai sikap kasih yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Matius 22:39.
E. Mengembangkan Kemajemukan di Bumi Indonesia
Indonesia memiliki beribu pulau dengan berbagai kekayaan di dalamnya. Kekayaan
tersebut meliputi berbagai perbedaan dalam hasil alam, letak geografi, bahasa, suku,
ras, agama, makanan, jenis rambut, warna kulit, dan sebagainya. Masing-masing pulau
di Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari pulau yang lain.
Indonesia mengakui enam agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Khong hu cu. Masing-masing agama memiliki kitab suci, pemimpin umat,
tempat ibadah, pelaksanaan ibadah, serta perayaan hari besar agama yang berbeda-
beda. Selain keenam agama yang diakui negara ini, terdapat juga agama atau
kepercayaan lainnya.
Di Indonesia agama memiliki peranan yang sangat penting dan sentral dalam
kehidupan bersama. Hal ini dikarenakan agama memiliki ajaran-ajaran yang berisi nilai
dan norma yang harus dilakukan oleh pemeluk agama masing-masing. Beberapa hal di

78
bawah ini dapat menyadarkan tanggung jawab Gereja di tengah lingkungan yang
majemuk atau plural.
1.  Gereja maupun orang Kristen terpanggil untuk ikut serta dalam pembangunan
bangsa, ikut menciptakan kehidupan bersama yang harmonis.
2. Kita semua diharapkan dapat membawa diri sebagai motivator dan fasilitator untuk
membangun masyarakat yang mengembangkan kemajemukan dan menghargai
sikap toleransi terhadap agama lain.
3.  Kita perlu mengelola pertumbuhan dan perkembangan diri maupun kelompoknya
ke arah sikap yang semakin terbuka dan pada saat yang sama tidak meninggalkan
identitas Kristiani yang dimiliki.
4. Kita semua perlu mengembangkan pemahaman bahwa setiap agama memiliki dua
aspek penting, yaitu aspek partikular dan universal. Aspek atau nilai partikular adalah
nilai yang hanya diterapkan bagi penganut agama tersebut (misalnya: doktrin dan
liturgi). Sementara itu, aspek universal, adalah aspek yang juga berlaku bagi agama
lain, misalnya nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kejujuran, kasih, kesetaraan,
perdamaian, dan lain sebagainya.

Lakukan pengamatan kemajemukan yang ada di sekitarmu baik dalam keluarga, sekolah,
gereja maupun masyarakat luas. Perbedaan fisik, agama, budaya, pekerjaan, jenis kelamin
dengan mengisi kolom di bawah ini dan sikap orang percaya dalam menghadapi
kemajemukan tersebut!

No. Lingkungan Bentuk Kemajemukan Sikap Orang Percaya

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Gereja

4. Masyarakat

79
Lakukan pengamatan pribadi terhadap sikap sosial gereja dan masyarakat sekitar :
a. Isilah pernyataan di bawah ini dengan skala sikap yang telah ditentukan dalam tabel.
b. Skala sikap yang diisi harus sesuai dengan keadaan yang dialami.
c.  Setiap sikap diberi nilai berdasarkan skala sikapdengan skore SS=5, S=4, N=3,TS=2,STS=1

Sikap Pribadi Saya


No. Pernyataan
SS S N T S STS
1. Saya senang sekali mempunyai berbagai macam teman dari
berbagai macam suku dan daerah.
2. Saya mempunyai keinginan yang besar untuk belajar budaya
dan adat suku lain.
Saya senang sekali mengikuti festifal adat daerah yang
3.
diadakan di kotaku.
4. Saya tidak pernah memandang suku lain lebih rendah dari
suku saya.
5. Saya mudah bergaul dengan teman yang sukunya berbeda
dengan saya
6. Saya tidak pernah membeda-bedakan suku dan agama ketika
menolong seseorang.
7. Saya tidak keberatan jika teman dari suku lain lebih maju dari
saya.
8. Saya menganggap kemajemukan adalah karunia Allah yang
harus disyukuri.
9.
Saya ingin hidup rukun dan damai dengan siapa pun juga.

10.
Saya selalu mendukung teman saya ketika akan beribadah.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1.  Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan yakni laki-laki dan perempuan. Apakah
realitas tujuan manusia diciptakan sebagai makhluk sosial?
Jawab :
2. Sebutkan sikap berkenaan remaja Kristen yang hidup dalam kemajemukan masyarakat!
Jawab :

80
3. Sebutkan bentuk konflik yang timbul akibat adanya perbedaan SARA!
Jawab :
4. Sebutkan tindakan remaja Kristen dalam mencegah konflik akibat SARA!
Jawab :
5. Bagaimanakah pemahaman kitab Kejadian 1 : 26-28?
Jawab :

Buatlah  kliping tentang kemajemukan bangsa Indonesia
agama, adat istiadat, budaya, kuliner dll
kemudian presentasikan ke depan kelas
sehingga semua mengenal banyaknya kemajemukan
yang dimiliki bangsa Indonesia!

I.      Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d, di depan jawaban yang tepat!
1. Hidup bersama dengan orang lain memiliki c. Yohanes 13 : 34-35
tantangan tersendiri bagi setiap individu d. Yohanes 14 : 34-35
karena pada dasarnya manusia ... . 3.  Kehidupan manusia yang beragam sudah
a.      berbeda dengan yang lain ada sejak jaman Adam dan Hawa, di mana
b.      sama dengan yang lain Adam dan Hawa memiliki dua anak yang
c.      tidak saling mempengaruhi berbeda profesi atau mata pencaharian
d.      tidak ingin menonjolkan diri yakni Kain sebagai petani dan Habil
2.  Manusia baru yaitu manusia yang telah sebagai gembala domba. Hal ini dituliskan
ditebus oleh Kristus, manusia yang cara dalam kitab Kejadian ... .
hidupnya tidak membeda-bedakan latar a.    2 : 5-7
belakang, status sosial, suku maupun b.    3 : 3-15
budayanya, seperti yang tertulis dalam .... c. 4: 23
a. Kolose 3 : 11 d. 11: 1-9
b. Kolose 11 : 3
81
4.  Keberagaman yang diciptakan Tuhan kemajemukan masyarakat adalah ... .
merupakan keberagaman yang indah dan a. kepentingan golongan lebih utama
baik, ini sejalan dengan Firman Tuhan dibandingkan kepentingan pribadi
dalam Kejadian 1 : 31 yakni ... . b. kepentingan pribadi harus menjadi
a.      baik adanya dasar dari segala kepentingan
b.      baik dan sangat memuaskan c. kepentingan pribadi harus di bawah
c.      baik sekali adanya kepentingan umum
d.      sungguh amat baik d.  kepentingan golongan tidak boleh di
5.  Pernyataan di bawah ini yang kurang tepat atas kepentingan umum
digunakan dalam kondisi hidup di tengah

II.     Jodohkan bagian sisi kiri dengan sisi kanan dengan tepat !
1. [ ... ] Manusia tidak dapat hidup sendiri A. Matius 5
2.  [ ... ] Penyebab konflik B. makhluk sosial
3. [ ... ] Segambar dan serupa dengan Allah C. SARA
4. [ ... ] Ucapan bahagia D. Imago dei
5.  [ ... ] Hubungan manusia dengan sesama E. horizontal

III. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !


1. Manusia adalah makhluk sosial, tiap individu memiliki kelebihan dan ... masing-
masing.
2. Kita semua perlu mengembangkan pemahaman bahwa setiap agama memiliki dua
aspek penting yaitu aspek partikular dan ... .
3. Kita terpanggil untuk memiliki dan mengembangkan kepekaan untuk menaruh belas
kasihan dan bersedia membela sesama kita. Perintah baru Tuhan Yesus ditulis
dalam kitab ... .
4. Kehidupan pengikut atau murid Kristus ditandai oleh kemauan untuk mengikuti cara
hidup Kristus yang peduli dan bersedia berkorban demi kebahagiaan tertinggi manusia.
Perintah tersebut ditulis dalam kitab ... .
5. Perbedaan dan kemajemukan yang diciptakan Tuhan harus kita ... .

IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap !


1. Jelaskan arti kemajemukan seperti pisau yang bermata dua !
Jawab :

2. Jelaskan yang dimaksud dengan Pluralisme !


Jawab :

3.  Jelaskan beberapa sikap untuk menyikapi perbedaan !


Jawab :

4.  Apakah yang dimaksud dengan aspek “partikular” danaspek “universal” ?


Jawab :

82
5. Sebutkan tantangan yang dihadapi dalam hidup dalam kemajemukan !
Jawab :

Toleransi Bagian dari Kehidupanku


Bahan Alkitab: Markus9:38-40; Lukas18:15-16

Kompetensi Inti : KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar : 1.3. Mensyukuri teladan Yesus Kristus dalam hal toleransi antara manusia pada
umumnya dan secara khusus antar umat beragama.
2.3. Memiliki sikap toleran antara manusia pada umumnya dan secara khusus
antar umat beragama sesuai dengan ajaran Yesus Kristus
3.3. Menguraikan berbagai sikap toleran antara manusia pada umumnya dan
secara khusus antar umat beragama berdasarkan ajaran Yesus Kristus.
4.3. Menerapkan sikap toleran antara manusia pada umumnya dan secara khusus
antar umat beragama berdasarkan ajaran Yesus Kristus.
Indikator : •  Menjelaskan makna toleransi.
•  Mendeskripsikan ajaran Kristen tentang toleransi.
•  Menyebutkan manfaat dari sikap toleran di tengah lingkungan.
• Mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan toleransi.
•  Memberikan solusi atau jalan keluar terhadap tantangan yang dihadapi dalam
mewujudkan toleransi.
•  Mengembangkan sikap toleransi yang ada di lingkungan sekolah, gereja
dan masyarakat.
Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui penugasan siswa diharapkan mampu menjelaskan kemajemukan
yang berada di lingkungannya.
2.  Melalui pengalaman siswa mampu menj elaskan berbagai kontek
kemajemukan yang ada di Indonesia.
3. Melalui penugasan pribadi siswa mampu menjelaskan kemajemukan
sebagai karunia dari Allah
4. Melalui penugasan siswa mampu menunjukkkan tantangan hidup bersama
dengan kemajemukan di lingkungan sekolah, gereja dan masyarakat.
5. Melalui penugasan pribadi siswa mampu membuat karya tentang
kemajemukan yang ada di lingkungan sekolah, gereja, dan masyarakat.

83
1. Menyanyi Kidung Jemaat 249 : 1

Serikat Persaudaraan

Serikat persaudaraan berdirilah teguh


Sempurnakan persatuan di dalamTuhanmu
Bersama-sama majulah, dikuatkan iman
Berdamai, bersejahtera, dengan pengasihan
 
1. Apa makna lagu ini menurutmu ?
Jawab :

2.  Beberapa pertanyaan untuk dipikirkan:


-  Apakah yang dimaksud dengan toleransi?
Jawab :
-  Apakah tanda atau ciri dari sikap toleransi?
Jawab :
-  Mengapa kita harus bertoleransi?
Jawab :
-  Apakah siswa pernah bertoleransi?
Jawab :
-  Apa manfaat toleransi?
Jawab :
-  Bagaimana kita dapat mewujudkan toleransi dalam kehidupan bersama?
Jawab :
- `Dalam aspek-aspek apa sajakah kita perlu bertoleransi?
Jawab :

A. Toleransi dalam Kehidupan Bersama


Toleransi berasal dari kata Latin tolerare yang berarti dengan sabar membiarkan
sesuatu. Kata toleransi juga berasal dari kata tolerantia yang berarti hal menyabarkan,
hal menanggung, hal membetahkan, kekuatan untuk menanggung, ketetapan, kegigihan,
ketabahan, sikap menerima sesuatu yang tidak disukai. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, toleransi diartikan sebagai sikap bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan
dengan pendirian sendiri.
Dengan demikian, pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku
manusia yang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan,

84
dan juga sikap yang mengandung kegigihan untuk mempertahankan hidup atau
keyakinannya. Orang yang toleran berarti orang yang bisa menerima, menanggung,
dan menahan diri untuk bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati
lapang terhadap orang-orang beraliran lain. Sikap toleransi tidak berarti membenarkan
pandangan atau aliran yang dibiarkan itu, namun tetap bersedia mengakui kebebasan
serta hak-hak asasi para penganutnya untuk berpandangan lain.
Toleransi juga merupakan istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang
berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-
kelompok yang berbeda dan tidak dapat diterima oleh mayoritas atau kelompok terbanyak
dalam masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, yaitu masyarakat mayoritas
dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lain. Tidak hanya
mengizinkan, tapi juga menghargai setiap kegiatan agama lain yang dilakukan. Ada tiga
macam toleransi dalam agama (Lalu, 2010: 227), yaitu:
1. Toleransi negatif adalah sikap yang tidak menghargai dan menolak isi ajaran dan
pandangan agama dan keyakinan lain, serta tidak menerima penganutnya tetapi
membiarkan saja, karena menguntungkan (misalnya dari segi keamanan dan
ketenteraman) atau karena sikap acuh tak acuh terhadap agama.
2. Toleransi positif adalah sikap yang menolak isi ajaran dan pandangan agama dan
keyakinan lain, namun menerima atau menghargai para penganutnya.
3. Toleransi ekumenis adalah sikap yang menerima dan menghargai baik isi ajaran
agama dan keyakinan lain, pandangan dan para penganutnya, karena pengakuan
bahwa di dalamnya ada nilai-nilai kebenaran yang dapat memperkaya dan
memperdalam ajaran, pandangan, dan kepercayaan sendiri.
Toleransi akan membuahkan sikap hidup berdampingan secara damai, adanya
kesejahteraan dalam hidup bersama, kehidupan yang utuh, jauh dari perpecahan,
persatuan dan kesatuan terwujud sehingga mendukung kemajuan pembangunan dalam
lingkungan masyarakat.
B.  Toleransi dalam Ajaran Kristen
Toleransi merupakan sebuah konsep yang berulang kali dapat kita temukan di dalam
Alkitab. Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel diminta untuk mengasihi orang asing
yang tinggal bersama mereka (Ul.10:18-19, Mzm.146:9, Im.19:33-34). Istilah orang asing
dalam teks ini menunjuk kepada orang asing yang telah meninggalkan bangsanya sendiri
dan diam bersama Israel. Bagian Alkitab ini menunjukkan dengan jelas bagaimana
perlakuan umat Allah yang semestinya terhadap kelompok yang berbeda dari mereka,
yaitu dengan menyatakan kasih persaudaraan kepada mereka.Selain itu, ajaran Alkitab
tentang imago Dei yaitu bahwa manusia segambar dan serupa dengan Allah
(bdk.Kej.1:26-27) adalah landasan yang tepat untuk pemahaman toleransi. Allah memang
menghendaki semua umat manusia diperlakukan dengan penghormatan yang sama
karena mereka mempunyai martabat yang sama sebagai manusia yang diciptakan
menurut gambar Allah.
Dalam kitab Perjanjian Baru, konsep toleransi tampak dalam kisah murid-murid Tuhan
Yesus yang menemukan orang-orang tertentu yang melakukan pekerjaan- pekerjaan
yang serupa dengan apa yang Tuhan Yesus lakukan. Dalam Markus 9:38- 40.Sikap dan
ajaran Tuhan Yesus mengenai toleransi juga tampak ketika Tuhan Yesus berhadapan
dengan sikap para murid-Nya yang justru tidak memperlihatkan toleransi. Pada suatu
kali Tuhan Yesus sedang mengajar dan banyak orang yang datang kepada-Nya sambil
membawa anak-anak mereka yang masih kecil kepada Yesus (Luk.18:15-16). Mengapa?
Rupanya mereka ingin agar Tuhan menjamah anak-anak itu atau memberkati (Luk.
18:16).

85
Tuhan Yesus sendiri mengungkapkan perintah-Nya secara eksplisit kepada para
murid dalam Matius 5:44, yaitu agar mereka mengasihi musuh dan mendoakan mereka
yang menganiaya para murid. Musuh yang dimaksudkan pada konteks ini dapat dipahami
sebagai orang yang tidak sepaham, sepandangan, sealiran, atau seagama dengan kita.
Berkaitan dengan teladan Tuhan Yesus, maka sebagai orang Kristen, termasuk remaja,
kita memiliki dasar yang kuat untuk toleran dengan semua orang. Sebagaimana Tuhan
Yesus memandang bahwa semua orang sederajat di hadapan Allah, demikianlah kita
juga harus memandang bahwa semua orang apapun latar belakangnya adalah setara.
C. Melihat Kembali Apa yang telah Dipelajari
Toleransi dalam kehidupan beragama sangatlah penting. Sikap toleransi tidak hanya
dikembangkan di gereja dan masyarakat, namun juga di sekolah.Timbulnya berbagai
konflik, perselisihan, perpecahan berkepanjangan yang telah memakan banyak korban.
Beberapa hal yang perlu dikembangkan oleh remaja untuk memiliki sikap hidup toleran
adalah sebagai berikut:
1.  Mengembangkan saling pengenalan secara mendalam.
Dengan mengenal mereka, kita akan mampu membangun pemahaman pada diri
kita sendiri, dan pada gilirannya akan mampu menghargai praktik-praktik yang
berbedaitu. Kalau dimungkinkan dicari titik temu, sebagai sikap peduli kepada
sesama.
2. Mengembangkan sikap saling menghargai.
Hal ini terjadi karena mengakui bahwa setiap agama mempunyai keistimewaan
atau keunikan. Dengan demikian remaja akan terhindar dari sikap mau menang
sendiri, egois, sombong dan sikap merendahkan orang lain, bahkan juga
menghindarkan diri dari tindak kekerasan terhadap orang yang berbeda pemahaman
dan keyakinan.
3. Mengembangkan rasa saling percaya dalam kemajemukan.
Sikap rasa saling percaya ini memungkinkan adanya kerja sama dengan orang
yang berbeda. Untuk itu diharapkan ada kejujuran, ketulusan, tanggung jawab, agar
dapat dipercaya oleh orang lain. Rasa saling percaya akan mengikis prasangka,
mudah curiga, pandangan yang stereotipikal, dan sebaliknya akan menumbuhkan
sikap rasional dan toleransi.
Remaja kristen harus memiliki identitas Kristiani yang kokoh dan tidak terombang ambing
oleh angin pengajaran. Untuk itu para remaja Kristen dapat terus-menerus mempelajari,
menggali dan menghidupi iman yang dipercayainya. Dengan demikian akan ada
keseimbangan antara memperkuat citra diri kristiani dan sikap memahami, menghargai
serta mempercayai orang lain.
D. Perlunya Transformasi Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial yang utama adalah keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat
sebagai lingkungan terdekat. Dengan demikian, belajar bukan hanya sekadar menerima
pengetahuan,  namun juga ada kesempatan untuk menerapkannya bagi pengembangan
dan pembaharuan lingkungan atau transformasi sosial. Dalam suasana demikian akan
berkembang suatu relasi antarsesama yang kondusif untuk memberikan suatu kontribusi
yang positif bagi kelompok-kelompok keagamaan, bahkan juga kelompok-kelompok lain,
misalnya kelompok etnik dan berbagai kelompok lain dalam masyarakat. Kalau kita bisa
membangun sikap toleran di dalam dirimu, maka kita berpotensi menjadi” agen perubahan
sosial” yang memiliki komitmen pada transformasi masyarakat untuk menghapuskan jarak
atau perbedaan yang ada.Bahkan lebih dari itu kita dapat membangun masyarakat yang
majemuk. Beberapa komitmen tersebut dalam perspektif Kristen disebut sebagai Kaidah Emas,
yang berbunyi, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,

86
perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat. 7:12). Beberapa komitmen untuk menuju
kepada transformasi lingkungan, antara lain:
a. Komitmen pada budaya tanpa kekerasan dan menghargai kehidupan.
b. Komitmen kepada budaya solidaritas dan relasi yang setara sertaadil.
c. Komitmen kepada budaya menghormati hak-hak asasi manusia dan kerja sama yang
setara antar individu.

Berikan tanda: jika kamu setuju berikan tanda , dan tanda X jika kamu tidak setuju, atas
pernyataan di bawah ini! Manakah yang merupakan bagian dari sikap toleransi? Kemukakan
alasanmu!

Setuju/
No. Pernyataan Ti d a k Alasan
Setuju

1. Berteman dengan teman yang


berasal dari suku yang sama.

2. Menghadiri undangan teman yang


berbeda agama.

Mengurangi volume TV saat kakak


3.
sedang tidur.

Membiarkan teman yang terkena


4. bencana alam karena berbeda
agama.

Menjenguk teman seiman yang


5. sedang sakit

Membesarkan volume radio ketika


6. tetangga sedang beribadah.

7. Mengejek teman yang beragama lain


atau berasal dari suku lain.

8. Tidak menertawakan kesalahan atau


kekurangan orang lain

87
Setuju/
No. Pernyataan Ti d a k Alasan

Menghalangi teman yang pergi ke


9.
pura.

10. Memuji kemenangan orang lain.

Lakukan pengamatan pribadi terhadap sikap sosial gereja bari masyarakat sekitar :
a. Isilah pernyataan di bawah ini dengan skala sikap yang telah ditentukan dalam tabel!
b. Skala sikap yang diisi harus sesuai dengan keadaan yang dialami.
c. Setiap sikap diberi nilai berdasarkan skala sikapdengan skore SS=5, S=4, N=3,TS=2,STS=1

Sikap Pribadi Saya


No. Pernyataan
SS S N T S STS

1. Saya menyadari bahwa gereja saya bukan yang paling baik

2. Saya mengakui bahwa semua gereja yang kepala gerejanya


Tuhan Yesus adalah benar
Saya membutuhkan rekan kristiani dari gereja lain untuk
3.
dapat memperbaiki diri

4. Saya menyukai jika orang Kristen bisa memandang Kristus


adalah pemersatu gereja

5. Saya mengutamakan Kristus di atas doktrin gereja.

Saya  mengutamakan kesatuan jemaat di atas
6.
kesatuan gereja yang berbeda doktrin
Saya mengucapkan selamat kepada teman yang berbeda
7.
agama yang sedang merayakan hari besarnya
8. Saya menolong orang yang membutuhkan tanpa melhat latar
belakang agamanya
Saya memberi kesempatan teman untuk menjalankan
9.
ibadahnya terlebih dahulu ketika belajar kelompok dan
membuat tugas bersama

88
Sikap Pribadi Saya
No. Pernyataan
SS S N TS STS

10. Saya mengakui kegiatan karang taruna di lingkungan sangat


bermanfaat meskipun kami berbeda agama dan latar
belakang

Mendalami Alkitab dan belajar dari Alkitab bagaimana bersikap toleran terhadap orang lain
Mendalami Alkitab dilakukan dalam diskusi kelompok kecil (4-5) siswa. Ayat yang dapat dipilih
antara lain :
-  Imamat19:33-34;
-  Mazmur146:9;
-  Matius5:44;
-  Markus7:24-30;
-  Lukas2:46;
-  Yohanes4:9.
Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Siapa sajakah tokoh yang terdapat dalam teks Alkitab yang kamu baca?
Jawab :
2.      Apa pesan yang terdapat dalam teks tersebut?
Jawab :
3.      Sebutkan bentuk toleransi yang terdapat dalam teks yang kamu baca!
Jawab :
4. Sebutkanlah tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan toleransi dalam kehidupan
bersama!
Jawab :
5.  Berikanlah solusi atau jalan keluar terhadap tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan
toleransi!
Jawab :

89
I.      Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d, di depan jawaban yang tepat!
1.  Bangsa Indonesia adalah bangsa yang a. negatif c.  positif 
majemuk, sehingga memiliki potensi yang b. ekumenis  d. pluralis
besar untuk terpecah, namun semboyan  4. Kaum Israel pernah menjadi orang asing
“Bhineka Tunggal Ika” membuat di negeri Mesir. Dalam kehidupan sehari-
permasalahan - permasalahan yang  timbul hari Tuhan memelihara kehidupan Israel,
menjadi permasalahan bersama, hasil sehingga bertumbuh menjadi bangsa yang
yang dicapai adalah hasil bersama. Arti kuat.  Pemeliharaan Tuhan terlihat dengan
dari semboyan “Bhineka Tunggal Ika” jalan adanya kerukunan Israel dengan or-
adalah ... . ang Mesir sekitar. Ini tertulis dalam kitab
a. berbeda-beda tetapi tetap satu ... .
b.  berbeda-beda tetapi menyejukkan a. Mazmur 146 : 9
c. sama dan setara satu dengan yang b.  Markus 9 : 38-40
lain c. Lukas 18 : 15-16
d. sama dan saling menghormati d. Immamat 19 : 33-34
2.  Toleransi berasal dari bahasa Latin dari 5. Sikap orang percaya dalam menghadapi
kata tolerare yang berarti ... . anak-anak dalam kehidupan keluarga, di
a. sikap menerima sesuatu yang tidak mana anak-anak tidak dianggap penting
disukai dan tidak layak ikut campur dalam “urusan
b. kekuatan untuk menanggung
orang tua”. Tampaknya masalah yang
ketetapan
sama juga dapat kita temukan di dalam
c. dengan sabar membiarkan sesuatu
kehidupan kita masa kini. Hal ini dituliskan
d. kegigihan dan ketabahan
dalam nats ... .
3. Sikap yang tidak menghargai atau
a. Mazmur 146 : 9
menolak isi ajaran dan pandangan agama
b.  Markus 9 : 38-40
dan keyakinan lain, serta tidak menerima
c. Lukas 18 : 15-16
penganutnya tetapi membiarkan saja
d. Immamat 19 : 33-34
karena menguntungkan disebut toleransi
... .
II.  Jodohkan bagian sisi kiri dengan sisi kanan dengan tepat !
1.      [ ... ] Buah toleransi sikap A. sikap saling percaya
2.      [ ... ] Segambar dan serupa dengan Allah B hidup berdampingan
3.      [ ... ] Lingkungan sosial utama C. Matius 7 : 12
4.      [ ... ] Kaidah emas D. keluarga
5.      [ ... ] Memungkinkan adanya kerja sama E. imago Dei

III. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !


1. Sikap yang dibutuhkan di tengah kemajemukan adalah ... .
2. Perbedaan yang ada di lingkungan merupakan kekayaan yang harus ... .
3. Sikap yang menolak isi ajaran dan pandangan agama dan keyakinan lain, namun
menerima dan menghargai para penganutnya disebut toleransi ... .
4. Agar terhindar dari sikap mau menang sendiri, egois, sombong, dan sikap merendahkan
orang lain, bahkan juga menghindarkan diri dari tindak kekerasan terhadap orang yang
berbeda pemahaman dan keyakinan, sikap remaja harus ... .

90
5.  Tuhan Yesus mengijinkan orang membuat mukjizat demi nama-Nya. “Barangsiapa
tidak melawan kita, ia ada di pihak kita,” hal ini ditulis dalam kitab ... .

IV. Jawablah pertanyan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap !


1. Sebutkan minimal 3 tantangan yang dihadapi ketika kita hidup bersama orang lain!
Tantangan manakah yang paling sulit? Mengapa demikian?
Jawab :

2. Berikanlah contoh-contoh bentuk budaya tanpa kekerasan dan menghargai kehidupan


yang ada di lingkunganmu! (sekolah, masyarakat setempat, lingkungan gereja, dll.)
Jawab :

3.  Jelaskan pengertian toleransi secara luas !


Jawab :

4. Jelaskan yang dimaksud dengan tolerani eukumenis !


Jawab :

5.  Bagaimanakah seharusnya sikap kita jika mendapati perbedaan pendapat mengenai
Alkitab di gereja?
Jawab :

Siswa membuat naskah role play berdasarkan kisah dalam Lukas 10:30-37, Yohanes
4:1-42, Markus 7:25-30 atau cerita lain, tentang bentuk sikap toleran
yang berdasarkan ajaran Tuhan Yesus serta mementaskannya di depan kelas
dengan kostum yang sesuai, bila memungkinkan.

91
Membangun Perdamaian, Merajut Toleransi
Bahan Alkitab: Mazmur 133:1-3; Kisah Para Rasul 10:1-48

Kompetensi Inti : KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar : 1.3. Mensyukuri teladan Yesus Kristus dalam hal toleransi untuk perdamaian
antar manusia pada umumnya dan secara khusus antarumat beragama
2.3. Memiliki sikap toleran antara manusia pada umumnya dan secara khusus
antarumat beragama sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus.
3.3. Menguraikan berbagai sikap toleran untuk perdamaian antarmanusia pada
umumnya dan secara khusus antarumat beragama berdasarkan ajaran
Tuhan Yesus Kristus.
4.3. Menerapkan sikap perdamaian antar manusia pada umumnya dan secara
khusus antar umat beragama berdasarkan ajaran Tuhan Yesus Kristus.
Indikator : • Mendeskripsikan pengertian dan fungsi agama.
• Menjelaskan makna toleransi untuk perdamaian antar umat beragama.
• Menemukan pesan Alkitab tentang perdamaian antar umat beragama.
• Menyebutkan perwujudan perdamaian yang sesuai dengan konsep iman
Kristen.
• Menganalisa berbagai kegiatan di sekolah dan masyarakat yang
mencerminkan perdamaian antar umat beragama.
• Membuat rencana tentang perwujudan perdamaian antar umat beragama
yang akan dilakukan.

Menyanyikan Kidung Jemaat 260 : 1-2

Dalam Dunia Penuh Kerusuhan


Dalam dunia penuh kerusuhan, di tengah kemelut permusuhan
Datanglah kerajaan-Mu
di gereja yang harus bersatu, agar nyata manusia baru
Datanglah kerajaan-Mu
Datanglah datanglah datanglah kerajaan-Mu
Memerangi gelap kemiskinan menyinarkan terang keadilan
Datanglah kerajaan-Mu
Di lautan di gunung di ladang dan di bandar, di pasar, di jalan
Datanglah kerajaan-Mu
Datanglah datanglah datanglah kerajaan-Mu

92
Apa makna lagu itu menurutmu ?
Jawab :

Diskusikan dengan temanmu :


1. Betulkah agama mempunyai peranan untuk memperdamaikan dan mengembangkan
toleransi ? Bukankah realitas sehari-hari yang terlihat adalah gejala ketidak harmonisan
dan sikap intoleran ? Bagaimana menurutmu ?
Jawab :
2.  Observasi atau pengamatan di lembaga sekolah, gereja, dan masyarakat yang dilakukan
berkaitan dengan toleransi dan intoleransi serta upaya untuk membangun perdamaian.

Upaya yang
No. Lingkungan Toleransi Intoleransi Dilakukan untuk
Membangun
Perdamaian

1. Sekolah

2. Gereja

3. Mayarakat

A. Agama adalah Anugerah Tuhan


Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta, yang berasal dari akar kata a  yang
berarti “tidak” dan gama yang berarti “bercampur” atau “kacau”. Jadi agama artinya
tidak kacau atau teratur, maksudnya agama adalah peraturan yang dapat membebaskan
manusia dari kekacauan yang dihadapi dalam hidupnya. Kata agama dalam bahasa
Inggris yaitu religion, berasal dari bahasa Latin : religare yang berarti “mengikat kembali”.
Maksudnya, setiap orang yang bereligi atau beragama adalah orang yang senantiasa
merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap suci, dan karena itu seyogyanya senantiasa
bersikap hati-hati dengan sesuatu yang dianggap suci.
Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat
dan memelihara eksistensi suatu masyarakat yang damai, pada saat yang sama agama
juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai- beraikan, memecah-
belah bahkan menghancurkan perdamaian suatu masyarakat. Terdapat dua bentuk
konflik yang bersumber pada agama (Hendropuspito, 1983: 151-152), yaitu:
a. Perbedaan doktrin dan sikap mental yang memandang bahwa hanya agama yang
dianutnyalah yang memiliki kebenaran (claim of truth) sedangkan yang lain sesat,
atau setidaknya kurang sempurna. Klaim kebenaran inilah yang menjadi sumber
munculnya konflik yang berlatar belakang agama.

93
b.  Masalah mayoritas dan minoritas kelompok agama. Dalam suatu masyarakat yang
majemuk atau plural, masalah mayoritas dan minoritas seringkali menjadi faktor
penyebab munculnya konflik sosial. Mayoritas sering menindas atau menekan
minoritas dalam hal menjalankan ibadah masing-masing.
Bagi umat Kristen perdamaian adalah panggilan iman (Yewangoe, 2009:34). Perdamaian
yang dikehendaki adalah:
a. Perdamaian yang otentik dan dinamis.
Artinya perdamaian yang kita usahakan dan kembangkan bukanlah sekadar “asal
damai” melainkan damai yang benar- benar keluar dari hati yang tulus dan murni.
b. Ada kaitan antara perdamaian dan kebebasan.
Artinya perdamaian harus terpancar dalam kebebasan, bukan perdamaian yang
dipaksakan dan justru melumpuhkan dan mematikan kebebasan.
Agama pada dasarnya bertujuan untuk menghadirkan damai dan sejahtera bagi hidup
manusia. Dalam kekristenan, kita beriman kepada Allah karena karya pendamaian-Nya
melalui Yesus Kristus, yang seharusnya mendorong kita untuk terus-menerus
membangun perdamaian dengan sesama kita. Orang Kristen harus sadar bahwa ketika
hubungan damai dengan Allah (secara vertikal) dibangun, maka pada saat yang sama
seharusnya hubungan damai dengan sesama (secara horisontal) juga dikembangkan.
B. Perdamaian dalam Perspektif Alkitab dan Teologis
Alkitab memberi kesaksian bahwa sejak awal penciptaan dunia, Tuhan telah
mempunyai rencana yang indah bagi ciptaan-Nya. Tuhan sebagai Sang Pencipta.
Manusia dipanggil untuk bertanggung jawab terhadap keutuhan ciptaan Tuhan, agar dapat
hidup penuh damai dan sejahtera. Artinya, manusia diberikan tugas oleh Tuhan untuk
memelihara dan bertanggung jawab atas seluruh ciptaan-Nya. Manusia memiliki relasi
yang damai, baik dengan Tuhan sang Khalik maupun dengan sesamanya, bahkan dengan
keseluruhan alam ciptaan Tuhan.
Dalam teks-teks Alkitab pembahasan tentang perdamaian ditunjukkan oleh dua kata
yang sering muncul dalam kaitannya dengan pemahaman mengenai damai yaitu syalom
(dalam Perjanjian Lama), eirene dan soteria atau keselamatan (dalam Perjanjian Baru).
Kata damai secara langsung maupun tidak langsung dikaitkan dengan dimensi religius,
karena kehadiran berkat tersebut diimani hanya dapat terjadi karena pekerjaan Tuhan.
Damai sebagai salam atau salam berkat, khususnya dalam Perjanjian Lama, hanya
terjadi dalam situasi ketika orang taat kepada Tuhan.
Di dalam Alkitab, kata damai juga memiliki konsep keutuhan, kesentosaan dan
kesejahteraan, baik berkaitan dengan aspek personal maupun sosial.
Pertama, damai dalam perspektif pribadi, yaitu mencakup aspek fisik maupun batin
atau dimensi keutuhan pribadi maupun martabat manusia. Dalam konsep Kerajaan Al-
lah, kekuasaan Allah melingkupi semua aspek kehidupan manusia baik dalam hubungan
antarmanusia, maupun hubungan dengan Tuhan bahkan dengan alam semesta. Dalam
Injil sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) dapat dilihat bahwa Tuhan Yesus sering berbicara
mengenai Kerajaan Allah. Meskipun demikian, dia juga sering mengganti Kerajaan Allah
dengan istilah “Kerajaan Surga” (sampai 30 kali). Paulus mengungkapkan bahwa or-
ang-orang yang mengalami damai adalah mereka yang hidup di dalam Kristus (mis.
Rm. 2:10; 3:17, 25; 5:1).
C. Perdamaian Antar umat Beragama
Pluralisme harus dipahami sebagai semangat dalam menghargai keyakinan agama
sendiri dan sejalan dengan itu menghormati keyakinan agama lain. Penganut agama

94
lain tidak dilihat sebagai musuh, lawan, atau saingan. Sebaliknya, mereka adalah teman
sekerja, saudara, sesama yang memiliki tujuan yang sama, yakni kesejahteraan manusia
dan alam ciptaan Allah. Harus terjadi rekonsiliasi yakni tahap perdamaian antar agama.
Namun, jika kita melakukan rekonsiliasi maka perdamaian akan dapat diwujudkan. Ajaran
penting di dalam kekristenan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Tuhan Yesus,
mengampuni pihak lain. Pada waktu kita mengampuni orang lain, sesungguhnya kita
juga memberikan “hadiah” kepada diri kita sendiri, karena kita telah terbebas dari rasa
dendam, permusuhan dan pasti merasa lebih damai.
Di samping itu tentu saja orang yang diberi pengampunan juga akan merasakan
adanya suasana yang damai. Mengampuni atau memaafkan orang lain bukanlah hanya
sekadar bersabar serta menahan diri karena tidak mempunyai kekuatan untuk membalas
apa yang dilakukan orang lain. Lebih dari itu, saat kita pun memiliki kekuatan dan
kekuasaan untuk membalas dendam kita juga tidak melakukannya. Inilah panggilan
rekonsiliasi yang didasarkan kepada panggilan luhur, yang seharusnya diajarkan oleh
semua agama
D. Dialog untuk Perdamaian
Dialog adalah salah satu sarana yang paling baik untuk membangun perdamaian.
Untuk melakukan dialog, ada empat hal yang harus diperhatikan:
(a) Pertama, kita memerlukan pendalaman tentang isi kepercayaan/agama kita sendiri.
Kita perlu menghayati dengan mendalam pemahaman kita tentang pokok-pokok
iman Kristen kita, tradisi gereja kita dan lain-lain yang berkaitan dengan kekristenan
atau agama kita sendiri.
(b) Kedua, kita memerlukan pemahaman tentang agama orang lain dan kehidupan
mereka di dalam menjalankan keyakinannya.
(c) Ketiga, kita harus bersikap saling menghormati tanpa memandang latar belakang,
dan tak peduli dengan jumlah umat kita atau jumlah umat agama lain. Bila jumlah
kita lebih besar, kita tidak boleh menyombongkan diri karena jumlah itu. Bila jumlah
kita lebih kecil, kita tidak perlu merasa rendah diri karenanya.
(d) Keempat, dialog tidak berarti merelatifkan kebenaran Injil atau membawa kita kepada
sinkretisme.
Dialog bayak diselenggarakan di tingkat-tingkat yang lebih luas seperti nasional dan
internasional, karena orang semakin memahami pentingnya dialog untuk mencapai
perdamaian.
-  Pertama, upaya membangun kesejahteraan tidak dapat terlaksana dengan
mengabaikan keberadaan orang lain. Dialog akan membuka perspektif baru dalam
menjalankan komitmen keagamaan.
-  Kedua, adalah tepat untuk mengupayakannya di kalangan pemuda. Sebab pemuda
memiliki potensi besar untuk membangun masa depan bersama yang lebih dinamis,
terbuka, dan penuh kemungkinan.
-  Ketiga, kalau agama-agama ingin tetap berperan di dalam memberi arah terhadap
pembangunan bangsa, maka dialog adalah cara yang tepat untuk menggalang
potensi. Tanpa dialog, kehidupan akan semakin terpecah-pecah dan pada gilirannya
akan membuat agama diabaikan oleh masyarakat.
-      Keempat, dialog bukan saja sarana untuk makin saling mengenal, melainkan
membuat kita makin mengenal jati diri kita sendiri.
Karena itu kita harus memulai dialog kita dengan pemahaman bahwa ada banyak
perbedaan di antara agama-agama, tetapi ada juga hal-hal yang sama, yang dapat
menjadi titik temu dalam kepelbagaian yang ada. Dalam setiap agama, bahkan setiap

95
aliran agama, ada hal-hal yang khas, yang partikular. Tetapi, sekaligus ada juga hal- hal
yang umum, atau hal-hal yang disebut sebagai hal yang universal.
Perbedaan- perbedaan yang ada itu justru akan menjadi positif bila kita
memahaminya sebagai sebuah kekayaan, seperti warna-warni yang indah pada sebuah
pelangi. Toleransi beragama tidak bertujuan untuk menghilangkan nilai-nilai kekhasan
agama, karena hal itu tidak mungkin terjadi. Penghilangan perbedaan, pemaksaan
keseragaman di antara pemeluk agama justru merupakan tindakan sewenang-wenang
dan melanggar hak asasi manusia. Untuk menghadapi perbedaan-perbedaan tersebut,
yang perlu ditekankan adalah nilai-nilai yang bersifat universal, misalnya nilai keadilan,
kemanusiaan, kesetaraan, kebaikan, kejujuran, kasih kepada sesama.
E. Merawat Perdamaian Merajut Toleransi
Perdamaian secara konkret adalah bila ada suasana persaudaraan dan
kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, ras, golongan,
dan agama. Perdamaian secara konkret adalah bila ada suasana persaudaraan dan
kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, ras, golongan,
dan agama. Toleransi berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Penerapan sikap
toleran secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang
dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang
orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan sebagai suatu istilah dalam konteks
sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya
diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh
mayoritas dalam suatu masyarakat.
Perdamaian umat beragama berarti antara pemeluk-pemeluk agama yang berbeda
bersedia secara sadar hidup rukun dan damai. Suatu perdamaian yang dilandasi oleh
toleransi, karena ada saling pengertian, menghormati, menghargai dalam kesetaraan
dan bekerja sama dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Toleransi sejati didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani
dan keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agamanya. Toleransi antar umat
beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukkan
umat saling menghargai, menghormati, menolong, dan mengasihi. Termasuk di dalamnya
menghormati agama dan iman orang lain, menghormati ibadah yang dijalankan oleh
orang lain, tidak merusak tempat ibadah, tidak menghina ajaran agama orang lain, serta
memberi kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Dengan adanya
komitmen untuk melakukan hal-hal tersebut dengan sungguh-sungguh, maka agama-
agama akan mampu untuk melayani dan menjalankan misi keagamaan dengan baik
sehingga terciptalah suasana damai yang toleran dalam kehidupan masyarakat serta
bangsa.
Terdapat empat hal yang harus diperhatikan terutama untuk para remaja dan pemuda
dalam perjalanan ke depan bersama-sama:
a. Tanggung jawab yang besar. Setiap umat beragama harus memiliki tanggung jawab
moral dalam dirinya untuk menjadikan perdamaian sebagai urusan dan perjuangan
pribadi. Setiap orang beriman, termasuk remaja dan pemuda, harus menjadi pribadi
yang “cinta damai”. Jika tidak, maka tidak akan terjadi perubahan yang berarti.
b. Perdamaian harus dirawat dan dikembangkan terus-menerus. Harus diupayakan
langkah demi langkah dengan kesepakatan-kesepakatan yang semakin maju melalui
pengalaman perjalanan bersama.
c. Tugas mewujudkan perdamaian antar umat beragama adalah tugas bersama semua
agama.

96
d. Kita harus menerobos dan merobohkan tembok prasangka, seperti yang sudah
diteladankan Tuhan Yesus dalam sikapnya terhadap kelompok agama atau etnis
lain (ingat: kisah perjumpaan perempuan Samaria dengan Tuhan Yesus).
Salah satu tantangan terhadap pengembangan perdamaian adalah adanya peristiwa-
peristiwa lokal yang mengarah pada peningkatan benturan dan konflik SARA (Suku,
Agama, Ras dan Antar golongan). Hal ini harus menjadi perhatian kita semua, bersama
pemerintah dan lembaga keagamaan dalam upaya meningkatkan hubungan yang baik
antara suku, agama, ras atau golongan.

(Diambil dari Buku Guru Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti)

Lakukan pengamatan sikap pembawa damai di sekitar kita :


a. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar kita yang tergolong sebagai sikap pembawa
damai sesuai nats Firman Tuhan.
b. Setelah itu buatlah kesimpulan atas hasil pengamatanmu!
c. Buatlah seperti 2 (dua) contoh di bawah ini !

No. Lingkungan Nats Alkitab Sikap Pembawa Damai

1. Sekolah 1. Amsal 7;7 1. Sebagai seorang pelajar harus


memanfaatkan hikmat dan akal budi
untuk membangun persatuan dan
kesatuan bangsa.

2.

3.

2. Keluarga 1. Lukas 12 ; 53 1. Menciptakan rasa nyaman di


antara anggota keluarga

2.

3.

3. Masyarakat 1.

2.

3.

97
Hasil Refleksi pengamatan :

Lakukan pengamatan pribadi terhadap sikap sosial gereja bagi masyarakat sekitar :
a. Isilah pernyataan di bawah ini dengan skala sikap yang telah ditentukan dalam tabel!
b. Skala sikap yang diisi harus sesuai dengan keadaan yang dialami.
c. Setiap sikap diberi nilai berdasarkan skala sikap dengan skore :
SS=5, S=4, N=3,TS=2,STS=1

Sikap Pribadi Saya


No. Pernyataan
SS S N T S STS
1. Terdapat program gereja untuk pelayanan sosial masyarakat.

2. Dalam pelayanan gereja tidak membeda-bedakan


perlakuan terhadap semua teman seiman.
3.
Gereja mengajarkan tentang perbedaan ajaran gereja.

4. Gereja hadir untuk membawa kedamaian


masyarakat
5. Gereja mengajarkan hemat makan minum tidak
berlebihan air, listrik dll.
6. Gereja menyadarkan supaya gaya hidup berdasarkan
kecukupan apa yang dibutuhkan, bukan yang
diinginkan.
Gereja telah mampu mencerminkan siapa Yesus Kristus
7. yang sesungguhnya kita kenal dan kita sembah.

98
Sikap Pribadi Saya
No. Pernyataan
SS S N TS STS
8. Gereja tidak menganggap kelompok /gerejanya lebih
hebat dari yang lain.
9. Gereja membangun kesadaran patriotisme berbangsa.

10. Gereja membangun peningkatan ekonomi jemaat.

1. Apakah yang akan Tuhan berikan kepada orang percaya jika kita hidup rukun? (Mazmur
133)
Jawab :

2. Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap orang yang berbeda aliran ajaran Kristen
dengan gereja kita?
Jawab :

3. Bagaimanakah ajaran Tuhan Yesus tentang soal no. 2 ?


Jawab :

4. Masih perlukah kita mengadakan ibadah yang bersifat oikumene? Jelaskan !


Jawab :

5. Sebutkan manfaat kita membangun kedamaian di antara saudara seiman yang berbeda
doktrin gereja !
Jawab :

99
Membuat puisi dengan tema harapan untuk hidup damai, kerjakan pada bukumu!

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d, di depan jawaban yang tepat !
1. Perdamaian yang dikehendaki Allah adalah a. kesejahteraan manusia dan alam
ada kaitan antara perdamaian dan ciptaan Tuhan
kebebasan artinya ... . b. kesejahteraan bersama kelompok
a. perdamaian harus terpancar dalam agamanya
kebebasan c. kedamaian diri sendiri dan kelompok
b. perdamaian yang dipaksakan bersama-sama
melumpuhkan dan mematikan d. damai sejahtera yang bisa dirasakan
bersama kerabatnya
c. perdamaian harus dipaksakan untuk 4. A. Menghormati agama dan iman orang
kebebasan dan kehidupan bersama lain.
d. perdamaian dan kebebasan biar B. Menghormati ibadah yang dijalankan
berjalan bersama dengan sendirinya agama lain.
2. Damai dalam perspektif pribadi yaitu C. Tidak merusak tempat ibadah.
mencakup aspek fisik maupun batin atau D. Tidak menghina ajaran agama lain.
dimensi keutuhan pribadi maupun E. Memberi kesempatan kepada
martabat manusia, yaitu ... . pemeluk agama lain untuk
a. sejahtera, tenteram meski sedikit menjalankan ibadahnya dll.
kekurangan Pernyataan di atas termasuk tindakan
b. tidak berkekurangan, kesejahteraan, ... .
ketentraman a. apatis c. toleransi
c. berkelimpahan, sejahtera, sedikit b. rekonsiliasi d. konfirmasi
gejolak 5. Tuhan menghendaki para pelajar Kristiani
d. sederhana, bergejolak, beradaptasi menggunakan hikmat akal budinya bagi
3. Indonesia adalah negara yang pluralis kerukunan dan kedamaian bersama di
yang harus dipahami sebagai semangat tengah perbedaan yang ada. Ini dituliskan
dalam menghargai keyakinan agama dalam nats ... .
sendiri sejalan dengan itu menghormati a. Kis 10 : 1-8 c. Amsal 7 :7
keyakinan orang lain. Penganut agama lain b. Mazmur 133 d. lukas 12 : 52- 53
bukan dilihat sebagai musuh, lawan atau
saingan, tetapi sebagai teman sekerja,
saudara, sesama yang memiliki tujuan
sama yakni ... .
100
II. Jodohkan bagian sisi kiri dengan sisi kanan dengan tepat !
1. Agama dalam bahasa Inggris A. eirene
2. Hubungan damai dengan Allah B. tidak kacau
3. Keselamatan dalam Perjanjian Baru C. vertikal
4. Istilah damai sejahtera D. religare
5. Tujuan Agama E. syalom

III. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !


1. Hubungan damai dengan sesama disebut hubungan ... .
2. Dialog dengan orang yang berbeda agama bermanfaat untuk mewujudkan ... .
3. Toleransi agama tidak bertujuan menghilangkan nilai-nilai kekhasan, tetapi menekankan
nilai-nilai yang bersifat universal yaitu ... .
4. Dalam Kerajaan Allah akan ada kebenaran, kebebasan, kasih, rekonsiliasi dan
kedamaian abadi. Hal ini ditulis oleh ... .
5. Kita harus menerobos dan merobohkan tembok prasangka, seperti yang sudah
diteladankan Tuhan Yesus dalam sikapnya terhadap kelompok agama atau etnis lain ,
misalnya : perjumpaan Tuhan Yesus dengan ... .

IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap !


1. Sebutkan dua bentuk konflik yang bersumber pada agama !
Jawab :

2. Perdamaian yang dikehendaki Allah adalah perdamaian yang otentik dan dinamis.
Jelaskan perdamaian yang otentik dan dinamis!
Jawab :

3. Jelaskan perdamaian dalam perspektif Alkitab dan Teologia!


Jawab :

4. Jelaskan damai berkaitan dengan lingkup sosial !


Jawab :

5. Jelaskan Konsep kerajaan Allah menurut Alkitab !


Jawab :

101
Pengembangan Diriku untuk Pelayanan bagi Sesama
Bahan Alkitab : Matius 22:37- 40; Roma 12:1

Kompetensi Inti : KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar : 1.4. Menerima berbagai bentuk pelayanan gerej a di tengah masyarakat
padamasa kini.
2.4. Turut bertanggungjawab terhadap bentuk pelayanan gereja di tengah
masyarakat pada masa kini.
3.4. Mengkritisi bentuk-bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada
masa kini.
4.4. Membuat karya tentang pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa
kini.
Indikator : • Menjelaskan pengertian masa remaja dan tahap-tahap perkembangan
diri remaja.
• Menjelaskan konteks kehidupan remaja di tengah-tengah sesama.
• Mengungkapkan peran serta remaja dalam pelayanan bagi sesama.
• Memahami pengembangan diri sebagai bentuk pelayanan untuk sesama
pada masa kini.
• Menjelaskan pelayanan remaja berdasarkan sikap yang arif dan bijaksana.
Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui penugasan kelompok diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian masa remaja dan tahap-tahap perkembangan diri remaja.
2. Melalui penugasan pribadi siswa diharapkan mampu mengidentifikasi
konteks kehidupan remaja di tengah-tengah sesama.
3. Melalui penugasan pribadi siswa diharapkan mampu menunj ukkan
pengembangan diri sebagai bentuk pelayanan bagi sesama di masa kini.
4. Melalui penugasan kelompok siswa diharapkan mempu menemukan
kebenaran Alkitab tentang peran seerta remaja dalam pelayanan bagi
sesama.
5. Melalui penugasan pribadi siswa diharapkan mampu menunjukkkan sikap
pelayanan remaja berdasarkan sikap yang arif dan bijaksana.

A. Menyanyikan lagu : Kidung Jemaat 367 : 1

Pada-Mu Tuhan dan Allahku


Padamu Tuhan dan Allahku,
Kupersembahkan hidupku
Dari-Mu jiwa dan ragaku hanya dalam-Mu kuteduh
Hatiku yang Engkau pulihkan,
pada-Mu juga ku berikan.

102
Apakah makna lagu ini menurutmu:
Jawab :

B. Bagaimana pengalaman dan pendapatmu tentang remaja? Masa remaja adalah masa
yang indah, namun juga masa yang penuh dengan gejolak.
Jawab :

A. Masa Remaja : Masa Transisi


Beberapa aspek perubahan pada diri remaja di masa transisi menurut Wayne Rice
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Masa transisi. Dalam masa ini remaja banyak mengalami perubahan secara fisik
dan mengalami berbagai gejolak yang kadang-kadang terlihat seperti tidak normal.
tiba-tiba senang dan tiba-tiba merasa sedih, tiba-tiba bersemangat dan tiba-tiba
merasa tak punya semangat. Pada umumnya masa remaja dikenal dengan masa
pencarian jati diri, seorang anak mencoba meninggalkan hal-hal yang kekanak-
kanakan dalam usahanya untuk menemukan identitasnya.
2. Masa bertanya. Pada masa ini remaja mengalami perkembangan dalam ranah
kognitifnya. Umumnya mereka mulai mempertanyakan banyak hal Mereka ingin
mengerti bagi diri mereka sendiri. Dalam masa ini, remaja membutuhkan jawaban
yang jujur dan pasti.
3. Masa keterbukaan. Pada masa ini remaja sangat terbuka terhadap ide- ide serta
bimbingan. proses yang penuh dengan coba- coba yang menyebabkan karakteristik
mereka sulit ditebak.
4. Masa mengambil keputusan. Remaja yang berada di usia 12-15 tahun belum
siap untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Semakin cepat remaja
menerima keberadaan diri, maka semakin cepat pula mereka beradaptasi dan
berkembang ke arah positif. Beberapa keadaan tertentu yang perlu dihadapi remaja
antara lain:
a. Menerima keadaan fisiknya
Memasuki usia remaja, setiap orang akan mengalami berbagai perubahan fisik.
Bila perubahan fisik yang terjadi tidak sesuai harapan, remaja cenderung untuk
kecewa. Remaja perlu menyadari bahwa setiap pertumbuhan fisik yang ia alami
merupakan karunia Tuhan yang patut disyukuri. Tidak ada seorang manusia
pun yang sempurna. Hal ini akan membantu remaja untuk dapat melihat dirinya
tidak hanya sebatas pada kekurangannya, tetapi membuat remaja dapat melihat
bahwa ia sendiri mempunyai kelebihan-kelebihan yang patut diterima dan
dikembangkannya.
b. Mengetahui dan menerima kemampuan diri.
Masa remaja adalah masa yang tepat untuk belajar dan mencari tahu
kemampuan diri, menerimanya dan mengembangkannya bagi pelayanan
kepada sesame, mencari tahu sendiri minat dan bakat
c. Memantapkan kepribadian dengan nilai dan norma yang positif.
Masa remaja adalah fase terpenting dalam pembentukan nilai, termasuk nilai-
nilai pelayanan sosial. Pembentukan nilai merupakan suatu proses emosional

103
dan intelektual yang sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Pada masa ini
remaja sedang merenggangkan diri dari orang tua sehingga pengaruh
pemimpin kelompok teman sebaya lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
orang tua.
B. Orang Kristen di Tengah Gereja dan Lingkungan Sosial
Gereja memiliki tugas atau yang sering dikenal dengan “tiga tugas panggilan gereja”.
Hal ini terlihat dalam peristiwa di mana Tuhan Yesus menyuruh murid-Nya untuk pergi
dan menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:19) dan perintah untuk menjadi saksi
sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Gereja memiliki tri tugas atau panggilan yaitu bersaksi
(koinonia), bersekutu (marturia) dan melayani (diakonia).
a. Bersekutu (Koinonia)
Setiap orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk bersekutu. Dengan
bersekutu, setiap orang dapat saling menjaga, mengasihi, dan saling membangun
di dalam iman kepada Kristus.
b. Bersaksi (Marturia)
Bersaksi tentang penyelamatan Allah kepada orang- orang yang belum
mengetahuinya. Bersaksi dapat dilihat dalam bentuk- bentuk penyampaian Injil, atau
dengan menjalani kehidupan yang penuh damai dan kasih dengan sesama. Bersaksi
dapat dilihat dan diwujudnyatakan dalam tindakan-tindakan yang menyaksikan
kebaikan Tuhan dalam hidup seseorang.
c. Melayani (diakonia)
Hal melayani adalah bentuk nyata yang sangat diperlukan untuk mewujudkan kasih
kepada sesama. Pelayanan yang sejati, telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan
menjadi teladan utama bagi kita semua, yaitu ketika Dia membasuh kaki mereka
(Yoh. 13:1-17).
Setiap orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan spiritualitas “manusia baru” yang
sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Spiritualitas seperti ini akan
membangun lingkungannya sesuai dengan tuntunan Roh Kristus.
C. Keterlibatan Sosial Berlandaskan Iman Kristiani
Hidup kita di tengah-tengah lingkungan sosial sudah seharusnya dilandasi oleh iman
dan ketaatan untuk melakukan kehendak. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah
telah memberikan kepada kita suatu kesempatan untuk mengatasi masalah, kejahatan,
dan menggapai kebaikan dan kehendak Tuhan, mengembangkan sifat-sifat maupun
kekuatan dalam pengharapan teguh akan janji-janji Tuhan sambil terus mengembangkan
diri dalam pelayanan bagi sesama (bdk. Ef. 4:16).
Tujuan dari keterlibatan sosial kita adalah untuk menopang lingkungan agar menjadi
tempat yang layak bagi keberlangsungan kehidupan manusia secara utuh (fisik, mental,
sosial, spiritual). Untuk itu, kita perlu mengembangkan solidaritas. Tuhan Yesus
mengajarkan kepada kita bahwa kita dipanggil untuk mengasihi sesama kita (Mat. 22:40,
Yoh. 15:12). Di dalam relasi dengan Allah, kasih menjadi nyata dan efektif dalam pelayanan
bagi sesama.
D. Berperan serta secara Arif
. Ada beberapa tahap dalam menentukan langkah untuk memahami, menilai keadaan,
mengambil keputusan, dan mendorong suatu tindakan. Ketiga tahapan tersebut adalah:
1. Melakukan refleksi terhadap realitas yang ada. Di sini kita perlu mendengarkan
berbagai pendapat yang baik dan tajam.
2. Melakukan evaluasi terhadap realitas tersebut dan menganalisisnya di dalam terang
rencana dan kehendak Tuhan.

104
3. Mengambil keputusan berdasarkan langkah-langkah terdahulu.
Tindakan yang bijaksana memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang baik
dan konsisten dengan keyakinan iman kita.
E. Peran serta Remaja untuk Pelayanan bagi Sesama
Dalam Bahasa Inggris kata “tanggung jawab” berarti responsible dibentuk dari dua
kata yaitu response (= jawaban) dan able (= mampu). Jadi, kata responsible dapat
diartikan sebagai : mampu menjawab akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tindakan kita.
Hal ini sama dengan arti kata tanggung jawab dalam bahasa Indonesia yang juga
mengacu kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menanggung akibat-
akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.
Pelayanan adalah tanda dan ungkapan kasih kristiani yang dapat dirasakan dalam
kehidupan keluarga, gereja, dan kehidupan sosial di masyarakat sesuai dengan
kemampuan dan talenta pemberian Tuhan.
Adapun bentuk tanggung jawab komitmen sosial kita dapat wujudkan dalam dua
bentuk yaitu:
a. Komitmen untuk membaharui diri secara mental. Pembaharuan mental seharusnya
memang mendahului komitmen untuk memperbaiki lingkungan.
b. Dari pembaharuan mental akan muncul kepedulian terhadap orang-orang di
lingkungan kita. Kepedulian tersebut dapat membantu kita untuk memahami
tanggung jawab dan komitmen kita untuk “menyembuhkan” lingkungan kita, lembaga,
struktur dan kondisi yang berhubungan dengan martabat manusia, sehingga setiap
manusia betul-betul dapat dihormati dan seluruh alam semesta dapat dipulihkan.

(Diambil dari Buku Guru Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti)

Bentuklah kelompok kecil yang terdiri dari 3 – 4 orang. Diskusikan dan jawablah
pertanyaan di bawah ini, menurut Matius 22 : 37 - 40 !

Pertanyaan Kelompok:
a. Apa artinya mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi?
b. Apakah perbedaan antara mengasihi diri sendiri dan sikap egoistis?
c. Menurut kelompokmu apa yang dapat dilakukan oleh remaja secara konkret untuk
sesamanya?

Kemudian presentasikan di depan kelas. Berilah apresiasi dengan tepuk tangan untuk kelompok
yang telah selesai mempresentasikan hasil diskusi

105
Wawancarailah tokoh agama di lingkunganmu (pendeta, majelis, atau yang lain)!
Beberapa pedoman wawancara disediakan untuk kamu.
a. Apa sajakah bentuk-bentuk pelayanan sosial yang sudah dilakukan gereja/ jemaat bagi
lingkungan?
b. Apa yang mendasari pelayanan gereja bagi sesama?
c. Hal-hal apa yang menonjol yang dialami oleh sesama di lingkungan gereja/ jemaat?
d. Apa yang dipelajari gereja/orang Kristen dalam proses melayani sesama?

Berikanlah pendapatmu berdasarkan pengalaman tentang hal berikut!


1. Amatilah dirimu, sejak kamu memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah deksripsi mengenai perkembangan dirimu!
a. Aspek Fisik ..............................................................................................
b. Aspek Mental ..........................................................................................
c. Aspek Sosial ............................................................................................
d. Aspek Spiritual ........................................................................................

2. Masa transisi apakah yang sangat berkesan yang kamu alami sampai saat ini?
Jawab :

3. Bagaimana pendapatmu bahwa ternyata Tuhan menghendaki perkembangan dirimu juga


berguna dalam pelayanan bagi sesama?
Jawab :

106
Buatlah hasil karya tentang keterlibatan bagi sesama, dengan beberapa alternatif sebagai
berikut:
1. Membuat pembatas Alkitab berisi komitmen untuk mengikuti kehendak Tuhan menjadi
remaja yang terlibat dalam pelayanan bagi sesama.
2. Membuat gambar, puisi, doa, teks lagu, lukisan yang berisi ajakan untuk terlibat secara
aktif bagi sesama. Tempelkan di majalah dinding sekolah.
3. Buatlah kliping tentang keterlibatan remaja dalam pelayanan sosial atau pelayanan
bagi sesama.

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d, di depan jawaban yang tepat !
1. Remaja sangat terbuka terhadap ide-ide moralnya/rusak moralnya. Nats yang
serta bimbingan. Usaha untuk mencoba/ mengajarkan adalah ... .
mendapatkan identitas baru merupakan a. Roma 12 : 1
proses yang penuh dengan coba-coba b. Matius 22 : 37-0
yang menyebabkan karakteristik mereka c. Mazmur 119:9
sulit ditebak. Mereka akan menerima d. Daniel 1: 8AA
sesuatu hal di suatu kesempatan dan 4. Setiap orang tentu berusaha untuk
menolaknya sama sekali di kesempatan memahami diri dan memperlakukan
yang lain. Hal ini menunjukkkan masa dirinya sebaik mungkin bukan sebagai
remaja adalah masa ... . bentuk ungkapan egois, namun lebih
a. terbuka sebagai ungkapan bentuk tanggung jawab
b. transisi pada diri sendiri. Ajaran tersebut ditulis
c. bertanya dalam ... .
d. mengambil keputusan a. Roma 12 : 1
2. Setiap remaja Kristen perlu menjaga diri b. Matius 22 : 37-0
secara jasmani dalam hal kesehatan, c. Mazmur 119:9
selain itu perlu menjaga diri dalam hal d. Daniel 1: 8
kekudusan, karena hidup remaja yang ku- 5. Daniel memiliki kebiasaan yang berbeda
dus dapat dipersembahkan bagi Tuhan. Ini dengan pemuda pada umumnya yakni
ditulis dalam kitab ... . tidak menajiskan diri dengan santapan raja,
a. Roma 12 : 1 sehingga Tuhan mengaruniakan kepada
b. Matius 22 : 37-0 Daniel hikmat sepuluh kali lipat. Ini ditulis
c. Mazmur 119:9 dalam kitab ... .
d. Daniel 1: 8 a. Roma 12 : 1
3. Setiap remaja harus mampu b. Matius 22 : 37-0
mempertahankan kelakuannya di tengah c. Mazmur 119:9
kehidupan remaja yang tidak baik d. Daniel 3 : 12-19

107
II. Jodohkan bagian sisi kiri dengan sisi kanan dengan tepat !
1. [ ... ] Berkembang dalam ranah koknitifnya A. tanggung jawab
2. [ ... ] Bahasa Inggris: tanggung jawab B. bijaksana
3. [ ... ] Kepedulian terhadap orang-orang C.sikap mental
4. [ ... ] Kesediaan untuk menanggung akibat D.banyak bertanya
5. [ ... ] Mengambil keputusan baik dan konsisten E. responsible

III. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !


1. Dalam masa ini remaja banyak mengalami perubahan secara fisik dan mengalami
berbagai gejolak yang kadang-kadang terlihat seperti tidak normal. Hal ini disebut
masa ... .
2. Doa bersama, kebaktian bersama, persekutuan keluarga adalah contoh tugas gereja
yaitu ... .
3. Dalam bersaksi, yang disaksikan adalah ... .
4. Pelayanan yang sejati telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan menjadi teladan utama
bagi kita semua, yaitu ketika Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Nats ini
tertulis dalam ... .
5. Tanda dan ungkapan kasih Kristiani yang dapat dirasakan dalam kehidupan keluarga,
gereja dan kehidupan sosial di masyarakat sesuai dengan kemampuan dan talenta
pemberian Tuhan adalah ... .

IV. Jawablah pertanyan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap !


1. Memasuki remaja, seseorang akan mengalami perubahan fisik. Kadang-kadang
perubahan itu tidak sesuai dengan harapan diri remaja dan juga lingkugan sekitarnya.
Apakah yang harus dilakukan remaja apabila perubahan fisiknya tidak seperti yang
diharapkan?
Jawab :

2. Jelaskan yang dimaksud masa remaja masa mengetahui dan menerima kemampuan
diri?
Jawab :

3. Sebutkan dan jelaskan 3 tugas panggilan gereja !


Jawab :

4. Apakah tujuan utama orang percaya bersekutu/koinonia ?


Jawab :

5. Setiap orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan spiritual “manusia baru“ yang
sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Apakah maksud
pernyataan tersebut?
Jawab :

108
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d, di depan jawaban yang tepat !
1. Kehidupan manusia yang beragam sudah 5. Kaum Israel pernah menjadi orang asing
ada sejak jaman Adam dan Hawa, di mana di negeri Mesir, dalam kehidupan sehari-
Adam dan Hawa memiliki dua anak yang hari Tuhan memelihara kehidupan Israel,
berbeda profesi/mata pencahariannya, sehingga bertumbuh menjadi bangsa yang
yakni Kain sebagai petani dan Habil kuat. Pemeliharaan Tuhan terlihat dengan
sebagai gembala domba. Hal ini dituliskan adanya kerukunan Israel dengan orang
dalam kitab Kejadian ... . Mesir sekitar. Ini tertulis dalam kitab ... .
a. 2 : 5-7 c. 4: 23 a. Mazmur 146 : 9
b. 3 : 3-15 d. 11: 1-9 b. Markus 9 : 38-40
2. Keberagaman yang diciptakan Tuhan c. Lukas 18 : 15-16
merupakan keberagaman yang indah dan d. Immamat 19 : 33-34
baik, ini sejalan dengan Firman Tuhan 6. Sikap orang percaya dalam menghadapi
dalam Kejadian 1 : 31 yakni ... . anak-anak dalam kehidupan keluarga, di
a. baik adanya mana anak-anak tidak dianggap penting
b. baik dan sangat memuaskan dan tidak layak ikut campur dalam “urusan
c. baik sekali adanya orang tua”. Tampaknya masalah yang
d. sungguh amat baik sama juga dapat kita temukan di dalam
3. Pernyataan di bawah ini yang kurang tepat kehidupan kita masa kini. Hal ini dituliskan
digunakan dalam kondisi hidup di tengah dalam nats ... .
kemajemukan masyarakat adalah ... . a. Mazmur 146 : 9
a. kepentingan golongan lebih utama b. Markus 9 : 38-40
dibandingkan kepentingan pribadi c. Lukas 18 : 15-16
b. kepentingan pribadi harus menjadi d. Immamat 19 : 33-34
dasar dari segala kepentingan 7. Perdamaian yang dikehendaki Allah adalah
c. kepentingan pribadi harus di bawah ada kaitan antara perdamaian dan
kepentingan umum kebebasan artinya ... .
d. kepentingan golongan tidak boleh di a. perdamaian harus terpancar dalam
atas kepentingan umum kebebasan
4. Sikap yang tidak menghargai atau b. perdamaian yang dipaksakan
menolak isi ajaran dan pandangan agama melumpuhkan dan mematikan
dan keyakinan lain, serta tidak menerima bersama
penganutnya tetapi membiarkan saja c. perdamaian harus dipaksakan untuk
karena menguntungkan disebut toleransi kebebasan dan kehidupan bersama
... . d. perdamaian dan kebebasan biar
a. negatif c. positif berjalan bersama dengan sendirinya
b. ekumenis d. pluralis

109
8. Damai dalam perspektif pribadi yaitu sesuatu hal di suatu kesempatan dan
mencakup aspek fisik maupun batin atau menolaknya sama sekali di kesempatan
dimensi keutuhan pribadi maupun yang lain.Hal ini menunjukkan masa
martabat manusia, yaitu ... . remaja adalah masa ... .
a. sejahtera, tenteram meski sedikit a. terbuka
kekurangan b. transisi
b. tidak berkekurangan, kesejahteraan, c. bertanya
d. mengambil keputusan
ketentraman
10. Setiap remaja Kristen perlu menjaga diri
c. berkelimpahan, sejahtera, sedikit
secara jasmani dalam hal kesehatan,
gejolak
selain itu perlu menjaga diri dalam hal
d. sederhana, bergejolak, beradaptasi kekudusan, karena hidup remaja yang ku-
9. Remaja sangat terbuka terhadap ide-ide dus dapat dipersembahkan bagi Tuhan. Ini
serta bimbingan. Usaha untuk mencoba/ ditulis dalam kitab ... .
mendapatkan identitas baru merupakan a. Roma 12 : 1
proses yang penuh dengan coba-coba b. Matius 22 : 37-0
yang menyebabkan karakteristik mereka c. Mazmur 119:9
sulit ditebak. Mereka akan menerima d. Daniel 1: 8

II. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !


1. Kita terpanggil untuk memiliki dan mengembangkan kepekaan untuk menaruh belas
kasihan dan bersedia membela sesama kita.
Perintah baru Tuhan Yesus ditulis dalam kitab ... .
2. Kehidupan pengikut atau murid Kristus ditandai oleh kemauan untuk mengikuti cara
hidup Kristus yang peduli dan bersedia berkorban demi kebahagiaan tertinggi manusia.
Perintah tersebut ditulis dalam kitab ... .
3. Perbedaan dan kemajemukan yang diciptakan Tuhan harus kita ... .
4. Sikap yang menolak isi ajaran dan pandangan agama dan keyakinan lain, namun
menerima dan menghargai para penganutnya disebut toleransi ... .
5. Agar terhindar dari sikap mau menang ssendiri, egois, sombong dan sikap
merendahkan orang lain, bahkan juga menghindarkan diri dari tindak kekerasan terhadap
orang yang berbeda pemahaman dan keyakinan, sikap remaja harus ... .
6. Tuhan Yesus mengijinkan orang membuat mukjizat demi nama-Nya. “Barang siapa
tidak melawan kita, ia ada di pihak kita” hal ini ditulis dalam kitab ... .
7. Dialog dengan orang yang berbeda agama bermanfaat untuk mewujudkan ... .
8. Toleransi agama tidak bertujuan menghilangkan nilai-nilai kekhasan, tetapi menekankan
nilai-nilai yang bersifat universal yaitu ... .
9. Pelayanan yang sejati telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan menjadi teladan utama
bagi kita semua, yaitu ketika Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Nats ini
tertulis dalam ... .
10. Tanda dan ungkapan kasih Kristiani yang dapat dirasakan dalam kehidupan keluarga,
gereja dan kehidupan sosial di masyarakat, sesuai dengan kemampuan dan talenta
pemberian Tuhan adalah ... .

110
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap !
1. Jelaskan beberapa sikap untuk menyikapi perbedaan!
Jawab :

2. Apakah yang dimaksud dengan aspek “partikular” dan aspek “universal”?


Jawab :

3. Sebutkan tantangan yang dihadapi dalam hidup dalam kemajemukan!


Jawab :

4. Sebutkan minimal tiga tantangan yang dihadapi ketika kita hidup bersama orang lain!
Tantangan manakah yang paling sulit? Mengapa demikian?
Jawab :

5. Berikanlah contoh-contoh bentuk budaya tanpa kekerasan dan menghargai kehidupan


yang ada di lingkungan kamu! (sekolah, masyarakat setempat, lingkungan gereja, dll.)
Jawab :

6. Jelaskan pengertian toleransi secara luas!


Jawab :

7. Jelaskan perdamaian dalam perspektif Alkitab dan Teologia!


Jawab :

8. Jelaskan damai berkaitan dengan lingkup sosial !


Jawab :

9. Apakah tujuan utama orang percaya bersekutu /koinonia ?


Jawab :

10. Setiap orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan spiritual “manusia baru“ yang
sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Apakah maksud
pernyataan tersebut?
Jawab :

111
Hidup Bermakna bagi Lingkungan Sekolah
Bahan Alkitab: 1 Petrus 3:10-12; Mazmur 119:9

Kompetensi Inti : KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar : 1.4 Menerima berbagai bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada
masa kini.
2.4. Turut bertanggung jawab terhadap bentuk pelayanan gereja di tengah
masyarakat pada masa kini.
3.4. Mengkritisi bentuk-bentuk pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa
kini.
4.4. Membuat karya tentang pelayanan gereja di tengah masyarakat pada masa
kini.

Indikator : • Menjelaskan arti dan tujuan hidup yang bermakna.


• Menjelaskan ciri-ciri dan aspek-aspek hidup bermakna.
• Menjelaskan pengalaman hidup bermakna terutama di lingkungan sekolah.
• Menentukan sikap dan komitmen untuk hidup bermakna bagi masyarakat.
• Mengungkapkan kaitan antara hidup bermakna dan iman Kristen.
• Mengembangkan hidup dan pelayanan bagi masyarakat melalui
pengembangan kecerdasan majemuk.

Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui penugasan secara individu diharapkan siswa dapat mengidentivikasi
arti dan tujuan hidup bermakna.
2. Melalui penugasan kelompok diharapkan siswa mampu menjelaskan ciri-
ciri dan aspek-aspek hidup bermakna.
3. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu menj elaskan
pengalaman hidup bermakna terutama di lingkungan sekolah.
4. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu menentukan sikap
dan komitmen untuk hidup bermakna bagi masyarakat.
5. Melalui penugasan pribadi siswa diharapkan mampu menemukan
kebenaran firman Tuhan tentang hidup bermakna dan iman Kristen.
6. Melalui penugasan kelompok diharapkan siswa mampu melakukan
pengembangan hidup dan pelayanan bagi masyarakat melalui
pengembangan kecerdasan masyarakat.

112
1. Menyanyikan Kidung Jemaat 424:1-3
Pelajari dan nyanyikan lagu tersebut dengan baik, teks lagu telah tersedia di halaman berikut
ini!

Apa makna lagu itu menurutmu :


Jawab :

2. Jawablah pertanyaan berikut ini !


a. Apa yang kamu pahami tentang makna hidup ?
Jawab :

b. Apakah hidupmu sudah bermakna?


Jawab :

c. Ceritakanlah pengalamanmu tentang hidup yang bermakna!


Berikanlah contoh!
Jawab :

113
Makna adalah pemahaman tertentu yang kita ciptakan terhadap diri sendiri, orang
lain, dan kehidupan. Sedangkan arti kehidupan adalah hal, cara, yang berhubungan
dengan hidup, sehingga pemaknaan atas kehidupan menyangkut pemahaman yang
kita ciptakan sendiri atas hidup. Pemaknaan terhadap kehidupan hanya bisa dilakukan
secara baik dan benar apabila dalam proses pemaknaan tidak dilakukan secara parsial.
Kitalah yang diberi hak untuk menciptakan makna atas kehidupan. Karena kita yang
menciptakan, maka sifatnya berupa pilihan. Kehidupan remaja diharapkan bermakna
bagi lingkungan.
Kehidupan bermakna di dalam Tuhan adalah kehidupan yang dinamis, progresif,
dan konstruktif. Dasarnya adalah pada firman Tuhan, berpikir positif, bersikap dan
bertindak positif. Kehidupan kita akan lebih bermakna apabila kita sanggup berpedoman
pada dasar hidup yang positif dan mencerahkan.

A. Pentingnya Makna Hidup bagi Manusia


Tokoh yang terkenal dan sekaligus merupakan tokoh pelopor dari perkembangan
teori makna hidup adalah Victor Frankl. Victor Emil Frankl lahir di Austria tahun 1905 dan
meninggal pada tahun 1997. Dia dan keluarganya berpindah-pindah dari satu kamp
konsentrasi ke kamp konsentrasi yang lain. Dalam kamp konsentrasi, dia dipisahkan
dari istri dan kedua orang tuanya. Istri dan kedua orang tuanya dibunuh, hanya saudara
perempuannya yang selamat.
Karena penderitaan yang dialami, maupun penderitaan banyak orang di sekitarnya,
ia sampai pada suatu kesimpulan, bahwa bahkan dalam situasi yang paling sengsara,
menyiksa, tidak manusiawi sekalipun, kehidupan tetap dapat bermakna. Kesimpulan ini
pada akhirnya dikembangkan menjadi pendekatan “logoterapi” untuk menolong orang
lain.
Logoterapi berasal dari kata logos (bahasa Yunani) yang berarti “makna” dan juga
“rohani” (spiritualitas), sedangkan terapi berate “penyembuhan” atau “pengobatan”.
Logoterapi secara umum dapat dideskripsikan sebagai suatu pertolongan yang mengakui
adanya dimensi spiritualitas pada manusia di samping dimensi ragawi dan kejiwaan.
Logoterapi berpandangan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna
merupakan motivasi utama manusia guna mencapai suatu taraf kehidupan bermakna
yang diinginkannya. Konsep Logoterapi Ketiga asas itu tercakup dalam konsep logoterapi
mengenai eksistensi manusia dan makna hidup sebagai berikut:
a. Dalam setiap keadaan, termasuk dalam penderitaan sekalipun, kehidupan ini selalu
mempunyai makna.
b. Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama setiap orang.
c. Dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab
pribadi untuk memilih, menentukan dan memenuhi makna dan tujuan hidupnya.
d. Hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan, yaitu
nilai kreatif, nilai penghayatan dan nilai bersikap.
Makna hidup dapat dicapai dari nilai kreatif, penghayatan dan bersikap. Nilai kreatif
mengilhami individu untuk menghasilkan, menciptakan dan mencapai sukses di
dalam suatu pekerjaan. Sedang nilai penghayatan mencakup pengalaman positif
seperti cinta dan penghargaan terhadap keindahan. Akhirnya nilai bersikap membawa
seseorang kepada pilihan bersikap terutama terhadap kondisi negatif yang tidak
dapat dihindari misalnya realitas ketidakadilan.
Selanjutnya, menurut Frankl individu akan dipandu oleh suara hati secara intuisi untuk
menemukan makna hidup yang sebenarnya. Keadaan mendesak seringkali

114
mempengaruhi seseorang dalam mencapai makna hidup. Sebagian besar orang
menemukan makna hidup bergantung pada sikap individu terhadap keadaannya
Dalam Man’s Search for Meaning, Frankl mengatakan, “Tidak terlalu penting apa
yang kita harapkan dari kehidupan, melainkan yang penting ialah apa yang diharapkan
oleh kehidupan dari kita. Jawaban kita bukanlah lewat kata-kata dan meditasi, melainkan
dalam tindakan dan perilaku yang tepat. Kehidupan pada akhirnya berarti memikul
tanggung jawab untuk menemukan jawaban yang tepat bagi masalah-masalahnya dan
memenuhi tugas-tugas yang terus-menerus diberikan kepada setiap pribadi.”
Dapat disimpulkan juga, ketika individu menyatakan bahwa hidupnya itu bermakna,
berarti dia:
a. Secara positif berkomitmen terhadap suatu konsep makna hidup.
b. Konsep makna hidup itu memberikannya suatu kerangka acuan atau tujuan untuk
memandang kehidupannya.
c. Ia memandang kehidupannya berkaitan dengan, atau memenuhi konsep hidup
tersebut.
Menurut Frankl (2003) ciri-ciri orang yang merasakan hidup bermakna, dapat dijelaskan
sebagai berikut ini:
a. Menciptakan karya atau melakukan perbuatan yang baik,
b. Mengalami sesuatu yang indah atau menjumpai seseorang yang kita cintai,
c. Menentukan sikap yang tepat ketika kita harus berjumpa dengan penderitaan yang
tidak terhindarkan.
Frankl mengatakan, “Di kamp konsentrasi saya menemukan dua macam tahanan, yaitu
mereka yang melihat ke luar dari kisi-kisi penjara dan hanya melihat gelapnya malam
dan suasana yang suram di luar sana, dan mereka yang melihat ke luar, menengok ke
atas dan menyaksikan gemerlapnya bintang di angkasa. Mereka yang hanya melihat
gelapnya malam akhirnya tewas di kamp konsentrasi. Sebaliknya, mereka yang
menikmati gemerlap bintang di angkasa berhasil bertahan hingga perang selesai dan
mereka dibebaskan.”

B. Hidup Bermakna dalam Perspektif Mengasihi Sesama


Hal yang paling penting sebagai identitas orang Krisen adalah hidupnya berpusat
pada “firman Allah”. Firman Allah menjadi penuntun, pemimpin dan pengoreksi hidup
kita. Firman Allah menjadi batas dan pengontrol bagi kita, sehingga kita tidak keluar dari
jalan-Nya (bdk: Mzm. 119:105. Mazmur 23, misalnya, Daud menyerahkan seluruh
keberadaan hidup kepada Tuhan.
Sebagai orang Kristen, hidup yang bermakna dikaitkan dengan relasi yang baik
antara manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan sesamanya. Yewangoe
(1983) menyatakan bahwa hubungan manusia dengan Allah antara lain diwujudkan
terutama dalam ibadah yang dilakukan manusia. Relasi ini tampak dalam setiap praktik
keagamaan baik yang sederhana maupun yang lebih kompleks.
Ibadah atau ritual tidak boleh dijalankan sekadar sebagai ritualisme, sebagai kegiatan
hampa yang tak bermakna. Sebaliknya, lewat ibadah mestinya kita diingatkan terus-
menerus akan hubungan yang harus dipelihara dengan Allah dan sesama kita.
Hubungan yang baik dengan Allah saja tidak cukup. Allah juga menghendaki agar
kita membangun relasi yang baik dengan sesama. Ini merupakan perwujudan prinsip
hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa
kasih kepada Allah tidak mungkin dapat dilepaskan dari kasih kita kepada sesama
manusia (Mat. 22:37-40).

115
Salah satu tindakan nyata dari mengasihi Allah adalah mengasihi sesama. Penulis Injil
Yohanes mencatat bahwa seseorang tidak dapat berkata ia mengasihi Allah jika ia tidak
mengasihi saudaranya (1 Yoh. 4:12-21). Karena kasih itu bukan berasal dari diri sendiri,
melainkan karena Allah sendiri yang memampukan kita untuk melakukannya. Inilah janji
yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya dan mengasihi-Nya (1 Yoh. 4:16-
17).
Tuhan Yesus Kristus telah memberikan makna hidup bagi kita manusia. Ia menebus
dosa kita dan menyelamatkan kita. Melalui penderitaan dan kematian-Nya, manusia
diperdamaikan kembali dengan Allah dan sesamanya.

C. Hidup Bermakna di Lingkungan Sekolah


Sekolah pada dasarnya adalah sebagai organisasi, yaitu unit sosial yang secara
sengaja dibentuk untuk tujuan-tujuan tertentu, yakni untuk memudahkan pengajaran
sejumlah pengetahuan. Apapun pengertian sekolah menurut kita , yang jelas secara
umum sekolah memiliki komponen-komponen yang bersifat fisik seperti lahan dan
bangunan, punya kurikulum, terjadi proses belajar dan mengajar, serta orang-orang yang
terlibat di dalamnya.
Sebagai suatu organisasi, sekolah mempunyai suatu system yang terkait dengan
sistem lainnya di luar sekolah. Misalnya, orang tua siswa, masyarakat di sekitar sekolah,
berbagai dinas yang ada di masyarakat. Hubungan antara sekolah dengan sistem lain
bersifat hubungan timbal balik dan saling mengisi.
Suasana kelas harus diusahakan hidup, sehingga baik guru maupun siswa dapat
menikmati kebersamaan dan menjadi berkat bagi sesamanya. Guru menjadi berkat bagi
siswanya, sebaliknya siswa menjadi berkat bagi guru dan sesama siswa.
Dalam lingkungan sekolah kita juga ingin menemukan makna hidup. Banyak usaha
yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan sekolah untuk dapat menemukan makna
hidup. Dengan menemukan makna hidupnya, manusia memang menjadi bersemangat
dalam menjalani kehidupannya.
Di dalam iman Kristen, penemuan makna hidup dapat ditemukan pada pribadi Yesus
sebagai pemberi makna hidup manusia. Tuhan Yesus, Sang Guru Agung yang selalu
mengasihi dan mengajarkan kasih kepada sesama manusia, mengajarkan kepada kita
bagaimana menemukan makna hidup. Yesus mengatakan, “Karena barangsiapa mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh
seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai
ganti nyawanya?” (Mat. 16:25-26). Yesus rela kehilangan nyawa-Nya dalam menjalankan
tugas Bapa-Nya yang di surga. Karena itulah maka hidup-Nya menjadi bermakna. Ketika
kita juga menerapkan kasih di dalam kehidupan kita, maka tujuan hidup kita pun akan
tercapai. Beberapa aspek tersebut antara lain :
1. Makna ditentukan oleh lingkup situasi yang merupakan pengalaman dasar dalam
kebermaknaan di sekolah, terutama dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
2. Makna bagi remaja di sekolah dapat diwujudkan melalui berbagai hal yang berbeda.
Hal tersebut dapat diungkapkan melalui berbagai kecerdasan (kecerdasan majemuk)
yang sekaligus sebagai talenta karunia Tuhan untuk dikembangkan. Jadi, ungkapan
atau aktualisasi diri tersebut tidak harus diseragamkan.
3. Motivasi belajar siswa ternyata merupakan faktor utama yang cukup bermakna dalam
menentukan keberhasilan studinya. Kadar motivasi tersebut ditentukan oleh sejauh
mana kebermaknaan bahan pelajaran maupun kegiatan pembelajaran dari siswa
yang bersangkutan. Maka, kebermaknaan bahan pelajaran maupun proses belajar
siswa memiliki peran yang sangat signifikan dalam keberhasilan belajar para siswa.

116
4. Bahan pelajaran maupun kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi para
siswa, apabila hal tersebut dihubungkan dengan pengalaman, perhatian, minat
siswa dan masa depannya.
5. Di lingkungan sekolah, siswa merupakan subjek yang utama. Dengan demikian,
dalam proses belajar - mengajar di sekolah, siswa tidak boleh menjadi objek belaka.
Para siswalah yang menentukan kebermaknaan proses belajar mengajar di
sekolah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bagaimana kita memahami dan menghayati
lingkungan sekolah bagi kita, sangat tergantung dari tujuan dan pilihan kita. Apakah
lembaga sekolah menjadi hanya sekadar tempat untuk mengisi waktu dalam kehidupan
ini, atau untuk mengikuti keinginan orang tua, ataukah menjadi wahana yang bermakna
bagi pengembangan kehidupan, juga bagi Tuhan dan sesama.

D. Kaitan Hidup Bermakna dengan Iman Kristen


Sejak komunitas Kristen mulai hadir dan bertumbuh, tujuan komunitas adalah untuk
membantu menumbuhkan konteks agar iman bisa bertumbuh, dihayati dan ditopang.
Bukan berarti apabila kita belajar agama Kristen, maka kita akan memiliki iman. Dalam
perspektif kristiani, kita menerima bahwa pada dasarnya iman berasal, dan ditumbuhkan
serta dianugerahkan oleh Tuhan sendiri. Tuhan Yesus mengungkapkan mengenai hal
ini dalam Yohanes 15:16,
Iman adalah pemberian Allah. Iman bertumbuh karena adanya respons atau
tanggapan terhadap firman karunia Tuhan. Iman menjadi nyata dan efektif karena karya
Roh Kudus dalam hati dan kehidupan manusia.
Meskipun iman itu berasal dari Allah, Tuhan berkenan menggunakan aktivitas belajar
mengajar menjadi suatu wahana dinamika di mana iman dapat berkembang dan
semakin nyata, dirasakan serta hidup. Thomas Groome (1990) mengungkapkan bahwa
iman memiliki tiga ranah penting yaitu sebagai suatu keyakinan, sebagai tindakan
mempercayai dan sebagai tindakan atau perbuatan.
1. Iman sebagai keyakinan. Di sini iman berada dalam ranah kognitif atau pemikiran.
2. Iman sebagai suatu tindakan mempercayai. Di sini iman berada dalam ranah afektif
(menekankan perasaan) yang mempercayakan dan mempertaruhkan diri kepada
Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
3. Iman sebagai suatu perbuatan. Di sini iman berada dalam ranah psikomotorik
atau tingkah laku. Iman dilihat sebagai suatu tanggapan terhadap kasih Allah.
Yakobus mengungkapkan bahwa “iman tanpa perbuatan adalah mati”.

E. Hidup Bermakna dengan Mengembangkan Kecerdasan Majemuk


Howard Gardner dari Universitas Harvard (1993), dalam Multiple Intelligences
mengemukakan teori tentang kecerdasan yang meninggalkan pemahaman yang
tradisional. Selama ini orang beranggapan bahwa (1) kognisi manusia bersifat satu
kesatuan dan (2) setiap pribadi adalah makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat
dinilai dan diukur secara tunggal. Karena itulah, umumnya program pendidikan hanya
dibatasi dalam dua aspek saja, yaitu kecerdasan bahasa atau linguistik dan kecerdasan
matematik. Akibatnya, bentuk-bentuk kecerdasan yang lain kurang dihargai.
Howard Gardner menemukan bahwa ternyata ada berbagai macam kecerdasan
yang dapat diukur dengan kriteria tertentu. Gardner memberikan gambaran mengenai
kapasitas manusia yang jauh lebih luas dan tidak hanya bertumpu kepada “teori
kecerdasan tunggal”. Teori Gardner ini menolong kita untuk menghasilkan sistem
pendidikan yang lebih bermakna dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan bagi
pikiran, kemampuan, dan masa depan manusia.

117
Dalam bukunya, Frames of Mind, Gardner mengungkapkan teorinya tentang
kecerdasan majemuk. Kini kecerdasan majemuk dapat diidentifikasi menjadi delapan
macam. Kecerdasan majemuk tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Kecerdasan bahasa
Penekanan cara berpikir biasa menggunakan kata-kata. Hal-hal yang disenangi dan
berguna untuk proses belajar antara lain: membaca, menulis, bercerita, permainan
kata.
b. Kecerdasan logis matematis
Penekanan cara berpikir: memberikan alasan. Hal yang disenangi dan berguna
untuk proses belajar yaitu bereksperimen, bertanya, membuat kalkulasi,
menganalisis, mendalami dan mengembangkan ilmu yang bersifat matematis.
c. Kecerdasan ruang
Cara berpikir menggunakan gambar dan imajinasi. Hal yang disenangi dan berguna
untuk proses belajar antara lain: membuat desain, menggambar, membuat
visualisasi, hal-hal yang berkaitan dengan kesenian.
d. Kecerdasan tubuh kinestik
Cara berpikir melalui pancaindera. Hal-hal yang disenangi dan berguna untuk proses
belajar antara lain menari, berlari dan melompat, membangun sesuatu, olahraga,
permainan fisik, pekerjaan tangan/ prakarya, hal-hal yang berkaitan dengan gerakan
tubuh.
e. Kecerdasan musik
Penekanan cara berpikir melalui ritme dan melodi. Hal yang disenangi antara lain
menyanyi, bersiul, mengetuk dengan tangan dan kaki, mendengarkan, memainkan
alat musik.
f. Kecerdasan antar pribadi
Penekanan cara berpikir melalui ide-ide pribadi maupun ide dari orang lain. Hal-hal
yang disenangi antara lain membuat koordinasi, memimpin, pertemuan sosial,
dinamika kelompok dan lain-lain.
g. Kecerdasan intra pribadi
Penekanan cara berpikir : pendalaman melalui pemikiran mandiri. Hal yang disenangi
antara lain membuat tujuan secara mandiri, berimajinasi, meditasi, menyenangi
ketenangan, membuat proyek secara pribadi.
h. Kecerdasan naturalis
Penekanan cara berpikir : melalui lingkungan. Hal-hal yang disenangi antara lain
hal-hal yang berkaitan dengan alam, tumbuh-tumbuhan, hewan, lingkungan sekitar,
alam terbuka, penghormatan kepada hal-hal alamiah.

Pengembangan kecerdasan majemuk juga dapat dikembangkan dalam liturgi kebaktian,


khususnya untuk kebaktian di sekolah atau kebaktian remaja yang kreatif. Kebaktian
seperti ini dapat menjadi sarana untuk mengkomunikasikan Injil dalam masyarakat mod-
ern, agar kebaktian menjadi lebih menarik, relevan dan bermakna. Kebaktian ini dapat
diisi dengan pembacaan puisi, permainan musik dan menyanyikan lagu dengan baik,
menyelinginya dengan tarian atau gerak tubuh yang lain, dan kemudian dilanjutkan dengan
ajakan kepada para siswa untuk merenungkan makna kehidupan mereka masing-masing.

(Diambil dari Buku Guru Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti)

118
a. Lakukan pengamatan kenakalan remaja di sekolah dan pencegahannya, bila perlu bisa
bertanya dan konsultasi dengan guru BK di sekolah, kemudian buat kesimpulan atas hasil
pengamatanmu! Untuk memudahkan, buatlah kolom seperti contoh di bawah ini !

No. Lingkungan Bentuk Kegiatan Cara Mencegah


1 Saat datang 1. Terlambat datang
2. ........................
3. ........................

2 Saat KBM 1. Mencontek


2. ........................
3. ........................

3 Saat Pulang 1. Pergaulan bebas


2. ........................
3. ........................

4 Saat Istirahat 1. Makandi kantin dengan


membayar tidak sesuai
tagihan.
2. ........................
3. ........................

b. Tuliskan motto hidupmu dan presentasikan ke depan kelas dan berilah alasan mengapa
kamu mengambil motto hidup tersebut !
MOTTO HIDUPKU :

ALASAN MENGAMBIL MOTTO HIDUP TERSEBUT :

119
Lakukan pengamatan pribadi terhadap sikap sosial gereja bari masyarakat sekitar :
a. Isilah pernyataan di bawah ini dengan skala sikap yang telah ditentukan dalam tabel!
b. Skala sikap yang diisi harus sesuai dengan keadaan yang dialami.
c. Setiap sikap diberi nilai berdasarkan skala sikap dengan skore SS=5, S=4, N=3, TS=2,
STS=1.

Sikap Pribadi Saya


No. Pernyataan
SS S N T S STS
1. Saya menyukai kegiatan sekolah yang melatih kemandirian.

2. Saya menyukai kegiatan sekolah melatih untuk hidup


bersekutu dengan orang lain.
3. Saya menyukai kegiatan sekolah yang mengarah pada bidang
kemanusiaan.
4. Saya tidak menghendaki rekan sekolah terlibat dalam tindakan
tidak jujur.
5. Saya tidak menghendaki adanya pemetaan terhadap suku
dan etnis di sekolah.
6. Saya lebih menyukai sekolah yang bercorak multikultural.

7. Saya lebih menyukai kegiatan kemanusiaan diadakan di


sekolah.
8. Saya ikut terlibat aktif dalam kegiatan OSIS di sekolah.

9. Saya ingin mengingatkan jika mendapati teman sekolah yang


angkuh.
10. Saya ingin mengingatkan jika mendapati teman sekolah yang
mencontek.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Apakah yang dimaksud dengan remaja bermakna di sekolah?
Jawab :

120
2. Sebutkan tindakan-tindakan yang memiliki makna bagi sekolah!
Jawab :

3. Bagaimanakan caranya agar remaja tidak terjerumus dalam tindakan negatif?


Jawab :

4. Seberapa pentingnya tindakan bermakna bagi kehidupan remaja di sekolah?


Jawab :

5. Bagaimanakah konsep mengasihi sesama dapat digolongkan sebagai tindakan bermakna


remaja di sekolah?
Jawab :

Buatlah sebuah doa supaya engkau dimampukan hidup bermakna, tulis pada kolom
yang tersedia di bawah ini!

121
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang tepat !
1. Manusia dituntut untuk dapat 3. Seorang remaja yang telah lulus dengan
mengaplikasikan imannya dalam predikat terbaik, namun tidak tersedia
kehidupan nyata. Menjauhi yang jahat lapangan pekerjaan baginya maka dia
berarti mengambil sikap untuk melakukan harus melakukan ... .
hal-hal baik, yang bermakna dan a. menunggu lapangan pekerjaan
bermanfaat bagi kehidupannya juga bagi b. komplain kepada pemerintah
c. menantikan pertolongan Tuhan
kehidupan orang lain. Ini dituliskan dalam
d. membuka bidang pekerjaan lain
nats ... .
4. Tindakan remaja yang didapati mencontek
a. Wahyu 20: 21 saat test UKK (Ulangan Kenaikan Kelas)
b. 2 Petrus 3: 10-12 dapat dikategorikan sebagai tindakan yang
c. 1 Petrus 3 : 10-12 melanggar firman Tuhan ... .
d. Yesaya 59 : 1-2 a. Jangan mencuri
2. Seorang nabi yang dipilih Tuhan b. Jangan bersaksi dusta
mengakui dirinya adalah seorang najis c. Jangan mengingini
bibir, namun oleh karena pengudusan d. A, B, dan C benar
yang dilakukan oleh Tuhan, maka dirinya 5. Tindakan yang patut dilakukan oleh
seorang remaja untuk menemukan jati
menjadi tahir. Ini ditulis dalam kitab ... .
dirinya dengan benar adalah ... .
a. Yesaya 6:5
a. menerima diri sendiri apa adanya
b. 2 Petrus 3:10-12 b. menerima kritik yang membangun
c. Yesaya 59:1-2 c. mencari jati diri sendiri
d. 1 Petrus 3:10-12 d. mengikuti seminar jati diri

II. Jodohkan bagian sisi kiri dengan sisi kanan dengan tepat !
1. [ ... ] Teori Emil Frank A. siswa
2. [ ... ] Ciri-ciri orang yang hidupnya bermakna B. menciptakan karya
3. [ ... ] Iman sebagi keyakinan C. ranah kognitif
4. [ ... ] Kecerdasan naturalis D. melalui lingkungan
5. [ ... ] Subyek utama di sekolah E. logoterapi
III. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !
1. Hal yang paling penting sebagai identitas orang Kristen hidupnya berpusat pada Firman
Allah. Firman Allah sebagai penuntun, pemimpin, dan pengoreksi hidup kita. Nats yang
sesuai adalah ... .
2. Yang membedakan sekolah dengan organisasi lain yaitu ... .
3. Dalam 8 kecerdasan majemuk, kecerdasan tubuh kinestetik dapat dikembangkan
melalui ... .
4. Iman adalah pemberian Allah. Iman bertumbuh karena adanya ... terhadap
terhadap Firman Tuhan.
5. Suasana kelas yang hidup, ditandai dengan siswa yang ... sehingga guru
maupun siswa dapat menikmati kebersamaan dan menjadi berkat bagi sesamanya.

122
IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap!
1. Bagaimanakah seharusnya sikap remaja yang baru lulus pendidikan dengan
menyandang predikat lulusan terbaik, namun di satu sisi tidak diterima dalam lapangan
kerja?
Jawab :

2. Sebutkan sikap gereja untuk menampung remaja yang tidak diterima di lapangan
pekerjaan?
Jawab :

3. Sebutkan sikap seorang remaja untuk memiliki tindakan bermakna bagi lingkungannya
yang telah rusak moralnya!
Jawab :

4. Perlukah penanganan dengan tangan besi untuk kasus-kasus kenakalan remaja?


Jawab :

5. Bagaimanakah menyadarkan remaja agar memiliki pemikiran bahwa dirinya berharga


bagi masyarakat?
Jawab :

Peranku dalam Pengembangan Masyarakat


Bahan Alkitab : Matius 25:31-46; Yeremia 29:7

Kompetensi Inti : KI1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

123
Kompetensi Dasar : 1.3. Menerima perannya sebagai anggota gereja dan masyarakat.
2.3. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap perannya sebagai
anggota gereja dan masyarakat.
3.3. Menyebutkan tindakan konkret yang dilakukan dalam mewujudkan perannya
sebagai anggota gereja dan masyarakat.
4.3. Berperan aktif sebagai anggota gereja dan masyarakat.
Indikator : • Menjelaskan pengertian perubahan sosial dalam masyarakat.
• Mengidentifikasikan landasan kristiani bagi pelayanan masyarakat.
• Menjelaskan fungsi-fungsi pelayanan masyarakat.
• Menjelaskan dampak-dampak perubahan sosial.
• Mengidentifikasi sikap remaja Kristen bagi pengembangan masyarakat.
Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu menj elaskan
pengertian perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu mengidentifikasi
landasan Kristiani bagi pelayanan masyarakat.
3. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu menjelaskan fungsi-
fungsi pelayanan masyarakat.
4. Melalui penugasan kelompok siswa diharapkan mampu menjelaskan
dampak-dampak perubahan sosial.
5. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu bersikap untuk
pengembangan masyarakat.

Bermain peran :
Buatlah kelompok dan bermain peran yang bersumber dari Matius 25:31-46 kemudian
diskusikan dengan pertanyaan berikut :
• Mengapa ada pemisahan antara orang-orang disebut “domba” dan mereka yang
disebut “kambing” ?
• Apa yang menyebabkan mereka yang tergolong “kambing” gagal mengenali siapa
raja itu sebenarnya?
• Apakah mereka yang tergolong “domba” tahu bahwa yang mereka layani dengan
memberi makan, minum, pakaian dan sebagainya, adalah sang raja itu sendiri?
Mengapa demikian?
• Siapakah yang dimaksudkan dengan sang raja itu sendiri?

Dalam realitas, kita hidup dan tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai
banyak sekali persoalan sosial: kemiskinan, kebodohan, kriminalitas, narkoba, konflik,
tawuran, pornografi, pencemaran lingkungan, dll. Dalam konteks seperti itu, kita harus
menunjukkan kepedulian sebagai remaja-remaja murid Kristus. Kita semua dipanggil
untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan Yesus, untuk mengembangkan
pelayanan yang holistik atau yang menyentuh semua aspek kehidupan, baik pada arah
personal maupun sosial.
A. Remaja di tengah Masyarakat : suatu Realitas
Biasanya remaja suka hidup berkelompok. Di dalam kelompok itu para remaja bisa
belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas yaitu
masyarakat. Kelompok yang ada dianggap bukan saja untuk mencapai tujuan hidupnya,
namun sekaligus juga merupakan tempat untuk bertumbuh dan mengembangkan

124
kepribadian. Remaja pun mengalami berbagai perubahan di dalam proses pertumbuhan
mereka. Mereka juga belajar bagaimana menjalankan perannya di tengah masyarakat.
Para ahli psikologi setuju bahwa terdapat kelompok-kelompok yang biasanya
terbentuk pada usia remaja. Kelompok-kelompok tersebut dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Kelompok sahabat karib
Kelompok sahabat karib biasanya terdiri dari dua sampai tiga remaja. Dalam
kelompok itu pada umumnya terdiri dari remaja dengan kesamaan jenis kelamin.
Jadi ada kelompok sahabat karib laki-laki dan kelompok sahabat karib perempuan.
Kelompok sahabat karib merupakan kelompok remaja dengan ikatan yang kuat.
Pada umumnya mereka bergabung karena memiliki minat, kemampuan maupun
kemauan yang cocok. Kelompok ini juga disebut sebagai peer group.
2. Klik atau kelompok persahabatan
Klik biasanya terdiri dari empat sampai lima remaja. Mereka bergabung karena ada
penyatuan dua pasang sahabat karib Mereka pada umumnya adalah para “remaja
awal” atau usia 11-14 tahun. Tingkat interaksi mereka biasanya sangat tinggi.
3. Crowds atau kelompok banyak remaja
Crowds biasanya terdiri dari banyak remaja, oleh karenanya jarak emosi di antara
mereka agak renggang. Kelompok ini biasanya terdiri dari remaja laki-laki maupun
perempuan yang memiliki perbedaan kemampuan, kemauan maupun minat.
Biasanya mereka memiliki rasa takut karena diabaikan atau tidak diterima oleh teman-
teman di kelompok lain.
4. Kelompok yang diorganisasikan
Kelompok ini merupakan kelompok yang sengaja dirancang dan diorganisasi oleh
lembaga maupun orang dewasa. Hal ini misalnya terjadi di kelompok keagamaan
maupun di sekolah (OSIS) atau di masyarakat (Karang Taruna). Kelompok seperti
ini biasanya terbuka bagi sesama remaja.
5. Geng
Merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya. Biasanya terbentuk karena
adanya pelarian dari empat jenis kelompok di atas. Anggotanya bisa terdiri dari
sesama jenis kelamin atau bisa juga berbeda. Seringkali mereka menghabiskan
waktu untuk sekedar berkumpul dan kadang-kadang mengganggu kelompok remaja
yang lain. Hal ini terjadi karena ketidakpuasan yang diterima dari kelompok lain. Ada
geng yang agresif bertingkah laku mengganggu, namun juga ada yang bersikap
tenang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui kelompok-kelompok tersebut,
sesungguhnya remaja mempunyai kepedulian terhadap situasi dan kondisi kelompoknya
dan pada akhirnya juga peduli kepada masyarakat tempat mereka hidup. Sebagai remaja
khususnya remaja Kristen, sikap peduli tersebut seharusnya diperlihatkan melalui cara
berpikir, berbicara, dan bertindak yang baik dan menunjukkan identitas remaja sebagai
murid Kristus. Hal ini sesuai dengan surat Efesus 2:10, artinya baik secara sendiri-
sendiri maupun melalui kelompok-kelompoknya, para remaja yang sudah lebih dulu
menerima penyelamatan dari Kristus, pada gilirannya wajib untuk aktif menyatakan dan
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Landasan Kristiani Peran dan Kepedulian Remaja di Tengah Masyarakat
Dasar alkitabiah untuk peran dan kepedulian remaja bagi diungkapkan dalam Kejadian
1:31. Ciptaan yang baik ini adalah dunia dengan segala isinya termasuk alam sekitar,
maupun masyarakat dengan kebudayaannya, telah diatur oleh Tuhan yang berdaulat
serta meminta tanggapan maupun tanggung jawab manusia. Sayang keteraturan dan

125
rencana Tuhan agar manusia berada dalam keadaan yang kudus telah jatuh dan dinodai
oleh manusia ciptaan Allah itu sendiri.
Manusia jatuh ke dalam dosa karena melanggar perintah Tuhan. Karena itu manusia
harus dihukum (Kej. 3). Meskipun demikian, pokok utama yang diungkapkan dalam Alkitab
bukanlah penghukuman dan penghakiman Allah, melainkan kasih dan penebusan-Nya.
Allah Bapa, Sang Pencipta, ternyata juga Allah yang berkenan menebus ciptaan-Nya
yang sudah jatuh. Penyelamatan manusia bahkan seluruh semesta telah dilakukan oleh
Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu sebagai pengikut Kristus, kita semua dipanggil
menjadi pelayan dan terlibat dalam kehidupan masyarakat. Ini adalah kesempatan yang
diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menjadi pelayan Allah dan sesama.
Dalam Perjanjian Lama, para nabi memberitakan pentingnya hidup kudus dan peduli
kepada masalah-masalah sosial (Ams. 5:21-24), Yesaya 1:16-17
Dalam Perjanjian Baru, kepedulian kepada sesama diungkapkan dalam Matius 25:35.
Demikianlah setiap orang Kristen diajak untuk turut melakukan dan meneladani apa
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam kehidupan dan pelayanan-Nya di dunia.
Rasul Paulus mengatakan bahwa dalam usaha berperan serta bagi pengembangan
masyarakat, kita harus memperlakukan orang lain sebagai subjek yang setara.
Jelas orang Kristen harus berada dan menjadi bagian dari masyarakat, tempat yang
telah ditentukan oleh Allah bagi kita, sekaligus kehadirannya menjadi berkat bagi
lingkungan.
C. Pelayanan Holistik bagi Masyarakat
Pelayanan bagi sesama, terutama di tengah-tengah masyarakat memang bisa
menarik dan memuaskan, namun upaya tersebut bisa saja dengan risiko menghabiskan
banyak waktu. Kita harus membuat keseimbangan antara pelayanan dalam keluarga,
gereja maupun masyarakat secara seimbang.
Howard Clinebell (1989) mengusulkan bagaimana beberapa fungsi pertolongan
kepada sesama dan manfaat yang berbeda yang akan mereka terima. Fungsi-fungsi
tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Fungsi menyembuhkan
Pelayanan ini bertujuan untuk menyembuhkan hati dan perasaan. Seringkali tekanan
batin (trauma, stres, kehilangan) dapat menyebabkan penyakit lain, misalnya sakit
jantung, sakit mag, tekanan darah tinggi/stroke.
2. Fungsi membimbing
Orang yang kita layani membutuhkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Sebaiknya pelayan Kristen dan orang yang dilayani mencari bersama alternatif yang
paling cocok untuk jalan keluar suatu masalah. Pada saat yang sama diharapkan
tidak menimbulkan dampak ketergantungan.
3. Fungsi menopang
Pelayan Kristen melakukan topangan agar orang atau pun kelompok yang ditolong
dapat bertahan dalam situasi kesedihan, krisis, atau kehilangan yang dialami.
4. Memperbaiki hubungan (perdamaian)
Hampir semua masalah selalu ada hubungannya atau menyangkut orang lain (dalam
keluarga, dengan tetangga, dengan teman, dalam komunitas, juga dalam
masyarakat). Relasi atau hubungan yang rusak perlu didamaikan, untuk itu diperlukan
pertolongan untuk memperbaiki hubungan. Di sini pelayan Kristen perlu menjadi
seorang perantara yang netral untuk menciptakan jalur komunikasi yang baik.
5. Fungsi pengasuhan/pemeliharaan
Di sini yang diharapkan adalah pelayan Kristen dapat memelihara atau
memberdayakan orang yang dilayani. Bukan sebaliknya menciptakan ketergantungan
karena hal itu hanya akan membuat orang yang dilayani menjadi semakin lemah.

126
Kita perlu memperoleh gambaran yang jelas dan cukup lengkap tentang keadaan
orang yang kita layani. Beberapa pertanyaan yang bisa kita kemukakan kiranya dapat
menyentuh semua aspek kehidupannya secara utuh (sering disebut: holistik),
misalnya:
(1) kondisi kesehatan fisik atau jasmani.
(2) ketegangan dan penderitaan mental atau pesikis, misalnya kesedihan, depresi,
rasa bersalah, konflik batin.
(3) masalah yang berhubungan dengan orang lain, atau masalah sosial, misalnya
persoalan keluarga, masalah ekonomi, masalah budaya.
(4) kekosongan rohani/spiritualitas, misalnya: rasa berdosa, rasa tidak aman, tidak
adanya persekutuan, kurang berdoa, kekosongan hidup spiritualitas.
Pendekatan menyeluruh atau holistik perlu dipahami oleh pelayan Kristen saat melayani
orang lain. Di dalam kitab Injil kita dapat melacak pelayanan Tuhan Yesus. Pertolongan
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus selalu menuju kepada keutuhan (holistik). Meskipun
pintu masuk pelayanan dari aspek fisik, atau spiritual atau sosial atau mental, namun
selalu penyembuhan yang dilakukan akhirnya menuju kepada keutuhan. Misalnya Tuhan
Yesus menyembuhkan banyak orang (Mat. 4:23-25), penyembuhan seorang anak
pegawai istana (Yoh. 4:46-53), Dia mengampuni seorang perempuan yang berzinah
(Yoh. 8:1-11), dan menunjukkan kepedulian-Nya kepada Zakheus, seorang pemungut
cukai, yang tidak disukai masyarakatnya (Luk. 19:1-10).
Seluruh aspek kehidupan manusia (aspek fisik, sosial, mental, spiritual) pada
hakikatnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi dan membentuk keberadaan
manusia sebagai suatu keutuhan. Memang kita dapat membedakan satu aspek dari
aspek yang lain untuk kepentingan pemahaman dan analisis. Meskipun demikian dalam
realitas kita tidak dapat memisah-misahkannya. Karena keterkaitan tersebut, tidak jarang
kita menjumpai adanya tumpang tindih antara satu aspek dengan aspek yang lain.
D. Perubahan Sosial dan Dampaknya Bagi Masyarakat
Perubahan masyarakat secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses
pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan di dalam masyarakat, meliputi pola pikir
yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan
yang lebih bermartabat. Perubahan sosial dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup
manusia agar menjadi lebih baik dan bermartabat. Perubahan sosial bisa juga dilakukan
dengan membuat orang tidak merasa puas dengan hasil karya yang dicapainya sekarang,
sehingga mereka akan mencari upaya untuk meningkatkan hasil kerja mereka.
Bentuk perubahan lainnya adalah perubahan orientasi kerja. Banyak warga
masyarakat yang lebih suka beralih ke dunia industri daripada bertahan di pertanian
karena di situ mereka lebih cepat memperoleh gaji, dan penghasilan lebih terjamin. Namun
bila semakin banyak orang meninggalkan dunia pertanian, siapakah yang akan
menghasilkan pangan untuk masyarakat kita?
Perubahan sosial di sini termasuk di dalamnya perubahan nilai, sikap, dan pola perilaku
di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Soemardjan, 1987). Dengan demikian,
perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia
dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.
Perubahan sosial dan kebudayaan belakangan ini terjadi dengan sangat cepat karena
pengaruh perkembangan informasi dari luar. Gaya hidup orang kota telah merasuk ke
desa. Banyak orang di desa merasa ketinggalan kalau mereka tidak mengikuti gaya
hidup orang kota. Padahal gaya hidup kota belum tentu lebih baik daripada gaya hidup di
pedesaan.
Perubahan sosial budaya sebagaimana diungkapkan di atas dampaknya dapat

127
mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Hal ini
tentu saja mempengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya.
E. Sikap Remaja di Tengah Perubahan Sosial
Di tengah-tengah perubahan masyarakat, diharapkan remaja Kristen mempunyai
kepedulian terhadap lingkungannya. Tanpa adanya kepedulian tidak mungkin terdapat
rasa kasih pada seseorang. Kepedulian adalah kesanggupan untuk peka terhadap
kebutuhan orang lain dan kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta
menempatkan diri dalam keadaan orang lain). Ini sangat penting ketika kita menerapkan
fungsi-fungsi pelayanan kristiani yang disebutkan di atas.
Pada nilai ini terkait banyak nilai antara lain: meneladani Kristus, kejujuran,
kerendahan hati, cinta kasih, keramahan, kebaikan hati, kebijaksanaan, dan sebagainya.
Kebahagiaan yang dialami seseorang sebagian besar adalah hasil kepekaan dan
kepedulian orang tersebut terhadap perasaan, kesempatan, dan kebutuhan orang lain
dan dunia di sekitarnya.
Orang yang perhatiannya tertuju kepada orang lain akan bersikap:
1. Lebih sadar akan kepentingan dan kebutuhan orang lain.
2. Tidak mementingkan diri sendiri.
3. Tidak mudah ikut-ikutan dengan orang lain dan mengurangi kebergantungan kepada
persetujuan teman sekelompok.
4. Bertambah kesadaran akan keunikan diri sendiri dan karenanya rasa yakin dirinya
berkembang.
Alkitab memberikan banyak contoh tentang tokoh-tokoh muda yang mampu
menghadirkan perubahan. Raja Salomo terkenal bijaksana dalam memimpin bangsa
Israel sehingga bangsa Israel menjadi bangsa yang kuat dan disegani bangsa-bangsa
lain. Daniel gigih dalam idealisme dan imannya kepada Tuhan Allah walaupun dia
harus dicampakkan ke dalam gua singa. Yusuf si raja muda di Mesir, berhasil membawa
bangsa Mesir mengatasi masalahnya. Bahkan dia mampu menepis masalah godaan
seksual sekaligus tetap mengasihi keluarga yang pernah mengasingkan dia.
Dalam kehidupan bangsa kita, kita menemukan Soekarno dan Sutan Sjahrir, yang
dalam usia muda telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sebagai orang Kristen, kita dituntut untuk dapat menjadi pelayan bagi orang di
sekitar kita. Kita terpanggil untuk menjadi berkat dan teladan bagi orang lain sehingga
berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang tua, keluarga, tetangga, agama,
masyarakat, bangsa dan negara.
(Diambil dari Buku Guru Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti)

Identifikasikan dirimu berkaitan dengan kelima jenis kelompok remaja sesuai penjelasan.
Kemudian buatlah laporan tentang keuntungan mengikuti kelompok remaja tersebut.
Isilah sesuai dengan keadaanmu :
No. Kelompok Keuntungan Kerugian

1. Kelompok sahabat karib


(peer goup)

128
No. Kelompok Keuntungan Kerugian

2. Klik atau kelompok per-


sahabatan

3. Crowds atau kelompok


banyak remaja

4. Kelompok yang diorgani-


sasikan

5. Geng

Tuliskan pelayanan holistik yang telah kauberikan pada sesama dan masyarakat selama satu
bulan ini yang menyangkut aspek fisik, sosial, mental, spiritual, atau keseluruhan aspek kehidupan!
NO ASPEK KEPADA BENTUK PELAYANAN
1.

2.

3.

4.

5.

129
1. Bagaimanakah pendapatmu ketika ada tawuran pelajar yang membawa korban jiwa. Menurut
kamu, siapakah yang untung dan siapakah yang rugi dalam kasus ini?
Jawab :

2. Pernahkah kamu diajak temanmu untuk berbuat negatif. Apa yang kamu lakukan? Apakah
kamu punya keberanian untuk menolak ajakan itu? Mengapa?
Jawab :

3. Yesus pernah mengatakan, “… ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku
haus, kamu memberi Aku minum … .“ (Mat. 25:36)
Coba sebutkan 2-3 buah perbuatan seperti itu yang pernah kamu lakukan kepada orang
lain! Siapakah orang itu? Kalau orang itu ternyata pernah menyakiti hati kamu, maukah
kamu melakukan perbuatan baik itu? Mengapa?
Jawab :

4. Hidup manusia adalah bersifat holistik. Apakah artinya? Apa dampaknya dalam hubungan
kamu dengan sesama?
Jawab :

Membuat kliping
Carilah gambar tentang persoalan seputar perubahan sosial di masyarakat, bisa lewat
internet, koran, majalah atau buku, kemudian memberikan penjelasan atau komentar terhadap
persoalan tersebut. Penilaian akan dilakukan berdasarkan perencanaan, pelaksanaan,
kreativitas dan hasilnya.

130
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang tepat !
1. Tuhan memberikan perintah kepada orang sewajarnya jikalau kita memberikan
percaya untuk berdoa bahkan berusaha pembalasan berupa kebaikan. Hal ini
agar kota di mana orang percaya tinggal, tercatat dalam kitab ... .
menjadi kota yang sejahtera. Hal demikian a. Matius 25:31-46 c. Lukas 19:1-10
dituliskan dalam kitab ... . b. Roma 12:20 d. Yeremia 29:7
a. Matius 25:31-46 c. Lukas 19:1-10 4. Tuhan Yesus melakukan perbuatan-
b. Roma 12:20 d. Yeremia 29:7 perbuatan tanda heran di mana banyak
2. Dalam lingkungan kita seringkali terjadi pro orang datang kepada-Nya yang minta
dan kontra untuk hal-hal baru yang bersifat disembuhkan. Hal ini dituliskan dalam kitab
perubahan. Hal-hal baru yang bersifat ... .
perubahan tersebut memisahkan orang a. Matius 25:31-46 c. Yeremia 29:7
baik dengan orang tidak baik. Seperti b. Roma 12:20 d. Matius 4:23-25
perumpamaan Yesus yang memisahkan 5. Tuhan Yesus dalam mengasihi sesama-
domba dan kambing. Ini tertulis dalam Nya tidak pernah memandang latar
kitab ... . belakang orang tersebut. Seperti yang
a. Matius 25:31-46 c. Lukas 19:1-10 dilakukan Tuhan Yesus kepada seorang
b. Roma 12:20 d. Yeremia 29:7 penarik pajak yang suka memeras dan
3. Tidaklah baik membalas kejahatan menipu sesamanya. Hal ini dituliskan
seseorang dengan kejahatan pula, dalam kitab ... .
sebagai orang yang telah mendapatkan a. Matius 25:31-46 c. Lukas 19:1-10
kasih karunia Tuhan Yesus sudah b. Roma 12:20 d. Yeremia 29:7

II. Jodohkan bagian sisi kiri dengan sisi kanan dengan tepat !
1. [ ... ] Kelompok yang diorganisasikan A. Kejadian 3
2. [ ... ] Kejatuhan manusia ke dalam dosa B. OSIS
3. [ ... ] Seluruh aspek kehidupan manusia C. perubahan
4. [ ... ] Pergeseran struktur tatanan D. holistik
5. [ ... ] Membawa perubahan dalam Perjanjian Lama E. Salomo

III. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat!


1. Remaja sebagai murid Kristus terpanggil untuk mengembangkan pelayanan holistik/
menyeluruh semua aspek kehidupan, baik pada aras ... maupun ... .

2. Kelompok yang erdiri dari 2 sampai 3 remaja, biasanya ada kesamaan jenis kelamin,
bergabung karena memiliki minat, kemampuan maupun kemauan yang cocok. Hal
tersebut adalah kelompok ... .

3. Sebagai remaja Kristen, sikap kepedulian seharusnya diperlihatkan melalui cara berpikir,
berbicara, dan bertindak yang baik yang menunjukkan identitas remaja sebagai murid
Kristus. Hal ini seperti tertulis dalam ... .

4. Motivasi pelayanan yaitu meneladani Tuhan Yesus : mengasihi sesama, tidak egois,
dan dilakukan untuk memuliakan dan atas nama ... .

131
5. Relasi yang rusak perlu didamaikan, menjadi perantara netral untuk menciptakan jalur
komunikasi yang baik. Hal ini fungsi pertolongan sebagai ... .
IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap!
1. Sebutkan kerugian yang akan dialami oleh remaja yang melakukan tindakan tawuran?
Jawab :

2. Bagaimanakah cara menolak ajakan yang bersifat negatif?


Jawab :

3. Tuhan Yesus memberikan ajaran kepada murid-Nya untuk melakukan, bukan hanya
yang baik melainkan yang paling baik (Matius 25:36).
Bagaimanakah sikap remaja untuk melakukan ajaran Tuhan Yesus tersebut?
Jawab :

4. Mengapa gereja perlu mengembangkan pelayanan Holistik?


Jawab :

5. Jelaskan manusia sebagai makhluk yang holistik!


Jawab :

Remaja di Tengah Dunia yang Berubah


Bahan Alkitab: 1 Tesalonika 5: 21; Matius 5: 13-14

Kompetensi Inti : KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar : 1.3. Menerima perannya sebagai anggota gereja dan masyarakat.
2.3. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap perannya sebagai anggota
gereja dan masyarakat.

132
3.3. Menyebutkan tindakan konkret yang dilakukan dalam mewujudkan perannya
sebagai anggota gereja dan masyarakat.
4.3. Berperan aktif sebagai anggota gereja dan masyarakat.
Indikator : • Menjelaskan konteks kehidupan masyarakat di era globalisasi.
• Menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi remaja pada masa kini.
• Memahami pentingnya bertindak sesuai dengan nilai-nilai kristiani di tengah
dunia yang berubah.
• Bersaksi tentang perilaku yang berperan aktif dalam menyikapi dunia yang
berubah.
Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu menjelaskan konteks
kehidupan masyarakat di era globalisasi.
2. Melalui penugasan kelompok siswa diharapkan mampu menjelaskan
tantangan-tantangan yang dihadapi remaja pada masa kini.
3. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu memahami pentingnya
bertindak sesuai dengan nilai-nilai kristiani di tengah dunia yang berubah.
4. Melalui penugasan pribadi diharapkan siswa mampu bersaksi tentang
perilaku berperan aktif dalam menyikapi dunia yang berubah.

Bernyanyi Kidung Jemaat 457: 1

Ya, Tuhan tiap Jam


Ya Tuhan tiap jam, ku memerlukan-Mu
Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh
Setiap jam ya Tuhan, Dikau kuperlukan
‘ku datang Juru selamat berkatilah.

Apakah makna lagu itu menurutmu?


Jawab :

Pahami percakapan antara sang bengawan, sang murid dan tongeret di bawah ini:
Sang begawan tersenyum, “Semua hal berubah di dunia. Tidak ada yang tetap, kecuali
satu hal ....”
Sang Murid terperangah, “ Jadi ada sesuatu yang tidak berubah? Apakah gerangan itu?”
Sang begawan tertawa lagi, “Justru ini adalah tugasmu untuk menjawab pertanyaan itu. Ya,
apakah yang tetap tak berubah di tengah segala hal yang berubah?”
Di atas pohon seekor tongeret menjawab, “Cuma satu yang tak berubah dan tetap, yaitu
perubahan tetap terjadi.”
Setelah membaca percakapan di atas, kemukakanlah pendapatmu tentang hal berikut ini!
a. Bagaimanakah pendapatmu tentang percakapan antara sang begawan, sang murid, dan
si tongeret?
jawab :

b. Apakah yang dimaksud dengan dunia yang berubah menurut kamu?


jawab :

133
c. Berikan contoh di lingkunganmu yang mengalami perubahan!
jawab :

A. Dunia yang Berubah


Tempora mutantur, nos et mutamur in illis, demikian kata sebuah pepatah Latin.
Artinya waktu beredar dan kehidupan kita ikut berputar olehnya. Dunia kita sedang
mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat dalam berbagai bidang.
Berikut ini perkembangan yang terjadi dan sangat hebat dampaknya bagi kehidupan
manusia:
a. Perubahan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam lima tahun terakhir ini, banyak sekali perubahan yang terjadi di bidang
teknologi informasi-komunikasi. Di dunia terjadi ledakan penggunaan telepon seluler
yang terus berkembang menjadi telepon pintar (smart phone) yang dapat digunakan
untuk berbagai tujuan: menyimpan data pribadi, mengirim uang, berbelanja,
membayar tagihan dari bank, dll. Semuanya ini membuktikan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi terus mengalami perubahan dan perkembangan dari
waktu ke waktu.
b. Perubahan di bidang ekonomi
Dalam bidang ekonomi dan perdagangan perubahan terus terjadi. Berbagai negara
di dunia kini menjadi pasar ekonomi tunggal. Negara kita, Indonesia mulai 2015
menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Hal ini bisa menjadi kesempatan
yang sangat baik untuk mengembangkan usaha, tetapi juga bisa menjadi ancaman
apabila industri kita tidak cukup tangguh menghadapi produk-produk yang dihasilkan
oleh negara-negara lain.
c. Perubahan budaya atau peradaban
Perubahan yang sangat cepat di lingkungan kebudayaan antara lain disebabkan
oleh semakin tingginya tingkat interaksi kita dengan bangsa-bangsa lain. Para
wisatawan yang datang ke negara kita, arus informasi yang masuk lewat televisi,
internet, dan sebagainya telah menimbulkan perubahan yang dahsyat dalam cara
hidup banyak warga masyarakat kita.
d. Perubahan pandangan dan nilai-nilai hidup
Perubahan-perubahan di atas telah membuat pandangan hidup manusia pun turut
berubah. Di satu pihak ada orang-orang yang tenggelam dalam materialisme dan
hedonisme, mementingkan kekayaan materi dan pemuasan nafsu jasmani. Di pihak
lain muncul kelompok-kelompok orang yang memperjuangkan pelestarian
lingkungan hidup, hak-hak asasi manusia, penolakan terhadap produk dari genetika
yang dimodifikasi.
B. Berbagai Dampak dari Dunia yang Berubah
. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di berbagai bidang dapat mengarahkan
kita menjadi pribadi-pribadi yang aktif dan efektif, namun juga bisa sebaliknya. Berikut ini
adalah beberapa dampak positif dan negatif dari dunia yang terus berubah:
1. Dampak positif
Ada kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi dan budaya
yang perlu dihargai. Perubahan-perubahan dan kemajuan dalam bidang teknologi
komunikasi-informasi telah mempermudah komunikasi kita dengan orang lain,
bahkan juga dengan mereka yang tinggal di luar negeri. Banyak informasi yang

134
dapat kita temukan di internet, kalau kita bisa mendapatkan akses ke pelayanan
internet di tempat kita masing-masing. Banyak petani dan pedagang yang
diuntungkan oleh hadirnya internet karena mereka bisa berdagang dan bertransaksi
secara murah dan cepat, lewat internet.
Di bidang agama, penyebaran informasi tentang setiap agama dapat
dilakukan dengan mudah oleh kehadiran pelayanan internet. Di bidang kesehatan
kita sangat terbantu dengan adanya peralatan medis seperti MRI scan (magnetic
resonance imaging) yang sangat canggih dan menolong para dokter dan petugas
medis untuk menemukan berbagai masalah di bagian manapun di tubuh kita,
termasuk otak, sumsum tulang belakang, tulang dan persendian, jantung dan urat
darah kita, berbagai organ lainnya seperti hati, kandungan, atau kelenjar prostat.
MRI scan dapat menolong dokter mendiagnosis kondisi tubuh kita dan
merencanakan perawatannya.
Di dunia komunikasi yang sebelumnya kita tidak pernah saling terhubung
dengan begitu baik dengan siapapun juga, berkat adanya satelit, telepon genggam,
dan internet memungkinkan kita berbicara dengan orang lain sambil melihat wajahnya
di komputer. Kemajuan di dunia bidang transportasi membuat kita dapat segera
mengunjungi sanak keluarga kita di kota atau negara lain apabila terjadi keadaan
yang mendesak. Masih banyak dampak positif lainnya yang juga sangat bermanfaat
dan meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
2. Dampak negatif
Perubahan-perubahan itu bisa membuat orang mengabaikan aspek-aspek
kehidupan yang lain seperti kasih, keadilan, penghargaan akan waktu, kepedulian
terhadap sesama, bahkan telah menggeser peran Tuhan dalam kehidupannya.
Kemajuan teknologi dan informasi juga dapat mengubah kita menjadi
pribadi-pribadi yang kurang menghargai proses, hanya menekankan hasil, karena
semuanya harus serba cepat dan instan. Televisi dan internet juga dapat
merenggangkan hubungan kita dengan orang lain.
Selain itu, apa yang tersedia lewat berbagai media tersebut seringkali
ditampilkan apa adanya, tanpa penyaringan lebih dahulu. Akibatnya, seringkali anak-
anak kecil dan remaja bisa menemukan tayangan-tayangan yang tidak sesuai
dengan tingkat usianya (kekerasan dan pornografi) yang cenderung membuat or-
ang tidak menghargai sesama sebagai gambar Allah (imago Dei). Belum lagi
berbagai informasi palsu yang berisi petunjuk-petunjuk kesehatan atau cara
meningkatkan kekayaan yang isinya bohong dan malah bisa merugikan diri kita.
Banyak tantangan yang harus dipikirkan secara serius oleh orang Kristen yang
mempunyai kapasitas untuk melakukan transformasi atau perubahan terutama melalui
pendidikan. Tantangan-tantangan tersebut dapat kita identifikasi antara lain:
1. Bidang informasi berkembang pesat, bahkan terjadi lonjakan informasi, misalnya di
bidang teknologi komunikasi dan informasi, DVD, pertumbuhan telepon seluler dan
komputer. Berbagai informasi tersebut tidaklah bebas nilai. Artinya berbagai informasi
dan produk-produknya itu tidak seratus persen mengandung kebenaran, bahkan
sebagian menyesatkan. Sayangnya, arus informasi ini membanjir dan mudah
diakses oleh anak-anak dan remaja.
2. Dunia menjadi satu kesatuan ekonomis. Fenomena ini menjadikan berbagai bangsa
saling tergantung. Pada tahun 2020, setiap eksportir dan produsen bisa bebas
bergerak ke berbagai negara. Tidak ada perlakuan berbeda atau istimewa terhadap
produsen dari luar atau pun dalam negeri.
3. Semakin banyak negara yang tersisihkan secara sosial dan ekonomis. Dunia akan
mengalami lonjakan kemiskinan, kelaparan, dan tunawisma. Badan internasional

135
UNICEF memprediksi bahwa beban hutang yang dialami oleh negara menyebabkan
banyak anak dan remaja menderita dan mengalami kematian. Banyak anak putus
sekolah dan berpeluang menjadi penganggur.
4. Berkembangnya nilai-nilai moral yang kacau karena munculnya industri pornografi
secara besar-besaran yang dapat diakses baik oleh anak-anak maupun orang
dewasa. Di pihak lain, korupsi merajalela dengan sangat dahsyat dan dianggap
sebagai bagian yang wajar dari hidup bangsa kita.
5. Menguatnya sekularisme. Sekularisme adalah pandangan yang menganggap agama
tidak penting, karena segala sesuatu dapat dijelaskan oleh akal dan ilmu
pengetahuan. Pemahaman ini muncul pertama kali ketika orang-orang berusaha
memisahkan urusan negara dan agama.
Menghadapi berbagai dampak maupun tantangan perubahan, baik yang bersifat indi-
vidual maupun sosial tersebut, banyak lingkungan pendidikan Kristen (keluarga, gereja,
sekolah) juga mengalami krisis dan kebingungan untuk menemukan pedoman dan
berjalan ke masa depan berdasar perspektif nilai-nilai Kristiani. Oleh karena itu, kita
semua, termasuk remaja perlu mengenali “keadaan zaman” dan bersikap kritis, proaktif
dan fleksibel dalam menerapkan dan mengembangkan iman Kristen dalam keadaan
yang terus-menerus berubah. Meskipun demikian, di atas semuanya, dasar utama bagi
kita adalah kasih Kristus yang tidak pernah berubah dan firman-Nya tetap sebagai panduan
untuk melihat perspektif masa depan, termasuk masa depan remaja.
C. Menghadapi Dunia yang Berubah di bawah Terang Kristus
Setiap orang Kristen merupakan bagian dari dunia yang terus berubah bahkan
merupakan pelaku-pelaku perubahan. Kita harus memahami bahwa dalam hal ini, Tuhan
memiliki rancangan yang baik atas segala perubahan dan kemajuan yang terjadi. Prinsip
pertama yang harus dilakukan untuk menghadapi dunia yang berubah adalah: menjadi
orang Kristen yang “berbeda”. Berbeda artinya mampu menjadi pribadi-pribadi yang tetap
mencerminkan Kristus di tengah dunia yang berubah. Menjalani kehidupan Kristen yang
berbeda dilukiskan dalam penegasan Tuhan Yesus kepada kita, yaitu bahwa kita ini adalah
garam dan terang dunia. (Mat. 5:13-14)
Karena itu, prinsip kedua yang harus dijalankan adalah betul-betul secara efektif
melakukan kehendak Tuhan dengan menjadi garam dan terang dunia. Penegasan ini
sesungguhnya menggambarkan setiap kita memiliki potensi untuk memberi pengaruh
dan rasa yang berbeda di tengah dunia yang berubah. Garam hanya akan dapat dirasakan
manfaatnya jika garam tersebut mau larut dan memberi rasa asin. Menjadi terang berarti
masing-masing kita harus menjadi sesuatu yang berbeda yang dapat dilihat orang, karena
kita dan keseluruhan hidup kita adalah terang yang dapat disaksikan oleh banyak orang
sekitar dan menuntun mereka kepada kebaikan.
D. Merencanakan Masa Depan dalam Dunia yang Berubah
Kita masing-masing adalah bagian dari komunitas kita, mulai dari keluarga sebagai
komunitas yang paling kecil, sekolah, dan masyarakat. Dalam kehidupan Kristiani,
komunitas yang mempersatukanmu adalah komunitas gereja. Dalam komunitas apapun
kita berada, pada hakikatnya kita berada di tengah-tengah dunia yang berubah. Kita perlu
bersikap kritis terhadap perubahan dan perkembangan yang ada. Artinya setiap
perkembangan maupun kemajuan seharusnya tidak diterima begitu saja. Kita harus berani
mempertanyakan, menguji, dan menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi (bdk.
1 Yoh. 4:1). Ini tidak berarti bahwa kita harus melawan perubahan. Sebaliknya kita harus
berani membuka diri terhadap perubahan, menyelidikinya, dan kemudian mengambil
keputusan untuk memilih mana yang patut untuk diikuti dan mana yang tidak.
. Berikut ini adalah tugas-tugas yang harus disadari remaja di tengah-tengah dunia
yang berubah:

136
a. Sadar akan waktu
Kita masing-masing diciptakan dalam kurun waktu tertentu, dan waktu tersebut. Itu
berarti kita berbicara tentang dua hal yaitu waktu di awal kita lahir dan waktu di
mana kita akan berakhir di dunia ini. Kita tidak tahu kapan tiba waktunya hidup kita
akan berakhir dari dunia ini. Oleh sebab itu selagi masih diberikan kesempatan oleh
Tuhan untuk hidup dan berkembang, setiap orang Kristen, termasuk remaja Kristen,
harus menyadari bahwa waktu adalah pemberian Tuhan, memaknainya sebagai
kesempatan untuk melakukan banyak hal yang positif, dan memanfaatkannya dengan
baik di tengah dunia yang terus berubah.
b. Mengenal dunia yang berubah
Kita harus mengenal bagaimana dunia berubah dengan cepat setiap saat. Dengan
mengenal konteks dunia, kita diharapkan mampu menjadi pribadi yang aktif berperan
untuk menghadirkan perubahan yang signifikan dan berkat bagi dunia. Sejak revolusi
industri, manusia telah berusaha untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Alexander
Graham Bell: penemu telepon, Thomas Alva Edison: penemu bohlam lampu, Marie
Currie: penemu radioaktif, adalah orang-orang yang bekerja keras dan berkorban
diri untuk mengenal dunia dan menghasilkan menghasilkan membawa perubahan
dan berkat bagi kita semua. Di masa kini orang-orang seperti Bill Gates dan
almarhum Steve Jobs menghabiskan banyak sekali waktu mereka untuk
mengembangkan teknologi komputer, sementara Larry Page dan Sergey Brin
mengembangkan salah satu mesin pencari terbesar di dunia internet, Google.
Mereka adalah orang-orang yang berhasil mengenali dunia yang berubah dan
menguak berbagai kemungkinan baru bagi hidup kita.
c. Menerima tantangan dunia yang berubah
Setiap zaman memiliki tingkat pergumulan dan tantangan tersendiri. Akan sangat
bijaksana bila setiap kita dapat menerima tantangan di dunia yang berubah, bukan
hanya menerima segala kemudahan di dalamnya. Ingatlah bahwa masa remaja
adalah masa di mana setiap remaja mengalami pertumbuhan yang sangat
signifikan. Remaja masih sangat mungkin untuk merencanakan berbagai macam
hal untuk membangun masa depannya dan menyumbangkan sesuatu bagi
lingkungannya.
Beberapa langkah praktis untuk menentukan masa depan dapat diidentifikasi beberapa
aspeknya sebagai berikut:
a. Melibatkan Tuhan dalam perencanaan
Ingatlah pepatah yang mengatakan, “Manusia merencanakan, namun Tuhan juga
yang menentukan.” Sebaliknya jika kita melibatkan Tuhan dalam perencanaan, dan
apabila Tuhan berkenan campur tangan, maka kita akan melihat dan mengakui
bahwa apa yang kita dapatkan merupakan karunia yang terbaik dalam hidup kita.
b. Realistis
Artinya berusahalah mencapainya melalui cara, pendekatan, dan strategi tertentu.
Harapan dan cita-cita yang tidak realistis pada akhirnya akan menyebabkan
kekecewaan dan dapat menimbulkan frustrasi. Kita juga sering tidak menyadari
kelebihan dan keterbatasan diri kita sendiri.
c. Cara yang dipakai
Cara untuk mencapai harapan atau cita-cita haruslah tepat. Tidak sedikit remaja
yang kecewa, bahkan frustrasi karena gagal mencapainya. Bukan karena ia kurang
cerdas, melainkan karena ia keliru dalam memilih cara atau bahkan tanpa strategi
sama sekali.
d. Mempersiapkan diri
Salah satu cara untuk meraih masa depan yang direncanakan adalah dengan

137
mempersiapkan diri sebaik mungkin. Di sini, mempersiapkan diri juga termasuk
memilih masa depan dan merencanakan bagaimana mencapainya dan apa yang
dibutuhkan untuk itu. kesempatan apa yang tersedia di kota kita atau di lingkungan
kita, atau yang dapat dicari sendiri oleh para siswa. Pilihan masa depan yang tepat
akan memudahkan kita dalam mempersiapkan diri, memilih cara dan pendekatan
yang tepat (bdk. 1 Kor. 9:25) tentang nasihat Rasul Paulus untuk menyiapkan diri
sebaik mungkin dalam mengikuti suatu pertandingan.
e. Luwes
Cita-cita atau harapan masa depan harus dirancang secara luwes atau fleksibel,
sehingga bila mengalami berbagai benturan atau hambatan, mereka bisa segera
menyesuaikan dengan tuntutan keadaan.
f. Mengenali potensi dan kecerdasan pribadi
Kita perlu mengenali potensi diri dan kecerdasan kita, karena hal tersebut sangat
penting dalam meraih masa depan. Banyak remaja gagal mencapai harapannya
karena mereka kurang mengenali potensi diri maupun kecerdasan mereka. Mereka
menetapkan target terlalu tinggi atau harapan yang terlalu rendah. Akibatnya,
meskipun harapan terwujud, namun seringkali hasil akhirnya tidak maksimal.
Setiap orang Kristen harus menyadari bahwa kesempatan belajar lewat sekolah, keluarga
dan masyarakat, harus diintegrasikan dengan baik bersama firman dan kehendak Tuhan
dalam kehidupannya. Artinya remaja tidak hanya sekedar belajar tetapi mampu untuk
mempraktikkan apa yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini banyak
remaja yang justru lebih memilih untuk hidup berseberangan dengan kehendak dan firman
Tuhan yang telah dipelajarinya.
(Diambil dari Buku Guru Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti)

Lakukan pengamatan sikap remaja dalam globalisasi !


a. Amatilah perilaku kerkenan remaja dalam globalisasi, setalah itu buatlah kesimpulan atas
hasil pengamatanmu !
b. Buatlah seperti contoh di bawah ini !

No. Lingkungan Bentuk Globalisasi Perilaku Berkenan

1. Sekolah 1. Pembelajaran online 1. Tidak menggunakan hal-


hal online untuk merusak
moral
2. .............................. 2. ...............................
3. ................................ 3. ...............................

2. Keluarga 1. ............................... 1. ...............................


2. .............................. 2. ...............................
3. ................................ 3. ...............................

3. Kampung 1. .............................. 1. ..............................


2. .............................. 2. ...............................
3. ................................ 3. ...............................

138
Hasil Refleksi Pengamatan :

Lakukan pengamatan pribadi terhadap sikap sosial gereja bari masyarakat sekitar!
a. Isilah pernyataan di bawah ini dengan skala sikap yang telah ditentukan dalam tabel!
b. Skala sikap yang diisi harus sesuai dengan keadaan yang dialami!
c. Setiap sikap diberi nilai berdasarkan skala sikap dengan skore SS=5, S=4, N=3,TS=2,STS=1.
Sikap Pribadi Saya
No. Pernyataan
SS S N TS STS
1. Saya tidak suka menggunakan twiter untuk iseng pada or-
ang lain.
Saya menyukai facebook karena dapat berkenalan dengan
2.
orang di berbagai lapisan dunia.

3. Saya menggunakan facebook untuk pemberitaan Injil

4. Saya menggunakan twiter untuk menyampaikan kebenaran


Firman Tuhan
5. Saya suka mendowload lagu-lagu pujian

6. Saya sangat menikmati pembelajaran melalui online

7. Sayamenyukai pergaulan melalui facebook karena tidak


menyita tempat
8. Perkembangan tehnologi tidak mengganggu waktu belajarku

9. Saya bermain game online hanya pada waktu liburan

10. Aku membeli pulsa dengan menggunakan uang sakuku

139
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi ?
Jawab :

2. Sebutkan sarana globalisasi dalam masyarakat !


Jawab :

3. Bagaimanakah dampak globalisasi bagi kehidupan umat manusia ?


Jawab :

4. Jelaskan yang dimaksud dengan sikap eksklusif dan apakah bahayanya ?


Jawab :

1. Buatlah kliping kreatif (produk) tentang dampak positif dan negatif berkaitan dengan
perubahan yang terjadi di masyarakat. Selanjutnya merencanakan lima kegiatan
konkret yang dapat dilakukan oleh siswa, keluarga, gereja untuk dunia yang berubah.
2. Buatlah lagu atau puisi tentang sikap positif untuk menghadapi dunia yang berubah.
Presentasikan ke depan kelas !

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang tepat !
1. Seorang remaja perlu melakukan seleksi d. 1 Korintus 15:33
secara selektif arus perubahan globalisasi e. 1 Tesalonika 5:21
yang terjadi pada masyarakat, seperti 2. Sebagai seorang anak Tuhan sudah
yang diajarkan firman Tuhan dalam ... . seharusnya kita menjadi orang-orang yang
a. 1 Yohanes 4:1 dapat membawa pada perubahan yang
b. Efesus 6:14-18 lebuh baik yakni menjadi terang dan garam
c. Matius 5:13-14 dunia. Ini sesuai dengan ajaran ... .

140
a. 1 Yohanes 4:1 a. 1 Yohanes 4:1
b. Efesus 6:14-18 b. Efesus 6:14-18
c. Matius 5:13-14 c. Matius 5:13-14
d. 1 Tesalonika 5:21 d. 1 Tesalonika 5:21
e. 1 Korintus 15:33 e. 1 Korintus 15:33
3. Dalam menggunakan sosial media kita 5. Perubahan zaman sebagai dampak arus
sebagai remaja kristen sangat penting globalisasi yang ada harus semakin
sekali dalam menyeleksi karena kebiasaan meneguhkan iman kita dalam Kristus
baik dapat dirusak oleh pergaulan buruk. Ini karena kita sebagai anak-anak terang yang
ditulis dalam kitab ... . senantiasa bersandar pada Kristus. Ini
a. 1 Yohanes 4:1 dituliskan dalam kitab ... .
b. Efesus 6:14-18 a. 1 Yohanes 4:1
c. Matius 5:13-14 b. Efesus 6:14-18
d. 1 Tesalonika 5:21 c. Matius 5:13-14
e. 1 Korintus 15:33 d. 1 Tesalonika 5:21
4. Orang percaya perlu menguji segala e. 1 Korintus 15:33
sesuatu yang terjadi akibat adanya
perubahan Globalisassi yang ada. Ini
dituliskan dalam kitab ... .

II. Jodohkan bagian sisi kiri dengan sisi kanan dengan tepat !
1. [ ... ] Perubahan di bidang ekonomi A. Matius 5 : 13-14
2. [ ... ] Perubahan budaya dan peradapan B. Belanja online
3. [ ... ] Sebagai garam dan terang dunia C. pornografi
4. [ ... ] Badan PBB yang mengurusi kemiskinan D. UNICEF
5. [ ... ] Lahir, hidup, mati E. sadar akan waktu

III. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !


1. Kemajuan teknologi dan informasi dapat mengubah menjadi pribadi yang kurang
menghargai proses, hanya menekankan ... .
2. Pandangan yang menganggap agama tidak penting, karena segala sesuatu dapat
dijelaskan oleh akal dan ilmu pengetahuan adalah ... .
3. Menghadapi dampak maupun tantangan perubahan, baik yang bersifat individual
maupun sosial, semua orang Kristen termasuk remaja, perlu mengenali “keadaan
zaman” dan bersikap kritis, proaktif, dan fleksibel dalam mengembangkan dan
menerapkan iman Kristen dalam keadaan yang terus menerus berubah, namun dasar
utama adalah ... .
4. Prinsip utama dalam menghadapi dunia yang berubah adalah “menjadi orang
Kristen yang berbeda” artinya mampu mencerminkan pribadi-pribadi yang tetap
mencerminkan Kristus di tengah-tengah dunia yang berubah dan mampu
menjadi ... dan ... dunia.
5. Cita-cita atau harapan masa depan harus dirancang secara ... sehingga
bila mengalami berbagai benturan atau hambatan, mereka bisa segera menyesuaikan
dengan tuntutan keadaan.

141
IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap!
1. Bagaimana seharusnya sikap remaja dalam menghadapi perubahan yang terjadi
diumasyarakat oleh karena globalisasi?
Jawab :

2. Sebutkan dampak arus Globalisasi bagi kerukunan hidup di sekitar kita?


Jawab :

3. Dapatkah globalisasi mempengaruhi iman percaya remaja kita? Jelaskan!


Jawab :

4. Apakah yang harus dilakukan orang percaya dalam menghadapi Globalisasi?


Jawab :

5. Sebutkan firman Tuhan yang dapat digunakan dalam menghadapi arus globalisasi!
Jawab :

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d, di depan jawaban yang tepat !
1. Hidup bersama dengan orang lain memiliki a. perdamaian harus terpancar dalam
tantangan tersendiri bagi setiap individu kebebasan
karena pada dasarnya manusia ... . b. perd amaian yang dipaks akan
a. berbeda dengan yang lain melumpuhkan dan m ematikan
b. sama dengan yang lain bersama
c. tidak saling mempengaruhi c. perdamaian harus dipaksakan untuk
d. tidak ingin menonjolkan diri kebebasan dan kehidupan bersama
2. Toleransi berasal dari bahasa Latin dari d. perdamaian dan kebebasan biar
kata tolerare yang berarti ... . berjalan bersama dengan sendirinya
a. sikap menerima sesuatu yang tidak 4. Daniel memiliki kebiasaan yang berbeda
disukai dengan pemuda pada umumnya yakni
b. keku atan u ntuk m enangg ung tidak menajiskan diri dengan santapan
ketetapan raja, sehingga Tuhan mengaruniakan
c. dengan sabar membiarkan sesuatu kepada Daniel hikmat sepuluh kali lipat. Ini
d. kegigihan dan ketabahan ditulis dalam kitab ... .
3. Perdamaian yang dikehendaki Allah a. Roma 12 : 1
adalah ada kaitan antara perdamaian b. Matius 22 : 37-0
dan kebebasan, artinya ... . c. Mazmur 119:9
d. Daniel 3 : 12-19

142
5. Seorang nabi yang dipilih Tuhan mengakui perubahan. Hal-hal baru yang bersifat
dirinya adalah seorang najis bibir, namun perubahan tersebut memisahkan orang
oleh karena pengudusan yang dilakukan baik dengan orang tidak baik. Seperti
oleh Tuhan maka dirinya menjadi tahir. Ini perumpamaan Yesus yang memisahkan
ditulis dalam kitab ... . domba dan kambing, tertulis dalam kitab
a. Wahyu 20:21 ... .
b. 2 Petrus 3:10-12 a. Matius 25:31-46 c. Lukas 19:1-10
c. Yesaya 59:1-2 b. Roma 12:20 d. Matius 4:23-25
d. 1 Petrus 3:10-12 9. Orang percaya perlu menguji segala
6. Seorang remaja yang telah lulus dengan sesuatu yang terjadi akibat adanya
predikat terbaik, namun tidak tersedia perubahan Globalisasi yang ada. Ini
lapangan pekerjaan maka dia harus dituliskan dalam kitab ... .
melakukan ... . a. 1 Yohanes 4:1
a. menunggu lapangan pekerjaan b. Efesus 6:14-18
b. komplain kepada pemerintah c. Matius 5:13-14
c. menantikan pertolongan Tuhan d. 1 Tesalonika 5:21
d. membuka bidang pekerjaan lain 10. Perubahan zaman sebagai dampak arus
7. Tuhan memberikan perintah kepada orang globalisasi yang ada, harus semakin
percaya untuk berdoa bahkan berusaha meneguhkan iman kita dalam Kristus
agar kota di mana orang percaya tinggal, karena kita sebagai anak-anak terang yang
menjadi kota yang sejahtera. Hal demikian senantiasa bersandar pada Kristus. Ini
dituliskan dalam kitab ... . dituliskan dalam kitab ... .
a. Matius 25:31-46 d. Yeremia 29:7 a. 1 Yohanes 4:1
b. Roma 12:20 e. Matius :23-25 b. Efesus 6:14-18
c. Lukas 19:1-10 c. Matius 5:13-14
8. Dalam lingkungan kita seringkali terjadi pro d. 1 Tesalonika 5:21
dan kontra untuk hal-hal baru yang bersifat

II. Jawablah isian di bawah ini dengan tepat !


1. Manusia adalah makhluk sosial, tiap individu memiliki kelebihan dan ...
ma si ng -m as in g.
2. Perbedaan yang ada di lingkungan merupakan kekayaan yang harus ... .
3. Hubungan damai dengan sesama disebut hubungan .... .
4. Dalam bersaksi, yang disaksikan adalah ... .
5. Hal yang paling penting sebagai identitas orang Kristen hidupnya berpusat pada Firman
Allah. Firman Allah sebagai penuntun, pemimpin, dan pengoreksi hidup kita. Nats yang
sesuai adalah ... .
6. Hal yang membedakan sekolah dengan organisasi lain yaitu ... .
7. Remaja sebagai murid Kristus terpanggil untuk mengembangkan pelayanan holistik/
menyeluruh semua aspek kehidupan, baik pada aras ... maupun ... .
8. Terdiri dari 2 sampai 3 remaja, biasanya ada kesamaan jenis kelamin, bergabung
karena memiliki minat, kemampuan maupun kemauan yang cocok. Hal tersebut adalah
kelompok ... .
9. Prinsip utama dalam menghadapi dunia yang berubah adalah “menjadi orang
Kristen yang berbeda” artinya mampu mencerminkan pribadi-pribadi yang tetap
mencerminkan Kristus di tengah-tengah dunia yang berubah dan mampu menjadi
... dan ... dunia.

143
10. Cita-cita atau harapan masa depan harus dirancang secara ... sehingga
bila mereka mengalami berbagai benturan atau hambatan mereka bisa segera
menyesuaikan dengan tuntutan keadaan.

III. Jawablah pertanyan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap !


1. Jelaskan arti kemajemukan seperti pisau yang bermata dua!
Jawab :

2. Jelaskan yang dimaksud dengan toleransi eukumenis!


Jawab :

3. Sebutkan dua bentuk konflik yang bersumber pada agama!


Jawab :

4. Sebut dan jelaskan 3 tugas panggilan gereja!


Jawab :

5. Sebutkan sikap gereja dalam rangka untuk menampung remaja yang tidak diterima di
lapangan pekerjaan?
Jawab :

6. Sebutkan sikap seorang remaja untuk memiliki tindakan bermakna bagi lingkungannya
yang telah rusak moralnya!
Jawab :

7. Mengapa gereja perlu mengembangkaan pelayanan holistik?


Jawab :

8. Jelaskan manusia sebagai makhluk yang holistik!


Jawab :

9. Dapatkah globalisasi mempengaruhi iman percayaa remaja kita? Jelaskan!


Jawab :

10. Apakah yang harus dilakukan orang percaya dalam menghadapi globalisasi?
Jawab :

144

Anda mungkin juga menyukai