OLEH :
RAHMAT SIREGAR
3172122003
Segala Puji syukur kita haturkan kepadatuhan yang Maha Esa karena berkat
dan kasihNya penulis diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga proposal ini
dapat terselesaikan dengan tepat padawaktunya, proposal ini diberi judul “ Peran
Kurangnya Pengetahuan Berlalu lintas Terhadap Tingginya Tingkat
Kemacetan Di Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Estate ”.
Selain itu penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada orangtua
yang selalu memberi dorongan berupa nasihat serta motivasi, baik itu lisan
maupun berupa materi.
Penyususnan Proposal Skripsi ini merupakan salah satu syarat pengajuan
untuk meraih gelar sarjana tingkat strata satu di prodipendidikan Antropologi,
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari dlam
penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih sangat jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis membutuhkan kritikdan saran yang
membangun dalam meminimalisir kekurangan yang terdapt dalam proposal
skripsi ini. Penulis juga berharap dengan adanya skripsi ini, pembacadapat
memperoleh ilmu pengetahuan dan memiliki manfaat yang lebih di hari
kemudian.
Rahmat Siregar
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan daerah, suku, ras dan budaya
yang berbeda-beda. Sebagai negara dalam status berkembang Indonesia
memiliki bonus demografi yang kian meningkat dalam setiap tahunnya, tentu
hal ini akan sangat mempenagaruhi tingkat konsumsi yang kianmeninggi,
terutama pada sektor transportasi sepeda motor, sebagai alat transportasi
pribadi, diamana pertumbuhan kendaraan bermotor tersebut cukup
berpluktuasi.
Peredaran sepeda motor yang membludak, dengan harga yang kian murah
dan berpariasi menjadikan sepeda motor sebagai alat transportasi yang begitu
diminati oleh anggota masyarakat. Sehingga hal ini dapat dilihat seakan
sebuah bentuk beralihnya status speda motor dari status kebutuhan sekunder
menjadi kebutuhan primer. Dampak dari tingginya daya beli masyarakat akan
sepedamotor, tentu akan menimbulkan sebuah masalah sosial baru didalam
kehidupan masyarakat, beruapa kemacetan semaakin parah.
1
Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa perlu adanya studi untuk
mengkaji kontribusi pengedara sepeda motor tanpa Sim (Surat Ijin
Mengemudi ) bagi tingginya tingkat kemacetan di jalan williem sikandar.
Peranan pengedara tanpa sim dalam memperparah kemacetan, kerugian seperti
yang diperoleh pengendara akibat adanya kemacetan.
2
1. Bagaimana Peran pengendara tanpa sim bagi tingginya kemacetan di jalan
williem iskandar ?
2. Bagaimana tingkat Pengetahuan pengendara mengenai aturan dalam
berlalu lintas ?
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penulis dapat
memberitahukan Tujuan penelitian ini yakni sebagai berikut :
1. Mengetahui peran pengendara tanpa SIM terhadap tingginya kemacetan
dijalan williem iskandar
2. Mengetahui Tingkat Pengetahuan pengendaramengenai aturan
dalamberlalu lintas
3
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi yang
berkaitan dengan pendidikan ataupun refrensi bagi penelitian yang
akan melakukan penelitian lanjutan.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
berkembang masih menghadapikemacetan paling sedikit padajam-jam
sibuk pagi dan sore hari.
Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada
ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang
mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau
melebihi 0 km/jam sehingga menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat
terjadinya kemacetan, nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau
dimana kemacetan akan terjadi bila nilai derajat kejenuhan mencapai
lebih dari 0,5 (MKJI, 1997).
Jadi, dari pengertian kemacetan diatas dapat disimpulkan bahwa
kemacetan adalah keadaan tersendatnya arus perjalanan kenderaan yang
diakibatkan oleh banyaknya kendaraan yang melewati kapasitas daya
tampung jalan akibat pengguna jalan yang tidak tertib, pemakai jalan
melawan arus, kurangnya petugas lalu lintas yang mengawasi, adanya
mobil yang parkir di badan jalan, tidak ada jembatan penyeberangan,dan
tidak ada pembetasan jenis kendaraan.yang mengalir lambat sesuai dengan
kapasitas/ruang pada jalan.
1
Kepolisian Negara Republik Indonesia “Surat Ijin Mengemudi (SIM)”2016
6
Lalu-lintas dan Angkutan Jalan, bahwa setiap pengemudi kendaraan
bermotor diwilayah wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).2
Menurut Peraturan Kapolri No. 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin
Mengemudi, bahwa Surat Izin Mengemudi yang selanjutnya disingkat
SIM adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat control, dan data
forensic kepolisian bagi sesorang yang telah lulus uji pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan untuk mengemudikan ranmor dijalan sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
Kemudian menurut Soehoed Marsudi (1994:11 ) Surat Izin
Mengemudi adalah surat keterangan yang sah, yang menyatakan bahwa
orang yang nama, alamat tercantum didalam keterangan itu memenuhi
syarat-syarat umum, kesehatan rohani dan jasmani serta tidak cacat badan,
memahami peraturan lalu lintas dan dianggap cakap mengemudikan
kendaraan tertentu.
Dasar Hukum Diterapkannya Surat Ijin Mengemudi
1. Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2010 tanggal
25 Mei 2010 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5. Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.
Jadi, dari pengertian Sim dan dasar hukum di atas dapat dsimpulkan
bahwa sim merupakan suatu bukti legalisasi seseorang dalam berkendara,
yang dilandaskan kepada kesehatan jasmani dan rohani, serta keahlian dan
pengetahuan mengenai peraturan berlalulintas yang baik dan benar.
2
Kepolisiaan Negara Republik Indonesia “www.polri.go.id
7
Bahanya akan kurangnya pengetahuan pengendaradalam berlalulintas tak
hanya berdapak pada tingginya tingkat kemacetan, namun juga dapat
merambat ke pada tingginya tingkat kecelakaan. Seperti yang dilaporkan
badan Intelegen Negara (BIN) Indonesia pada websiteresminya,kecelakaan
lalulintas di indonesia menjadi pembunuh terbesar ketiga dibawah jantung
coroner dan Tuberclosis/TBC dalam 2 tahun terakhir. Lebih lanjut,
berdasarkan data kepolisian Republik Indonesia, ditahun 2012 terjadi
109.038 kasus kecelakaan lalu lintas dimana sebanyak 27.441 korban
meninggal dunia.3
Melakukan pelangaran
Pengendara Tanpa sim = Tidak lalu litas :
Menerobos lampu
memiliki pengetahuan
merah.
berkendara Melawan arah.
Melanggar peraturan,
rambu lalu lintas.
KEMACETAN
3
Badan Intelejen Negara Republik Indonesia “ Kecelakaan lalu lintasMenjadi Pembunuh Terbesar
ketiga.
8
Dari bagan di atas terlihat bahwa Peranan pengendara yang tidak memiliki
pengetahuan berkendara yang dibuktikan dengan legalitas kepolisian dalam
bentuk (SIM) Surat Ijin Mengemudi mempengaruhi langsung kondisi
lingkungan berkendara yang tidak lancar/ adanya implikasi
terhadappelanggaran-pelanggaran hak pengendara lain. Namun dengan
pengetahuan dan kemampuan berkendara yang baik, akan memiliki pengaruh
lebih bagi pengurangan/ meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Dari Kerangka di atas Hipotesis
1. Pengendara tanpa SIM memiliki Peran yang baik bagi terciptanya
kemacetan
2. Tingkat pengetahuan pengendara dalam berlalu lintas sangat
mempengaruhi keamanan dankelancaran arus lalu lintas.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode
Kualitatif. Menurut Creswell (2008) mPenelitian kulaitatif yaitu suatu
pendekatan atau penelusuran untuk Mengekplorasi dan memahami suatu
gejala Sentral. Untuk mengrti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai
peserta penelitian ataupeserta penelitiandengan mengajukan pertanyaan yang
umum dan agak luas
10
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Jenis Variabel Definisi Indikator Skala
11
penciuman, rasa kecelakaan
dan raba. Sebagian - Bersikap
besar pengetahuan semena medadi
manusia diperoleh jalanan
melalui mata dan - Melawan arus
telinga (Soekidjo, lalulintas
Notoadmodjo - Mengabaikan
2003). rambu-rambu
Lintas adalah lalu lintas
trayek, (KBBI)
12
penyeberangan,dan
tidak ada
pembetasan jenis
kendaraan.
Wawancara Mendalam
Menurut Harsono Wawancara merupakan proses pengumpulan data yang
langsung Memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Menurut Mantja (
dalam Harsono, 2008: 162), wawancara mendalam merupakan percakapan
terarah yang tujuannya untuk mengumpulkan informasi etnografi. Wawancara
mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mendasar ke yang lebih khusus dalam memperoleh jawaban dari informan
secara luas.
Dokumentasi
13
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam mengkaji dan menemukan jawaban dalam
penelitian ini yaitu menggunakan analisis dalamsitus yang dikembangkan oleh
Miles Huberman. Yakni data yang sudah terkumpul dibuat dalam matriks.
Dalam matriks akan terliahat penyajian data secara deskriftif sekitar peristiwa
atau pengalaman tertentu yang menyekat data sebelum dan sesudahnya.
Setelah data dimasukkan kedalam matriks selanjutnya dibuat daftar cek (Miles
Huberman, 2007: 139-140).
14
DAFTAR PUSTAKA
15