A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Pertanyaan Penelitian
3. Perumusan Masalah
c. Untuk siswa yang memiliki kreativitas tinggi, apakah ada perbedaan hasil
belajar matematika yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI?
d. Untuk siswa yang memiliki kreativitas rendah, apakah ada perbedaan hasil
belajar matematika yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI?
1. Deskripsi Teoritik
a. Matematika Sekolah
1) Pemilihan Topik; siswa memilih topik tertentu dalam suatu bidang masalah.
a. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pernah digunakan oleh Dwi
Pambudi (2017) di salah satu SMP di Tulungagung, diperoleh hasil belajar
matematika siswa dengan besar pengaruh dilihat dari perhitungan effect size yaitu
86%.
b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pernah digunakan oleh Een dkk
(2015) di salah satu SMP di Riau, diperoleh hasil belajar matematika siswa dengan
rata-rata 79,30.
3. Kerangka Pikir
4. Hipotesis Penelitian
b. Hasil belajar siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar melalui
pembelajaran kooperatif tipe GI.
c. Untuk siswa yang memiliki kreativitas kategori tinggi, ada perbedaan hasil
belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dengan hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe GI.
d. Untuk siswa yang memiliki kreativitas kategori rendah, ada perbedaan hasil
belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dengan hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe GI.
C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Tujuan Penelitian
e. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan hasil belajar matematika siswa yang
diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari siswa yang
memounyai kreativitas belajar tinggi.
f. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan hasil belajar matematika siswa yang
diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari siswa yang
memounyai kreativitas belajar rendah.
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
di Koata Parepare tahun pelajaran 2018/2019 yang terakreditasi A.
b. Sampel
1) Memilih dua sekolah dari sekolah (SMP) negeri yang berada di kota
Parepare yang memiliki akreditasi sama, dan menerapkan kurikulum yang
sama.
b. Pedoman Observasi
6. Desaian Penelitian/Analisis
Only Control Design. Adapun desain faktorial 2x2 dalam peneleitian ini adalah
sebagai berikut :
A1 A2
Kreativitas B1 A1B1 A 2 B1
Belajar
B2 A1B2 A 2 B2
Matematika (B)
Keterangan :
kooperatif tipe GI
1) Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase Kategori
90,00 ≤ P ≤ 100 Sangat tinggi
80,00 ≤ P ˂ 90,00 Tinggi
65,00 ≤ P ˂ 80,00 Sedang
55,00 ≤ P ˂ 65,00 Rendah
P ˂ 55,00 Sangat rendah
Sumber : Faelasofi (2017)
Analisis ini meliputi nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, nilai
Summative Evaluation dari Bloom, Madaus & Hastings (Gerson, 2003: 19)
adalah:
90 ≤ x Sangat tinggi
75 ≤ x < 90 Tinggi
60 ≤ x < 75 Sedang
40 ≤ x < 60 Rendah
b. Statistik Inferensial
data yang telah diperoleh. Pertama, melakukan uji persyaratan analisis yang
kemudian menggunakan uji anova (two way anova) untuk menguji hipotesis
pertama, uji t (independent samples t test) untuk hipotesis kedua, dan uji
berikut :
- Jika nilai signifikansi atau p-value < 0,05 maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima
- Jika nilai signifikansi atau p-value > 0,05 maka H0 diterima dengan artian
8. Hipotesis Statistik
A1 A2