Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondilomata akuminata yang dikenal dengan external genital warts
merupakan penyakit menular seksual akibat tipe tertentu dari Human Papilloma
Virus (HPV). Terdapat lebih dari 120 subtipe virus HPV dan yang paling sering
menyebabkan kondilomata akuminata yaitu HPV tipe 6 dan 11.1
Infeksi HPV pada populasi resiko tinggi dilaporkan prevalensinya
meningkat dari 23% menjadi 52% dan secara umum diperkirakan terdapat dua
sampai tiga miliar kasus baru akibat infeksi HPV setiap tahunnya. Di United State
of America (USA), terdapat 500.000 sampat satu juta kasus baru dengan
kondilomata akuminata setiap tahunnya dan 2,4 per 1000 penduduk di Eropa
Barat.2,3 Di Indonesia, Penelitian yang dilakukan di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado angka kejadian kondilomata akuminata sebesar 2,46% dari 1096 penderita
penyakit kulit.3
Manifestasi klinis dari kondilomata akuminata dapat ditemukan gejala
fisik yaitu kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan berwarna
kemerahan jika masih baru, sampai kehitaman jika lesi sudah lama.5 Kondilomata
akuminata memiliki penampilan yang sangat bervariasi, biasanya dapat berbentuk
datar, plak, papul keratotik soliter, kubah, kembang kol, pedunkulata, atau
filiform.1,4 Kondilomata akuminata dapat bermanifestasi secara individual, tetapi
lebih sering ditemukan dalam rangkaian besar atau multipel sehingga dibutuhkan
pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondilomata akuminata.1
Pengobatan kondilomata akuminata saat ini sebagian besar terkonsentrasi
pada menghilangkan pertumbuhan lesi daripada mengobati infeksi virus yang
mendasarinya.1 Terdapat beberapa modalitas pengobatan yang dapat digunakan
yaitu kemoterapi (podofilin, trichloroacetic acid (TCA) konsentrasi 80-90%, 5-
fluorourasil, podofillotoxin, krim imiquimod 5%, salep sinecatechins 15%), bedah
listrik (electrosurgery), bedah beku (cyrotherapy), bedah skapel (scissor excision)
dan laser karbondioksida.1,3 Modalitas terapi tersebut masih memiliki angka
rekurensi yang tinggi karena virus masih tetap ada walaupun telah dilakukan

1
tindakan destruktif pada lesi kulit, sehingga dibutuhkan terapi adjuvan berupa
imunoterapi untuk mencegah terjadinya rekurensi.25
Imunoterapi yang dapat digunakan untuk terapi kondilomata akuminata
saat ini salah satunya adalah zink. Zink merupakan salah satu mineral yang sangat
diperlukan oleh sistem imun sebagai imunomodulator yang telah terbukti dapat
digunakan untuk terapi adjuvan pada kondilomata akuminata yang dapat
mempercepat penyembuhan serta mencegah rekurensi penyakit akibat infeksi
HPV. 4
Terapi zink pada kondilomata akuminata belum banyak diketahui terkait
efektivitas dan mekanisme kerjanya untuk infeksi HPV. Maka dari itu, penulis
tertarik untuk mengetahui efektivitas dan mekanisme zink yang digunakan untuk
terapi adjuvan pada kondilomata akuminata.

Anda mungkin juga menyukai