Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INSOMNIA/GANGGUAN TIDUR

Pokok bahasan : Insomnia/Gangguan Tidur


Sub pokok bahasan : Insomnia/Gangguan Tidur
Penyuluh : Muchammad Zamroni, S.Ked.
Hari/tanggal : Rabu, 15 Mei 2019
Waktu : 40 menit
Tempat : Poli Klinik Umum (PKU) RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Sasaran : Pasien poli klinik umum RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan pasien PKU mampu
memahami gangguan tidur atau insomnia dan upaya penanganannya.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Pengertian tidur
b. Pengertian insomnia
c. Gejala insomnia
d. Penyebab insomnia
e. Dampak insomnia
f. Cara mengatasi insomnia

B. Media
Leaflet

C. Metode
1. Ceramah interaktif
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
D. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi Audiens


1. Pembukaan 5 menit 1) Mengucap salam
2) Memperkenalkan diri
Menjawab salam,
3) Menjelaskan kontrak waktu,
mendengarkan.
topik dan tujuan
penyuluhan
2. Inti 15 menit 1) Menjelaskan tentang
pengertian tidur
2) Menjelaskan pengertian
insomnia
3) Menjelaskan tentang tanda
dan gejala insomnia Mendengarkan,
4) Menjelaskan penyebab memperhatikan dan
insomnia memberikan feedback.
5) Menjelaskan akibat
insomnia
6) Memberikan penjelasan
tentang cara mengatasi
insomnia
3. Demonstrasi 5 menit Teknik relaksasi Mendengarkan dan
memperhatikan, serta
mempraktekkan
3. Diskusi dan 10 menit Peserta bertanya dan
Diskusi dan tanya jawab
tanya jawab memperhatikan.
4. Penutup 5 menit 1) Menyimpulkan hasil
penyuluhan Mendengarkan dan
2) Memberi saran-saran menjawab salam
3) Memberi salam

E. Materi
1. Definisi Tidur
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan
oleh stimulasi atau sensori yang sesuai. Tidur juga dapat dikatakan sebagai
keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan
tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan
ciri adanya aktifitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap
perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar
(Guyton and Hall, 2014).
2. Definisi Insomnia
Insomnia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan untuk
memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur, dan rasa tidak puas dengan
tidurnya. Insomnia merupakan gangguan tidur bersifat sementara ataupun
persisten yang paling sering terjadi yaitu berupa kesulitan untuk memulai tidur.
Walaupun mereka memiliki waktu tidur yang cukup, namun tidur yang mereka
lakukan tidak memiliki kualitas sehingga menimbulkan kelelahan dipagi harinya
(Maramis dan Albert, 2009).

3. Penyebab Insomnia
Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah usia lanjut
dan jenis kelamin perempuan. Pada usia lanjut terjadi perubahan daya tahan tubuh
yang membuat mereka rentan memiliki masalah kesehatan. Hal tersebut dapat
memicu terjadinya insomnia pada usia lanjut. Jenis kelamin perempuan juga
menjadi penyebab insomnia karena berhubungan dengan perubahan hormon saat
menstruasi atau menopause.
Faktor lain yang mempengaruhi insomnia yaitu keadaan lingkungan.
Lingkungan yang tidak nyaman seperti suhu ruangan yang terlalu tinggi dan
teman tidur yang mendengkur akan menyulitkan seseorang untuk tidur. Selain itu
gangguan kesehatan seperti rasa nyeri, alergi, atau sesak nafas juga akan
menyulitkan seseorang untuk tidur.
Menurut Munir (2015) terdapat faktor-faktor penyebab insomnia, yaitu:
a) Stres akibat pekerjaan, sekolah, atau keluarga dapat membuat pikiran menjadi
aktif dimalam hari.
b) Kecemasan dan depresi yang disebabkan karena terjadi ketidakseimbangan
kimia dalam otak atau kekhawatiran yang menyertai depresi.
c) Beberapa obat-obatan dapat mempengaruhi proses tidur, termasuk beberapa
antidepresan, obat jantung dan tekanan darah, obat alergi, stimulan, dan
kortikosteroid.
d) Kafein, nikotin, dan alkohol
e) Gejala nyeri kronis, kesulitan bernapas dan kondisi medis lainnya dapat
menyebabkan insomnia karena menimbulkan rasa tidak nyaman.
4. Gejala Insomnia
Gejala insomnia pada umumnya berupa kesulitan untuk memulai tidur, sulit
mengatur waktu tidur, bangun tidur terlalu awal, dan kualitas tidur yang buruk.
Gejala insomnia diantaranya:
a) Sulit untuk memulai tidur
b) Sering terbangun saat tengah malam
c) Sulit kembali tertidur setelah terbangun dimalam hari
d) Bangun terlalu pagi
e) Tidak merasa puas akan tidur dan merasa letih karena tidurnya selalu terjaga
f) Mengantuk di siang hari
g) Sulit untuk berkonsentrasi

5. Dampak Insomnia
Dampak dari insomnia menurut Munir (2015) berupa kelelahan, sulit untuk
berkonsentrasi, mengantuk saat beraktivitas disiang hari, penurunan motivasi, dan
performa sosial yang buruk. Orang yang kurang tidur akan cenderung melakukan
kesalahan saat bekerja dan mudah tersinggung. Hal tersebut dikarenakan mereka
merasa lelah karena kekurangan waktu tidur.

6. Cara Mengatasi Insomnia


a) Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk tidur, misalnya
mengurangi kebisingan, mengurangi cahaya ruangan yang tidak diinginkan,
mengatur suhu ruangan agar tidak terlalu panas atau dingin.
b) Olah raga kurang lebih 6 jam sebelum tidur.
c) Mandi dengan air hangat, sebaiknya dilakukan 1 atau 2 jam sebelum tidur.
d) Hindari stress dengan cara berdzikir, membaca dan lain-lain.
e) Hindari meminum minuman yang mengandung kafein (seperti kopi), dan
alkohol di malam hari.
f) Relaksasi aromaterapi lavender dapat mengatasin insomnia.
g) Mengkonsumsi makanan yang mengandung triptofan seperti kalkun, ikan
tuna, pisang, kurma, kacang-kacangan, yoghurt dan susu.
h) Hindari penggunaan obat tidur jangka panjang.
i) Gunakan teknik relaksasi, caranya dengan menghirup udara melalui hidung,
tahan 2-3 detik, dan setelah itu hembuskan melalui mulut secara perlahan-
lahan.

Daftar Pustaka
1. Maramis, W.F. dan Albert A. Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2.
Surabaya: Airlangga University Press. 2009.
2. Guyton, AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 2. Penerjemah:
Irawati, Ramadani D, Indriani F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2014.
3. Munir, B. Neurologi Dasar. Jakarta: Sagung Seto. 2015.

Anda mungkin juga menyukai