Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

H. Hernawan. 2014 Implementasi Kebijakan Penanaman Modal Di Provinsi Sulawesi Selatan.


(Promotor, H. Rakhmat; Ko Promotor, H. Syamsul Ridjal; Ko Promotor, Jasruddin).
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengkaji dan menganalisis pengendalian implementasi
penanaman modal di Provinsi Sulawesi Selatan; (2) untuk mengkaji dan menganalisis faktor
determinan yang menghambat implementasi penanaman modal di Provinsi Sulawesi Selatan;
dan (3) untuk merumuskan dan menganalisis model pengendalian implementasi penanaman
modal di Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi penelitian di Kantor BKPMD Provinsi Sulawesi
Selatan. Jenis penelitian adalah survey dengan deskriptif kualitatif. Model analisis penelitian
kualitatif didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengungkap persoalan penting yang terkait
dengan fokus masalah penelitian. Informan terdiri dari Kepala BKPM Republik Indonesia,
Kepala BKPMD provinsi Sulawesi Selatan sebagai key informan, sedangkan Sekretaris BKPMD
Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Bidang Dalwas, Kasubid Pengendalian, pihak Bank
Indonesia, Bank BNI, Bank Mandiri, PMA dan PMDN sebagai informan biasa. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pengendalian implementasi penanaman
modal telah sesuai dengan peraturan tentang tatacara pengendalian penanaman modal dan azas –
azas pengendalian, namun dari segi fokus pengendalian organisasi masih mempunyai
kelemahan, yaitu ketidak mampuan penanam modal menyelesaikan masalah jika timbul
permasalahan dilapangan; (2) Faktor determinan penghambat implementasi penanaman modal
adalah: (a) banyaknya pemain (actors) yang terlibat yaitu Kementerian/Departemen/Badan baik
ditingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten/Kota, (b) kerumitan yang melekat pada proyek
itu sendiri, meliputi: sumber pembiayaan, pengadaan mesin-mesin, pengadaan bahan baku, dan
pembebasan lahan/tanah, (c) jenjang pengambilan keputusan yang terlalu lama baik dipusat
maupun di Provinsi, Kabupaten/Kota, dan (d) waktu dan perubahan kepemimpinan yang
meliputi: mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan, dan pergantian Presiden, Menteri,
Gubernur, dan Bupati/Walikota, mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan dan
ketidakpastian hukum, (3) model pengendalian yang mendukung implementasi penanaman
modal agar dapat mengatasi permasalahan yang timbul dilapangan dengan menjalankan berbagai
aspek pengendalian seperti: (a) antisipatif, (b) pemantauan, (c) pembinaan, (d) pengawasan dan
(e) kolektif.

Anda mungkin juga menyukai