Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Nama : Tn. CT
Ruangan : Laki-laki
Hari / tanggal : Jumat, 20 Juli 2018
Pertemuan : I/I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : -Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang diutus oleh Nabi Musa AS
-Klien mengatakan Nabi Musa as sering merasukinya
-Klien mengatakan dapat membaca pikiran orang lain
-Klien mengatakan dirinya orang yang beruntung karena dapat bertemu nabi
-Klien mengatakan ketika ada orang yang tidak mempercayai dirinya sebagai nabi maka
ia merasa kesal
DO : -Klien terlihat terus berbicara tentang pemahaman yang dimilikinya namun isi
pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
-Klien tampak kesal ketika ada yang tidak mempercayainya sebagai nabi
-Kontak mata (+)

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Agama

3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Klien dapat melakukan komunikasi dengan baik
c. Klien dapat menyebutkan nama perawat
d. Klien dapat mengungkapkan perasaan tentang waham

4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu orientasi realita
c. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
d. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya
e. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

SP 1 P : -membina hubungan saling percaya


-mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
-cara memenuhi kebutuhan
-mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

ORIENTASI :
“Assalamualaikum, perkenalkan pak nama saya suster F, saya perawat yang dinas pagi ini di
Ruang melati. Saya dinas dari jam 07.30 wib –14.00 wib, saya yang akan membantu
perawatan bapak hari ini. Nama bapak siapa? senangnya dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak T rasakan sekarang?”
“Berapa lama bapak T mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”

KERJA :
“Saya mengerti pak T merasa bahwa pak T adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa kita lanjutkan
pembicaraan yang tadi terputus pak?”
“Tampaknya pak T gelisah sekali, biar pak T ceritakan kepada saya apa yang pak T rasakan?”
“Oooo, jadi pak T merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk
mengatur diri pak T sendiri?”
“Siapa menurut pak T yang sering mengatur-atur diri pak T?”
“Oh begitu. Kalau pak T sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus pak T sudah punya rencana dan jadwal unutk diri sendiri.”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak T.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak T ingin ada kegiatan di luar rumah sakit karena
bosan kalau dirumah sakit terus ya?”

TERMINASI :
“Bagimana perasaan pak T setelah berbincang-bincang dengan saya?”
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
“Bagaimana kalau jadwal ini pak T coba lakukan, setuju pak?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Besok, saya akan datang kembali bersama teman saya suster R pada jam 10.40 wib. Setuju
pak?.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah pak T miliki?”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja pak T?”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI
PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Nama : Tn. CT
Ruangan : Laki-laki
Hari / tanggal : Jumat, 21 Juli 2018
Pertemuan : 2/2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS :
- Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang diutus oleh Nabi Musa AS
- Klien mengatakan Nabi Musa as sering merasukinya
- Klien mengatakan dapat membaca pikiran orang lain
- Klien mengatakan dirinya orang yang beruntung karena dapat bertemu nabi
- Klien mengatakan ketika ada orang yang tidak mempercayai dirinya sebagai
nabi maka ia merasa kesal
DO :
- Klien terlihat terus berbicara tentang pemahaman yang dimilikinya namun isi
pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataa
- Klien tampak kesal ketika ada yang tidak mempercayainya sebagai nabi
- Kontak mata (+)

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Agama

3. Tujuan khusus
- Klien dapat mengidentifikasi kemampuan positif

4. Tindakan keperawatan
Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu mempraktekannya

B. STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM


ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak T, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus”
“Apakah pak T sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau kegemaran pak R?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak R tersebut?”
“Berapa lama pak T mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”

KERJA :
“Apa saja hobi pak T? Saya catat ya pak, terus apa lagi?”
“Benar pak, sholat berjamaah dan mengbrol bersama teman hal yang baik untuk dilakukan”
lalu, apa lagi pak?
“Wah, rupanya pak T pandai main catur ya.”
“Bisa pak T ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main catur, siapa yang dulu
mengajarkannya kepada pak T, dimana?”
“Bisa pak T peragakan kepada saya bagaiman bermain catur yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan pak T ini.
Berapa kali sehari/seminggu pak T mau bermain catur?”
“Apa yang pak T harapkan dari kemampuan bermain catur ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak T yang lain selain bermain catur?”

TERMINASI :
“Bagaimana perasaan pak T setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan kemampuan
pak T?”
“Setelah ini coba pak T lakukan latihan bermain catur sesuai denga jadwal yang telah kita
buat ya?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaimana kalau besok sebelum makan siang, pukul 10.30 wib? Nanti kita ketemuan di
tempat makan bersama suster S setuju pak?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak T minum, setuju?”

SP 3 P : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak T.”
“Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main caturnya? Bagus sekali.”
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak R
minum, Bagaimana kalau kita mulai sekarang pak?”
“Berapa lama pak T mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”

KERJA:
“Pak T berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang diminum?”
“Pak T perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP
gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut pak R terasa kering, untuk membantu mengatasinya
pak T bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.”
“Sebelum minum obat ini pak T mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama pak T
tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum.
Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam
waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak T tidak menghentikan sendiri obat
yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.”

TERMINASI :
“Bagaiman perasaan pak T setelah kita becakap-cakap tentang obat yang pak T minum? Apa
saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”
“Sampai besok ya pak.”
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tgl Diagnosa
/Jam Keperawatan Implementasi Evaluasi

Jumat/ Gangguan -Melakukan hubungan saling S:


20-7-2018/ proses pikir: percaya -klien mengatakan namanya
10.00 WIB waham agama 1. Memperkenalkan diri bapak CT, senang dipanggil
2. Mengucapkan salam bapak T.
teraupetik -klien mengatakan perasaan
3. Menanyakan keadaan dan hari ini baik-baik saja
perasaan klien -klien mengatakan senang
4. Membantu klien mengenal bertemu suster F
tentang waham
O:
- klien tampak kooperatif
-kontak mata cukup
-emosi tidak stabil

A: Gangguan proses pikir:


waham agama

P : Anjurkan klien untuk


melakukan kegiatan positif
yang klien sukai
Hari/Tgl Diagnosa
/Jam Keperawatan Implementasi Evaluasi

Sabtu/ Gangguan -Menanyakan keadaan dan S:


21-7-2018/ proses pikir: perasaan klien -klien mengatkan
10.40 WIB waham agama -Menanyakan kegiatan yang perasaannya hari ini baik-
disukai pasien baik saja
- Menganjurkan pasien untuk -klien mengatakan suka
melakukan kegiatan positif bermain catur
yang disukai pasien -klien mengatakan merasa
tenang ketika berbicara
bersama suster R

O:
-klien tampak tersenyum dan
sesekali tertawa
-klien tampak tenang

A: Gangguan proses pikir:


waham agama

P : Anjurkan klien untuk


mengenal obatnya sendiri
dan mengkonsumsinya
secara teratur
Hari/Tgl Diagnosa
/Jam Keperawatan Implementasi Evaluasi

Minggu/ Gangguan -Menanyakan keadaan dan S:


22-7-2018/ proses pikir: perasaan klien -klien mengatakan baru
10.30 WIB waham agama - Menganjurkan klien untuk mengetahui macam-macam
melakukan kegiatan positif jenis obat yang diminumnya
yang disukai klien -klien mengatkan
-Menanyakan obat apa saja perasaannya hari ini merasa
yang dikonsumsi klien bahagia bertemu suster S
-Membantu klien untuk
O:
mengenal obat dan fungsinya
-klien tampak tersenyum dan
untuk klien
sesekali tertawa
-memonitoring pasien
-Adanya kontak mata
meminum obatnya dengan
benar dan tepat waktu
A: Gangguan proses pikir:
-menganjurkan klien untuk
waham agama
meminum obatnya secara
teratur P : Anjurkan klien untuk
mengenal obatnya sendiri
dan mengkonsumsinya
secara teratur

Anda mungkin juga menyukai