1
Mungkin orang tua kita sendiri, jarang menuntut atau bahkan tidak pernah
menuntut kita untuk menghormmatinya. Namun, kita belajar dari firman Tuhan
ini, bahwa Tuhan lah yang menunut kita untuk menghormati ayah dan ibu kita.
Ini adalah perintah Tuhan sendiri. Suatu "kewajiban" yang tidak dapat ditawar-
tawar. Tuhan menuntut kita untuk menghormati wakilnya di dunia ini, yakni
orang tua kita.
Kedua: Menghormati org tua adalah hukum yang paling mendasar bahkan boleh
dikatakan paling penting diantara 10 hukum Tuhan.
- dosa paling serius adalah yang dapat dilakukan orang terhadap sesamanya;
benci tdk bisa mengampuni-berujung membunuh, tdk bisa mengasihi –berujung
tidak mendapat pengampunan dari Allah Bapa, pelecehan sexual- perzinahan.
1 joh 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya.
Mat 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak
akan mengampuni kesalahanmu."
2Sa 13:15 Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon
terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari
pada cinta yang dirasanya sebelumnya.
· Bila seorang anak tidak menghormati orang tuanya, maka kita sudah bisa
menilai moralnya.
· kejahatan anak2 merembet kemasyarakat
· bermasalah di sekolah
Jadi menghormati orang tua adalah pondasi dari hukum lain yang mengatur
hubungan kita dengan sesame:
· Keharmonisan keluarga, masyarakat.
· Keadaan keluarga juga mencerminkann karakter kita.
2
TIPPS :
1. Kalau ada orang yang mau cari jodoh, maka dia paling perlu memperhatikan
bagaimana sikap pasangan nya itu kepada orang tuanya. Sikap itu pasti akan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Hubungan kita dengan rekan-
rekan sepelayanan, itu juga sangat dipengaruhi oleh rasa hormat kepada orang
tua.
Efesus 6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena
haruslah demikian.
“Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk
gagak lembah dan dimakan anak rajawali” Ams.30:17.
Allah berjanji akan memberikan umur yang panjang di tanah yang akan Allah
berikan kepada mereka. Perintah ini diulang di Ulangan 5:16. Hormatilah
ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN,
Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Walaupun kalian sudah jauh lebih pandai , lebih terpandang, Atau jauh lebih
kaya, Jauh lebih nampak terhormat; Kita tetap harus menghormati mereka
Hormatilah orang tuamu selama mereka masih hidup. Ada banyak anak yang
tidak menghormati orang tuanya ketika masih hidup. Ketika ayahnya sudah
meninggal, barulah dia berusaha sungguh-sungguh menghormatinya dengan
cara mengusap-usap jenasah papa atau mamanya. Semuanya itu sudah
terlambat. Ketika kematian datang, mereka tidak akan pernah merasakan lagi
kasih sayang dan hormat kita. sadarilah selalu akan hal ini.
3
KESAKSIAN :
Ada seorang mahasiswa, dia sangat jengkel karena harus menjaga ayahnya yang
sakit. Belum lagi, ayahnya kalau susah tidur, seringkali berceloteh sendiri. Dan
Mahasiswa ini karena sudah beberapa hari terakhir tidak pernah tidur karena
menjaga ayahnya menjadi jengkel dan berkata dengan ketus pada ayahnya
supaya ayahnya diam dan tidur dengan tenang.
Setelah berkata demikian, ayahnya menjadi tidak sadarkan diri dan harus
menjalani perawatan di ICU. Anak ini u begitu menyesal atas kata-kata yang
tidak selayaknya keluar dari mulut seorang anak kepada ayahnya sendiri.
anak ini yang adalah orang yang tegar, menangis tersedu-sedu. Ia berkata bahwa
mulai saat itu, setiap hari ia berdoa agar ayahnya sadar kembali. Apapun yang
ayahnya akan katakana dan perbuat pada dirinya akan diterima dengan senang
hati. Ia hanya berharap pada Tuhan agar diberi kesempatan untuk memperbaiki
kesalahannya yang lalu, yang mungkin akan disesali seumur hidupnya.......
Sering kali kita mengeluh ketika menemani atau menjaga orang tua kita hanya
dalam hitungan tahun, bulan, hari, jam, bahkan dalam hitungan menit. Tapi
pernahkah kita pikirkan bahwa orang tua kita menemani dan menjaga kita
seumur hidup kita dan seumur hidup mereka.
Sejak lahir hingga dewasa, bahkan hingga tiba saatnya ajal menjemput, mereka
selalu menyertai kita. Ketika pada akhirnya mereka menghadap Sang Kuasa
pun, seluruh kenangan yang mereka tinggalkan selalu menyertai selama hidup
kita.
4
Percayalah, di luar sana banyak orang yang tidak seberuntung sdr yang masih
mempunyai orang tua, papa dan mama. Mereka seja kecil sudah tidak punya
orang tua.
JESUS LOVE U
Firman Tuhan ini bukan hanya ditujukan kepada anak-anak saja, tetapi kepada
kita semua. Istilah ayam dan ibu seingkali dipakai untuk memanggil atau
menyebut seseorang yang kita hormati, meskipun secara biologis tidak ada
hubungan darah dengan kita. Misalnya: Bapak Gembala dan Ibu Rohani atau
pemimpin di tempat kita bekerja dengan panggilan bapak. Rasul Pauluspun
menyebut dirinya sebagai Bapa Rohani dan Timotius sebagai anak rohaninya (I
Korintus 4:15-17).
5
Bagaimana kita sebagai anak menghormati orang tua ?
1. Tidak Menyakiti Hati Orang Tua (Keluaran 21:15)
Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti
hati orang tua kita. Berkat Tuhan akan jauh dari kita, tidak ada masa depan,
semua gelap, jika kita menyakiti hati orang tua.
2. Tidak Mengutuki/Mempermalukan Orang Tua (Keluaran 21:17)
Ada berkat yang akan diterima oleh anak yang menghormati orang tua, tetapi
sebaliknya kutuk akan diterima oleh anak yang mempermalukan orang tua
seperti yang dialami oleh Ham anak dari Nuh (Kejadian 9:18-29)
3. Menunjukan Cinta Kita Kepada Orang Tua (Ulangan 6:5, Matius 22:37)
Seorang anak yang menghormati orang tua harus menunjukan cintanya yang
tulus, murni, tidak berpura-pura kepada orang tua.
4. Dengan Pemberian Kita
Kita bisa memberi kepada seseorang tanpa mengasihi, tetapi kita tidak bisa
mengasihi tanpa memberi. Karena itu berilah apa yang terbaik dari kita untuk
orang tua kita selagi mereka hidup, sehat, sehingga mereka dapat menikmati
pemberian kita.
5. Dengarkan Apa yang Diperintahkan
Kalau orang tua menyuruh kita melakukan sesuatu, jangan katakan tidak, tetapi
katakana ya; ketika kita menghormati orang tua, maka berkat-berkat Tuhan
menjadi milik kita.
6
Yesus adalah anak Allah, tetapi Ia mau menempatkan diri sebagai seorang anak
yang butuh bimbingan dan asuhan dari orang tuanya yaitu Yusuf dan Maria.
Sekalipun Dia sebagai Anak Allah tetapi ia masih mau diasuh. Kalau seseorang
tidak mau berada dalam asuhan orang tuanya, Ia berada dalam dosa
pemberontakan.
3. Yusuf (Kejadian 48:12)
Setelah melewati berbagai penderitaan dalam hidupnya akhirnya Tuhan
mengangkat Yusuf menjadi raja muda atau perdana mentri di Mesir. Sekian
tahun ia menjadi orang penting, punya jabatan dan kekayaan, tetapi waktu
bertemu ayahnya ia sujud kepada ayahnya sampai ke tanah. Yusuf tidak
melupakan orang tuanya meskpun ia memiliki segala-galanya. Yusuf tetap
menghormati orang tuanya meskipun sekian tahun ia tidak bertemu dengan
ayahnya.
Biarlah kita sebagai anak menghormati orang tua kita seperti halnya Daud,
Yesus, dan Yusuf. Ketika kita menghormati orang tua kita maka berkat-berkat
Tuhan menjadi milik kita.
Tuhan Memberkati
Habis manis sepah dibuang. Pepatah ini sering terjadi pada orang tua yang pada
7
masa-masa senjanya tidak lagi dipedulikan oleh anak-anaknya sendiri. Anak-
anak mereka sudah sibuk dengan dunianya masing-masing, sehingga merasa
direpotkan jika harus mengurus orang tuanya yang sudah lanjut usia. Betapa
memprihatinkan jika melihat hal seperti ini. Bagai kacang lupa kulit, anak-anak
ini melupakan segala pengorbanan dan jasa orang tuanya dahulu sehingga
mereka bisa menjadi siapa diri mereka hari ini. Mereka merasa terlalu sibuk
untuk merawat orang tuanya, risih membersihkan kotoran-kotoran, merasa malu
dilihat orang "menenteng-nenteng" orang tuanya atau alasan-alasan lain. Tidak
jarang pula pasangan mereka menentang karena tidak mau direpotkan oleh
kehadiran orang tua yang sakit-sakitan di rumahnya. Saya mendengar langsung
dari beberapa orang tua yang tidak dipeduli lagi oleh anak-anaknya berkata lebih
baik mati saja daripada menjadi masalah bagi hidup anak-anaknya. Ada
beberapa dari anak-anak ini yang ternyata mengalami kepahitan karena orang
tuanya dahulu terlalu keras dalam mendidik mereka, atau terlalu sibuk sehingga
tidak mempedulikan mereka. Setelah mereka dewasa mereka pun menjadi
individualis yang sama sekali tidak dekat dengan orang tuanya. Kejadian seperti
ini banyak terjadi di sekitar kita dan mungkin dianggap wajar oleh dunia. Tapi
Alkitab tidak menyatakan demikian. Apapun alasannya, seorang anak dituntut
untuk menghormati orang tuanya tanpa syarat. Melawan atau membangkang
orang tua tidak pernah mendapat pembenaran di mata Tuhan, apapun alasannya.
Mari kita lihat apa kata Firman Tuhan mengenai keharusan anak atau cucu
kepada orang tuanya."Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau
cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum
keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena
itulah yang berkenan kepada Allah." (1 Timotius 5:3). Ayat ini dengan jelas
mengatakan bahwa anak cuculah yang seharusnya menjadi orang pertama
yang wajib memperhatikan nasib mereka. Bukan pembantu, bukan perawat,
bukan pula panti jompo atau orang lain. Dikatakan belajar
berbakti dan belajar membalas budiorang tua dan nenek/kakek mereka.
8
Disaat orang tua sudah tidak bisa lagi berbuat banyak karena usia mereka yang
sudah lanjut, saatnya bagi para anak dan cucu untuk berbakti dan membalas budi
mereka yang dahulu mati-matian dalam membesarkan anak-anaknya dengan
penuh cucuran keringat dan air mata. Alangkah menyedihkannya melihat orang-
orang yang merasa malu atau risih untuk mengurus orang tua mereka, atau
malah untuk sekedar bertemu dengan orang tua mereka. Begitu teganya mereka
lupa akan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan orang tua disaat mereka
masih kecil. Disaat dulu tidak bisa apa-apa, orang tua berjuang habis-habisan
agar anak-anaknya mendapat yang terbaik, tetapi di saat kini orang tua yang
tidak bisa apa-apa lagi, bukannya membalas budi tetapi anak-anak yang tidak
berbakti ini justru meninggalkan orang tuanya. Firman Tuhan dengan tegas
berkata bahwa apa yang berkenan bagi Tuhan adalah sikap dari anak dan cucu
yang mau berbakti dan tahu membalas budi. Tuhan tidak suka orang-orang
percaya yang tidak tahu membalas budi, bersikap habis manis sepah dibuang,
kacang lupa kulit, apalagi terhadap orang tua mereka sendiri.
Hal menghormati orang tua sangatlah penting dimata Tuhan. Lihatlah ayat
bacaan hari ini yang diambil dari surat Paulus kepada jemaat Efesus. "Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting,
seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang
umurmu di bumi." (Efesus 6:1-3). Paulus mengingatkan mreka kembali akan
salah satu dari 10 Perintah Allah yang turun lewat Musa yang
berbunyi: "Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik
keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Ulangan
5:16). Hormati, itu bukan hanya mengacu pada hubungan disaat keduanya masih
segar bugar, tetapi justru akan sangat terlihat dari bagaimana sikap kita
menghadapi orang tua yang sudah sakit-sakitan atau lemah di usia senjanya.
Menghormati orang tua bukan tergantung dari baik tidaknya mereka
9
membesarkan kita, tapi itu merupakan keharusan yang mutlak untuk dilakukan
oleh para anak di mata Tuhan. Tuhan tidak berkata: "Hormatilah ayah dan
ibumu jika mereka merawat dengan penuh kasih sayang dan tidak pernah
marah/menghukummu." Tidak. Tuhan berkata tegas, "hormatilah ayahmu dan
ibumu", dan itu tanpa syarat. Untuk apa? Supaya lanjut umurmu dan baik
keadaanmu. Kita akan jauh dari berkat Tuhan apabila melanggar perintahNya,
dan itu akan membawa kerugian bagi kita sendiri juga.
Ayah, ibu, nenek, kakek, mereka adalah orang tua kita yang harusnya kita kasihi
dan hormati. Terlepas dari kekurangan-kekurangan mereka, kita tidak akan ada
tanpa mereka. Tidak jarang mereka harusberjuang habis-habisan untuk
membesarkan dan menyekolahkan kita. Mertua pun harus kita hormati sebagai
orang tua kita. Bukankah pasangan kita tidak ada tanpa mereka? Jika kita sudah
bekerja mapan hari ini, semua itu tidaklah terlepas dari usaha orang tua kita
juga? Sekeras-kerasnya mereka mengasuh atau malah sejahat-jahatnya mereka,
tentu sedikit banyak ada hal-hal baik yang kita peroleh dari mereka. Dan itupun
layak untuk dihargai. Diatas segalanya, kasih merupakan inti dasar kekristenan
yang harus berlaku unconditional alias tanpa syarat. Jika kepada orang lain saja
kita harus mengasihi, apalagi terhadap orang tua kita sendiri. Jika diantara
teman-teman ada yang mengalami kepahitan terhadap orang tua, mulailah
melunakkan hati dan melepaskan pengampunan. Hampiri mereka dan berbesar
hatilah. Mulailah bangun kembali hubungan yang sudah terputus sekian lama
dan jadikan kasih sebagai dasarnya. Jika anda selama ini terlalu sibuk sehingga
jarang bertemu atau menghubungi orang tua anda, ambillah waktu sekarang juga
sebelum semuanya terlambat. Berusahalah agar mereka bisa bahagia di hari-hari
akhir mereka. Sehingga bukan saja mereka akan akan merasa bangga terhadap
anak-anaknya, tapi Tuhan pun akan berkenan dan menghargai tinggi sikap
seperti ini.
10
Tuhan berkenan kepada anak-anak yang berbakti dan tahu membalas budi
kepada orangtuanya
11
Hormatilah ayah dan ibumu serta janji-janji yang menyertainya
Berbeda dengan perintah lainnya, di mana tidak ada janji yang spesifik
dilekatkan langsung dengan perintah-perintah tersebut, Allah, dalam
memberikan perintah yang satu ini, menambahkannya dengan sebuah janji yang
spesifik. Dia berkata, ““Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut
umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Tetapi Ia
tidak berhenti sampai di sana. Ulangan 5:16 menyebutkan perintah yang sama,
tetapi dengan sebuah tambahan janji yang dilekatkan kepadanya:
Ulangan 5:16
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh
TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu [janji ke-1], dan baik keadaanmu
di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu [janji ke-2).”
Paulus mengulangi perintah ini dalam Efesus 6:2-3:
“Hormatilah ayahmu dan ibumu" adalah perintah pertama dari Allah dengan
janji, yakni: "Supaya engkau berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” (IBIS)
Paulus mengatakan bahwa ini adalah “perintah pertama dari Allah dengan janji”.
Perintah pertama dari Allah yang disertai janji adalah perintah untuk
menghormati orang tua kita! Dan betapa luar biasa janji itu! Kita akan berumur
panjang di bumi dan kita akan berbahagia! Apakah Anda ingin berumur panjang
di bumi? Apakah Anda ingin berbahagia? Inilah caranya: hormatilah orang
tuamu maka janji itu akan diberikan kepada Anda!
Hormatilah ayah dan ibumu: cara pandang Yesus
Seperti juga dengan perintah-perintah yang lain, Allah pun mengatakan apa
yang akan terjadi bila seseorang tidak menaati perintah menghormati orang tua
ini. Dalam Markus 7, Yesus meringkas isi perintah tersebut serta apa yang akan
terjadi bila perintah tersebut tidak ditaati:
Markus 7:10
“Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang
mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.”
12
Kata kerja “mengutuki” di sini adalah kata kerja bahasa Yunani “kakologeo”
yang berarti “mengata-ngatai yang jahat”. Barang siapa mengata-ngatai yang
jahat kepada ayah atau ibunya harus dihukum mati.
Kita akan melihat sebuah contoh tindakan yang tidak menghormati orang tua,
melalui kelanjutan dari ayat di atas:
Markus 7:11-13
“Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa
yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah
digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--, maka kamu tidak
membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. Dengan
demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang
kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."
Kata “Korban” adalah sebuah kata bahasa Ibrani yang berarti “persembahan
kepada Allah”. Kata inilah yang dipergunakan dalam Imamat 1:2, di mana
dikatakan:
Imamat 1:2
Efesus 6:2-3
“Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Kata Yunani yang dipakai untuk menghormati berarti “memuja, menjunjung dan
menghargai." Menghormati itu berarti menunjukkan respek bukan saja karena
jasa, namun juga karena kedudukan. Misalnya, sebagian orang Amerika
mungkin berbeda pendapat dengan keputusan Presiden, namun mereka masih
tetap menghormati posisinya sebagai pemimpin negara.
Demikian pula anak berumur berapa pun harus menghormati orangtua mereka,
tanpa memandang apakah orangtua mereka “layak” dihormati atau tidak.
15
Allah menasihati kita untuk menghormati ayah dan ibu. Dia begitu menghargai
penghormatan kepada orangtua sampai mencantumkannya dalam Sepuluh
Hukum (Keluaran 20:12). Di dalam Perjanjian Baru juga dikatakan: “Hai anak-
anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
Hormatilah ayahmu dan ibumu—ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di
bumi” (Ef 6:1-3).
Sebaliknya, mereka yang “pikirannya terkutuk” dan tidak beribadah pada akhir
zaman akan diwarnai dengan ketidaktaatan kepada orangtua (Roma 1:30, 2
Timotius 3:2).
16
Maleakhi 1:6).
Sudah jelas bahwa kita diperintahkan untuk menghormati orangtua kita, namun
bagaimana caranya?
Hormati mereka, baik dengan perbuatan dan sikap kita (Markus 7:6). Hormati
hasrat mereka, baik yang diungkapkan maupun yang tidak. “Anak yang bijak
mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan
hardikan” (Ams 13:1).
Kata "menghormati” dalam bagian ini adalah kata kerja, dan itu berarti
membutuhkan tindakan yang benar.
Kita harus berusaha menghormati orangtua kita, sama seperti kita berusaha
memuliakan Allah – dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Untuk anak
yang masih kecil, perihal menaati dan menghormati orangtua juga berlaku. Itu
berarti termasuk mendengar, memperhatikan dan tunduk kepada otoritas
mereka.
Setelah anak menjadi dewasa, ketaatan yang mereka pelajari sebagai anak akan
menjadi bekal dalam menghormati pihak-pihak yang berwenang, seperti
17
pemerintah, polisi dan majikan.
Sekalipun kita diminta menghormati orangtua, itu tidak termasuk meniru sikap
mereka yang salah. misal tidak beribadah (Yehezkiel 20:18-19). Kalau orangtua
sampai mengajari anaknya melakukan sesuatu yang jelas-jelas bertolak belakang
dengan perintah Allah, si anak harus menaati Allah lebih daripada orangtuanya
(Kisah Para Rasul 5:28).
18